PENDAHULUAN
Pakpak adalah salah satu etnik1 yang mendiami daerah geografis Provinsi
Sumatera Utara. Etnik Pakpak memiliki budaya yang diwariskan secara turun-
temurun dari nenek moyangnya. Salah satu bentuk dari warisan budaya tersebut
adalah kesenian dalam beberapa bentuk, di antaranya adalah seni tari (tatak), seni
Pada umumnya etnik yang ada di Sumatera Utara, memiliki beragam jenis
upacara adat. Suku Pakpak memiliki dua jenis kelompok upacara berdasarkan
fungsinya—yaitu, kerja njahat atau jenis upacara adat yang bersifat duka cita
sakit keras, dan lainnya) dan kerja mbaik atau jenis upacara yang bersifat suka cita
1
Dalam skripsi sarjana ini, yang penulis maksud dengan etnik, kelompok etnik (ethnic
group) atau dalam bahasa Indonesia suku bangsa atau suku menurut disiplin ilmu antropologi
adalah (misalnya Narroll, 1964), sebagai populasi yang: (1) secara bilogis mampu berkembang biak
dan bertahan; (2) mempunyai nilai-nilai budaya yang sama dan sadar akan rasa kebersamaan dalam
sebuah bentuk budaya; (3) membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri; dan (4)
menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat dibedakan dari
kelompok populasi lain.Dalam konteks menganalisis kelompok etnik ini adalah pentingnya asumsi
bahwa mempertahankan batas etnik tidaklah penting, karena hal ini akan terjadi dengan sendirinya,
akibat adanya faktor-faktor isolasi seperti: perbedaan ras, budaya, sosial,dan bahasa. Asumsi ini juga
membatasi pemahaman berbagai faktor yang membentuk keragaman budaya. Ini mengakibatkan
seorang ahli antropologi berkeimpulan bahwa setiap kelompok etnik mengembangkan budaya dan
bentuk sosialnya dalam kondisi terisolasi. Ini terbentuk karena faktor ekologi setempat yang
menyebabkan berkembangnya kondisi adaptasi dan daya cipta dalam kelompok tersebut. Kondisi
seperti ini telah menghasilkan suku bangsa dan bangsa yang berbeda-beda di dunia. Tiap bangsa
memiliki budaya dan masyarakat pendukung tersendiri. Dalam rangka penelitian ini, orang-orang
Pakpak secara keseluruhan dapat dipandang sebagai sebuah kelompok etnik. Namun demikian,
mereka bisa saja dipandang dan menganggap dirinya sebagai bagian dari masyarajat Batak yang
lebih luas. Mereka menjadi bagian dari bangsa Indonesia, yang wilayah budayanya ada di Provinsi
Sumatera Utara.
lainnya).
istilah tenggo raja. Ini harus dilaksanakan apabila ingin membuat suatu upacara
adat kerja njahat maupun kerja mbaik, karena di sinilah saat semua orang yang
akan terlibat dalam upacara tersebut membahas dan merencanakan kegiatan apa
saja yang akan dilaksanakan dan juga membahas apa saja yang diperlukan dalam
upacara tersebut.2 Mengenai hal penyajian dan penyertaan musik dalam kegiatan
upacara tersebut, juga turut dibahas dalam kegiatan tenggo raja tersebut.
Dalam upacara adat kerja njahat maupun kerja mbaik pada masyarakat
Pakpak, ada istilah yang disebut mengkerboi, yaitu acara proses penyembelihan
Mengkerboi ini akan dilaksanakan atau tidak, termasuk hal yang dibahas
pada acara tenggo raja karena proses mengkerboi ini akan dilaksanakan jika
2
Hasil wawancara dengan Dayo Sinamo, pada tanggal 20 Agustus 2015.
3
Istilah kula-kula ini adalah merujuk kepada kelompok sosial kemasyarakatan Pakpak, yang
terdiri dari tiga kelompok utama dalam hubungan darah dan perkawinan, yang disebut dengan
daliken sitelu (tungku yang tiga). Ketiga kelompok sosial itu adalah: (1) dengan sibeltek, adalah
saudara kandung dan saudara luas satu merga (klen) yang ditarik secara patrilineal (berdasarkan
garis keturunan ayah); (2) kula-kula adalah pihak keluarga luas yang memberikan istri kepada pihak
kita; dan (3) berru, adalah pihak keluarga luas yang menerima istri yang erasal dari pihak kita.
