Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU NEGARA

KERJASAMA ANTAR NEGARA

Vita Suci Maharani

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-

Nya, makalah yang berjudul Kerjasama Antar Negara dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Ilmu Negara’ untuk

menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Informasi yang disajikan dalam bentuk makalah ini diperoleh dari pengamatan berbagai

sumber informasi dan referensi.

Dalam Menyusun makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Besar harapan saya makalah ini dapat

membantu pembaca untuk memahami materi kuliah tentang Kerjasama Anatar Negara. Kami

juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kakurangan. Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna.

Bandung, 20 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

a. Latar Belakang.................................................................................................................

b. Rumusan Masalah ..........................................................................................................

c. Tujuan Penulisan.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

a. Definisi Kerjasama Antar Negara....................................................................................

b. Teori Kerjasama Antar Negara........................................................................................

c. Faktor Kerjasama Antar Negara......................................................................................

d. Bentuk Kerjasama Antar Negara.....................................................................................

e. Badan – Badan Kerjasama Antar Negara........................................................................

f. Peran Indonesia dalam Kerjasama Antar Negara............................................................

g. Kerjasama Antar Negara yang pernah dilakukan Indonesia............................................

h. Dampak Kerjasama Antar Negara bagi Indonesia..........................................................

BAB III................................................................................................................................

Kesimpulan..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap negara perlu memperjuangkan kepentingan nasionalnya di luar negeri. Dalam kaitan
itu, diperlukan adanya suatu kerja sama untuk mempertemukan kepentingan nasional antar
negara. Kerja sama tersebut haruslah yang dapat membuat para aktor hubungan internasional
dapat mencapai kepentingannya.

Kerja sama internasional atau international cooperations memiliki tujuan utama, yakni untuk
memenuhi kepentingan nasional akan kebutuhan-kebutuhan terhadap potensi yang tidak
dimiliki di dalam negeri. Melihat kembali pada sejarah hubungan internasional setelah
berakhirnya masa Perang Dingin, dalam mempertahankan eksistensinya, negara-negara di
dunia mulai beralih dari penggunaan hard power yang bersifat high politics dengan
mengedepankan aspek kekuatan militer kepada penggunaan soft power yang bersifat low
politics dalam kerja sama internasional. High politics, menurut Hobbesian memiliki fokus
utama pada permasalahan pertahanan dan keamanan dalam suatu bangsa dan negara, serta
kemanan secara kolektif dalam system internasional, sedangkan Low Politics adalah fokus
politik terhadap urusan-urusan yang lebih fokus terhadap urusan-urusan ekonomi dan sosial
budaya, bukan bidang politik yang mencemaskan ancaman-ancaman terhadap negara dan
bangsa.

Peralihan ini disebabkan oleh tingginya kebutuhan masyarakat dunia di luar dari aspek
militer, seperti aspek ekonomi, budaya, teknologi dan pendidikan. Negara-negara mulai
melihat keadaan sistem internasional dari perspektif dan ideologi yang berbeda-beda, yang
merupakan hasil pertimbangan terhadap potensi dan kebutuhan internal negara. Sesuai
perkembangannya, secara institusional kerja sama antar negara dapat dilakukan melalui
sebuah mediasi, forum, badan, organisasi, maupun rezim internasional. Negara-negara
berkembang khususnya, memerlukan sebuah fasilitas untuk mendukung kerja sama
internasional mereka agar lebih
memudahkan proses terselenggaranya kerja sama tersebut. Salah satu bentuk atau tingkatan
dari kerja sama internasional yaitu Institusi internasional. Institusi internasional melibatkan
lebih dari dua negara dalam jumlah keanggotaannya dan memiliki seperangkat aturan dan
norma.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Kerjasama Antar Negara

