Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SOSIOLOGI

KEHIDUPAN SOSIAL SEBAGAI OBJEKTIVITAS

LIA HESTIANTI

SAUFIA RIZKI SABRIANI

LISA HESTIANI

NASYWA DWI KAMILA

MAN 1 MATARAM
TP. 2019/2020
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................................. 1

Daftar isi.............................................................................................................................2

BAB I : Pembahasan

a. Realitas Objektif........................................................................................3
b. Realitas Subjektif.......................................................................................4
c. Kehidupan social merupakan prosses objektivikas....................................5

BAB II: Penutup

a. Kesimpulan .................................................................................................6

Daftar Pustaka....................................................................................................................7
BAB I

Pembahasan

Untuk memahami konsep kehidupan social sebagai objektifitas diperlukan penjelasan


yang bertahap, seperti penjelasan mengenai realistis objektif, realitas subjektif, dan yang terakhir
penjelasan kehidupan social merupakan proses objektivikasi.

A. Realitas Objektif
Kehidupan manusia yang sering dihadapi sehari-hari adalah suatu fakta. Dengan kata
lain masyarakat yang mempengaruhi dan membentuk perilaku manusia melalui suatu aturan
yang sebenarnya merupakan produknya sendiri. Dalam hal ini, kehidupan manusia sebagai
objek atau sasaran dari aturan itu sendiri.

Contoh realitas objektif :

 Sarana belajar berperan penting terhadap kemajuan belajar seorang siswa. Adanya
kelengkapan belajar yang memadai dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang
dicapai siswa.

Berdasarkan contoh dan gambaran diatas dapat menjelaskan bahwa prestasi siwa di
pengaruhi oleh sarana belajar, tanpa melihat usaha, minat, dan motivasi pribadinya. Maka
realitas objektif dapat dikatakan sebagai pengetahuan manusia sebagai pengetahuan manusia
yang bersifat umum (massal) yang mempunyai sifat memaksa di luar masing-masing
individu.

B. Realitas Subjektif
Tidak semua realitas dapat dijelaskan hanya dari sisi objeknya saja, hal ini juga berlaku
pada kehidupan social. Kehidupan social manusia yang dihadapi sehari-hari dapat dilihat dari
sisi-sisi subjeknya atau dari sudut pandang peleku supaya memiliki penjelasan yang lebih
luas. Subjek dalam hal ini bias meliputi individu maupun institusi lainnya.
Contoh Realitas subjektif :
 Rudi memiliki kebiasaan yang sedikit unik dari kebanyakan orang, ia belajar sambil
mendengarkan music rock. Menurutnya, itensitas belajar yang sedikit tetapi rutin,
ampuh untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Selain itu, menurut rudi prestasi
bukan sekedar nilai dan piala tetapi juga kebermanfaatan untuk orang lain.
Berdasarkan contoh diatas, Rudi sebagai subjek mengubah pandangan masyarakat
tentang cara belajar dan pemahaman prestasi. Tetapi cara belajar Rudi sebagai subjek tidak
harus diterima oleh masyarakat dan mungkin hanya rudi yang dapat melakukan hal tersebut.
Dilain sisi, pendapat dan pandangan Rudi sebagai subjek dapat mempengaruhi orang lain atau
bahkan mengendalikan posisi objek

C. Kehidupan social merupakan proses objektifikasi


Objektivitas merupakan proses dimana gagasan-gagasan dari masing-masing individu
tereksternalisasi dengan cara diinteraksikan kepada individu yang lain. Ketika gagasan kita
disepakati dan menjadi gagasan umum dimasyarakat itulah realiatas subjektif berubah
menjadi realitas objektif atau di sebut objektivitas.
Contoh :
 Alverode merupakan peneliti yang tinggal di desa mayoritas nelayan. Selama prose
penelitian dia mengungkapkan terjadinya penurunan penyu di laut akibat penangkapan
besar oleh nelayan karena kedekatannya dengan para nelayan, alferedo sering sekali
berkumpul dan mengobrol dengan mereka. Ketika berkumpul ia mengungkapkan
gagasannya kepada nelayan untuk tidak menangkap penyu. Hal tersebut langsung
disepakati oleh nelayan, karena sebelumnya dari mereka pun sudah sadar bahwa
penagkapan penyu berakibat terhadap kepunahannya. Akhirnya, seluruh nelayan secara
bertahap tidak lagi menangkap penyu, secara adat pun sepakat bahwa penangkapan
penyu akan mendapatkan saksi. Aturan yang telah dibuat dan sepakati bersama aturan
yng telah di buat dan disepakati bersama disosialisasikan kepada pemuda-pemuda di
desa tersebut yang nantinya akan berprofesi sebagai nelayan.
Berdasarkan ilustrasi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, kehidupan social
merupakan proses yang saling mempengaruhi antara objek dan subjek.
BAB II

Penutup

A. Kesimpulan
Daftar Pustaka

Blog Ruang Guru, Sosiotronik, Mapelsosiologi, Buku PR Sosiologi Intan Pariwara

Anda mungkin juga menyukai