istri atau dalam bahasa Pakpak disebut kula-kula. Pada acara mengkerboi ini
nantinya ada empat tahapan yang harus dilaksanakan yaitu: (1) acara membawa
kayu jeretten sebagai tiang untuk tempat diikatnya kerbau yang akan disembelih,
(2) urutan kedua yaitu mengiring ke tiang jeretten, (3) urutan ketiga yaitu
penyembelihan kerbau; dan (4) yang terakhir adalah menampakken page tumpar, di
Keempat urutan yang ada dalam acara mengkerboi ini harus diiringi oleh
yang khusus.
maka upacara tersebut sudah tergolong upacara yang besar dan harus turut
mengundang para pergotci,4 karena selama proses mengkerboi mulai dari kerbau
oleh musik tradisional yang dimainkan secara langsung (live) oleh para pergotci.
Genderang yang dipakai pergocci juga harus sesuai dengan upacara yang
dilaksanakan, jika upacara yang akan dilaksanakan adalah upacara yang bersifat
suka cita, maka yang dipakai adalah genderang sisibah atau genderang sipitu.
Sebaliknya jika upacara yang akan dilaksanakan bersifat duka cita, maka
4
Sebutan untuk para pemusik tradisional musik Pakpak, kata bentukan ini terdiri dari dua
unsur yaitu awal per yang artinya orang atau ahli dan gocci, yang maknanya adalah musik. Jadi
pergocci secara harfiah (etimologis) adalah pemusik atau musisi. Mereka ini memiliki kedudukan
yang khas di dalam sistem sosial masyarakat Pakpak. Mereka dihormati, dihargai, dan diberi materi
atas kegiatan yang mereka lalukan di dalam sebuah upacara. Di dalam kebudayaan Batak Toba,
istilah yang memiliki arti yang hampir sama adalah pargonsi, dan di dalam kebudayaan Karo
disebut dengan sierjabaten.
budaya musikal sendiri. Dalam penyajiannya ada yang menggunakan alat musik,
vokal, dan gabungan vokal dengan musik, dalam penggunaan alat musiknya ada
yang dimainkan secara ensambel ada juga yang secara tunggal (solo instrumen).5
tersebut dibagi menjadi beberapa ensambel dan solo instrumen,6 yakni genderang
mbotul, dan gung. Di sisi lain, berdasarkan cara memainkannya, instrumen musik
tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu: sipaluun (alat musik yang
dimainkan dengan cara dipukul), sisempulen (alat musik yang dimainkan dengan
cara ditiup), dan sipiltiken (alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik).
terdiri dari: alat musik sipaluan dan sisempulen saja. Adapun alat-alat musik itu
adalah: genderang sisibah (conical single headed drums) yang terdiri dari sembilan
buah gendang yang berbentuk konis satu sisi membrannya, gung sada rabaan
(idiofon yang teridiri dari empat buah gung (knobbed suspended gongs) yaitu
5
Istilah instrument dalam Kamus Musik yang ditulis oleh M. Soeharto (1992:54) adalah
istilah dalam bahasa Inggris, yang artinya adalah alat musik yang digolongkan berdasarkan cara
memakainya. Kadangkala istilah ini diserap di dalam Bahasa Indonesia menjadi instrumen, dengan
makna yang sinonim dengan alat musik.
6
Terminologi ensambel atau ansambel pada Kamus Musik yang ditulis oleh M. Soeharto,
(1992:4) adalah berasal dari bahasa Prancis, yang kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris dan
kemudian diserap pula ke dalam Bahasa Indonesias, artinya adalah kelompok kegiatan seni musik,
dengan jenis kegiatan seperti tercantum dalam sebutannya. Biasanya tampil sebagai kerjasama
pesertanya di bawah pimpinan seorang pelatih.
(kerja mbaik) saja pada tingkatan upacara terbesar atau tertinggi saja. Ensambel
genderang sipitupitu dan genderang silima terdiri dari alat musik yang terdapat
9 buah gendang (gendang yang digunakan gendang pada bilangan ganjil saja diurut
dari gendang terbesar). Ensambel ini digunakan pada upacara duka cita (kerja
Ensambel gendang ini terdiri dari sepasang gendang dua sisi berbentuk
barrel (double head barrel drums). Kedua gendang ini terdiri dari gendang
inangna (gendang induk, gendang ibu) yaitu gendang terbesar dan gendang anakna
(gendang anak, jantan) yaitu gendang terkecil. Instrument lainnya yang terdapat
dalam ensambel ini adalah gung sada rabaan, dan sepasang cilat-cilat.
