Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP DASAR SOSIAL, BUDAYA DAN NILAI

Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Dosen Pengampu : FITRIA CARLI WISEZA M.pd

DISUSUN OLEH:

1. BELLA SELVINA
2. ULYA RAHMI AMANDA
3. NURJANAH
4. RINI KARMILA
5. NELI JULITA

YAYASAN NURUL ISLAM

INSITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2022
KATA PENGANTAR

                Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. karena


berkat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Kami ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan waktu dan material.tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
teman – teman yang telah memberi masukan dan saran atas pembuatan makalah
ini.
            Adapun isi  makalah yang kami bahas adalah KONSEP DASAR
SOSIAL, BUDAYA DAN NILAI itu sangat penting untuk diketahui para
mahasiswa dan tidak terkecuali masyarakat umum.

            Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Masih


banyak  kesalahan yang terjadi disana – sini.maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan Kami dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih!

                                                                                   
Bungo, November 2022

                                                                                                        

Kelompok

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .............................................................. 1


2. Rumusan Masalah.......................................................... 2
3. Tujuan Penulisan............................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sosial...................................................... 3
B. Konsep Dasar Budaya................................................... 4
C. Konsep dasar Nilai........................................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu sosial budaya dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai
aspek – aspek yang paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan –
permasalahan yang bersifat ada .
Aspek lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan
teori – teori ilmu sosial dan kebudayaan sehngga diekspektasikan seseorang dapat
memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan
dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai
makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara kritis
dan berwawasan luas masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan
lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan
umum ilmu sosial budaya dasar ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan
kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua
kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap
permasalahan sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya, dan
yang terakhir ketiga adalah kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik,
bijaksana dan obyektif permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sehingga secara umum kita harus memahami konsep–konsep dasar
mengenai manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk
berbudaya memlki daya kritis, wawasan yang luas terhadap permasalahan
lingkungan sosial budaya.
Manusia sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia
itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak
lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense) yang
membedakannya dengan makhluk lainnya.

1
Manusia sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia sebagai
individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa hidup
bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga
dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi
kepentingannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Sosial ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Budaya ?
3. Bagaimana Konsep dasar Nilai ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Sosial
2. Konsep Dasar Budaya
3. Konsep dasar Nilai

1.

2
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR SOSIAL, BUDAYA DAN NILAI

A. Konsep Dasar Sosial


Sosial diartikan sebagi segala sesuatu mengenai masyarakat atau
kemasyarakatan. Dalam suatu masyarakat orang-orang saling berbagi sumber
daya yang mereka miliki untuk dapat memenuhi kebutuhaan dasar hidup.
Kebutuhan dasar hidup manusia itu sebenarnya menggambarkan nilai-nilai social
yang dihargai oleh masyarakat karena berguna bagi masyarakat itu sendiri.
Nilai social bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dihargai masyarakat
karena nilai sosial terbukti memiliki daya guna yang fungsional bagi
perkembangan hidup. Nilai sosial itu berupa orang, benda, barang, hewan, sikap,
perbuatan, perilaku, cara berpikir, perasaan dan pasangan.
Dalam bahasa latin norma berarti siku-sikuyang dipakai untuk mengukur,
aturan dan pedoman dasar. Kata sifat dari norma adalah normalitas artinya
menurut siku-siku, petunjuk, kaidah, kebiasaan dan kelaziman. Proses dari
tindakan menjadi norma adalah tindakan sebagai contoh atau teladan dengan
melakukan pengulangan berkali-kali sebagai pola kelakuan sehingga lambat laun
akan menjadi norma.
Dalam kehidupan bermasyarakat ada beberapa macam ragam norma dari yang
lemah sampai kepada yang kuat. Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat
adalah sebagai berikut:
1. Cara (Usage), yaitu suatu perbuatan yang memiliki sifat secara perorangan.
Cara ini sering terjadi dalam hubungan dengan antar individu. Orang yang
melanggar biasanya tidak mendapatkan sanski namun mendapatkan celaan
dari individu lain. Contoh membuang sampah secara sembarangan,
menggunakan pakaian yang sopan, makan dengan berdiri, menelepon dengan
berjalan, menggunakan kosmetik yang tidak benar
2. Kebiasaan (folkways), yaitu suatu perbuatan yang selalu diulang ulang
dengan cara yang sama. Norma ini sangat mengikat kepada setiap individu
lainnya daripa usage. Orang yang melanggar biasanya mendapatkan sindiran

