Anda di halaman 1dari 17

LEGAL MARXISM DALAM KAITANNYA DENGAN PERJUANGAN

KELAS DI BIDANG HUKUM

Dosen Pengampu :

Diandra Preludio Ramada, M. H.

Disusun oleh :
1. Morinda Salwa Oktriani (03/8111421532)
2. Nedia Martha Resmadiktia (05/8111421533)
3. Ray Farhad Wibisono (08/8111421536)
4. Yazid Rafli Kusumawardana (14/8111421542)
5. Hany Mora Yuniavenda Simamora (17/8111421545)
6. Polin Prodigy Sirait (37/8111421565)
7. Devina Gladystia Ivana (41/8111421569)

PENGANTAR FILSAFAT HUKUM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat disusun hingga selesai. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi baik
berupa pikiran, tenaga dan materi.

Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Filsafat Hukum dengan dosen Diandra Preludio Ramada, M.H. Kami juga berharap
makalah ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Bahkan, kami juga sangat berharap semoga makalah ini dapat dipraktikkan oleh para
pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat yang baik bagi kita semua.

Semarang, 26 Oktober 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1. Latar Belakang .............................................................................1


2. Rumusan Masalah ........................................................................3
3. Tujuan ..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................4

1. Definisi Aliran Marxism ..............................................................4


2. Tokoh-Tokoh Aliran Marxism .....................................................5
3. Hubungan Aliran Marxism dengan Zaman Sekarang ..................6
4. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Marxism ...............................8
5. Kelayakan Aliran Marxism Bagi Indonesia ................................10

BAB III PENUTUP ............................................................................................12

1. Kesimpulan .................................................................................12
2. Saran ...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Karl Marx adalah seorang Filosf yang lahir hingga dewasa di zaman
Revolusi Industri tahun 1818 di Eropa. Marx lahir pada 5 Mei 1818, Trier,
Jerman. Berkembangnya Kapitalisme dan Revolusi Industri abad 19 awal telah
menyebabkan masalah baru di dalam kehidupan manusia, di antaranya
pertumbuhan penduduk yang pesat, banyak masyarakat yang pindah dari desa ke
kota untuk mencari pekerjaan, sehingga berakibat kehidupan di kota menjadi
krisis. Lingkungan perkotaan menjadi kumuh, banyak kaum perempuan dan
anak-anak di pekerjakan dengan jam waktu yang relatif lama (eksploitasi), serta
di perlakukan kurang manusiawi. Rakyat miskin di perkotaan di perlakukan
semena-mena sehingga timbul pemberontakan kaum buruh. Mereka benar –
benar hidup dalam penderitaan. Pada saat kondisi seperti itulah Marx lahir,
berkembang dan merumuskan gagasannya. Oleh sebab itu muncul lah teori yang
di ciptakan karl Marx yang sering di sebut Teori Marxisme.

Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang


dalam buku Manifesto Komunis yang dibuat oleh Marx dan Friedrich
Engels.Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia
menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan
kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa
bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan mereka
hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di
daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena
adanya "kepemilikan pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-
orang kaya. Untuk menyejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa
paham kapitalisme perlu diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus
dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut
keadilan.

1
Dengan Manifesto Komunis, Karl Marx mengajarkan kepada kaum buruh
untuk merbut pemerintahan dunia dan memantapkan diri sebagai pemikir
sosialisme yang hebat. Meskipun Marx secara pribadi tidak pernah memimpin
suatu aksi kaum buruh, tetapi pada akhir abad ke-19 sebagian besar gerakan
kaum buruh memakai ajaran Marx sebagai pedoman perjuangan mereka.
Dampak manifesto komunis sampai hari ini masih terasa. Marx ikut menentukan
perkembangan sejarah dunia sekurang-kurangnya seratus lima puluh tahun. Pada
zaman Mark sejarah berkembang lain dari pada apa yang diramalkan, Teori Marx
banyak dikritik dan direvisi, tetapi pemikiran Marx tetap menjadi inspirasi dan
semangat bagi banyak orang yang mau melawan dunia yang di kuasai oleh kaum
pemodal. Lebih dari seperempat wilayah Dunia terpengaruh oleh ajaran Karl
Marx. Hampir tidak ada negara di dunia ini di mana partai komunis tidak pernah
secara langsung atau secara langsung mencoba merebut kekuasaan.

