Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
1. Morinda Salwa Oktriani (03/8111421532)
2. Nedia Martha Resmadiktia (05/8111421533)
3. Ray Farhad Wibisono (08/8111421536)
4. Yazid Rafli Kusumawardana (14/8111421542)
5. Hany Mora Yuniavenda Simamora (17/8111421545)
6. Polin Prodigy Sirait (37/8111421565)
7. Devina Gladystia Ivana (41/8111421569)
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi baik
berupa pikiran, tenaga dan materi.
Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Filsafat Hukum dengan dosen Diandra Preludio Ramada, M.H. Kami juga berharap
makalah ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bahkan, kami juga sangat berharap semoga makalah ini dapat dipraktikkan oleh para
pembaca dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat yang baik bagi kita semua.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1. Kesimpulan .................................................................................12
2. Saran ...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan Manifesto Komunis, Karl Marx mengajarkan kepada kaum buruh
untuk merbut pemerintahan dunia dan memantapkan diri sebagai pemikir
sosialisme yang hebat. Meskipun Marx secara pribadi tidak pernah memimpin
suatu aksi kaum buruh, tetapi pada akhir abad ke-19 sebagian besar gerakan
kaum buruh memakai ajaran Marx sebagai pedoman perjuangan mereka.
Dampak manifesto komunis sampai hari ini masih terasa. Marx ikut menentukan
perkembangan sejarah dunia sekurang-kurangnya seratus lima puluh tahun. Pada
zaman Mark sejarah berkembang lain dari pada apa yang diramalkan, Teori Marx
banyak dikritik dan direvisi, tetapi pemikiran Marx tetap menjadi inspirasi dan
semangat bagi banyak orang yang mau melawan dunia yang di kuasai oleh kaum
pemodal. Lebih dari seperempat wilayah Dunia terpengaruh oleh ajaran Karl
Marx. Hampir tidak ada negara di dunia ini di mana partai komunis tidak pernah
secara langsung atau secara langsung mencoba merebut kekuasaan.
2
kesewenang-wenangan oleh manusia terhadap manusia lain. Sementara itu Karl
Marx mengalami dua jaman dalam hidupnya, yakni masa "Marx Muda" yang
cenderung berpemikiran humanis dan "Marx Tua" yang bersiafat ideologis, tetapi
dalam hal ini penulis akan mengkaji pemikiran Karl Marx Muda atau yang lebih
di kenal sebagai pemikiran Humanismenya.
1.3. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan pemikiran karl Marx dalam konsep manusia, masyarakat yang
ideal, masalah yang dihadapi manusia, dan solusi mengenai permasalahan
manusia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Aliran Marxism
4
2.2. Tokoh-Tokoh Aliran Marxism
Tokoh pertama dan namanya yang diabadikan sebagai suatu aliran marxis
adalah Karl Marx dan Frederick Engels. Mereka berasal dari Jerman dengan
bukunya (dokumen) Manifesto Komunis yang berisi sejarah sosial manusia yang
tak lain adalah sejarah perjuangan kelas. Untuk memahami pandangan Karl Marx
dan Frederich Engels tentang sastra sebaiknya terlebih dahulu mengetahui
pemikirannya tentang kelas-kelas ekonomi.
Perhatian Marx terhadap karya sastra dapat dilihat dari surat-surat atau
karangan-karangannya yang tampak betapa Marx menghargai sebuah lukisan
mengenai kenyataan masyarakat didalam sastra yang sesuai dengan contohnya,
namun ia juga tidak buta terhadap nilai-nilai sastra.
5
Ia menolak pandangan deterministik yang sempit, seolah-olah perubahan
dalam bangunan atas langsung diakibatkan oleh perubahan dalam bangunan
bawah. Hubungan antara produksi ekonomi di satu pihak dan produksi artistik di
lain pihak tidak seimbang.
Lenin
Lenin merupakan orang yang berjasa dan dapat dipandang sebagai peletak
dasar bagi kritik sastra Marxis. Ia menulis lebih banyak daripada Marx tentang
masalah-masalah teoritis yang berkaitan dengan sastra dan mengembangkan
suatu visi yang jelas tentang sastra
Lukacs
Kulit luar secara langsung dapat diamati, tetapi terdapat juga unsur-unsur dan
kecenderungan-kecenderungan dalam kenyataan yang terus menerus berubah,
tetapi yang secara teratur, menurut suatu hukum tertentu, selalu kembali.
