Anda di halaman 1dari 6

NAMA : AGUSTIN EKA WAHYUNINGTYAS

NIM : 180110301035
MATKUL : DASAR – DASAR FILSAFAT

UAS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020


MATA KULIAH DASAR-DASAR FILSAFAT KELAS B (ONLINE)
SELASA 16-06-2020, PUKUL 14.20-16.00 WIB

1. Menurut Farid Moeloek, etika, moral, hukum dan agama dapat dikatakan
sebagai the guardians of humanties. Jelaskan dengan disertai contohnya?
Jawab : Etika, moral, hukum dan agama tidak dapat dipisahkan antara satu
dan lainnya, semuanya memiliki keterkaitan. Etika merupakan ilmu
pengetahuan tentang akhlak (moral). Objek dalam etika yaitu pernyataan
moral. Moral berasal dari kata mores artinya adat atau cara hidup. Hukum
merupakan peraturan berupa sanksi dan norma yang dibuat dengan tujuan
mengatur tingkah laku manusia, menjaga, dan mecegah terjadinya kekacauan.
Agama berasal dari bahasa sansekerta dan merupakan penggabungan dari dua
suku kata yaitu A dan Gama. Arti dari agama sendiri yaitu tidak kocar – kacir.
Hubungan antara etika dengan agama sangat erat kaitannya, yakni adanya
saling isi mengisi dan tunjang menunjang. Keduanya terdapat persamaan
dasar, yakni sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk
dengan melihat pada amal perbuatan manusia. Etika mengajarkan nilai baik
dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan hati nurani
sedangkan agama mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia
berdasarkan wahyu (kitab suci) yang kebenarannya absolut (mutlak) dan dapat
diuji dengan akal pikiran. Keduanya berfungsi menyelidiki dan menentukan
ukuran baik dan buruk dengan melihat pada amal perbuatan manusia. Etika
mengukur seseorang dengan argumen rasional sedangkan agama mengukur
seseorang dengan berdasarkan wahyu Tuhan dan ajaran agama. Agama dan
moral memiliki keterkaitan dalam kehidupan bermasyarakat Setiap agama
mengandung suatu ajaran moral. Ajaran moral yang terpendam dalam suatu
agama dapat dipelajari secara kritis, metodis, dan sistematis dengan tetap
tinggal dalam konteks agama itu. Kaidah Agama bersumber dari masing –
masing kitab suci agama. Kaidah moral bersumber dari dalam diri individu
manusia yang kebenerannya diakui secara universal. Kaidah hukum
merupakan segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan memaksa dan jika itu dilanggar maka akan mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata. Etika, moral, hukum, dan agama memiliki beberapa
persamaan yaitu berdasarkan bentuknya semuanya berupa kewajiban dan
larangan. Tujuan dari semuanya yaitu untuk mengatur ketertiban dalam
bermasyarakat.

2. Coba saudara jelaskan bahwa ilmu pengetahuan secara epistemologi bebas


nilai, dan secara aksiologis tidak bebas nilai dengan disertai contoh.
Jawab : Ilmu diartikan sebagai jalinan penalaran bersifat obyektif Ilmu
pengetahuan secara epistemologi ilmu itu bebas nilai dan ilmu berkembang
sesuai dengan kaidah berpikir logis. Ilmu bebas nilai biasa juga disebut "value
free" yang menyatakan ilmu dan teknologi bersifat bebas, independen, atau
otonom. Terlihat bahwa ilmu yang independen atau otonom tidak mempunyai
keterkaitan dengan nilai. Jika ilmu tidak bebas nilai maka perkembangan ilmu
akan terhambat karena terikat nilai nilai yang ada. Indikator bahwa ilmu bebas
nilai menurut Josep Situmorang yaitu Ilmu harus bebas dari pengendalian
nilai. Maksudnya bahwa ilmu harus bebas dari segala pengaruh eksternal
seperti ideologi, agama, sosial maupun budaya. Kebebasan usaha ilmiah
supaya otonom ilmu terjamin, menyangkut kemungkinan yang tersedia dan
penentuan diri. Penelitian ilmiah tidak luput dari pertimbangan etis yang biasa
dituding menghambat kemajuan ilmu, karena nilai etis sendiri itu bersifat
universal. Contoh ilmu itu bebas nilai seperti teknologi air condition, yang
ternyata berpengaruh pada pemansan global dan lubang ozon semakin
melebar, tetapi ilmu pembuatan alat pendingin ruangan ini semata untuk
pengembangan teknologi itu dengan tanpa memperdulikan dampak yang
ditimbulakan pada lingkungan sekitar. Setidaknya, ada problem nilai ekologis
dalam ilmu tersebut, tetapi ilmu bebas nilai menganggap nilai ekologis
tersebut menghambat perkembangan ilmu.
Ilmu secara aksiologis tidak bebas nilai (value bound) memandang bahwa
ilmu itu selalu terkait dengan nilai dan harus dikembangkan
mempertimbangkan aspek nilai. Pengembangan ilmu tidak terlepas dari nilai –
nilai, kepentingan baik politis, ekonomis, sosial, religius, dan ekologis.
Keberadaan ilmu tidak bisa dipisahkan dengan konteksnya yaitu masyarakat.
Keberadaan ilmu mau tidak mau harus memenuhi panggilan etika untuk
peduli kepada segala persoalan yang ada di masyarakat, maka dari itu ilmu
telah mengintegrasikan diri pada msyarakat. Ilmu harus selaras dengan norma
hukum, sosial, agama dan ilmu harus bermanfaat bagi peningkatan harkat dan
martabat manusia.