Marx juga menekankan perlunya perjuangan kelas, “Kapitalisme


melahirkan sekelumit Kapitalis kaya yang hidup dalam kemewahan, sementara
kaum buruh dan pekeja hidup dalam kesengsaraan dan kemelaratan. Kaum buruh
tidak lebih di hargai tenaganya sebagai mesin produksi, bahkan kaum buruh
banyak yang tidak bisa membeli atau mencicipi hasil pekerjaanya sendiri karena
minimnya upah yang mereka terima. Kondisi ini sangat berbanding terbalik
dengan apa yang di terima oleh kaum kapitalis yang bergelimang dalam
kemewahan. Kapitalisme menyebab kan manusia terasing (teralienasi) dari
kodratnya sendiri. Untuk mengatasi masalah seperti ini semua sumber daya,
sistem, dan sarana produksi harus dikuasai oleh negara dan menjadi milik
bersama, tidak boleh dimiliki oleh pribadi dan swasta. Hanya dengan itu maka
terciptalah masyarakat tanpa kelas yang diidamkan semua orang.” Menurut
Marx.

Dari kondisi masyarakat pada jaman Mark yang penuh dengan


penindasan dan eksploitaasiterhadap manusia atau istilahnya terjadi tindakan
dehumanis. Karl Marx mencoba melepaskan manusia dari kondisi seperti itu agar
manusia bisa merasakan kondisi apa yang di cita – citakan Marx menjadi
masyarakat yang komunis. Tidak ada lagi penindasan dan perlakuan

2
kesewenang-wenangan oleh manusia terhadap manusia lain. Sementara itu Karl
Marx mengalami dua jaman dalam hidupnya, yakni masa "Marx Muda" yang
cenderung berpemikiran humanis dan "Marx Tua" yang bersiafat ideologis, tetapi
dalam hal ini penulis akan mengkaji pemikiran Karl Marx Muda atau yang lebih
di kenal sebagai pemikiran Humanismenya.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1) Apa definisi dari legal marxisme?
2) Bagaimana tanggapan dari tokoh-tokoh mengenai legal marxisme?
3) Bagaimana hubungan aliran marxisme dengan zaman sekarang?
4) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari legal marxisme?
5) Bagaimana kelayakan legal marxisme bagi Indonesia?

1.3. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan pemikiran karl Marx dalam konsep manusia, masyarakat yang
ideal, masalah yang dihadapi manusia, dan solusi mengenai permasalahan
manusia.

1) Untuk mengetahui definisi dari legal marxisme.


2) Untuk mengetahui tanggapan dari beberapa tokoh legal marxisme.
3) Untuk mengetahui hubungan aliran marxisme dengan zaman sekarang.
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari legal marxisme.
5) Agar mengetahui kelayakan legal marxisme bagi Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Aliran Marxism

Legal Marxism adalah sebuah pandangan hukum yang berdasar pada


pandangan-pandangan Karl Marx. Legal Marxism ini merupakan dasar dari teori
komunisme modern. Paham Marxisme merupakan suatu bentuk protes Karl Marx
terhadap paham Kampitalisme. Marx menganggap bahwa kaum kapitalisme
mengumpulkan atau mencari uang dengan mengorbankan kaum proletar. Dimana
pada saat itu kondisi kaum proletar sangat menyedihkan disebabkan mereka
dipaksa bekerja berjam-jam dengan mendapatkan upah minimum, sementara itu
hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Oleh karena
banyaknya kaum proletar yang hidup sengsara dan tinggal di daerah pinggrian
serta kumuh. Karl Marx memiliki pendapat bahwa masalah yang menimpa kaum
proletar ini muncul karena adanya “kepemilikan pribadi” dan penguasaan
kekayaan yang didominasi oleh orang-oeang kaya. Marx berpendapat bahwa
paham kapitalisme ini perlu diganti dengan paham komunisme untuk tujuan
menyejahterakan kaum proletar. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx,
kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan.