3
dari orang lain atau individu. Contoh pada hajatan, menerima sesuatu
meggunakan tangan kanan, menghormati orang yang lebih tua, memberikan
tempat duduk kepada orang yang lebih tua, meminta izin kepada seseorang
untuk masuk kerumah
3. Tata Kelakuan (mores), yaitu suatu perilaku yang dapat diterima oleh
masyarakat. Dalam norma ini merupakan norma yang mengandung paksaan
dan larangan. Orang yang akan melanggar biasanya akan dikucilkan dari
pergaulan. Contoh menggunakan pakian yang terlalu pendek, larangan untuk
berzina, tidak menggunakan narkoba, tidak melakukan pembunuhan, tidak
melakukan meminum hal yang berbau alcohol
4. Adat Istiadat (custom), yaitu suatu turun temueunnya dari tata kelakuan.
Adat istiadat memiliki daya tarik yang sangat tinggi kepada masyarakat.
Orang yang melanggar akan mendapatkan sanksi yang berat. Contoh hukum
perkawinan, tidak siten, mitoni, kenduri, selametan

B. Konsep Dasar Budaya

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Budaya diartikan sebagai “pikiran, akal


budi”, sedangkan kebudayaan dalam kamus diartikan sebagai “hasil kegiatan
dan ciptaan batin (akab budi) manusia (Seperti kepercayaan, kesenian, adat
istiadat). Soekarno (2005).

Mempelajari pengertian kebudayaan bukanlah suatu kegiatan yang mudah


dan sederhana, karena banyak sekali batasan konsep dari berbagai bahasa,
sejarah, sumber bacaan atau literatur baik yang berwujud ataupun yang abstrak
dari sekelompok orang atau masyarakat. Dalam hal pendekatan metode juga
telah banyak disiplin ilmu lain yang juga mengkaji cberbagai macam
permasalahan terkait kebudayaan seperti, Sosiologi, Psikoanalisis, Psikologi
(Perilaku) dan sebagainya yang masing-masing mempunyai tingkat kejelasan
sendiri-sendiri tergantung pada konsep dan penekanan masing-masing.

Apabila ditinjau dari asal katanya, maka “Kebudayaan‟ berasal dari


bahasa Sanskerta yaitu “Budhayah‟, yang merupakan bentuk jamak dari

4
“Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟ dapat
diartikan sebagai Hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.

Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat, karya


masyarakat itu menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam
sekitarnya. Untuk memahami budaya atau kebudayaan ternyata bukanlah
suatu persoalan yang mudah karena untuk mempelajari budaya dan
kebudayaan saja karena banyak konsep yang muncul terutama dari berbagai
bahasa, sejarah dan sumber rujukan baik yang berwujud ataupun yang tidak
berwujud. Herkovits dalam bukunya yang berjudul man and his work tentang
kebudayaan meliputi:

1. Kebudayaan dapat dipelajari


2. Kebudayaan berasal atau bersumber dari segi biologis, lingkungann,
psikologis, dan komponen sejarah eksistensi manusia.
3. Kebudayaan mempunyai struktur
4. Kebudayaan bersifat dinamis
5. Kebudayaan bisa dipecah-pecahkan kedalam berbagai aspek
6. Kebudayaan mempunyai variable
7. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan
8. Kebudayaan dijadikan alat bagi seseorang untuk mengatur keadaan
totalnya dan menambah arti bagi kesan kreatifnya

Kepercayaan adalah gagasan umum dalam masyarakat tentang apa


itu kebenaran. Kepercayaan agama adalah terbukti dalam semua budaya
bahwa itu adalah lebih baik daru pada yang lain, nilai menyediakan kita
dengan standar kehidupan dan alam semesta.

