Anda di halaman 1dari 29

PENGERTIAN, SIFAT, UNSUR-

UNSUR, FUNGSI, WUJUD DAN


CONTOH KEBUDAYAAN.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN :
• Pengertian secara umum tentang budaya dapat beraneka
macam. Akan tetapi, berakhir pada intinya yang hanya satu
yaitu cara hidup yang dimiliki bersama oleh kelompok
masyarakat tertentu. Terbentuk dari banyak unsur dan
menyeluruh. Walaupun tidak ada aturan tertulisnya,
budaya dapat bersifat memaksa sekaligus memberikan
pedoman untuk berperilaku supaya kehidupan lebih
bermartabat dan bersahaja.
• Kebudayaan merupakan hasil dari karya cipta, rasa, dan
karya manusia. Lingkupnya mencakup banyak aspek
kehidupan seperti hukum, keyakinan, seni, adat atau
kebiasaan, susila, moral, dan juga keahlian. Kehadirannya
mampu mempengaruhi pengetahuan seseorang, gagasan,
dan ide meskipun budaya berwujud abstrak.
SIFAT KEBUDAYAAN
• Kebudayaan Bersifat Esensial
Kebudayaan bersifat esensial artinya budaya memberi
kita identitas. Seni dan sejarah yang kita banggakan,
Contohnya yaitu meskipun masing-masing suku di
Indonesia memiliki bahasa atau dialek masing-masing,
tapi untuk memudahkan komunikasi antar suku yang
berbeda sekaligus untuk menunjukkan identitas bangsa
kita, maka Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa
persatuan. Hal itu juga telah tercantum dalam ikrar
Sumpah Pemuda “…Menjunjung Bahasa Persatuan,
Bahasa Indonesia”.
• Kebudayaan Dibagikan Diantara Masyarakat
• Setiap kebudayaan dibagikan oleh sekelompok orang yang
biasanya menghuni wilayah yang sama. Wilayah tempat
mereka tinggal, kondisi geografis di sekitar mereka, masa
lalu negara mereka, sistem kepercayaan dan nilai-nilai
warganya, dan warisan yang mereka banggakan,
merupakan budaya mereka. Menjadi umum bagi suatu
kelompok, aspek-aspek ini mengembangkan rasa persatuan
dan kepemilikan di antara orang-orang dalam kelompok itu.
• Contohnya yaitu peran seseorang dalam keluarga dan
masyarakat ditentukan oleh budaya mereka. Pekerjaan dan
gaya hidup mereka mungkin dipengaruhi oleh budaya
mereka. Budaya memberi orang identitas kolektif. Itu milik
sebuah komunitas dan bukan milik satu manusia pun. Itu
dibagikan diantara mereka.
• Kebudayaan Dipelajari Oleh Masyarakat
• Kebudayaan tidak diturunkan secara biologis dari
generasi yang lebih tua ke generasi yang lebih baru. Itu
dipelajari melalui pengalaman. Para anggota budaya
berbagi cita-cita tertentu yang membentuk hidup
mereka. Generasi mendatang belajar untuk mengikuti
cita-cita yang sama. Budaya menyebar dari generasi ke
generasi, yang mengadopsi kebiasaan dan tradisi lama
mereka sebagai bagian dari budaya mereka.
• Contohnya yaitu tradisi pembakaran jenazah di Bali
atau dikenal dengan istilah Ngaben yang merupakan
warisan leluhur dan telah dilakukan sejak ratusan
tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali
mempercayai bahwa dengan membayar jenazah, roh
leluhur menjadi suci dan mereka dapat beristirahat
dengan tenang.
• Kebudayaan Tidak Bisa Diisolasi
• Penelitian telah mengungkap fakta bahwa tidak ada
budaya yang dapat tetap terisolasi. Hampir tidak ada
komunitas sosial yang benar-benar terisolasi dari
seluruh dunia. Setiap budaya sebagian besar
dipengaruhi oleh budaya daerah sekitarnya. Nilai-nilai
budaya orang di negara tertentu dipengaruhi oleh
orang-orang dari negara tetangga.