Marx terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai


pertentangan kelas, yang dapat diringkas menjadi “Sejarah dari berbagai
masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan
kelas” (kalimat pembuka dari Manifesto Komunis). Pandangan Karl Marx tentang
political emancipation, yaitu status yang sama dari warga negara sehubungan dengan
negara, persamaan di depan hukum, tanpa menghiraukan agama, hak milik, dan
karakteristik privat lainnya (equal status of individual citizens in relation to the state,
equality before the law, regardless of religion, property, or other “private”
characteristic of individual persons).

4
2.2. Tokoh-Tokoh Aliran Marxism

 Karl Marx dan Frederick Engels

Tokoh pertama dan namanya yang diabadikan sebagai suatu aliran marxis
adalah Karl Marx dan Frederick Engels. Mereka berasal dari Jerman dengan
bukunya (dokumen) Manifesto Komunis yang berisi sejarah sosial manusia yang
tak lain adalah sejarah perjuangan kelas. Untuk memahami pandangan Karl Marx
dan Frederich Engels tentang sastra sebaiknya terlebih dahulu mengetahui
pemikirannya tentang kelas-kelas ekonomi.

Menurut Marx susunan masyarakat dalam bidang ekonomi yang


dinamakan bangunan bawah menentukan kehidupan sosial, politik, intelektual,
dan kultural bangunan atas. Sejarah dipandangnya sebagai suatu perkembangan
terus-menerus, daya-daya kekuatan didalam kenyataan secara progresif merekah
dan ini semuannya menuju masyarakat yang ideal tanpa kelas. Evolusi tersebut
tidak berjalan dengan halus, tetapi secara tersendat-sendat.

Dalam teori ekonominya Marx terutama menerangkan bagaimana


pertentangan antara kelas borjuis dan proletar yang jaya akan melaksanakan
masyarakat tanpa kelas. Perubahan bangunan bawah mengakibatkan perubahan
dalam bangunan atas. Bagi Marx, sastra sama dengan dengan gejala-gejala
kebudayaan lainnya mencerminkan hubungan ekonomi, sebuah karya sastra
hanya dapat dimengerti apabila dikaitkan sengan hubungan-hubungan terasebut.

Perhatian Marx terhadap karya sastra dapat dilihat dari surat-surat atau
karangan-karangannya yang tampak betapa Marx menghargai sebuah lukisan
mengenai kenyataan masyarakat didalam sastra yang sesuai dengan contohnya,
namun ia juga tidak buta terhadap nilai-nilai sastra.

5
Ia menolak pandangan deterministik yang sempit, seolah-olah perubahan
dalam bangunan atas langsung diakibatkan oleh perubahan dalam bangunan
bawah. Hubungan antara produksi ekonomi di satu pihak dan produksi artistik di
lain pihak tidak seimbang.

 Lenin

Lenin merupakan orang yang berjasa dan dapat dipandang sebagai peletak
dasar bagi kritik sastra Marxis. Ia menulis lebih banyak daripada Marx tentang
masalah-masalah teoritis yang berkaitan dengan sastra dan mengembangkan
suatu visi yang jelas tentang sastra

 Lukacs

Lukacs merupakan orang yang berjasa menyebarkan ajaran Marx di Rusia.


Dia merupakan pimpinan sebuah partai di Rusia. Lewat Lukacslah Rusia
mengenal aliran Marx ini. Menurut Lukacs kenyataan mempunyai berbagai
tahap. 

Kulit luar secara langsung dapat diamati, tetapi terdapat juga unsur-unsur dan
kecenderungan-kecenderungan dalam kenyataan yang terus menerus berubah,
tetapi yang secara teratur, menurut suatu hukum tertentu, selalu kembali.
Pemikiran Lukacs mencakup: a. tugas kesenian menampilkan kenyataan, dan b.
sastra menampilkan yang khas dan universal.