2. Teori – Teori Kerjasama Antar Negara

3. Faktor Kerjasama Antar Negara

4. Bentuk Kerjasama Antar Negara

5. Badan – Badan Kerjasama Antar Negara

6. Peran Indonesia dalam Kerjasama Antar Negara

7. Kerjasama Antar Negara yang pernah dilakukan Indonesia

8. Dampak Kerjasama Antar Negara bagi Indonesia

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Kerjasama antar negara

2. Mengetahui teori Kerjasama antar negara dan factor yang menyebabkan terjadinya

kerjsama antar negara

3. Mengetahui bentuk Kerjasama antar negara dan badan-badannya

4. Mengetahui peran Indonesia dalam Kerjasama antar negara

5. Mengatahui Kerjasama yang di lakukan Indonesia dan dampaknya kepada negara


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerjasama Antar Negara

Kerjasama antarnegara adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam
bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip
keadilan dan saling menguntungkan.

Berdasarkan pengertian kerja sama, maka setiap negara yang mengadakan kerja sama dengan
negara lain pasti mempunyai tujuan.

Pengertian Kerja Sama Internasional Menurut Para Ahli

1. Charles Armor McClleland

Menurut Charles Armor McClleland, kerja sama internasional adalah segala bentuk interaksi
antara masyarakat dengan negara-negara dan dilakukan oleh pemerintah ataupun warga
negaranya. Pendapat tersebut dikemukanan McClleland pada tahun 1966 dalam tulisannya
yang berjudul Theory and the International System.

2. James E Dougherty dan Robert L Pfaltzgraff

Menurut Dougherty dan Pfaltzgraff, kerja sama internasional adalah hubungan yang dijalin
antarnegara dan tidak ada unsur kekerasan ataupun paksaan. Hubungan tersebut disahkan
dengan hukum internasional.

3. KJ Holsti

Menurut KJ Holsti, kerja sama internasional adalah proses di antara negara-negara yang
saling berhubungan secara bersama.
Negara-negara tersebut melakukan pendekatan, membahas, dan mencari faktor teknis untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi, bahkan mengadakan perjanjian berdasarkan saling
pengertian.

4. Koesnadi Kartasasmita

Menurut Koesnadi Kartasasmita, kerja sama internasional adalah akibat dari adanya
hubungan internasional dan karena bertambah kompleksnya kehidupan manusia di dalam
masyarakat internasional.
Pendapat tersebut dikemukakan dalam Administrasi Internasional tahun 1997.
5. Perwita dan Yani

Menurut Perwita dan Yani, kerja sama internasional adalah hubungan yang dibuat
berdasarkan kehidupan internasional. Hubungan tersebut terbagi dalam beberapa bidang,
seperti bidang ideologi, ekonomi, sosial budaya, politik, lingkungan hidup, kesehatan,
pertahanan, dan keamanan.

6. Theodore A Couloumbis dan James H Wolfe

Menurut Couloumbis dan Wolfe, kerja sama internasional adalah hubungan internasional
berupa interaksi antarwarga suatu negara dengan negara lain. Hubungan internasional
dilakukan antarnegara, yaitu unit politik yang didefinisikan menurut teritorial, populasi, dan
otonomi daerah yang secara efektif mengontrol wilayah dan penghuninya tanpa
menghiraukan homogenitas etnis.
Pendapat tersebut diungkapkan dalam pada tahun 1986 dalam Introduction to International
Relations.

7. Willian D Coplin

Menurut William D Coplin, kerja sama internasional adalah kerja sama yang awalnya
terbentuk dari satu alasan, yakni negara ingin melakukan interaksi rutin yang baru serta baik
untuk mencapai tujuan bersama.