Nilai adalah gagasan yang dimiliki oleh masyarakat tentang apa yang
baik dan yang diinginkan. Nilai-nilai menyatakan kepada kita bahwa sesuatu
adalah lebih baik dari pada yang lain, nilai menyedikan kita dalam standar
untuk mempertimbangkan cara-cara hidup.

Norma adalah aturan dan harapan tentang perilaku masyarakat secara


bersama. Norma berkaitan dengna nilai dalam hal ini mempertimbangkan

5
norma-norma. Apabila kita menilai kebiasaan berbicara, kita akan
memberikan izin kepada orang untuk berbicara walaupun kita tidak setuju
dengan gagasannya.

Sanki adalah ganjaran dan hokuman untuk menghargai dan melanggar


norma-norma budaya. Ganjaran dalam bentuk penghargaan, status, keyakinan,
reputasi, denda, dan hokum lainnya merupakan pelanggaran terhadap norma-
norma budaya.

Fungsi budaya dalam masyarakat sebenarnya adalah untuk membantu


orang-orang dalam beradaptasi dengan kondisi yang diperlukan ketika mereka
hidup di lingkungan masyarakat. Budaya disampaikan dari mulai lingkungan
yang terdekat dengan individu seperti keluarga, teman, lingkungan sekitar,
sekolah, agama, pemerintah, media dan lainnya.

Unsur-Unsur Kebudayaan

Kebudayaan dari setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsure-unsur


besar maupun kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat
kesatuan. Melville J. Herskovits dalam soekarno (2005) mengajukan 4 unsur
pokok kebudayaan yaitu:

1. Alat-alat Teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik.

Dengan mempelajari unsur kebudayaan adalah salah satu untuk memahami


budaya menurut perspektif tertentu seperti sitem sosial atau system budaya.

1. Bahasa.
2. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi.
3. Sistem Mata Pencaharian Hidup.
4. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial.
5. Sistem Pengetahuan
6. Sistem Religi

6
7. Kesenian.
Dalam memahami suatu kebudayaan maka setiap unsur kebudayaan
tersebut harus dibagi menjadi 3 kategori wujud kebudayaan, yaitu..:
1. Sistem budaya, wujud yang paling abstrak yg disebut juga adat karena
berada dalam pikiran manusia
2. Sistem sosial, sudah lebih konkrit/ nyata dari sistem budaya karena telah
dapat diamati dan diabadikan
3. Sistem fisik merupakan wujud yang paling konkrit
Secara serdehana system diartikan sebagai kumpulan bagian-bagian yang
bekerjasama untuk melakukan suatu tujuan atau maksud tertentu. Definisi ini
bersifat operasional adalah bahwa system itu memiliki sepuluh ciri yaitu:
1) Fungsi
2) Satuan
3) Batasan
4) Bentuk
5) Lingkungan
6) Hubungan
7) Proses
8) Masukan
9) Keluaran dan pertukaran (Exchange).

C. Konsep dasar Nilai


Nilai dapat diartikan sebagai hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan. Rumusan nilai dapat diperlukan atau dipersempit. Rumusan
nilai yang luas dapat meliputi seluruh perkembangan dan kemungkinan unsur-
unsur nilai.
Sementara itu pendapat yang disampaikan oleh Soebino (2007)
menjelaskan bahwa nilai adalah pegangan hidup yang dijadikan landasan
untuk melakukan sesuatu. Norma moral merupakan standar tingkah laku yang
berfungsi sebagai kerangka patokan dalam berinteraksi.