3. Coba saudara jelaskan dengan disertai contoh bahwa Ilmu terbentuk melalui
proses siklus?
Jawab : Filsafat ilmu adalah bagian dasar yang menjiwai seluruh dinamika
dan proses kegiatan berfikir, tujuannya untuk memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Ilmu ialah suatu uraian yang tersusun secara lengkap tentang salah
satu segi serta mempunyai sifat yang logis, diskusif dan reflektif. Ilmu
memiliki sifat pragmatik, dapat memberi jawaban terhadap permasalahan,
terbuka untuk diuji, dan bersifat empiric dan rasional. Ilmu memiliki beberapa
persyaratan yaitu objek yang dikaji harus jelas, metode ilmiah, sudut pandang
sebagai tinjauan teoritis. Menurut A.D de Groot ilmu terbentuk melalui siklus
empirik, yang berawal dan berakhir dengan gejala empirik. Proses siklus
empiric terbentuknya ilmu dimulai dari pengamatan data atau fakta melalui
observasi. Setelah selesai dilakukan observasi kemudian digeneralisasikan
melalui telaah induktif seperti pengukuran terhadap data, penyimpulan
sampel, atau telaah secara statistik. Setelah itu dilakukan penyusunan teori
melalui berbagai kegiatan pembentukan konsep, pembentukan preposisi, serta
perumusan teori. Kemudian hipotesa dapat disusun menjadi sumber
penjabaran pernyataan yang baru (proses pemikirian deduktif). Hipotesis ini
kemudian disusun menjadi sumber pernyataan ini diuji kembali, dilakukan
verifikasi terhadap data dan fakta. Hipotesis yang telah diuji dinilai kembali
kemudian menjadi sebuah teori. Kemudian disusun pernyataan baru
berdasarkan teori yang telah ada dan mengakibatkan kegiatan pengamatan
baru terhadap data dan fakta yang ada tersebut.

4. Coba saudara jelaskan dengan disertai contoh bentuk silogisme seperti berikut
ini dengan menunjuk mana yang premis mayor, premis minor, medium ada di
posisi mana dan berperan sebagai apa, dan mana konklusinya?
a. M P (U A) b. S M (U N) c. M P (U A) d. P M (U N)
S M (U A) P M (U A) M S (P A) M S ( P A)
S P (U A) S P ( U N) S P (P A) S P (P N)

e. M P (U N) f. S M (U N) g. M P (U N) h. P M(U N)
S M (U A) P M (P N) M S (U A) M S (UA)
S P (U A) S P (P N ) S P ( P N) S P (P N )

Jawab : Silogisme merupakan jenis penalaran deduksi secara tidak langsung.


Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua proposisi
(premis – premis) disimpulkan menjadi suatu proposisi baru (kesimpulan).
Premis mayor merupakan premis umum atau premis yang mengandung
predikat. Premis minor merupakan premis khusus atau premis yang
mengandung subyek dari kesimpulan.

a. M P (U A) = premis mayor
S M (U A) = premis minor

S P (U A) = konklusi

M (medium) berposisi menjadi subjek pada premis mayor dan berposisi


predikat pada premis minor.

b. S M (U N) = premis mayor
P M (U A) = premis minor
__________
S P (U N) = konklusi

M (medium) sebagai predikat pada premis mayor dan minor.


c. M P (U A) = premis mayor
M S (P A) = premis minor
___________
S P (P A) = konklusi

M (medium) sebagai subjek pada premis mayor dan premis minor.

d. P M (U N) = premis mayor
M S (P A) = premis minor
___________
S P (P N) = konklusi

M (Medium) sebagai predikat pada premis mayor dan subjek pada premis
minor.

e. M P (U N) = premis mayor
S M (U A) = premis minor
___________
S P (U A) = konklusi
M (medium) sebagai subjek pada premis mayor dan sebagai predikat pada
premis minor.

f. S M (U N) = premis mayor
P M (P N) = premis minor
___________
S P (P N) = konklusi
M (medium) sebagai predikat pada premis mayor dan premis minor
g. M P (U N) = premis mayor
M S (U A) =premis minor
___________
S P (P N) = konklusi
M (medium) sebagai subjek pada premis mayor dan premis minor.

h. P M (U N) = premis mayor
M S (U A) = premis minor
___________
S P (P N) = konklusi
M (medium) sebagai predikat pada premis mayor dan sebagai subjek pada
premis minor.

Anda mungkin juga menyukai