 Georgy Valentinovich Plekanov

Georgy Valentinovich Plekanov (11 Desember 1857 - 30 Mei 1918), adalah


seo-rang revolusioner sekaligus pendiri organisasi marxisme pertama di Rusia :
Kelompok. Emansipasi Buruh (Emancipation of Labour group) dan dikenal
sebagai "Bapak Marxisme Rusia". Karya-karya terbaiknya pada
bidang sejarah, filsafat, estetika, sosial, dan politik, khususnya
filsafat materialisme historis, merupakan kontribusi yang sangat berharga bagi
perkembangan pemikiran ilmiah dan budaya progresif. Setelah Kelompok
Emansipasi Buruh dibubarkan, Plekanov kemudian bergabung dengan RSDLP,
Partai Demokrasi Sosial Rusia.

6
2.3. Hubungan Aliran Marxism dengan Zaman Sekarang

Dalam buku Karl Marx yang berjudul “Das Kapital”, Marx menilai
bahwa sistem kapitalisme adalah sistem yang hanya memeras para pekerja atau
buruh. Ia beranggapan sejarah dunia merupakan sejarah pertarungan antar kelas,
dimana apabila sistem ekonomi kapitalisme masih berlaku, maka kaum pemilik
modal (borjuis) yang akan senantiasa mengeksploitasi kaum pekerja. Menurut
Marx, akan tiba saatnya proses produksi diambil alih oleh teknologi. Ketika itu
terjadi, para pekerja tidak lagi dapat berpartisipasi dalam produksi. Akibatnya,
produk yang akan dihasilkan berlipat ganda, namun tidak ada yang bisa
membelinya karena tidak memiliki uang karena diberhentikan dari pekerjaan.

Menurut Alan Hunt, hukum mempengaruhi, mencerminkan serta


mewakili kekuatan atau besarnya hubungan ekonomi yang ada. Sedangkan,
berdasarkan pendekatan yang dikembangkan oleh Evgeny Paschukanis, seorang
ahli hukum di Soviet, ia melihat teori hukum sebagai pertanyaan historis. Jadi,
pertama-tama, pemahaman mengenai bentuk-bentuk hukum borjuis
membutuhkan sebuah pendekatan historis karena hukum merupakan hasil dari
tahapan-tahapan perkembangan sosial tertentu. Kedua, Pashkanis melihat karya
teori hukum Marxis dalam mendemonstrasikan (menunjukkan) sifat hukum yang
temporer. Pandangan Marxisme ini berkaitan dengan apa yang kini terjadi di
dunia, terkhususnya di negeri kita sendiri, Indonesia. Pada sistem ekonomi
kapitalisme ini, pemerintah dapat ikut mengambil bagian dalam memastikan
kegiatan ekonomi yang lancar dan berkelanjutan, tetapi mereka juga dapat tidak
ikut campur tangan dalam perekonomian.

Pada tahun 2020 kemarin, mahasiswa melakukan aksi demo turun ke


jalan sebagai bentuk protes serta penolakan atas Undang-Undang Cipta Kerja
atau Omnibus Law. Aksi penolakan juga ramai di sosial media, seperti tiktok.
Pengguna tiktok menggaungkan tagar #mositidakpercaya kepada DPR dan
pemerintah. Omnibus Law dianggap hanya menguntungkan kaum borjuis
nasional atau kelas sosial menengah atas. Terdapat beberapa poin dalam UU

7
Cipta Kerja yang dinilai dapat merugikan pekerja, seperti penghapusan Upah
Minimum Kota (UMK) yang digantikan dengan Upah Minimum Provinsi
(UMP). Opini penolakan Omnibus Law sudah terjadi dari jauh-jauh hari, namun
pemerintah seolah menutup telinga.

Menurut Margarito Kamis, seorang pakar hukum tata negara,


menganggap bahwa pemerintah yang berdalih bahwa Undang Undang Cipta
Kerja dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu hanyalah alasan
yang klasik. Omnibus Law merupakan contoh bukti nyata sistem kapitalisme. Ini
juga membuktikan bahwa hukum dan pemerintah lebih berpihak kepada kaum
borjuis. Sesuai dengan perspektif Marx melihat konflik, ia mengembangkan
beberapa konsep teori konflik: kelas sosial, perubahan sosial, kekuasaan dimana
konsep-konsep ini saling berhubungan satu sama lain.