Ensambel ini digunakan pada upacara ritual, seperti upacara mendeger uruk
(upacara mengusir roh penunggu hutan sebelum diolah menjadi lahan pertanian)
dan hiburan saja seperti upacara penobatan raja atau mengiringi tarian pencak.
Ensambel yang terakhir adalah oning-oningen. Ensambel ini terdiri dari gendang
7
Xilo (kayu) fon (suara/bunyi) yang artinya adalah kayu atau bilah kayu yang bersuara,
(www.wilkipedia.com). Xilofon ini dalam konteks musik di seluruh dunia biasanya berbetuk
Oleh karena data yang didapat penulis adalah upacara yang bersifat duka
cita atau kerja njahat ncayur tua8 yang berlokasi di desa Natam Jehe, Kecamatan
Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. dan pada upacara tersebut melaksanakan salah
tentang musik yang yang dimainkan pergotci pada saat proses upacara mengkerboi
berlangsung untuk dijadikan tulisan ilmiah. Terlebih karena acara ini tergolong
jarang dilaksanakan di daerah Pakpak sendiri, dan sebagai orang yang bersuku
Pakpak, penulis merasa ini menjadi beban moral dan tanggung jawab untuk
Kajian ini tentu saja menggunakan disiplin ilmu etnomusikologi, yaitu ilmu
yang penulis pelajari selama kurun empat tahun terakhir ini. Untuk itu, konsep
keilmuan (saintifk) tentang apa itu etnomusikologi, yang kemudian penulis gunakan
dalam mengkaji musik dalam upacara mengkerboi ini, adalah menggunakan konsep
webdb.iu.edu.
bilahan-bilahan kayu. Sedangkan alat-alat musik yang terbuat dari logam ada pula yang bberbetuk
bilahan, misalnya saron dalam musik Jawa. Untuk membedakan alat-alat musik bilahan yang terbuat
dari kayu dan logam ini, maka xilofon biasanya merujuk kepada alat musik berbilahan kayu, dan
metalophone keys merujuk kepada alat musik berbilahan logam.
8
Jenis upacara kematian orang tua yang sudah lanjut usia dan semua keturunannya telah
berumah tangga, dan sudah memiliki cucu maupun cicit. Di kalangan masyarakat lain di Sumatera
Utara, terdapat pula upacara sejenis, yaitu di dalam kebudayaan Batak Toba disebut saur matua, di
dalam kebudayaan Simalungun disebut sayur matua, dan di dalam kebudayaan Karo disebut cawir
metua.
penjelasan mengenai apa itu etnomusikologi adalah seperti kutipan dari laman web
adalah kajian keilmuan yang menjangkau terbentuknya musik di seluruh dunia ini,
kegiatan, alat-alat musik, dan suara yang dihasilkan (alat-alat musik atau vokal),
dengan masyarakat yang menghasilkan musik tersebut. Musik klasik Eropa dan
China, tarian Cajun, nyanyian masyarakat Kuba, hip hop, juju dari Nigeria,
keagamaan Hawaii, adalah beberapa contoh kajian terhadap musik di seluruh dunia,
dalam musik saja, tetapi ada yang berasal dari bidang ilmu antropologi, folklor, tari,
apa yang terjadi, bertanya tentang apa yang diteliti, dan juga turut terlibat
melakukan studi terhadap arsip, perpustakaan, dan museum, untuk mencari sumber-
etnomusikologi.
mengkaji fenomena budaya, sosial, dan seni. Studi musik dalam kebudayaan adalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah
tersebut dalam sebuah tulisan ilmiah yang berbentuk skripsi sarjana, dengan judul:
sebelumnya, maka pokok permasalahan yang menjadi topik bahasan dalam tulisan
ini adalah:
adat kerja njahat ncayur ntua pada masyarakat Pakpak di Desa Natam
2. Sejauh apa guna dan fungsi musik tradisional Pakpak dalam upacara
adat mengkerboi dalam upacara adat kerja njahat ncayur ntua (kerja
Bharat?
dalam kegiatan mdalam upacara adat kerja njahat ncayur ntua pada
1.3.1 Tujuan
upacara adat ncayur ntua pada masyarakat Pakpak di Desa Natam Jehe
1.3.2 Manfaat
selanjutnya.