• Contohnya yaitu ketika orang-orang dari lokasi
geografis yang berbeda berkumpul, mereka saling
memengaruhi budaya masing-masing. Perdagangan
antara dua negara, migrasi orang ke berbagai belahan
dunia, dan perjalanan untuk tujuan pendidikan atau
rekreasi menunjukkan bahwa budaya tidak dapat tetap
terpisah.
• Kebudayaan Dapat Bersifat Etnosentis
• Kebudayaan tidak dapat terisolasi, tapi terkadang
menimbulkan sifat etnosentris artinya suatu kebudayaan
beranggapan bahwa kebudayaan tersebut yang terbaik
diantara budaya-budaya yang dimiliki orang lain. Sifat
etnosentrisme ini cenderung memandang rendah orang-
orang yang dianggap asing. Sikap etnosentrisme
memandang dan mengukur budaya asing dengan tolok
ukur budayanya sendiri.
• Contohnya yaitu kebiasaan masyarakat Papua pedalaman
mengenakan koteka. Apabila dipandang dari sudut
masyarakat yang bukan warga papua pedalaman,
mengenakan koteka mungkin merupakan hal yang sangat
memalukan. Akan tetapi, oleh masyarakat pedalaman
Papua, mengenakan koteka dianggap sebagai hal yang
wajar, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan.
• Kebudayaan Bersifat Universal
• Kebudayaan bersifat universal artinya kebudayaan
berupaya untuk yang mencari jawaban atas
problematika dalam masyarakat, bukan apologi
terhadap kesenian, bukan juga apriori terhadap budaya
politik yang massa. Akan tetapi, lebih pada rasionalitas
melihat dan menjangkau ke depan demi
perkembangan masyarakat majemuk Indonesia.
• Contohnya yaitu Irwan dari Indonesia dan Steve dari
Inggris, mereka sama-sama mempunyai kebudayaan
(bersifat universal). Tapi, Irwan mempunyai pola
perilaku untuk menerima sesuatu dengan
menggunakan dengan tangan kanan., sedangkan Steve
mempunyai pola perilaku untuk menerima sesuatu bisa
menggunakan tangan kanan atau kiri (ini merupakan
ciri khusus kebudayaannya).
• Kebudayaan Mengalami Akulturasi
• Kebudayaan mengalami akulturasi artinya kebudayaan
dapat bercampur ketika suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing, maka kebudayaan asing tersebut lambat
laun akan diterima dan diolah ke dalam kebudayaan yang
sudah ada tanpa menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan kelompok itu sendiri.
• Contohnya yaitu Museum Fatahillah Jakarta yang
merupakan perwujudan adanya akulturasi kebudayaan
yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa saat menjajah
Indonesia. Bentuknya yang menyerupai Istana Dam di
Amsterdam, yang terdiri atas bangunan utama disertai dua
sayap di bagian timur dan barat, serta bangunan sanding
yang dipergunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan
ruang-ruang bawah tanah yang dipergunakan sebagai
penjara.
• Kebudayaan Bersifat Adaptif
• Kebudayaan bersifat adaptif artinya kebudayaan
dapat dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan
merupakan sebuah keberhasilan mekanisme bagi
spesies manusia. Kebudayaan memberi kita
sebuah keuntungan selektif yang besar dalam
kompetisi untuk bertahan hidup terhadap bentuk
kehidupan yang lain.
• Contohnya yaitu adaptasi terhadap budaya luar,
sebab terjadinya bencana alam pada arti
masyarakat tertentu menyebabkan mereka harus
pindah ke daerah lain yang mempunyai
kebudayaan berbeda.
• Kebudayaan Bersifat Dinamis (Flexible)
• Kebudayaan tidak bersifat statis, tapi selalu berubah atau bersifat dinamis.
Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun,
kebudayaan akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.
• Jika bukan karena adanya pengaruh dari luar, maka dalam kebudayaan itu
sendiri akan ada individu-individu yang memperkenalkan variasi-variasi
baru dalam hal bertingkah-laku yang pada akhirnya menjadi milik bersama
dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari kebudayaan tersebut.