B. Teori – Teori Kerjasama Antar Negara

G.S Diponolo, memandang munculnya Kerjasama antar negara, karena disadari pentingnya

hubungan antara bangsa-bangsa dari pengalaman sejarah “perang dan damai”. Motif

hubungan antar bangs aitu bergam, antara lain :

a) Motif penyelidikan, misalnya expedisi bangsa-bangsa barat abad ke-20

b) Motif agama, berkaitan dengan kewajiban religious untuk melakukan penyebaran

agama kesetiap bangsa

c) Motif ekonomi, karena keinginan untuk memperoleh bahan-bahan dari sumber daya

alam, pada abad ke-17 awal abad ke-20 ekspansi bangsa Eropa menimbulkan

kolonialisme-penjajahan dan kesengsaraan bagi rakyat bangsa Afrika dan Asia.


d) Motif politik, terkait dengan motif ekonomi, karena selai keinginan untuk memenuhi

kepentingan ekonomi juga disertai mengembangkan pengaruh dan kekuasaan guna

memudahkan melakukan eksploitasi terhadap rakyat bangsa yang dijajah.

e) Motif psycologis, keingingan untuk dikenal, diakui, dikagumi, kekayaan dan

kemakmuran negaranya.

f) Motif social budaya, berkaitan dengan keinginan untuk mengembangkan nilai-nilai

social budaya dalam mengembangkan peradaban dan perdamaian dunia.

Untuk memahami teori Kerjasama antar negara dapat ditinjau 4 aspek, yaitu :

1. Aspek bentuk, ditinjau dari dua sisi masing-masing :

a) Bentuk klasik, dianalisis oleh jellinek dari dua dimensi :

 Kerjasama dalam arti luas, tercakup segala aspek Kerjasama yang baik

yang berdasarkan Hukum Internasional

 Kerjasama dalam arti sempit, Kerjasama berdasarkan aspek polotik.

b) Faham federalisme, adalah tinjauan Kerjasama antar negara dari hasilnya

apakah melahirkan satu organ atau alat perlengkapan atau Lembaga negara

tertentu atau tidak.

2. Aspek Hukum, Kerjasama antar negara dari segi hukum internasional dibedakan :

1) Kerjasama Internasional atau Negara dalam arti sempit adalah Kerjasama

antar negara yang bersifat public, dan menurut organisasi internasional

dibentuk atau didirikan oleh pemerintah disebut intergovernmental

organization

2) Kerjasama Internasional dalam arti luas, adalah Kerjasama lintas negara baik

yang bersifat public maupun yang bersifat privat. Diluar organisasi antar

pemerintah, masih terdapat ribuan oeganisasi yang dibentuk atau didirikan


oleh individu-individu, kelompok-kelompok, atau badan-badan internasional

particular atau privat.

3. Aspek politik, yakni Kerjasama antar negara dari dimensi hubungan internasional

mencangkup :

 International politic

 International organization

4. Aspek sumber, yakmi Kerjasama antar negara yang dibentuk berdasarkan sumber

hukum :

I. Taktat

II. Kebiasaan intenasional

III. Doktrin hukum internasional

IV. Yurisprudensi internasional

C. Faktor Kerjasama Antar Negara

 Perbedaan sumber daya alam

Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi jenis dan
jumlahnya. Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga
negara yang memiliki sedikit sumber daya alam. Contohnya Indonesia kaya akan sumber
daya alam berupa bahan baku, namun negara Arab Saudi sedikit menghasilkan bahan baku
untuk industri, padahal kebutuhan mereka akan bahan baku sangat besar. Dengan demikian
negara-negara yang sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja sama dengan
negara yang kaya akan bahan baku industri, dengan tujuan agar kebutuhan bahan baku dapat
terpenuhi.

 Perbedaan iklim dan kesuburan tanah

Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan
menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara lainnya
yang beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan menghasilkan padi,
kopi, teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara seperti di Eropa yang beriklim
sedang tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut, sehingga mereka harus memperolehnya dari
negara-negara tropis.

 Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan antara satu
negara dengan negara lain tidak sama. Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa
Barat, dan Jerman memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
dibandingkan negara-negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia. Adanya
perbedaan tersebut, negara-negara berkembang dapat melakukan kerja sama dengan negara-
negara maju. Dengan demikian negara-negara berkembang dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologinya.

