Anda di halaman 1dari 11

ASAL MULA NEGARA

• Sulit, karena tidak adanya bukti-bukti yang menyakinkan, sehingga


teori-teori yang menjawab tentang asal mula negara berifat abstrak
dan spekulatif.

• Teori tersebut kalau diklasifikasikan dibagi dalam 2


golongan atau segi :
A. Dari Kenyataan Sejarah → Teori Historis/Evolusionistis.
• Menurut teori ini, negara terbentuk karena :
1. Sesuatu daerah belum ada yang menguasainya (Daerah Kosong),
kemudian diduduki oleh suatu negara.
2. Sesuatu daerah yang tadinya termasuk wilayah suatu negara
tertentu kemudian melepaskan diri dari negara dan menyatakan diri
merdeka.
3. Beberapa negara mengadakan peleburan (fusi) menjadi negara baru,
contohnya Republik Jerman.
 
B. Teori Yang Bersifat Spekulatif
• Termasuk didalamnya :
1. Teori ketuhanan (Theokrasi)
2. Teori kekuatan.
3. Teori perjanjian masyarakat
4. Teori organis
5. Teori patriarkhal
6. Teori daluwarsa
7. Teori Idealistis (Alamiah
2. Teori Ketuhanan

• Beranggapan bahwa negara pertama adalah ciptaan


atau diciptakan oleh Tuhan, dan kekuasaan negara
ada karena tuhan menghendakinya.

• Dengan demikian apabila negara berbentuk suatu


monarkhi (kerajaan), maka raja dianggap mempunyai
keturunan dari tuhan (mendapat wahyu dari tuhan).
 
• Menurut isinya dibagi menjadi 2 :
a. Teori Ketuhanan Langsung
Mengajarkan bahwa raja adalah penjelmaan dari
tuhan, raja merupakan bayangan dari tuhan,
sehingga pelanggaran terhadap raja adalah
pelanggaran terhadap tuhan. Teori ini dianut di
India. Mesir, Jepang dan Tibet abad 16 dan 17.

b. Teori Ketuhanan Tak Langsung


Mengajarkan bahwa raja memerintah karena
kehendak Tuhan dan hanya merupakan wakil Tuhan.
Teori ini dianut di Inggris dan Belanda.
2. Teori Kekuatan

• Beranggapan bahwa negara mempunyai kekuatan


yang mutlak. Hukum merupakan kehendak negara
dan, masyarakat mentaati hukum karena hukum itu
adalah kehendak negara dan bukan karena mereka
telah berjanji untuk mentaatinya. Negara lahir karena
hasil dominasi dari kelompok yang kuat terhadap yang
lemah.

• Menurut teori ini faktor kekuatanlah yang merupakan


causa prima daripada timbulnya negara. Oleh karena
itu kekuatan akan membentuk hukum dan kekuatan
merupakan dasar legitimasi /penghalalan hukum
daripada diakuinya kekuasaan dalam negara.
 
• Teori kekuatan menurut isinya digolongkan menjadi
3 golongan :
– Teori kekuatan fisik
– Teori kekuatan ekonomi
– Teori kekuatan politik
3. Teori Perjanjian Mayarakat

• Mengajarkan bahwa perjanjian merupakan dasar daripada negara dan


masyarakat.
• Anggapan ini sejalan dengan kaum sofis yaitu filosofi-filosofi Yunani yang
mendahului zaman Plato dan Aristoteles artinya sejaman dengan socrates yang
beranggapan adanya hakekat alamiah dan kontraktuil dari masyarakat.
• Menurut teori ini manusia dipisahkan dalam 2 zaman yaitu :
• Zaman manusia sebelum bernegara/ zaman alamiah (status naturalis)
• Zaman manusia bernegara (status civilis)
• Perpindahan manusia dari status naturalis ke status civilis adalah melalui suatu
perjanjian (factum).