• Proses perubahan sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya beberapa
aspek dalam lingkungan kebudayaan yang mengalami perubahan,
sehingga pada akhirnya akan menyebabkan kebudayaan tersebut perlahan
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut. Pada
dasarnya, setiap kebudayaan pasti akan berubah atau berkembang,
meskipun kecil dan sering kali tidak dirasakan oleh anggota-anggotanya.
• Contohnya yaitu corak pakaian yang dimiliki nenek kita ketika mereka
masih muda, berbeda dengan corak pakaian yang kita kenakan saat ini.
Pada umumnya, unsur kebedaan seperti teknologi lebih terbuka terhadap
proses perubahan daripada unsur rohani seperti moral dan agama yang
cenderung statis.
• Kebudayaan Bersifat Integratif (Integrasi)
• Kebudayaan bersifat integrasi sosial artinya kelompok-
kelompok etnik yang memiliki kebudayaan berbeda
dapat beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas di masyarakat. Akan tetapi
masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka
masing-masing.
• Contohnya yaitu ketika sekelompok orang pergi
kesuatu wilayah dengan budaya yang berbeda dengan
budaya asalnya, maka sekelompok orang tersebut
sebagai kebudayaan minoritas harus bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas
masyarakat, tapimasih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka sendiri.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN :
1. UNSUR BAHASA
• Bahasa merupakan cara ucap manusia. Pengucapan
yang elok dan merupakan salah satu elemen yang
sudah menjadi tradisi. Terus menerus diturun
temurunkan sehingga antar manusia di suatu kelompok
atau daerah atau bangsa dapat melakukan komunikasi
dengan cara mereka sendiri. Bahasa juga digunakan
untuk mengadaptasi tradisi. Dibagi menjadi dua, yaitu
bahasa ucapan dan bahasa tulisan.
• Contohnya, di Indonesia terdiri dari banyak pulau, adat,
suku, dan kelompok etnis. Ada Jawa, Bugis, Dayak,
Batak, dan lain – lain. Dari masing – masingnya itu
mempunyai bahasa sendiri – sendiri dan berbeda dari
bahasa yang lainnya.
2. SISTEM KEPERCAYAAN
• Sistem ini sangat penting karena merupakan salah satu
yang dijadikan pegangan oleh manusia dalam menjalani
kehidupannya. Selain itu, kepercayaan juga akan
menghubungkan manusia dengan penciptanya, membuat
hal – hal yang terlihat mustahil bisa diterima akal sebagai
wujud keajaiban dan anugrah dari Tuhan.
• Contohnya, Ababil tinggal di Aceh yang notabene
masyarakatnya mayoritas adalah muslim. Ia pun menjalani
kehidupan sebagai seorang yang beraga islam. Ababil
melaksanakan solat lima waktu di masjid, berpuasa
menahan haus dan lapar saat Ramadhan, dan setiap hari
dia pun berdoa mengharapkan semua yang ia cita – citakan
dapat tercapai. Ia percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan
permohonannya.
3. ILMU PENGETAHUAN
• Sistem pengetahuan dibutuhkan dalam
kebudayaan untuk memenuhi rasa ingin tahu
manusia terhadap suatu hal. Ilmu ada bermacam
– macam dan memiliki peran tersendiri di setiap
bidangnya. Dengan adanya ilmu pengetahuan
kehidupan manusia bisa terbantu dan lebih maju
dari waktu ke waktu. Tanpanya, kehidupan tidak
akan berlangsung sampai seperti hari ini.
• Sistem ilmu pengetahuan dibagi ke dalam lima
hal: pengetahuan alam, tumbuhan, binatang,
tubuh manusia dan sifat tingkah laku manusia.
4. SISTEM TEKNOLOGI
• Hadirnya sistem ini menjadi sistem peralatan dan
perlengkapan manusia dalam menjalani hidupnya.
Koentjaraningrat membagi macam – macam teknologi
menjadi alat – alat produksi, wadah, senjata, makanan,
minuman, pakaian, rumah, dan transportasi. Sistem teknologi
yang dilihat hari ini merupakan perkembangan dari teknologi
masa lalu yang sifatnya sederhana.
• Contohnya, dahulu kapak potong sudah merupakan teknologi
canggih, kini telah tergantikan dengan mesin potong yang
sudah bekerja otomatis. Dahulu rumah hanya berbentuk
gubug dan cukup untuk bisa berteduh saja. Kini rumah telah
berkembang menjadi gedung dan hotel.
5. SISTEM KEMASYARAKATAN /
KEKERABATAN
• Sistem kekerabatan sangat kental dalam unsur ini.
Sistem kemasyarakatan masih digunakan manusia
hingga sampai sekarang untuk bersosialisasi dan
menjalin hubungan. Hingga saat ini, ada beberapa
wilayah dan negara yang memakai sistem kekerabatan
seperti Amerika Latin, Afrika, dan Oseanis.
• Menurut L.H Morgan, ada beberapa macam sistem
kekerabatan yaitu garis parental (keturunan ayah dan
ibu), garis alternered yang mengajarkan bahwa
perempuan dan laki – laki berkedudukan sama, dan
garis keturunan ibu yang mana kedudukan perempuan
lebih tinggi dari laki – laki.
6. SISTEM EKONOMI / MATA
PENCAHARIAN
• Sistem Ekonomi kebudayaan Indonesia secara
garis besar terdiri dari berburu dan meramu,
beternak, bercocok tanam, menangkap ikan,
dan sistem irigasi atau pengairan. Hingga
sekarang sistem ini berkembang lagi. Misalnya
adalah, dari bercocok tanam atau bertani,
berlanjut kepada sistem perdagangan dan
bisnis pengolahan makanan.
7. KESENIAN
• Seni merupakan suatu ekspresi terhadap
keindahan. Koentjaraningrat membagi seni
menjadi dua yaitu seni rupa dan seni suara.
Seni masih bisa dibagi menjadi bermacam –
macam tak hanya dua jenis itu saja, masih ada
seni musik, seni tari, seni terapan, seni murni,
dan lain – lain. Seni juga merupakan bagian
dari kebudayaan, contoh nyatanya adalah
peran seni musik, seni rupa, dan tari dalam
upacara adat.
CIRI-CIRI KEBUDAYAAN
• Secara umum ciri – ciri kebudayaan adalah sebagai berikut ini:
– Kebudayaan dapat dipelajari
– Kebudayaan dapat diwariskan
– Kebudayaan hidup dan berkembang dalam masyarakat
– Kebudayaan dapat berubah
– Kebudayaan bersifat terintegrasi
• Untuk kebudayaan daerah, ia memiliki ciri – ciri tersendiri, yaitu:
– Terdapat peninggalan sejarah
– Adanya unsur kepercayaan
– Terdapat bahasa dan seni khas daerah
– Dianut oleh penduduk dalam daerah tersebut
– Terdiri dari unsur kebudayaan tradisional dan kebudayaan asli
– Memiliki adat istiadat
– Bersifat kedaerahan
WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan terbagi atas beberapa hal,
yaitu:
1. NILAI BUDAYA
Nilai – nilai ini dipelajari oleh masyarakat sejak kecil, sulit untuk digoyahkan
dan menghasilkan gagasan di kemudian hari. Dapat berupa buah pikiran,
tingkah laku, maupun benda – benda tertentu.
2. SISTEM BUDAYA
Sifatnya abstrak, dalam perwujudannya berpola dan berdasarkan sistem
tertentu.
3. SISTEM SOSIAL
Kebudayaan dalam sistem sosial sifatnya konkret dan dapat diabadikan.
Sistem ini menggambarkan tingkah laku manusia yang terus berjalan dengan
pola tertentu dan aturan tertentu.
4. KEBUDAYAAN FISIK
Artinya memiliki bentuk dan bisa dilihat. Misalnya saja hasil budaya seperti
candi, baju adat, gamelan, dan benda – benda sejarah lainnya.