10
Utara.
skripsi ini, merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa kongkrit (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991:431). Jadi
Di dalam skripsi sarjana ini, konsep yang perlu diuraikan adalah terutama
yang perlu diurai adalah: (1) analisis atau kajian, (2) musik, (3) penggunaan dan
fungsi, (4) struktur, (5) ritme, (6) repertoar (7) mengkerboi, (8) upacara, (9)
Indonesia edisi keempat (2008:58), kajian atau analisis adalah penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan. Berpedoman dengan definisi di atas, kata analisis dalam tulisan ini
berarti hasil penguraian dan penelaahan objek penelitian, dalam hal ini adalah
11
Mengkerboi sebagai sebuah repertoar (yang terdiri dari empat lagu) dalam konteks
(Merriam, 1964:27) didefinisikan sebagai berikut: That one of the fine arts which is
concerned with the combination of sounds with a view to beauty of form and the
expression of thought or feeling. Artinya secara harfiah adalah salah satu bagian
seni murni yang meliputi kombinasi bunyi-bunyian dengan suatu pandangan dalam
Edition (Merriam 1964:27) sebagai: An art of sound in time which expresses ideas
harmony, and color. Artinya musik adalah sebagai salah satu seni yang medianya
suara diolah berdasarkan waktu, yang mengekspresi berbagai gagasan dan emosi
dalam bentuk yang signifikan melalui unsure-unsur ritme, melodi, harmoni, dan
warna suara. Berdasarkan dua pengertian musik di atas, dapat disimpulkan bahwa
musikal adalah suatu hal yang berkaitan dengan hasil pikiran dan perasaan di mana
konsep penggunaan dan fungsi musik dalam masyarakat, seperti berikut ini.
12
dipergunakan dalam situasi tertentu dan menjadi bagiannya. Penggunaan bisa atau
tidak bisa menjadi fungsi yang lebih dalam. Merriam memberikan contoh, jika
musik seperti itu bisa dikaji sebagai perwujudan dari kontinuitas dan
kegiatan upacara.
musik yang dipakai dalam kegiatan manusia; sedangkan ―fungsi‖ berkaitan dengan
alasan mengapa si pemakai melakukan, dan terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh
dari sekedar apa yang dapat dilayani oleh musik yang dikaji. Dengan demikian,
dengan sisi praktis, sedangkan fungsi lebih berkaitan dengan sisi integrasi dan
konsistensi internal budaya. Dalam kaitannya dengan tulisan ini, maka dapat
13
kepada KBBI (1991), yaitu: (i) cara sesuatu disusun atau dibangun; susunan,
bangunan; (ii) yang disusun dengan pola tertentu; (iii) pengaturan unsur atau bagian
suatu benda; (iv) ketentuan unsur-unsur dari suatu genda; (v) dalam linguistik
adalah pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis. Dalam skripsi sarjana ini,
Mengkerboi disusun atau dibangun oleh ritme-ritmenya yang terdiri dari meter
(birama), pulsa dasar (taktus), dan unit-unit pembentuk birama, seperti durasi not,
aksentuasi, down beat, up beat, dupel, kuadrupel, cepat dan lambatnya tempo lagu,
dan lain-lainnya.
(5) Seterusnya masih menurut KBBI (1991) yang dimaksud ritme adalah
gerakan berturut-turut secara teraturm turun dan naiknya lagu (bunyi) yang
beraturan. Ritme ini juga memiliki makna yang sama dengan irama. Di dalam
skripsi sarjana ini, yang penulis maksud dengan ritme adalah irama yang dihasilkan
oleh alat-alat musik dalam ensambel genderrang yang disajikan di dalam upcara
kerja njahat ncayur ntua pada masyarakat Pakpak, terutama di lokasi penelitian,
dalam tulisan ini adalah: (a) persediaan nyanyian, lakon, opera yang dimiliki
seseorang atau suatu kelompok seni yang siap untuk dimainkan; (b) daftar lagu,
judul sandiwara, opera, dan sebagainya yang akan disajikan oleh pemain musik,
(dialek, ragam) yang dimiliki oleh seseorang atau masyarakat (KBBI online). Di
14
nyanyian atau lagu yang disajikan ensambel genderrang, yang dalam upacara
mengkerboi terdiri dari lagu-lagu: (1) Gendang Si Sangkar Roh, (2) Gendang
Gajah Mangiring, (3) Gendang Mangiring Gajah, dan (4) Gendang Raja.