7
Sementara itu nilai-nilai yang domain artinya nilai yang lebih diutamakan
dari pada nilai-nilai lain. Fungsi nilai domain ini adalah sebagai suatu latar
belakang atau kerangka patokan bagi tingkah laku sehari-hari.
Didalam pergaulan sehari-hari pasti kita juga sulit membedakan antara
sikap dan nilai. Apakah kita itu sama dengan nilai ? tentunya sikap dan nilai
itu berbeda. Sikap memiliki pengertian yang rumit karena terdapat berbagai
rumusan tentang sikap yang dikemukakan para ahli. Sikap adalah keseluruhan
dari kecendrungan dan perasaan, pemahaman, gagasan, rasa takut, perasaan
terancam dan keyakinan tentang suatu hal. Sikap adalah kesiapan seseorang
untuk memerlukan objek. Dengan kata lain bertindak pada seseorang.
Bagaimana keterkaitan antra sikap dengan nilai-nilai yang dimiliki seseorang
dapat mengekpresikan mana yang disukai.
1. Watak Nilai
Pengalaman manusia menunjukan bahwa nilai-nilai sosial, intelektual,
estetika dan agama memberikan kepuasan kepada kita dari pda nilai
material (Soelaeman, 2005)
2. Nilai dan Norma
Nilai dan morma merupakan dua istilah yang saling berhubungan tetapi
terdapat beberapada perbedaan diantara keduanya. Nilai adalah sesuatu
yang baik, luhur, diinginkan dan dianggap penting oleh masyarakat.
Nilai sosial merupakan anggapan, sikap dan pendapat yang diberikan
masyarakat terhadap segala sesuatu yang dianggap baik dan benar serta
pantas untuk dilakukan. Fungsi nilai sosial
a. Sebagai petunjuk (Pedoman)
b. Sebagai pemersatu yang dapat mempersatukan orang ata kelompok
karena terdapat persamaan nilai dalam kehidupan masyarakat.

Norma adalah kaidah atau aturan, patokan, ukuran, tertentu yang


berkembang di masyarakat untuk dipatuhi seara bersama. Adapun moral
secara harfiah berasal dari kata latin, “Mores” atau “Mas” yang berarti
adat istiadat, kebiasaan atau cara hidup, sedangkan menurut bahasa
Yunani moral adalah suatu kebiasaan adat istiadat.

8
3. Bentuk dan Sifat Nilai
Nilai terbagi 2 Yaitu Nilai Objektif (Universal) dan nilai Subjektif
(Khusus) yang dimaksud nilai objektif adalah nilai intrinsic yang
merupakan nilai dasar yang hakiki dan abadi. Oleh karena itu \,
ditegaskan nilai yang bersifat universal, sedangkan nilai subjektif
merupakan nilai yang sudah memiliki corak/warna bertantung pada situasi
yang memperngaruhinya.
4. Pembelajaran ilmu Pengetahuan Sosial Sebagai Pendidikan Nilai
Pendidikan Nilai pada hakikatnya termuat dalam mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial di Sekolah menempa tujuan seutuhnya, yaitu
menolong siswa mengembangkan nilai (Values) demokratis dalam
kehidupa masyarakat. Di dalam pengembangan materi pembelajar IPS,
mengintegrasikan pendidikan nilai moral (budi pekert yang dilandasi
pancasila (PPKN) dan nilai-nilai masyarakat yang melekat pada masing-
masing disiplin keilmuan (PIPS) yang keseluruhannya bermuara pada
tujuan warga Negara yang baik (Good Citizen). Tujuan pendidikan
kewarganegara (Citizenship Tranmissional) dan tujuan pendidikan I
merupakan suatu kesatuan yang utuh dan memiliki na filosofis yang sama
dalam tradisi pewarisan nilai-nilai buday (Culture Heritage).
Dalam konteks hubungan pendidikan IPS maupun IPS 6 sekolah,
menunjukkan keutuhan mata pelajaran ini sebaga satu kesatuan yang tak
terlepas dari dua pilar besarnya, yaka pendidikan kewarganegaraan dan
Ilmu Pengetahuan Sosial Sebagai satu kesatuan utuh maupun sebagai
bagian masing masing ketika oleh tuntutan karakteristik isi dasarnya
masing-masing harus mengisi fungsi dan peran sesuai disiplin keilmuan,
khususnya dalam muatan materi, isi, metode dan strategi penanaman nilai
moral dan norma.
Perkembangan konstruksi kurikulum sebelumnya serta merujuk
kepada Body of Knowledge yang menjadi landasan pengembangannya,
mata pelajaran ini kini dapat dikatakan sebagai bentuk Orderly Two in
One With Special Of Civics Educations And Sosial Studies Education
Program, Yakni dua dimensi dan muatan karakteristik masing masing