Negara memiliki kepentingan dan hal inilah yang dimanfaatkan oleh


kaum borjuis. Oleh karenanya, kaum borjuis memiliki kekuasaan untuk
memutuskan apa yang akan diproduksi serta didistribusikan. Suatu kelompok
dalam mencapai tujuannya seringkali perlu mengorbankan kelompok lain. Oleh
sebab itulah konflik hadir, dan kelompok yang kuat akan terus-menerus berusaha
untuk meningkatkan posisinya dan mempertahankan keunggulannya. Teori
konflik ini bertitik pangkal dari fakta sebenernya, dimana terdapat dua kelompok
besar yaitu kelompok yang berkuasa dan kelompok yang dikuasai.

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Marxism

 KELEBIHAN

Persatuan kelas yang dimiliki oleh kaum pekerja mempunyai kelebihan,


tetapi semua ini bertujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal bagi setiap
perusahaan kapitalis dan bagi kelas borjuis. Tetapi konsentrasi dan persatuan
kelas pekerja tersebut menjadi tanda bahwasannya ada ancaman besar bagi kaum
kapitalis. Kita ambil contoh seperti saat memperingati hari buruh. Seperti yang
kita ketahui, kaum buruh ini memiliki massa atau jumlah yang sangat banyak,

8
dan tentunya sasaran aksi mereka pasti pihak pemerintah ataupun perusahaan
tempat mereka bekerja. Para pekerja melakukan aksi yang diikuti banyak massa
karena para buruh ingin menuntut kepada pihak pemerintah atau tempat ia
bekerja agar dipenuhinya keinginan mereka antara lain yaitu penghapusan buruh
kontrak dan memperbanyak jumlah tenaga pengawas perusahaan.

Dalam aksi buruh saat itu, para pekerja mendesak pemerintah segara
merefisi UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang antara lain
berkaitan dengan upah buruh harian lepas, serta program dana pensiun. Buruh
juga menuntut penyertaan jamsostek yang harus dijamin oleh pihak perusahaan
serta memperberat sanksi bagi pihak perusahaan dalam melakukan pelanggaran
terhadap buruhnya. Namun sekarang ini apabila pekerja merasa bahwa hak-
haknya yang dilindungi dan diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan tersebut merasa tidak terpenuhi dan menyebabkan perselisihan
tertentu antara pengusaha dan pekerja maka peraturan hukum di Indonesia telah
mengaturnya di dalam UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.

Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kekuatan dan persatuan dari


kelas buruh tersebut dapat menekan pihak-pihak yang berkuasa agar memenuhi
tuntutan ataupun hak mereka. Dalam hal ini teori marxis memiliki kelebihan
dalam melakukan penyatuan sosial ataupun adanya kesatuan sebuah gerakan,
pengistimewaan peran proletariat dan wacana yang dibangun akan menjadi
pondasi yang kuat dan detail serta mendalam didalam menjelaskan fenomena
khusus.

Ada beberapa kekuatan dalam teori ini, berikut kekuatan yang terdapat pada teori
Marxisme tersebut:

1) Didalam Teori Marxisme, dibahasnya aspe-aspek yang terdapat dalam sebuah


fenomena konflik secara lengkap dan mendalam, mulai dari penyebab sebuah
konflik, kelompok kelompok yang berkonflik, perkembangan konflik itu
sendiri, penyelesaian konflik, sampai kepada perkembangan didalam
masyarakat pasca penyelesaian konflik.

9
2) Teori Marxisme memiliki keunggulan yang terlatak pada kecerdasan marx
dalam mengklasifikasikan kelas-kelas sosial yang secara prinsip sangat
bertentangan di dalam masyarakat.
3) Teori Marxisme juga mempunyai kekuatan penganalisisan dalam menguraikan
penyebab dari pertentang kelas.
4) Teori Marxisme memandang proses perkembangan sebuah konflik sampai
kepada bagaimana konflik itu terselesaikan, ini berarti teori Marxisme
memiliki kemampuan dalam meramalkan akhir dari sebuah konflik.