dengan empat tahapan yaitu, acara membawa kayu jeretten sebagai tiang untuk
tempat diikatnya kerbau yang akan disembelih, urutan kedua yaitu mengiring ke
tiang jeretten, urutan ketiga yaitu penyembelihan kerbau dan yang terakhir adalah
(8) Selanjutnya, konsep mengenai upacara menurut KBBI (1991) adalah: (i)
(ii) peralatan menurut adat-istiadat, rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat
pada aturan tertentu menurut adat atau agama, misalnya dalam kalimat upacara
pejabat, pembukaan gedung baru); contoh dalam kalimat upacara pelantikan bupati,
ini, yang dimaksud upacara adalah seperti konsep pada butir (ii) dan (iii) yang
tertera di dalam KBBI, khususnya upacara kematian ncayur ntua yang mengikuti
15
peristiwa penting dalam budaya masyarakat Pakpak yaitu kematian ncayur ntua,
Dalam kebudayaan Pakpak, upacara ini secara umum disebut dengan kerja.
Berdasarkan jenisnya dibagi dua yaitu upacara duka cita yang disebut dengan kerja
njahat (misalnya kematian dan mengangkat tulang leluhur) dan upacara suka cita
(misalnya perkawinan dan pesta panen) yang disebut dengan kerja mbaik. Terdapat
lima jenis upacara kematian dalam budaya masyarakat Pakpak yaitu: (1) Mate
bura-bura koning jika yang meninggal dunia berusia satu hingga lima tahun, (2)
Mate bura-bura cipako jika yang meninggal dunia berusia enam sampai lima belas
tahun, (3) Males bulung buluh jika yang meninngal dunia dana meninggalkan anak
yang masih kecil, (4) Males bulung sampula yang meninggal dunia sudah
termasuk berusia tua tetapi keturunannya belum semua berkeluarga, dan (5) Males
bulung sibernae (ncayur ntua ) adalah kategori kematian yang paling tinggi
tingkatannya karena meninggal dalam usia tua dan semua keturunannya sudah
berkeluarga dan mempunyai cucu dan bahkan sudah meningglakan cicit juga.
ncayur ntua saja. Ncayur ntua adalah jenis jenis upacara kematian orang tua yang
sudah lanjut usia dan semua keturunannya telah berumah tangga, dan sudah
9
Hasil wawancara dengan A. Pandapotan Solin. 11 September 2015
16
dengan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, maka penulis
menggunakan beberapa landasan teori yang berkaitan (relevan) dengan tulisan ini.
definisi, dan proposisi yang menunjukkan suatu urutan yang sistematis dari
Untuk menganalisis pokok masalah pertama yaitu upacara adat ncayur tua
suku Pakpak di Desa Natam Jehe penulis berpedoman pada teori upacara yang
tempat upacara dilakukan; (2) saat-saat upacara dijalankan; (3) benda-benda dan
alat upacara; dan (4) orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara.
karena kebudayaan musik dunia dikerjakan dengan cara yang tidak sama oleh
17
dalam suatu kebudayaan musik dunia adalah pengajarannya yang diwariskan dari
mulut ke mulut yang lazim disebut oral tradition (Nettl, 1973:3). Dengan demikian
kebudayaan musik yang berbeda dari setiap generasi. Hal ini tentu dapat dijadikan
sebagai hal yang menarik untuk diteliti dan harus diketahui tentang materi-materi
lisan dan variasi ragam musik yang menggunakan istilah-istilah ideal dari suatu
kebudayaan musik itu sendiri. Tradisi lisan dalam pewarisan kebudayaan musik
mengkerboi merupakan bagian dari pewarisan budya musik suku Pakpak yang
fungsi itu intinya adalah bahwa segala aktivitas kebudayaan sebenarnya bermaksud
memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah keinginan naluri makhluk manusia yang
keinginan naluri manusia untuk tahu. Teknologi muncul karena manusia ingin
kebudayaan yang terjadi karena kombinasi dari beberapa macam human need itu.
18
pada upacara ncayur tua, dalam budaya masyarakat Pakpak, timbul dan
memuaskan keinginan nalurinya terhadap keindahan dan ritual. Namun lebih jauh
dari itu, akan disertai dengan fungsi-fungsi lainnya, seperti integrasi masyarakat,
struktur sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus, sedangkan
yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat,
10
Abstraksi tentang fungsi yang ditawarkan oleh Malinowski berkaitan erat dengan usaha
kajian etnografi dalam antropologi. Pemikiran Malinowski mengenai syarat-syarat metode etnografi
berintegrasi secara fungsional yang dikembangkan dalam kuliah-kuliahnya tentang metode-metode
penelitian lapangan dalam masa penulisan buku etnografi mengenai kebudayaan masyarakat
Trobiands, selanjutnya menyebabkan bahwa konsepnya mengenai fungsi sosial dari adat, tingkah
laku manusia dan institusi-institusi sosial menjadi begitu mantap (Koentjaraningrat, 1987:67).