 Perbedaan ideologi

Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik
antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan
perlu adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah ada. Misalnya
negara seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang berideologi komunis,
memerlukan kerja sama dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal seperti
Amerika Serikat. Hal ini perlu dilakukan agar masalah-masalah yang timbul dapat
diselesaikan di meja perundingan.

D. Bentuk Kerjasama Antar Negara

1. Kerja Sama Bilateral


Kerja sama bilateral adalah kerja sama antara dua negara dalam bentuk hubungan
diplomatik, perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam menjalin hubungan
bilateral, Indonesia mengutamakan nilai nilai saling menghormati, tidak ikut campur
urusan dalam negeri negara lain, menolak menggunakan kekerasan, dan
mengutamakan konsensus.
Selain itu, kerja sama internasional juga bertujuan saling mencukupi kebutuhan dan
saling membantu ketika ada yang membutuhkan bantuan.

Contoh Kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain:

 Kemitraan strategis khusus atau special strategic partnership Indonesia-Korea dengan


fokus terhadap pertahanan dan perdagangan.
 Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea
Comprehensive Economic Partnership atau IK-CEPA)
 Kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam penanggulangan Covid-19 dan
Peningkatan Neraca Perdagangan
 Kerja sama Indonesia-Brazil dalam peningkatan mutu genetik protein hewani dan
pengembangan peternakan nasional.
 Ekspor kopi, teh, tembakau, dan minyak sawit Indonesia ke Jerman. Jerman
mengekspor barang elektronik yang tidak bisa dibuat di Indonesia.
 Kerja sama Indonesia-Jerman dalam penanaman modal usaha seperti Krakatau Steel
dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).
 Kerja sama Indonesia-Jepang melalui pertukaran pelajar dan mahasiswa dalam bidang
teknologi.
 Kerja sama Indonesia-Asia Pasifik berupa perjanjian ekonomi dan perdagangan di
Asia Pasifik.
 Kerja sama Indonesia-Arab Saudi dalam penanganan ibadah haji.

2. Kerja Sama Regional


Kerja sama regional adalah kerja sama beberapa negara dalam satu kawasan.
Biasanya dilatarbelakangi adanya kepentingan bersama antarnegara.

Contoh Kerja Sama Regional Indonesia:

 Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asia Nations atau


ASEAN).
 Kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation atau APEC).
 Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum atau ARF)
 Konfederasi nonpolitik Malaysia, Philipina, dan Indonesia (MAPIHILINDO)

3. Kerja Sama Multilateral


Kerja sama Multilateral adalah kerja sama antara beberapa negara. Kerja sama
multilateral tidak dibatasi dengan kawasan maupun wilayah.
Kerja sama multilateral memiliki dua jenis anggota yaitu anggota utama dan anggota
aktif. Peran anggota utama lebih besar, sedangkan peran anggota aktif lebih terbatas.

Contoh Kerja Sama Multilateral Indonesia:

 Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.


 Dana moneter internasional (Internasional Monetery Fund atau IMF).
 Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization atau WTO).
 Organisasi buruh internasional (Internasional Labour Organization atau ILO).
 Organisasi pangan dan pertanian (Food and Agricultural Organization atau FAO).
 Perdagangan bebas kawasan ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA).
 Dewan Ekonomi dan Soaial (Economic and Social Council atau ECOSOC)
 Bank Dunia atau World Bank
 Organisasi Kerja sama Islam atau OKI
 Gerakan Nonblok atau GNB
E. Badan – Badan Kerjasama Antar Negara

Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Councill disingkat ECOSOC),

mula-mula anggotanya terdiri dari 27 anggota PBB, kini menjadi 54 anggota yang dipilih

oleh Majlis Umum (General assembly) untuk masa jabatan 3 tahun. Tugas wewenang utama

ECOSOC untuk melakukan studi diskusi, merancang konperensi, dan memberikan

rekomendasi bagi negara anggota PBB mengenai masalah ekonomi, sosial, kebudayaan dan

Pendidikan. Dalam menjalankan tugasnya ECOSOC membentuk komisi-komisi Fungsional,

mencangkup : Komisi Hak Asasi Manusia, Komisi Status Perempuan, Komisi Pembangunan

Sosial, Komisi Narkotika, dan Komisi Statistik.