 KEKURANGAN
1. Kaum Proletar (warga kelas rendah) tidak mempunyai kebabasan dalam
menyampaikan hak-haknya secara sempurna baik dalam hukum maupun
dalam bidang ekonomi. Suara mereka terbatas dikarenakan Kaum Borjuis
(Yang menguasai Produksi) memiliki pengaruh yang besar, baik dalam
kebijakan maupun dalam bidang ketenagakerjaan.
2. Kelas Proletar dengan dominananya sebagai pekerja buruh, dan memiliki
taraf Pendidikan serta keahlian yang rendah, menyebabkan hak-hak yang
mereka miliki tertindas, pengetahuan minim yang mereka miliki membuat
suara mereka tak terdengar oleh negara, mereka tak memiliki pengaruh yang
besar pada negara. Mereka harus bekerja dengan jam kerja yang Panjang
karena paksaan ekonomi yang menjerat, mereka harus bekerja sepanjang hari
namun dengan upah yang kecil, yang hanya bisa mencukupi kebutuhan pokok
mereka saja.
3. Adanya penindasan atau eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan para pemilik
modal (Kaum Borjuis) pada kaum proletar, ini menunjukkan sebuah
ketidakseimbangan dalam hak dan kewajiban yang diterima oleh kaum
proletar.
4. Karena kebutuhan mahal harganya, dan juga dengan gaji mereka yang kecil.
Menyebabkan adanya kesenjangan sosial di sutu negara. Yang kaya akan
semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin.

10
5. Karena banyaknya kaum proletar yang merasa tidak memperoleh keadilan
mengakibatkan banyaknya unjuk rasa yang mengakibatkna terjadinya
masalah sosial yang jika berkelanjutan akan menjadi masalah yang lebih
besar.
6. Pemerintah yang tak dapat berbuat banyak, mereka tak banyak bisa
membantu dikarenkan setiap keputusan-keputusan yang kaum borjuis
tetapkan selalu dipengaruhi oleh orang-orang yang berkuasa atau yang
memiliki modal dan pemilik perusahaan.

2.5. Kelayakan Aliran Marxism Bagi Indonesia

Teori Marxisme merupakan dasar dari teori komunisme modern. Tujuan dari
teori buatan Marx dan Friedrich Engels ini sebagai bentuk protes terhadap paham
kapitalisme. Kondisi kaum proletar yang snagat berbanding terbalik dengan kaum
borjuis menjadi alasan mereka memunculkan teori Marxisme. Pada saat itu kaum
proletar harus hidup kesusahan karena dipaksa untuk bekerja selama berjam-jam.
Selain itu, kaum proletar tinggal di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat
bahwa situasi ini terjadi karena adanya sistem kepemilikan pribadi dan penguasaan
kekayaan didominasi oleh orang-orang kaya. Oleh karena itu, Marx berpendapat
untuk mengubah paham kapitalisme menjadi paham komunisme sebelum adanya
pemberontakan dari kaum proletar.

Indonesia salah satu negara yang memiliki jejak-jejak marxisme sejak


kemunculan kolinialisme pada tahun 1870-an. Berkembangnya paham marxisme di
Indonesia berasal dari peran tokoh Henk Sneevlit pada tahun 1913. Henk Sneevlit
adalah pendiri ISDV (Indische Sociaal-Democtasche
Vereeniging) yang kemudian berubah menjadi partai komunis pertama di Asia. Tan
Malaka sebagai pendiri sangat berpengaruh terhadap penyebaran paham marxisme di
Indonesia. Namun pertentangan dari paham Marxisme ini semakin terlihat saat
memperluas pemahaman dari masalah perekonomian dan mulai memasuki ruang
lingkup agama. Marx sebagai pendiri paham ini jelas menganggap agama sebagai
wujud ketertindasan, penderitaan, dan pembenaran bagi tatanan social. Marx
beranggapan bahwa agama adalah penderitaan yang sesungguhnya. Sesuai sila
11
pertama dalam Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”, seluaruh warga negara
Indonesia diwajibkan memeluk salah satu dari keenam agama yang di resmikan.