19
bisa dianggap sebagai bagian dari struktur sosial masyarakat Pakpak. Pertunjukan
musik tersebut adalah salah satu bagian aktivitas yang bisa menyumbang kepada
membedakan pengertian fungsi ini dalam dua istilah, yaitu penggunaan dan fungsi.
penting. Para pakar etnomusikologi pada masa lampau tidak begitu teliti terhadap
perbedaan ini. Jika kita berbicara tentang penggunaan musik, maka kita menunjuk
praktik yang biasa dilakukan, atau sebagai bahagian daripada pelaksanaan adat
istiadat, sama ada ditinjau dari aktivitas itu sendiri maupun kaitannya dengan
penulis juga menggunakan teori analisis waktu di dalam musik oleh William P.
20
(2) menganalisis ―waktu‖ termasuk di dalamnya meter, pulsa dasar (taktus), dan
menganalisis unsur ―waktu‖ lewat pendekatan musik Barat yang terdiri dari empat
langkah, yaitu: (1) mencatat tempo dalam tanda-tanda metronom (jumlah ketukan
dasar per menit); (2) menotasikan ritme yang dihasilkan, serta hubungannya dengan
melodi; (3) mencatat meter atau tanda birama (skema waktu dalam musik) untuk
latar belakang budaya si penulis); dan (4) Merangkum pulsa-pulsa ini ke dalam
Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
21
yang dikemukakan oleh Moleong, penulis juga menggunakan kerja lapangan (field
work) dan kerja laboratorium (laboratory work). Hasil dari kedua disiplin ini
ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data. Dalam hal ini digunakan dua
1984:25).
penelitian, penulis terlebih dahulu mencari dan membaca serta mempelajari buku-
juga informasi yang dapat digunakan sebagai pendukung penelitian pada saat
22
melalui kerja lapangan (field work) dengan menggunakan teknik observasi untuk
wawancara bebas dan juga wawancara mendalam antara penulis dengan informan,
walaupun saat melakukan penelitian terdapat juga hal-hal baru, yang menjadi bahan
pertanyaan yang dirasa mendukung dalam proses penelitian ini, semua ini
1.5.3 Wawancara
sambil lalu (casual interview). Dalam hal ini penulis terlebih dahulu menyiapkan
daftar pertanyaan yang akan ditanyakan saat wawancara, pertanyaan yang penulis
ajukan bisa beralih dari satu topik ke topik lain secara bebas. Sedangkan data yang
terkumpul dalam suatu wawancara bebas sangat beraneka ragam, tetapi tetap
23
atau keterangan tidak ada yang hilang. Seterusnya agar data nantinya dikaji, maka
Canon 1100d.
Keseluruhan data yang telah terkumpul dari lapangan dari berbagai sumber
yaitu hasil pengamatan, hasil wawancara, rekaman audio, visual, dan audiovisual,
menggunakan notasi balok dengan bantuan perangkat lunak program sibellius agar
memperjelas kualitas notasi balok di dalam tulisan ini. Hasilnya dapat dilihat dalam
dalam upacara ncayur tua perlu dilihat dalam konteks multidisiplin ilmu. Dengan
demikian, tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan
24
terdapat dalam ansambel gendrang silima yang digunakan dalam acara gendang
mengkerboi, penulis mengacu pada teori berikut: ‖Kita dapat menganalisis dan
mendeskripsikan musik dari apa yang kita dengar, dan kita dapat menuliskan musik
yaitu: ‖Ada dua tujuan musikal yaitu secara perspektif dan deskriptif. Secara
ringkas diterangkan bahwa perspektif dapat disebut sebagai notasi yang tidak lebih
dari untuk membantu pemain mengingat terhadap musik pada saat pertunjukan.
Sedangkan deskriptif adalah notasi yang menuliskan semua karakter musikal secara
Jehe, Kecamatan Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat. Desa ini dihuni oleh
mayoritas penduduknya suku Pakpak. Cara penulis melihat desa ini adalah baik
yaitu melihatnya sebagai sebuah wilayah kebudayaan etnik, dalam hal ini etnik
Pakpak. Tentu saja ada perbedaan antara cara melihat etnik berdasarkan wilayah
25
26