Komisi regional mencangkup : Komisi Ekonomi Eropa, Komisi Ekonomi Asia dan Timur

(Asia-Fasifik), Komisi Ekonomi Amerika Latin, Komisi Ekonomi Afrika. ECOSOC juga,

melakukan Kerjasama dengan badan-badan khusus dibawah naungan PBB. Badan-badan

khusus itu antara lain,:

1) The International Labour Organization (ILO), organisasi buruh sedunia

2) The food and agricultural Organization (FAO), organisasi pangan dan pertanian

sedunia

3) The united nations educational, scientific and cultural Organization (UNESCO),

organisasi Pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan bangsa-bangsa sedunia

4) The world health Organization (WHO), organisasi Kesehatan sedunia

5) International monetary fund (IMF), dana moneter internasional

6) The international bank for reconstruction and development (IBRD), bank rekontruksi

dan pembengunan negara-negara didunia

7) The international telecommunication union (ITU), Kerjasama internasional dibidang

telekomunikasi

8) The universal post union, Kerjasama pos sedunia


9) The universal civil aviation Organization (ICO), organisasi internasional penerbangan

sipil

10) The world meteorogical Organization (WMO), organisasi meteorologi sedunia

11) The intergovernmental mrirtime consultative Organization (IMCO), organisasi

konsultatif antar pemerintah dibidang maritime

12) World trade Organization, representasi dari perdagangan internasional

13) Union world tourism Organization (UN-WTO), Kerjasama kepariwisataan sedunia.

F. Peran Indonesia dalam Kerjasama Antar Negara

Peran Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN sebagai salah satu negara yang
memprakarsai terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu, Indonesia juga
sebagai pelopor dan pendiri ASEAN Free Trade Area (AFTA). Organisasi ini sekaligus
menjadi tonggak berdirinya Kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara.

Dengan adanya organisasi AFTA, produk-produk dari negara ASEAN memiliki daya saing
yang kuat dipasar global. Hal ini sesuai dengan tujuan awal dibentuknya AFTA, yakni untuk
menjadikan Kawasan ASEAN sebagai tempat prooduksi yang kompretitif. Peran Indonesia
dalam bidang ekonomi di ASEAN sudah dimulai sejak organisasi ASEAN berdiri.

G. Kerjasama Antar Negara yang pernah dilakukan Indonesia

beberapa bentuk kerjasama antarnegara yang dilakukan oleh Indonesia, antara lain :

1. Bentuk Kerjasama Jerman dengan Indonesia


Bentuk kerjasama antarnegara antara Indonesia dengan Jerman adalah kerjasama
ekonomi yang sudah dijalankan sejak tahun 1952. Berikut ini bentuk kerjasama yang
dilakukan oleh Jerman dan Indonesia antara lain :
Dalam kurun waktu satu tahun, Indonesia harus mengekspor hasil alam seperti karet
alam, kopi, teh, tembakau, bungkil kelapa, minyak sawit dan lain-lain. Barang-barang
yang diimpor oleh negara NKRI adalah barang elektronik yang tidak bisa dibuat di
Indonesia.Banyak pengusaha besar di Jerman dalam penanaman modal usaha
kerjasama dengan pengusaha-pengusaha Indonesia seperti perusahaan Krakatau Steel
dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), pabrik semen Tonasa di Sulawesi
dan beberapa usaha industry kerjasama lainnya.Melalui Bank Dunia, bank
pembangunan Asia dan CGI Jerman tentang memberikan bantuan modal dengan
biaya lunak untuk pembangunan dan kemajuan perkeretaapian, pengadaan instalasi
listrik, eksplorasi minyak bumi dan pengembangan waduk PLTA dan lain sebagainya.

