Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK


INDIVIDU, SOSIAL, DAN BUDAYA
DOSEN PENGAMPU : NIKMAN AJMIN, M.PD

Di Susun Oleh Kelompok I


Bunaya
Nurimania
Rahmat Maulana

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


( STKIP ) BIMA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul“ Hubungan Antara
Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Dan Budaya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar, selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang. hubungan antara manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya, Tidak
lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan malakah ini. Sebagai
penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan hingga
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami nantinya demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga Inspirasi bagi tiap kalangan mahasiswa lainnya.

Kota Bima, 25 Oktober 2022

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i
Kata Pengatar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
A. Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial Dan Budaya....................... 3
B. Manusia Sebagai Makhluk Individu......................................................... 3
C. Manusia Sebagai Mahkluk Sosial.............................................................. 4
a. Interaksi Sosial...................................................................................... 4
b. Bentuk Interaksi Sosial......................................................................... 4
D. Manusia Sebagai Makhluk Budaya............................................................ 4
E. Hubungan Antara Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Dan
Budaya........................................................................................................... 5
BAB III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................... 6
B. Saran.............................................................................................................. 6

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, makhluk yang berpikir,
makhluk yang instability (Subadi, 2008: 83). Manusia sebagai makhluk individu tidak
pernah statis. Sejak lahir bahkan sejak pembuahan hingga meninggal dunia selalu terjadi
perubahan baik kemampuan fisik maupun kemampuan psikologis. Perubahan setiap orang
tidak sama, baik waktu, kecepatan maupun polanya. Perkembangan orang sangat
tergantung pada kemampuan bawaan, lingkungan dan aktivitas yang dijalaninya. Oleh
karena itu setiap individu berbeda. Semakin bertambahnya usia perbedaan itu semakin
bertambah. Orang tua jauh lebih kompleks dibanding dengan masa anak-anak, bahkan
mereka berbeda satu dari lainnya (Suwarno dkk., 2008: 2-3). Manusia sebagai makhluk
sosial sejak lahir sampai dengan kematiannya, tidak pernah hidup “sendiri” tetapi selalu
berada dalam suatu lingkungan sosial yang berbeda-beda satu sama lain (Widjaja, 1986:
89). Dapat dikatakan manusia tidak terlepas dari lingkungan masyarakat di mana dia hidup
bersama dan berinteraksi dengan individu yang lain. “Manusia dalam hidup bermasyarakat,
akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang
dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial” (Subadi, 2008: 83). Kebutuhan itu dapat
dibagi menjadi 2, yaitu kebutuhan materi maupun nonmateri dalam memenuhi
kehidupannya di masyarakat. 2 Masyarakat merupakan bagian dari integrasi yang
menghubungkan individu dengan individu lainnya (Abdulsyani, 2002: 38).
Masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tentunya berbeda-beda baik di
tingkat desa maupun kota. Masyarakat desa kebersamaannya sangat erat, sedangkan
masyarakat kota lebih mengutamakan kepentingan individualnya daripada kepentingan
orang lain. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang diadakan di masyarakat.
Dalam masyarakat desa, misalnya ada kegiatan sambatan membangun rumah, gotong
royong dalam upacara kematian, menanam padi bersama di ladang, bantu membantu dalam
upacara perkawinan dan sebagainya, sedangkan dalam masyarakat kota sering mengadakan
kegiatan yang berkaitan dengan kesuksesan hidup, misalnya kegiatan entrepreneurship
(Abdulsyani, 2002: 106). Setiap kegiatan ini memiliki nilai-nilai positif dalam
pelaksanaannya, baik nilai moral, kekeluargaan, sosial, politik, estetika, pendidikan,
persatuan, maupun demokrasi.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan di masyarakat maka dapat membantu mereka
untuk lebih terintegrasi dalam suatu kelompok sosial. Secara sosiologis istilah kelompok
diartikan sebagai suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai hubungan dan
berinteraksi, sehingga dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama (Abdulsyani,
2002: 98). Dalam kelompok sosial, ada kelompok yang berstruktur dan kelompok yang
tidak berstrukur (kolektivitas). Kelompok yang berstruktur yaitu kelompok yang
mempunyai rencana kerja dan kepengurusan, sedangkan kelompok yang tidak terstrukur
yaitu kelompok yang hanya sekedar berkumpul tanpa memiliki kepengurusan (Abdulsyani,
2002: 102).
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil latar belakang diatas kita dapat mendapati rumusan masalah
sebagai beikut :
1. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu sosial dan budaya?
2. Mengapa Manusia disebut sebagai mahluk social dan budaya?
3. Apa saja contoh manusia sebagai mahluk individu?
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan hasil rumusan masalah diatas dapat kita pahami bahwa tujuan
penulisan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai mahluk individu, social
dan budaya
2. Tugas dari dosen mata kuliah sosiologi
3. Membagi informasi tentang manusia sebagai mahluk individu
4. Memberikan ilmu baru bagi yang belum mengetahui
D. MANFAAT PENULISAN
1. Berbagi wawasan bahwa manusia sebagai mahluk individu
2. Sebagai referensi bahan diskusi lebih lanjut
3. Ilmu yang bermanfaat tentang manusia sebagai mahluk social dan budaya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU, SOSIAL DAN BUDAYA