Pemikiran Lukacs mencakup: a. tugas kesenian menampilkan kenyataan, dan b.
sastra menampilkan yang khas dan universal.
6
2.3. Hubungan Aliran Marxism dengan Zaman Sekarang
Dalam buku Karl Marx yang berjudul “Das Kapital”, Marx menilai
bahwa sistem kapitalisme adalah sistem yang hanya memeras para pekerja atau
buruh. Ia beranggapan sejarah dunia merupakan sejarah pertarungan antar kelas,
dimana apabila sistem ekonomi kapitalisme masih berlaku, maka kaum pemilik
modal (borjuis) yang akan senantiasa mengeksploitasi kaum pekerja. Menurut
Marx, akan tiba saatnya proses produksi diambil alih oleh teknologi. Ketika itu
terjadi, para pekerja tidak lagi dapat berpartisipasi dalam produksi. Akibatnya,
produk yang akan dihasilkan berlipat ganda, namun tidak ada yang bisa
membelinya karena tidak memiliki uang karena diberhentikan dari pekerjaan.
7
Cipta Kerja yang dinilai dapat merugikan pekerja, seperti penghapusan Upah
Minimum Kota (UMK) yang digantikan dengan Upah Minimum Provinsi
(UMP). Opini penolakan Omnibus Law sudah terjadi dari jauh-jauh hari, namun
pemerintah seolah menutup telinga.
KELEBIHAN
8
dan tentunya sasaran aksi mereka pasti pihak pemerintah ataupun perusahaan
tempat mereka bekerja. Para pekerja melakukan aksi yang diikuti banyak massa
karena para buruh ingin menuntut kepada pihak pemerintah atau tempat ia
bekerja agar dipenuhinya keinginan mereka antara lain yaitu penghapusan buruh
kontrak dan memperbanyak jumlah tenaga pengawas perusahaan.
Dalam aksi buruh saat itu, para pekerja mendesak pemerintah segara
merefisi UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang antara lain
berkaitan dengan upah buruh harian lepas, serta program dana pensiun. Buruh
juga menuntut penyertaan jamsostek yang harus dijamin oleh pihak perusahaan
serta memperberat sanksi bagi pihak perusahaan dalam melakukan pelanggaran
terhadap buruhnya. Namun sekarang ini apabila pekerja merasa bahwa hak-
haknya yang dilindungi dan diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan tersebut merasa tidak terpenuhi dan menyebabkan perselisihan
tertentu antara pengusaha dan pekerja maka peraturan hukum di Indonesia telah
mengaturnya di dalam UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.
Ada beberapa kekuatan dalam teori ini, berikut kekuatan yang terdapat pada teori
Marxisme tersebut:
9
2) Teori Marxisme memiliki keunggulan yang terlatak pada kecerdasan marx
dalam mengklasifikasikan kelas-kelas sosial yang secara prinsip sangat
bertentangan di dalam masyarakat.
3) Teori Marxisme juga mempunyai kekuatan penganalisisan dalam menguraikan
penyebab dari pertentang kelas.
4) Teori Marxisme memandang proses perkembangan sebuah konflik sampai
kepada bagaimana konflik itu terselesaikan, ini berarti teori Marxisme
memiliki kemampuan dalam meramalkan akhir dari sebuah konflik.
KEKURANGAN
1. Kaum Proletar (warga kelas rendah) tidak mempunyai kebabasan dalam
menyampaikan hak-haknya secara sempurna baik dalam hukum maupun
dalam bidang ekonomi. Suara mereka terbatas dikarenakan Kaum Borjuis
(Yang menguasai Produksi) memiliki pengaruh yang besar, baik dalam
kebijakan maupun dalam bidang ketenagakerjaan.
2. Kelas Proletar dengan dominananya sebagai pekerja buruh, dan memiliki
taraf Pendidikan serta keahlian yang rendah, menyebabkan hak-hak yang
mereka miliki tertindas, pengetahuan minim yang mereka miliki membuat
suara mereka tak terdengar oleh negara, mereka tak memiliki pengaruh yang
besar pada negara. Mereka harus bekerja dengan jam kerja yang Panjang
karena paksaan ekonomi yang menjerat, mereka harus bekerja sepanjang hari
namun dengan upah yang kecil, yang hanya bisa mencukupi kebutuhan pokok
mereka saja.