2. Bentuk Kerjasama Indonesia dengan Amerika Serikat


Indonesia dan Amerika Serikat juga mempunyai sebuah hubungan diplomatik yang
bisa dikatakan baik. Dalam bidang ekonomi Amerika Serikat memberikan bantuan
berupa pinjaman lunak dalam jangka panjang untuk mengatasi krisis ekonomi uang di
Indonesia.
dunia pendidikan, Indonesia juga sering untuk melakukan pertukaran pelajar.
Contohnya, dalam bidang ekonomi, kedokteran, manajemen, geologi dan sistemasi
hukum. Selain itu, bidang sastra bahasa yaitu bidang kesenian, sastra Indonesia,
biologi dan antropologi.
Indonesia juga sering mengimpor mobil, pesawat dan mesin-mesin serta berbagai
macam senjata, makanan kaleng, dan alat elektronika. Selain itu Amerika Serikat
mengimpor berbagai macam hasil bumi Indonesia, seperti bauksit, timah, minyak
bumi, karet, lada, serta berbagai jenis rempah-rempah.

3. Bentuk Kerjasama Indonesia dengan Jepang

Sejak penjajahan kolonial Jepang di Indonesia telah usai, Indonesia dan Jepang
kemudian memulai sebuah kerjasama. Bentuk kerjasama Indonesia dengan Jepang
adalah bidang perdagangan dan kebudayaan.

 Kerjasama di bidang perdagangan

Bangsa Jepang menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang sangat penting di
kawasan Asian Tenggara. Untuk itu, dibuatlah sebuah perjanjian yaitu :

Jepang mempunyai kebijakan untuk mengimpor hasil pertanian berupa karet alam,
kopi, kapuk, kopra, minyak sawit, dan kayu.Jepang mengimpor berbagai macam
mineral alam seperti, minyak bumi, timah, nikel, bauksit, tembaga, emas dari
Indonesia.

 Kerjasama dalam bidang kebudayaan

Sebagai negara berkembang, bangsa Indonesia sangat butuh ilmu pengetahuan dan
teknologi yang maju. Contohnya, adalah pemerintah RI setiap tahunnya mengirimkan
siswa untuk dilatih menjadi dosen ke Jepang serta memperkerjakan tenaga ahli dan
teknisi dari Jepang untuk menjadi pengajar di Indonesia.

Peran Indonesia dalam Kerjasama antar Negara Bidang Ekonomi

A. Indonesia sebagai Pelopor dan Pendiri Organisasi Kerja Sama Ekonomi antar negara
Berikut ini contoh peranan Indonesia sebagai pelopor dan sekaligus pendiri organisasi kerja
sama ekonomi antarnegara. Indonesia bersama Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura,
Thailand, dan Filipina menandatangani Deklarasi Singapura sebagai tonggak berdirinya
kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara yang disingkat AFTA. Indonesia bersama
Amerika Serikat, Australia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Brunei Darusalam, Singapura,
Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan Kanada, ikut serta memprakarsai terbentuknya APEC
pada tahun 1993. Indonesia juga memprakarsai hubungan perdagangan bilateral dengan
beberapa negara, seperti dengan Jepang, RRC, Rusia, dan Kanada.

B. Indonesia sebagai Anggota Aktif Berbagai Organisasi Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan indonesia sebagai anggota aktif dalam
organisasi kerjasama ekonomi antar negara. Aktif menghadiri setiap pertemuan dalam
konferensi APEC dan AFTA. Mengikut sertakan menteri atau pejabat setingkat menteri
dalam berbagai konferensi kerja sama ekonomi, baik tingkat regional maupun internasional.
Menyelenggarakan pertemuan tingkat menteri di bidang ekonomi dan perdagangan di
Indonesia.