• Dalam teori perjanjian masyarakat kita kenal 2 macam factum yaitu : Factum
unionos dan factum subjectionis 
a. Factum Unions (perjanjian Masyarakat Sebenarnya)
• Yaitu suatu perjanjian yang diadakan antara individu-individdu untuk
membentuk suatu badan yang akan menampung individu-individu tadi, dengan
demikian akan terbentuk masyarakat / society.
• Bersamaan atau kemudian setelah perjanjian masyarakat yang sebenarnya
tersebut diadakan pula :
 
b. Perjanjian Pemerintahan (Factum Subjectionis)
• Perjanjian yang diadakan bersamaan atau kemudian dengan pembentukan
kemasyarakatan tadi yaitu perjanjian antara individu-individu tersebut dengan
seorang atau sekelompok orang-orang yang kemudian kelompok orang-orang
tersebut dibri kekuasaan dengan syarat-syarat yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh kedua pihak.
• Sekelompok orang-orang tersebut atau badan tadi diberi mandat untuk
menjalankan kekuasaan atas nama rakyat. Perjanjian inilah yang akan
melahirkan pemerintahan atau hukum negara.
• Pendukung ini adalah : Montesquieu, Hugo Grotius, Immanuel Kant dan Trio
yaitu Thomas Hobbes, Jhon Locke dan Jean Jaques Rousseau.
Antara trio (Hobes, Jhon Locke, dan Rousseu) terdapat persamaan dan perbedaan.

• PERSAMAAN : terletak pada perjanjian masyarakatnya yang


memindahkan manusia dalam status naturalis ke status civilis
• PERBEDAAN : Terletak pada isi dan akibatya
  
• Menurut THOMAS HOBBES.
• Ajarannya bahwa perjanjian masyarakat bersifat langsung (tidak melalui
masyarakat) artinya orang-orang yang mengadakan perjanjian itu langsung
menyerahkan atau melepaskan haknya (kemerdekaanya) kepada raja, jadi tidak
melalui masyarakat.
• Raja berada diluar perjanjian (tidak merupakan pihak), sehingga raja tidak
terikat oleh perjanjian. Akibatnya kekuasaan raja jadi absolute (Monarkhi
absolute).
 
• Menurut JHON LOCKE.
• Berbeda dengan THOMAS HOBBES, antara Raja dan rakyat justru diadakan
perjanjian, dan karena perjanjian itu Raja berkuasa untuk melindungi hak-hak
rakyat, sehingga rakyat dapat meminta pertanggungjawaban Raja.
sJHON LOCKE (Faktum unions dan faktum subjectionis) Sama-sama kuat
pengaruhnya, ehingga dalam penyerahan kekuasaan itu Raja berjanji untuk
melindungi hak-hak azasi rakyat. Akibatnya Monarkhi Konstitusional atau
terbatas

• Menurut JJ ROUSSEAU
• Pendapt ROUSSEAU kebalikan dari THOMAS HOBBES yaitu Faktum subjectionis
ditelan oleh Factum unionis.
• Maksudnya dengan diselenggarakannya perjanjian masyarakat itu berarti tiap-
tiap orang melepaskan dan menyerahkan semua haknya kepada kolektivitas
yaitu masyarakat, Akibatnya timbulnya kedaulatan rakyat.
• Rakyat tidak pernah menyerahkan kepada Raja, jika ada Raja memerintah maka
Raja hanya sebagai mandataris rakyat.
Andaikata dikatakan bahwa teori ini hanya bertahan sampai abad ke 18 dan
kemudian teori ini tak diikuti lagi dan mati .
 
• Tentang sebab-sebab kematian teori perjanjian masyarakat ini dilakukan oleh
GILCHRIST, yang disebabkan oleh :

• Timbulnya teori evolusi dari Charles Darwin, yang mengajarkan bahwa segala
sesuatu di dunia ini tunduk pada hukum-hukum evolusi (dari lembaga-lembaga yang
sederhana berubah pada tingkat yang lebih baik/ sempurna).

• Didalam ilmu politik telah timbul ajaran & metode historis yang merubah pemikiran
dan sikap para ahli dari pemikiran yang spekulatif serta penuh hypothesa kepada
pemikiran dan sikap yang lebih positif

• Dipertegasnya pemisahan antara pemerintahan dan negara serta timbulnya anasir-


anasir yang sehat tentang kedaulatan politik

• Adanya keburukan dan kelemahan daripada teori perjanjian masyarakat itu sendiri.
 