9
dalam suatu esensi tujuan yang sama atau seperti yang dikembangkan
kemudian dalam satu format menjadi Sosial Studies.
Mengikuti Substansi materi dan tujuan pembelajaran bidang studi
IPS untuk memperlihatkan kedudukan dan karakteristik yaitu sebagai
media atau alat serta model program pendidikan nilai yang dapat
membentuk sikap dan perilaku siswa sebagai anggota sebuah komunitas,
mulai dari lingkup keluarga, masyarakat, warga Negara maupun dunia.
Dengan demikian, fungsi peran mata pelajaran ini bertujuan, antara lain
sebagai berikut:
a) Menanamkan nilai moral agar menjadi prinsip dasar/ keyakinan.
b) Mengajarkan norma untuk diketahui, dipahami dan dihormati.
c) Membelajarkan penguasaan konsep-konsep untuk dimengerti agar
membekali pembentukan daya abstraksi, hingga secara bertahap dan
simultan pada saat dan sesuai Setiap siswa memperoleh pengayaan
pengalaman belaja dan memperoleh bentukan penghayatan,
pengetahuan da yang diperlukan dalam kehidupannya mulai sebagai
diri sendiri, anggota keluarga keterampilan aktualisas warga
masyarakat dan Negara. Nilai dan sikap siswa dapat kita sampaikan
melalui IPS anta sayang lain sebagai berikut:
a. Nilai/ sikap Religius, menumbuhkan rasa kasih sesama makhluk
Tuhan.
b. Nilai/ sikap Estetika, menumbuhkan dan mengembangka
apresiasi terhadap karya seni dan kebudayaan nasional.
c. Nilai sikap Ilmiah, menanamkan dan mengembangka sikap ingin
tahu latar belakang segala fenomena kehidupan.
d. Nilai Sikap Ekonomi, sikap hidup efisien, hemat, cermat
keharusan bekerja.
e. Nilai/ Sikap Etis Politis, loyal kepada Negara, mengharga
lembaga hukum.

5. Muatan Konsep Nilai dalam Struktur Program Kurikulum IPS.

10
Berdasarakan konstruksi program bidang pengajaran IPS di
Sekolah meliputi bahan kajian pendidikan kewaganegaraan dan IPS,
meliputi di dalamnya kewarganegaraan, sejarah geografi, ekonomi dan
sosiologi. Secara substansia memberikan petunjuk bahwa muatan konsep
nilai yan tercakup di dalam beban studi IPS dapat diuraikan sebaga contoh
analisis dalam table berikut ini.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Konsep Dasar Sosial
Nilai social bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena nilai sosial terbukti memiliki daya guna yang
fungsional bagi perkembangan hidup. Nilai sosial itu berupa orang,
benda, barang, hewan, sikap, perbuatan, perilaku, cara berpikir, perasaan
dan pasangan.
2. Konsep Dasar Budaya
Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat, karya
masyarakat itu menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk menguasai alam
sekitarnya.
3. Konsep dasar Nilai
Nilai dapat diartikan sebagai hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.
Mengikuti Substansi materi dan tujuan pembelajaran bidang studi
IPS untuk memperlihatkan kedudukan dan karakteristik yaitu sebagai
media atau alat serta model program pendidikan nilai yang dapat
membentuk sikap dan perilaku siswa sebagai anggota sebuah komunitas,
mulai dari lingkup keluarga, masyarakat, warga Negara maupun dunia.
Dengan demikian, fungsi peran mata pelajaran ini bertujuan, antara lain
sebagai berikut:
a) Menanamkan nilai moral agar menjadi prinsip dasar/ keyakinan.
b) Mengajarkan norma untuk diketahui, dipahami dan dihormati.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fitria Carli Wiseza, Konsep IPS (Menuju Guru IPS Zaman Now),Cetakan
Keempat,2022,CV.Pustaka MediaGuru.

13

Anda mungkin juga menyukai