C. Indonesia sebagai Pelaku dalam Kerja Sama Ekonomi Antarnegara


Indonesia sebagai pelaku dalam kerja sama ekonomi antarnegara dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh Indonesia. Contoh kegiatan ekspor dan
impor indonesia adalah: Indonesia mengekspor barang-barang dari kegiatan kehutanan,
pertambangan, industri dan bidang jasa.

H. Dampak Kerjasama Antar Negara bagi Indonesia

Dampak Positif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap PerekonomianNegara :

a. Meningkatkan Keuangan Negara


Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia,salah
satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa
pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan
demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapatmeningkatkan keuangan negara.
b. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara
anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkankemampuan
produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan
negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkatregional dan internasional
pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negarayang bersangkutan.
c. Meningkatkan Investasi
Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor
untukmenanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang maumenginvestasikan
modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untukmeningkatkan
perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknyainvestasi dapat juga
menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah penganggurandapat berkurang.
d. Menambah Devisa Negara
Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapatmeningkatkan
devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakinluas pasar akan
semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapatmemperlancar pembangunan
negara.
e. Memperkuat Posisi Perdagangan
Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai
aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanyakerja sama
ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan per-dagangan yang
menguntungkan negara-negara anggotanya. Dengan demikian adanyaaturan tersebut dapat
memperlancar kegiatan ekspor dan impor dan menciptakan perdagangan yang saling
menguntungkan. Akibatnya posisi perdagangan dalamnegeri semakin kuat.

Dampak negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap PerekonomianNegara :


a. Ketergantungan dengan Negara Lain
Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalutergantung pada
bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapatmenggembangkan
pembangunan yang lebih baik.
b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkannegara lain
berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomiyang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat
campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluangmasuknya
tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesiamenjadi tersingkir
dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia mendorong masyarakat untukmencoba dan
memakai produk-produk impor. Hal ini akan mendorong munculnya pola hidup konsumtif.
KESIMPULAN

Setiap negara perlu memperjuangkan kepentingan nasionalnya di luar negeri. Dalam kaitan
itu, diperlukan adanya suatu kerja sama untuk mempertemukan kepentingan nasional antar
negara. Kerja sama tersebut haruslah yang dapat membuat para aktor hubungan internasional
dapat mencapai kepentingannya.

Kerja sama internasional atau international cooperations memiliki tujuan utama, yakni untuk
memenuhi kepentingan nasional akan kebutuhan-kebutuhan terhadap potensi yang tidak
dimiliki di dalam negeri. Melihat kembali pada sejarah hubungan internasional setelah
berakhirnya masa Perang Dingin, dalam mempertahankan eksistensinya, negara-negara di
dunia mulai beralih dari penggunaan hard power yang bersifat high politics dengan
mengedepankan aspek kekuatan militer kepada penggunaan soft power yang bersifat low
politics dalam kerja sama internasional. High politics, menurut Hobbesian memiliki fokus
utama pada permasalahan pertahanan dan keamanan dalam suatu bangsa dan negara, serta
kemanan secara kolektif dalam system internasional, sedangkan Low Politics adalah fokus
politik terhadap urusan-urusan yang lebih fokus terhadap urusan-urusan ekonomi dan sosial
budaya, bukan bidang politik yang mencemaskan ancaman-ancaman terhadap negara dan
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Wangke, Humphrey. 2017. Kerja Sama Indonesia-Malaysia dalam Pengelolaan Perbatasan di


Kalimantan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Perwira, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan
Internasional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tulisan bertajuk Introduction to International Politics: A Theoretical Overview.

Buku Ilmu Negara, Prof. Dr. I Dewa Gede Atmadja, S.H., M.S, Maret 2012

Anda mungkin juga menyukai