• Menganai keburukan dan kelemahan teoriperjajian masyarakat ini F
Isjwara mengemukakan sbb :
 
• Sifat tidak historisnya keadaan alamiah itu tidak pernah dapat dibuktikan adanya
suatu zaman alamiah dalam sejarah umat manusia. Tidak pernah umat manusia
mengenal suatu zaman tanpa ikatan-ikatan sosial apapun tanpa organisasi pimpinan.
• Sifat mengikatnya perjanjian itu bagi generasi-generasi kemudian tdk logis jika
mereka juga harus mentaati apa yang diadakan oleh nenek moyang mereka tanpa
persetujuan mereka sendiri.
• Sifatnya yang poli interpreteble dimana ia ditafsirkan sesuai dengan zaman &
falsafah yang dianut oleh teoritikusnya.
4. TEORI ORGANIS.

• Melukiskan negara dengan istilah-istilah ilmu alam. Teori ini mengajarkan bahwa negara
dipandang sebagai mahluk hidup yang mempunyai kehidupan dan menunjukan persamaan
dengan organisme manusia/binatang yang dilengkapi dengan sel-sel hidup.
• Negara sebagai mahluk hidup juga berkehendak & kehendaknya tersebut dilaksanakan
oleh organ-organnya.
• NICHOLAS dari CUSA berpendapar bahwa kehidupan negara dapat dipersamakan dengan
anatomi makhluk hidup. Pemerintah merupakan tulang-belulang, urat syaraf adalah UU,
Kepala sebagai raja, individu merupakan daging yang meliputinya.
• BLUNTSCHLI berpendapat menambahlan badannya merupakan organisasi konstitusional
dari rakyat.
 
• Menurut isinya, teori ini dibagi 4 golongan :
1. Teoti Organisme Moral
• Teori ini beranggapan negara merupakan pribadi moral & tidak dibuat oleh manusia.
• Pelopornya : HEGEL, Memandang negara sebagai penjelmaan ekstrim dari pada semangat
moral dari individu. Negara dipandangnya sebagai organisme dengan kepribadian yang
termulia. Sehingga negara harus dipuja.
•  
2. Teori Organisme Biologis
• Mengumpamakan negara sebagai mahluk hidup yang tunduk pada hukum dan kelahiran,
pertumbuhan dan kematian. Negara diselidiki dengan menggunakan konsep ilmu biologi,
karena antara negara dengan makhluk hidup terdapat persamaan anatomi, fisiologi dan
patologinya.
•  
3. Teori Organisme Psykhis
• Memandang negara sebagai makhluk hidup yang diperlengkapi dengan akibat kepribadian
rohaniah yang mempunyai pertumbuhan & perkembangan ----- bentuk peralihan Teori
organisme moral ke teori organisme biologis.

 
4. Teori Orgnanisme Sosial.
• Merupakan doktrin organisme yang dipengaruhi oleh sosiologi yang dikemukakan
AUGUSTE COMPTE yang memandang negara merupakan salah satu bentuk dari pada
perkelompokan sosial & bersifat organis.
 
5. TEORI PATRIARKHAL & MATRIARKHAL

• Menurut Teori Patriarkhal, negara timbul


karena keluarga atau berasal dari keluarga.
• R.M. IVER -------- “Bibit negara berasal dari
keluarga (“From Family to State”}
• Keluarga yang berkuasa adalah fihak ayah,
kemudian berkembang, dam keluarga-
keluarga tersebut semuanya menarik garis
keturunan dari Ayah & dipimpin oleh Ayah.
Keluarga ini akan merupakan kesatuan-
kesatuan etnis yang merupakan suku/gen,
dan kepala suku inilah yang dinamakan
PRIMUS INTER PARES yang merupakan
suatu pusat kekuasaan.
• Teori Matriarkhal, sebaliknya dari teori
patriarkhal, dimana garis keturunan ditarik
dari pihak ibu yang merupakan kepala
keluarganya.
6. TEORI DALUWARSA

