Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diversitas budaya atau yang sering disebut dengan keragaman budaya
adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keaneragaman budaya di Indonesia
adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Keaneragaman budaya
Indonesia dari Sabang sampai Merauke merupakan aset yang tidak ternilai harganya,
sehingga harus tetap dipertahankan dan terus dilestarikan. Keaneragaman budaya ini
memberikan kita banyak keuntungan, apabila dibanding dengan negara-negara lainnya
di dunia. Keuntungan tersebut memberikan manfaat bagi bangsa kita, dalam bidang
pariwisata misalnya potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan
pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa. Pemikiran yang timbul dari
sumber daya manusia di masing-masing daerah dapat pula dijadikan acuan bagi
pembangunan nasional.
Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan,
dijelaskan bahwa pariwisata merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan bertanggung
jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang
hidup di dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup serta kepentingan
nasional. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah  bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini
juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan- pertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat

1
keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragaman  budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya
dalam konteks  peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud diversitas budaya?
2. Seperti apa diversitas budaya di Indonesia?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi diversitas budaya di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan diversitas budaya
2. Untuk mengetahui Seperti apa diversitas budaya di Indonesia 
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi diversitas budaya di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diversitas Budaya


Biodiversitas mengacu pada macam dan kelimpahan spesies, komposisi
genetiknya, dan komunitas, ekosistem dan bentang alam dimana mereka berada.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam
semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya
menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dan
mikroorganisme yang lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas
mengacu pada diversitas gen, speses dan ekosistem. Diversitas genetik mencakup
variasi dalam material genetik, seperti gen dan khromosom. Diversitas spesies
(taksonomi) kebanyakan diintepretasikan sebagai variasi di antara dan di dalam spesies
(termasuk spesies manusia), mencakup variasi satuan taksonomi seperti filum, famili,
genus dsb. Diversitas genetik merupakan titik awal dalam memahami dimensi dari isu
biodiversitas, tetapi pada level spesies dan ekosistem bidang kehutanan memiliki
pengaruh besar. Diversitas ekosistem atau bahkan dinamakan diversitas biogeografik
berkaitan dengan variasi di dalam wilayah (region) biogeografik, bentang alam
(landscape) dan habitat. Kita harus menyadari bahwa biodiversitas selalu peduli dengan
variabilitas makhluk hidup dalam area atau wilayah yang spesifik.

Gambar 1 : Keanekaragaman Budaya


Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-

3
unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam
kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

2.2 Unsur-Unsur Diversitas Budaya Menurut Para Ahli


Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau
unsur diversitas budaya, antara lain sebagai berikut :
1. Melville J. Herskovits menyebutkan diversitas budaya memiliki 4 unsur pokok,
yaitu: 

4
a. Alat-alat teknologi
b. Sistem ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi diversitas
budaya, yaitu: 
a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
d. Organisasi kekuatan (politik).

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Diversitas Budaya


1. Suku bangsa
2. Bahasa
3. Aliran politik
4. Agama
5. Masalah kaya dan miskin
6. Intergrasi nasional.

2.4 Pengaruh Diversitas Budaya di Indonesia


1. Pengaruh Positif :
a. Diversitas budaya sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
b. Diversitas budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan   
kebudayaan nasional.
c. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang
berbeda.

5
Gambar 2 : Toleransi
2. Pengaruh Negatif :
a. Kecurigaan antarsuku
b. Adanya pontensi konflik antar suku dan hambatan pergaulan antar suku karena
perbedaan bahasa dan budaya
c. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.