FUNGSI KEBUDAYAAN
• Pada dasarnya, kebudayaan berfungsi untuk mengatur
masyarakatnya, tentang bagaimana harus bertindak dan
menentukan sikap saat dihadapkan pada sesuatu, sehingga
kehidupan menjadi lebih selaras. Fungsi lainnya yaitu:
1. PEDOMAN HUBUNGAN MANUSIA ATAU KELOMPOK
Sebuah kelompok tertentu dapat berjalan dengan satu arah dan
satu tujuan karena mempunyai kebudayaan yang sama.
Contohnya adalah masyarakat Yogyakarta yang mempunyai
kebudayaan Grebeg Maulud untuk memperingati Maulid nabi
Muhammad SAW. Satu Jogja sepakat bahwa itu adalah budaya
yang sudah ada sejak dahulu, tujuannya jelas, dan dianggap
sebagai salah satu pemersatu masyarakat.
2. MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT
Budaya bukan hanya persoalan adat istiadat, tapi juga pola
perilaku. Termasuk dalam bagaimana masyarakat tersebut dapat
bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti
berkebun untuk masyarakat pegunungan dan para pencari ikan
di daerah pesisir pantai. Keduanya bertahan hidup dengan
kebudayaan dan tata caranya sendiri yang berfungsi sebagai
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
3. MENDORONG PERUBAHAN MASYARAKAT
Kebudayaan dapat digunakan untuk merubah masyarakat.
Terutama berlaku untuk kebudayaan baru yang mulai masuk
pada ranah masyarakat tertentu. Contoh nyatanya adalah
Budaya Korea yang masuk ke Indonesia, sedikit banyak merubah
pola perilaku sebagian masyarakat yang menyukai kebudayaan
tersebut. Baik diwujudkan dalam gaya hidup, bahasa, maupun
kesenian.
CONTOH KEBUDAYAAN
• Indonesia memang dikenal sebagai negara
yang mempunyai beraneka ragam kebudayaan
yang hidup berdampingan dengan tentram
selam bertahun – tahun. Tak heran jika banyak
masyarakat luar sana yang tertarik dan ingin
mempelajari kebudayaan Indonesia. Contoh
kebudayaan Indonesia yang masih bertahan
sampai saat ini adalah :
1. NGABEN
Ini merupakan tradisi masyarakat Bali dalam memperlakukan
orang yang sudah wafat. Mereka percaya bahwa api akan
mensucikan, sehingga orang yang telah meninggal dibuatkan
upacara tertentu yang kemudian dibakar sampai menjadi abu.
Selanjutnya, abu akan dikumpulkan dalam sebuah wadah yang
nantinya akan dilarung ke laut.
2. YAMKO RAMBE YAMKO
Mungkin sebagain dari Anda hanya tahu bahwa Yamko Rambe
Yamko adalah sebuah nyanyian dari masyarakat Papua saja. Pada
kenyataannya, tak hanya sebatas lagu tetapi ini adalah syair
tentang kesedihan karena peperangan. Syair ini lahir pada zaman
dahulu sejak masa penjajahan. Sampai sekarang masih sering
dipakai masyarakat Papua dalam upacara peringatan.
3. TRADISI BAKAR BATU
Ini juga merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Timur
Indonesia. Mereka akan membakar batu sebagai tanda syukur
kepada Tuhan atas berkah dan hasil bumi yang melimpah. Bakar
Batu juga menjadi simbol perdamaian atau gencatan senjata,
karena sejak dahulu antar suku di daerah Timur Indonesia sering
kali terlibat peperangan.
4. TANAM SASI
Ini merupakan bagian dari upacara kematian yang
dilakukan oleh salah satu suku di Kabupaten Merauke.
Sasi adalah kayu yang ditanam untuk memperingati 40
hari kematian seseorang. Sasi akan dicabut setelah hari
ke 1000.
5. WIWITAN
Tradisi ini banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa yang bermata
pencaharian sebagai petani untuk mensyukuri hasil panen
mereka. Wiwitan dilakukan dengan menyembelih ayam
kampung, menyajikannya dengan nasi uduk dan dibagi – bagikan
kepada tetangga. Selain itu, petani yang bersangkutan juga
membuat sesaji tertentu yang akan diletakkan di ladang dan
dekat hasil panen mereka.

Anda mungkin juga menyukai