Ketetapan MPRS Nomor 25/1966 tentang Larangan Ajaran


Komunisme/Marxisme adalah sumber penting Rancangan Undang-Undang
Haluan Ideologi Pancasila. Karena lahirnya RUU HIP adalah adanya pemikiran
perlunya penegasan pancasila sebagai soko guru ideologi bangsa.
Komunisme/Marxisme lenyap bersamaan dibubarkan dan dilarangnya PKI
karena pemberontakan serta pengkhianatan pada saat G30S. Marxisme
dinyatakan dilarang sesuai peraturan negara Indonesia. Maka komunisme
ataupun marxisme dinyatakan tidak layak untuk diterapkan di Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Legal Marxism merupakan dasar dari teori komunisme modern yang


merupakan suatu bentuk protes dari seorang Karl Marx terhadap paham
Kampitalisme yang mengumpulkan atau mencari uang dengan mengorbankan
kaum proletar. Kar Marx bertujuan mengganti paham kapitalisme dengan paham
komunisme untuk tujuan menyejahterakan kaum proletar dimana kaum potelar
ini adalah orang orang yang di paksa bekerja dengan upah yang minimum.
Pandangan Karl Marx juga membahas tentang political emancipation, yaitu status
yang sama dari warga negara sehubungan dengan negara, persamaan di depan
hukum, tanpa menghiraukan agama, hak milik, dan karakteristik privat lainnya.

Pandangan Marxisme ini berkaitan dengan apa yang kini terjadi di dunia.
Pada sistem ekonomi kapitalisme ini, pemerintah dapat ikut mengambil bagian
dalam memastikan kegiatan ekonomi yang lancar dan berkelanjutan, tetapi
mereka juga dapat tidak ikut campur tangan dalam perekonomian. Keunggulan
teori Marxisme terlatak pada kecerdasan marx dalam mengklasifikasikan kelas

12
kelas sosial dalam masyarakat yang secara prinsip sangat bertentangan. Kekuatan
teori Marxisme lainnya adalah mengenai analisisnya dalam menguraikan
penyebab dari pertentang kelas. Akan tetapi kekurangan Teori ini adalah
analisisnya dalam memandang konflik yang masih terlalu simpel/sempit.

3.2. Saran

Untuk negara Indonesia yang berideologikan Pancasila, rasanya aliran


atau ideologi ini tidak cocok untuk di terapkan di Indonesia karena lebih
mengarah kepada ideologi komunisme yang bertentangan dengan sila pertama
serta bertentangan dengan kepercayaan Indonesia yang mempercayai ada nya
Tuhan

DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Endra. 2008. Pengantar Mengenai Teori Marxis Tentang Hukum.


http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/72

Telly, Raflie, DKK. 2016. Buku Ajar Filsafat Hukum. Manado: Kementrian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Sam Ratulangi Fakultas
Hukum.

Dini. (2014). Kekuatan dan Kelemahan Teori Marxis. Diakses pada tanggal 28
Oktober 2021, dari https://dininst.blogspot.com/2014/12/kekuatan-dan-
kelemahan-teori-marxis.html

Media Neliti. (2008). Perbandingan Antara Pemikiran Karl Max Dengan Pemikiran
J. Krisnamurti Tentang Perubahan Sosial. Diakses pada tanggal 28 Oktober
2021, dari https://media.neliti.com/media/publications/11894-ID-
perbandingan-antara-pemikiran-karl-marx-dengan-pemikiran-j-krishnamurti-
tentang.pdf

13
Yoseph. (2016). Marxisme dan Buruh Indonesia Kontemporer: Studi Dimensi
Relevansi dan Inrelevansi Pemikiran Sosial-Ekonomi Karl Marx Pada Buruh
Pabrik di Kota Surabaya. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2021, dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/download/34890/21112/

Dilif. (2016). Analisis Kelebihan dan Kekurangan Marxisme. Diakses pada tanggal
29 Oktober 2021, dari
https://muhammaddilif96.wordpress.com/2016/09/16/muhammad-dilif-
lailun-niam/

https://www.artikelkami.com/2020/04/tokoh-sastra-marxisme.html?m=1

http://indonesiaku77.blogspot.com/2017/04/kelebihan-serta-kekurangan-
marxisme.html

http://tatangsinaga21.blogspot.com/2012/10/kekuatan-kelemahan-marxist-theory-
dan.html

14

Anda mungkin juga menyukai