• Teori yang menyatakan bahwa negara itu timbul karena


kepemilikan yang berlangsung lama. Raja memerintah karena
kebiasaan ---(Doktrin Legitimisme) --- karena berdasarkan JURE
CONSUETUDINARIO, dan raja memerintah karena hak milik ------
JEAN BODIN, (ada hubungan teori daluwarsa dengan patriarkhal)

• Menurut LOYSEAU--cara raja memerintah ada 2 cara :


1. Dengan seijin rakyat
2. Dengan kekuatan/perebutan/perampasan.
Baik seijin rakyat maupun paksaan/kekuatan, akhirnya raja akan
mendapat kedauatan pula, yaitu dengan daluwarsa. Teori ini
hanya berlaku untuk negara kerajaan.

7. TEORI ALAMIAH

• Teori ini memandang negara adalah buatan alamiah. Negara


merupakan konsekwensi logis dari pada kehidupan manusia, yaitu
sebagai yang dikemukakan ARISTOTELES sebagai mahluk sosial
“ZOON POLITICON”, yang akan mencapai kesempurnaannya
apabila manusia hidup dalam suatu ikatan kenegaraan.
• Di luar ikatan kenegaraan ada 2 alternatif ---- sebagai dewa atau
binatang.
7. TEORI IDEALISTIS (MUTLAK/
FILOSOFIS & METAFISIS)

• Teori ini idealistis bahwa negara merupakan satu kesatuan


ideal dari manusia-manusia dalam tingkat yang setinggi-
tingginya. Negara bersifat supranatural dan tersendiri,
terlepas dari semua faktor sekeliling.

• F . ISJWARA :
• Teori ini idealistis karena merupakan pemikiran tentang
negara sebagaimana negara itu seharusnya ada sebagai ide.
• Teori ini mutlak karena melihat negara sebagai suatu
kesatuan yang omnipotent & omnikompotent.
• Teori ini filosofis karena merupakan renungan-renungan
tentang negara dan bagaimana negara itu seharusnya ada.
• Teori ini metafisis karena adanya negara dianggap terlepas
dari individu yang menjadi bagian bangsa.

• Dengan demikian, negara mempunyai kemauan sendiri,


kepentingan sendiri & nilai-nilai moralitas sendiri.
Menentang kekuasaan negara tidak dibenarkan, dan
kewajiban mentaati negara menupakan tugas suci. (Bpk
Teori idealistis adalah IMMANUEL KANT).
 
Berakhirnya negara :
• Sebelum berakhirnya negara dibahas terlebih dahulu kita bicarakan pengertian
negara disatu fihak dan pengertian pemerintah dipihak lain.
• Kedua pengertian ini sering dipertentangkan, tapi juga sering di identikan.
• Pemerintah adalah sekelompok orang yan mendapatkan & mewakili rakyat
serta menjalankan tugasnya berdasarkan hak yang berlaku dalam negara itu
• Oki pemerintah lebih kongrit karena mrp manifestasi daripada negara yg
abstrak/kongkretisasi daripada negara. Pemerintah tak punya kedaulatan,
negara memiliki kedaulatan, pemerintah bersifat temporer/tak langgeng bisa
berubah sewaktu-waktu
• Ada juga yang membedakan negara dengan pemerintah, tapi ada juga yang
mengidentikannya. Karena menurut pengalamanya pemeritah dan bukan
negara yang selalu tampil ke muka. Pemerintahan yang memegang monopoli
menjalankan fisik secara legal. LEON DUGUIT, MAC. IUER, R.SOLTAU
• Kembali kepada berakhirnya negara maka negara itu takkan pernah berakhir,
karena negara bersifat abadi berbeda dengan pemerintah yang sifatnya
temporer
• Berakhirnya negara terjadi :
• Jika ke 4 unsur negara yang sifatnya konstirutif hilang, atau :
• Hilangnya faktor alam :
• Misalnya gunung meletus, pulau ditelan air laut, manusia musnah karena
bencana
• Faktor sosial yang disebabkan a 2 :
• Adanya penaklukan
• Adanya revolusi
• Adanya perjanjian
• Adanya penggabungan

Anda mungkin juga menyukai