3. Adanya penindasan atau eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan para pemilik
modal (Kaum Borjuis) pada kaum proletar, ini menunjukkan sebuah
ketidakseimbangan dalam hak dan kewajiban yang diterima oleh kaum
proletar.
4. Karena kebutuhan mahal harganya, dan juga dengan gaji mereka yang kecil.
Menyebabkan adanya kesenjangan sosial di sutu negara. Yang kaya akan
semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.
10
5. Karena banyaknya kaum proletar yang merasa tidak memperoleh keadilan
mengakibatkan banyaknya unjuk rasa yang mengakibatkna terjadinya
masalah sosial yang jika berkelanjutan akan menjadi masalah yang lebih
besar.
6. Pemerintah yang tak dapat berbuat banyak, mereka tak banyak bisa
membantu dikarenkan setiap keputusan-keputusan yang kaum borjuis
tetapkan selalu dipengaruhi oleh orang-orang yang berkuasa atau yang
memiliki modal dan pemilik perusahaan.
Teori Marxisme merupakan dasar dari teori komunisme modern. Tujuan dari
teori buatan Marx dan Friedrich Engels ini sebagai bentuk protes terhadap paham
kapitalisme. Kondisi kaum proletar yang snagat berbanding terbalik dengan kaum
borjuis menjadi alasan mereka memunculkan teori Marxisme. Pada saat itu kaum
proletar harus hidup kesusahan karena dipaksa untuk bekerja selama berjam-jam.
Selain itu, kaum proletar tinggal di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat
bahwa situasi ini terjadi karena adanya sistem kepemilikan pribadi dan penguasaan
kekayaan didominasi oleh orang-orang kaya. Oleh karena itu, Marx berpendapat
untuk mengubah paham kapitalisme menjadi paham komunisme sebelum adanya
pemberontakan dari kaum proletar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pandangan Marxisme ini berkaitan dengan apa yang kini terjadi di dunia.
Pada sistem ekonomi kapitalisme ini, pemerintah dapat ikut mengambil bagian
dalam memastikan kegiatan ekonomi yang lancar dan berkelanjutan, tetapi
mereka juga dapat tidak ikut campur tangan dalam perekonomian. Keunggulan
teori Marxisme terlatak pada kecerdasan marx dalam mengklasifikasikan kelas
12
kelas sosial dalam masyarakat yang secara prinsip sangat bertentangan. Kekuatan
teori Marxisme lainnya adalah mengenai analisisnya dalam menguraikan
penyebab dari pertentang kelas. Akan tetapi kekurangan Teori ini adalah
analisisnya dalam memandang konflik yang masih terlalu simpel/sempit.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Telly, Raflie, DKK. 2016. Buku Ajar Filsafat Hukum. Manado: Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Sam Ratulangi Fakultas
Hukum.
Dini. (2014). Kekuatan dan Kelemahan Teori Marxis. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2021, dari https://dininst.blogspot.com/2014/12/kekuatan-dan-
kelemahan-teori-marxis.html
Media Neliti. (2008). Perbandingan Antara Pemikiran Karl Max Dengan Pemikiran
J. Krisnamurti Tentang Perubahan Sosial. Diakses pada tanggal 28 Oktober
2021, dari https://media.neliti.com/media/publications/11894-ID-
perbandingan-antara-pemikiran-karl-marx-dengan-pemikiran-j-krishnamurti-
tentang.pdf
13
Yoseph. (2016). Marxisme dan Buruh Indonesia Kontemporer: Studi Dimensi
Relevansi dan Inrelevansi Pemikiran Sosial-Ekonomi Karl Marx Pada Buruh
Pabrik di Kota Surabaya. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021, dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/download/34890/21112/
Dilif. (2016). Analisis Kelebihan dan Kekurangan Marxisme. Diakses pada tanggal
29 Oktober 2021, dari
https://muhammaddilif96.wordpress.com/2016/09/16/muhammad-dilif-
lailun-niam/
https://www.artikelkami.com/2020/04/tokoh-sastra-marxisme.html?m=1
http://indonesiaku77.blogspot.com/2017/04/kelebihan-serta-kekurangan-
marxisme.html
http://tatangsinaga21.blogspot.com/2012/10/kekuatan-kelemahan-marxist-theory-
dan.html
14