Gambar 3 : Pengaruh Negatif Dari Diversitas Budaya

2.5 Masalah Yang Muncul Akibat Diversitas Budaya


1. Konflik
Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecah kesatuan dalam
masayarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik itu negatif. Misalnya dari
konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi. Dari konflik pendapat tersebut
dapat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak jelas, menyempurnakan hal-hal
yang tidak sempurna, bahkan kesalahan dapat diperbaiki dengan cara-cara kritis dan
santun. Berdasarkan tingkatannya, ada dua macam konflik yaitu konflik tingkat

6
ideologi atau gagasan dan konflik tingkat politik. Berdasarkan jenisnya ada tiga,
yaitu konflik rasial, konflik antarsuku dan konflik antaragama.
Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat adanya keragaman
sosial budaya sebagai berikut :
a. Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi
b. Menimbulkan konflik antareit dan golongan politik
c. Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antar golongan , atau antar kelas sosial
d. Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang lebih cepat.
2. Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian
dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat sehingga terjadi
penyatuan hubungan yang dianggap harmonis. Kata integrasi berasal dari kata
integer, yang berarti utuh, tidak retak, bulat, padu. Jadi, integrasi mempunyai arti
sebagai suatu proses penyaluran dua unsure atau lebih yang mengakibatkan
tercapainya suatu keinginan yang berjalan secara baik dan lancer. Faktor pendorong
integrasi yaitu :
a. Tingginya tingkat kesadaran akan integrasi dan partisipasi
b. Adanya pengawasan yang intensif dan efektif
c. Terwujudnya asas keadilan sosial dan asas-asas subsolidaritas/power
sharing secara efektif
d. Adanya ancaman dan tekanan dari pihak luar
e. Adanya symbol persatuan
Adapun beberapa faktor yang menghambat terjadinya integrasi, yaitu :
a. Berkembangnya paham kedaerahan
b. Berkembangnya paham stratifikasi sosial atau kelompok
c. Berkembangnya anggapan bahwa agaman dan kepercayaan tertentu yang paling
benar
d. Berkembangnya anggapan bahwa kebudayaan tertentu yang paling tinggi
disbanding dengan kebudayaan yang lain
Selain itu ada beberapa taraf-taraf proses integrasi, yaitu :
a. Taraf akomodasi
b. Taraf kooperasi
c. Taraf koordinasi
d. Taraf asimilasi

7
Integrasi dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat berikut :
a. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan
mereka dan tidak saling merintangi atau merugikan
b. Terdapat consensus antarkelompok mengenai norma-norma sosial yang member
arah pada tujuan yang dicita-citakan dan menjadi kajian serta cara dan upaya
untuk mewujudkannya.
3. Disintegrasi
Disintegrasi atau disorganisasi merupakan suatu keadaan yang tidak serasi
pada setiap bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai
organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagiannya.
4. Reintegrasi
Reintgrasi atau reorganisasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan
nilai-nilai baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat. Berikut ini yang
merupakan pengaruh kemajemukan Indonesia terhadap potensi poltik, yaitu :
a. Hubungan suku bangsa
b. Hubungan antar penganut agama
c. Hubungan dengan penduduk pendatang.

2.6 Manfaat Diversitas Budaya


Kebudayaan masyarakat Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas
bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan
sebagainya. Keragaman kebudayaan inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia
menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi
rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik
heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus
menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan
perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya
untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang
berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman
budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik
separatis dan disintegrasi sosial.

8
2.7 Peran Masyarakat Dalam Menjaga Keragaman Budaya
Peran masyarakat dalam menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain
sebagai berikut:
1. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang
berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik
atau kelompok agamanya.
2. Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap
etnosentrisme dan ekstrimisme (berlebih-lebihan)
3. Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada
semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang
mereka anut.
4. Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan
berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan
mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
5. Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi,
kompromi dan ajudikasi.
6. Mengembangkan kesadaran sosial contoh kongkritnya adalah di Bali sedang
digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam
kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh
bangsaIndonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan
daerah. Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya
berasal dari jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi
masalah karena dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri. Untuk
memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan
banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan
kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan
karenapersaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada
kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada
dasarnya segalanya bertolak pada ideology pancasila.Untuk menghadapi dampak
negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang
dapat menikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan
yang menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap
toleransi dan empati.

3.2 Saran
1. Peran pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang
dapat mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang
berbeda beda.
2. Peran masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan
kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan.htm -
http://ltoeti.wordpress.com/2009/01/31/faktor-faktor-penyebab-keberagaman-budaya/
http://www.anneahira.com/macam-macam-budaya.htm
http://rahmiajengefrianingsih.blogspot.com/2011/10/makalah-keberagaman-budaya-di-
indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai