Oleh :
NIM 2003015199
Kelas : TI-2E
No Urut Absen : 15
TEKNIK
JAKARTA 2021
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan.............................................................I
Latar Belakang.......................................................... A
Permasalahan ........................................................... B
BAB II ..................................................................................II
• Kesimpulan............................................................. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB 2
PEMBAHASAN
Ruang lingkup kajian yang terdapat dalam ilmu sosial budaya dasar antara
lain sebagi berikut;
Kegiatan dasar setiap manusia dilakukan kajian penuh pada ISBD ini sendiri
mendapatkan perhatian pada faktor hakakat manusia hidup yang tidak bisa
secara sendiri, sehingga diperlukan kontribusi orang lain dalam memenuhi
segala kebutuhan hidupnya.
Ilmu Sosial
Ruang lingkup lainnya, yang terdapat dalam ilmu sosial budaya dasar adalah
tentang beragam ilmu sosial yang mempengaruhinya, seperti ilmu psikologi,
sosiologi, ilmu sejarah, yang kesemuanya dianggap mampu untuk
memberikan peran nyata dalam kajian kebudayaan yang ada.
Humaniora
Secara definisi, keluarga sehat adalah keluarga yang setiap individunya berada
dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi dari fisik maupun mental,
sehingga dapat hidup normal secara sosial dan ekonomi di tengah masyarakat
lainnya. Untuk mencapainya, tentunya ada standar yang harus dicapai terlebih
dahulu oleh suatu keluarga. Dalam kehidupan manusia modern terdapat
kriteria yang dikategorikan hidup sehat yaitu tidak sakit badan dan jiwa,
cukup makan bergizi, hidup dilingkungan bersih, serta perilaku dan interaksi
sesuai dengan etika dan hukum. Apabila sebuah keluarga memiliki empat
kriteria tersebut diatas dapat dikatakan bahwa keluarga itu adalah keluarga
sehat dalam arti paling sempurna atau lengkap. Dari ketidak lengkapan empat
unsur diatas maka muncullah konsep-konsep alternatif yang mengandung
pernyataan dalam arti tidak sehat dari segi tertentu, contohnya keluarga sakit-
sakitan, keluarga miskin, keluarga kumuh, keluarga jorok, keluarga brengsek,
dan lain sebagainya.
Sehat dibagi menjadi dua yaitu sehat hakiki yang mencakup kesehatan badan
dan jiwa, dan sehat sempurna yaitu sehat yang mencakup keempat kriteria
yang dikategorikan sebagai golongan sehat (tidak sakit badan dan jiwa, cukup
makanan bergizi, hidup dilingkungan bersih, serta perilaku dan interaksi
sesuai dengan etika dan hukum).
– hidup makmur
– menyenangkan
– keluarga prasejahtera
– keluarga sejahtera
Etika yaitu ilmu tentang kebiasaan baik. Kebiasaan baik itu berupa perilaku
baik. Moral adalah kebiasaaan berbuat baik (akhlak baik) atau etik (susila).
Moral bersifat kodrati yaitu manusia telah dibekali dengan sifat baik , jujur,
dan adil. Serta moral bersifat asasi yaitu sifat yang diturunkan Tuhan agar
manusia berbuat baik, jujur, dan adil.
Upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara moral yaitu dengan
meningkatkan pendidikan dan pelatihan serta bertaqwa kepada Tuhan YME,
dll. Upaya tersebut dilakukan secara terus menerus dan menjadi terbiasa,
berpikir rasional dan sesuai dengan hati nurani, keahlian dan keterampilan.
Pandangan Hidup
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan
kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan
semua golongan.
Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan
yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya
sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang
luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya
mengarah pada hal-hal yang bersifat negative.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang
dirudung kesusahan. Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang,
bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya
dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan
oleh beberapa factor, antara lain :
Cita-Cita
Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepas diri dari cita-cita,
kebajikan dan sikap hidup itu.
Orang tua selalu menimang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi
dokter, insinyur, dan sebagainya. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir,
bahkan sejak dalam kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya
itu mempunyai jabatan atau profesi yang biasanya tak tercapai oleh orang
tuanya.
Selain dari itu, pada setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh family
atau handai taulan biasanya berbunyi : “ Semoga kelak menjadi orang yang
berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua.
Ada tiga kategori keadaan hati seseorang yakni lunak, keras,dan lemah,
seperti :
– Orang yang berhati keras, biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-
citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala
esulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati keras biasanya juga mencapai
hasil yang gemilang dan sukses hidupnya.
– Orang yang berhati lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan
kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan
berganti keinginan.
Kebajikan
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan.
Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik
yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.
Usaha/perjuangan
kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia harus kerja keras
untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia.
Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna. Apabila manusia
ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin menjadi
ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan denga otak/ilmu atau jasmani/tenaga, dan bisa
juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya
daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras dengan
jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan menigkatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu
miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak
boleh bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan
istirahat ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta
kasih) antara sesama manusia, maka ketidak mampuan akan kemampuan
terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi
bersama-sama secara tolong menolong, bergotong royong. Apabila sistem ini
diangkat ketingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur usaha /
perjuangan warga negaranya sedemian rupa, sehingga perbedaan tingkat
kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu
mencolok. Keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan hidup /idiologi yang
dianut oleh suatu negara.
KESIMPULAN
Dengan demikian, mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar tidak diajarkan
untuk mendidik mahasiswa sebagai ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian
yang termasuk didalam pengetahuan budaya, tapi semata-mata sebagai salah
satu upaya dalam mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan berpikir kritik terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain, alam sekitar, maupun
dirinya sendiri.
Oleh karena itulah kajian ini setidaknya menunjukkan pentingnya Ilmu Sosial
Budaya Dasar untuk dipelajari di perguruan tinggi dan masyarakat. Mengingat
budaya sendiri merupakan hal yang paling lekat dalam kehidupan manusia
dan tidak dapat dipresdiksi perubahannya. keluarga sehat adalah keluarga
yang setiap individunya berada dalam kondisi yang sejahtera, baik dari segi
dari fisik maupun mental, sehingga dapat hidup normal secara sosial dan
ekonomi di tengah masyarakat lainnya. Untuk mencapainya, tentunya ada
standar yang harus dicapai terlebih dahulu oleh suatu keluarga. Dalam
kehidupan manusia modern terdapat kriteria yang dikategorikan hidup sehat
yaitu tidak sakit badan dan jiwa, cukup makan bergizi, hidup dilingkungan
bersih, serta perilaku dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum. Dasar-
dasar yang meliputi kebutuhan manusia yaitu kebutuhan jasmani, kebutuhan
rohani, dan kebutuhan biologis. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan material
yang berguna bagi pengembangan raga kelangsungan hidup, dan untuk
bertahan hidup. Etika yaitu ilmu tentang kebiasaan baik. Kebiasaan baik itu
berupa perilaku baik. Moral adalah kebiasaaan berbuat baik (akhlak baik) atau
etik (susila). Moral bersifat kodrati yaitu manusia telah dibekali dengan sifat
baik , jujur, dan adil. Serta moral bersifat asasi yaitu sifat yang diturunkan
Tuhan agar manusia berbuat baik, jujur, dan adil.
Kebudayaan berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat
dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia,
berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan
memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan
bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah,
hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya
digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan
hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun
masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir. Karena itu
wajarlah apabila cita-cita, kebajikan, dan pandangan hidup merupakan bagian
hidup manusia. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat
kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita,
kebajikan, dan sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan,
pergaulan, dan lingkungan masing-masing. kerja keras untuk mewujudkan cita
– cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya.
Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup
dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat
hidup sempurna. Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras.
Bila seseorang ingin menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti
semua ketentuan akademik. Keyakinan yang dimiliki manusia bisa berwujud
bermacam-macam. Dalam hal agama, keyakinan itu berarti menyakini secara
pasti dan benar bahwa Allah adalah Sang Maha Pencipta. Dalam bidang
kehidupan manusia menggunakan keyakinan sebagai cara dalam menempuh
kehidupan. Tanpa keyakinan kehidupanakan diliputi oleh bimbang.