Pengertian manusia sebagai makhluk individu adalah seorang manusia tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu tidak akan jelas identitasnya
tanpa ada suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya. Kehadiran
individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha
menempatkan dirinya di hadapan individu-individu lain yang telah mempunyai pola
perilaku yang sesuai dengan norma-norma di tempat ia berada.
Tidak mungkin manusia secara individu berkembang tanpa ada lingkungan atau
tempat untuk berkembang dan berinteraksi. Manusia sejak lahir sampai mati selalu hidup
dalam masyarakat, tidak mungkin hidup di luar masyarakat. Pada hakekatnya, manusia
adalah makhluk sosial yang memiliki dorongan atau hasrat untuk bermasyarakat. Manusia
sebagai makhluk individu bertindak dan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri,
sedang sebagai makhluk sosial ia harus bertindak sesuai dengan pola masyarakat dan
bertanggung jawab serta mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada masyarakat.
Sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai akal dan jiwa yang mengatur atau
menentukan bagaimana ia berperilaku. Mengingat hal itu, maka tindakan-tindakan yang ia
lakukan harus memiliki aturan-aturan yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman hidup
bersama. Aturan-aturan perilaku hidup bersama tersebut dijiwai oleh suatu nilai yang
dianggap tinggi, penting dan berharga oleh suatu masyarakat yang disebut nilai budaya.
Nilai-nilai budaya yang mewarnai pola-pola kehidupan bersama dalam masyarakat yang
satu akan berbeda dengan nilai budaya masyarakat di wilayah lain. Perbedaan itu terjadi
karena cara pandang yang berbeda terhadap acuan hidup yang ditunjukkan dengan
penundukan diri terhadap nilai budaya itu. Macam-macam, bentuk-bentuk, dan syarat-
syarat dari interaksi social Hubungan antara manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan
budaya.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau
makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa
disesuaikan dengan lingkungan sekitar.Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas
tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama.Seorang individu adalah perpaduan antara
faktor fenotip dan genotip.Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan
kepribadian.Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan
perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal
(fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat
rangsangan dari lingkungan.
Mengetahui karakteristik yang khas dari seseorang makhluk individu membutuhkan
lingkungan social menempatkan dirinya sendiri pada segala situasi serta aspek dalam
kehidupan mereka makhluk individu mampu menyeimbangkan dan menyelaraskan antara
diri mereka sendiri dengan lingkungan sekitar Menerapkan ilmu budaya dasar dalam
kehidupan memiliki berbagai potensi ciri-ciri manusia sebagai makhluk individu memiliki
berbagai potensi unik mandiri hati dan kesadaran emosi.
C. MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK SOSIAL
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon politicon).
Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perannya
sebagai makhluk ekonomi dan sosialSebagai makhluk sosil (homo socialis), manusia tidak
hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam
beberapa hal tertentu. Misalnya, dalam lingkungan manusia terkecil yaitu keluargaEsensi
manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status
dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan
kewajibannya di dalam kebersamaan.
a. Interaksi Sosial
Pengertian Interaksi Sosial adalah Hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Menurut Maryati dan Suryawati (2003)
b. Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi bersifat asosiatif, interaksi bersifat disosiatif Kerjasama akomodasi syarat
terjadinya Interaksi social dapat terjadi karena adanya kontak sosial, komunikasi,
dan tindakan social. Tunduk pada aturan, norma social karna Manusia Sebagai
Makhluk Sosial, terpenuhinya kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama
dalam memenuhi kebutuhan rohani Terbentuknya konsep diri (jati diri) seorang
individu. Pergaulan sosial dan silaturrahmi dapat menumbuhkan rasa indah dalam
kehidupan serta menimbulkan suasana dinamis Potensi manusia akan berkembang
bila ia hidup di tengah masyarakat sehingga ia menjadi pribadi yang semakin
baik.Berkembangnya perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan serta kegotongroyonganTunduk pada aturan, norma sosial.Perilaku
manusia mengaharapkan suatu penilaian dari orang lain.Memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain

D. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya.Manusia sebagai Makhluk

4
Berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk –
makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Manusia sebagai makhluk berbudaya melindungi masyarakat terhadap
lingkungannya. Mengatur manusia untuk mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan
berbuat menetukan sikap dilihat dari empat wujud yang dihasilkan oleh manusia
:Ide/gagasan, Aktivitas Hasil Karya, Nilai dan norma
E. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU,
SOSIAL, DAN BUDAYA
Manusia sebagai makhluk individu yang berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa
disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Manusia tak mampu hidup sendiri dan bergantung
pada manusia lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, manusia
sebagai individu menjalani kehidupan berasama individu lainnyaDalam interaksi sesama
individu, manusia membuat suatu sistem/pola yang mengatur tatanan kehidupan
bermasyarakat. Hal ini wujud dari suatu kebudayaan yang merupakan hasil interaksi
manusia dengan segala isi alam raya ini

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari Hasil pembahasan dari makalah ini dapat kami simpulkan bahwa Manusia
sebagai makhluk individu yang berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan
dengan lingkungan sekitar. Manusia tak mampu hidup sendiri dan bergantung pada
manusia lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. SARAN
Kami juga memiliki saran untuk para pembaca, mudah-mudahan apa yang
terkandung dalam makalah kami dapat dijadikan sebuah bahan diskusi yang lebih dalam,
sehingga dapat dijadikan bahan referensi pembalajaran baru terhadap hubungan antara
manusia sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai