Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR

Pengecoran Logam Metode


Die Casting

Oleh :

A. NURUL IZZAH HADIJAH D071181011

NURFADILLAH BAHARUDDIN D071181013

MUHAMMAD FADIL D071181316

FAHMI BAGAS RAMADHAN D071181318

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang tidak henti-
hentinya melimpahkan rahmat,hidayah,dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Manufaktur: Pengecoran Logam
metode Die Casting. Shalawat dan salam juga penulis kirimkan kepada baginda
Rasululullah ‫ ﷺ‬yang telah mengantarkan umat manusia dari lembah kehinaan menuju
bukit kemuliaan hingga saat ini.

Rasa terima kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua yang telah
mendukung dan memberikan doa, bapak Irwan Setiawan, S.T.,MT. selaku dosen
yang membimbing kami,teman-teman yang setia membantu,dan pihak lain yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.

Makalah ini berisi tentang materi pengecoran logam dengan metode die
casting yang dibuat berdasarkan rangkuman sumber-sumber referensi yang kami
peroleh. Semoga makalah Sistem Manufaktur ini bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang


sempurna. Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari
para pembaca sekalian. Semoga apapun yang tertuang dalam makalah ini dapat
bermanfaat kepada siapapun yang membacanya.

Gowa, 13 November 2018

Penulis
MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1


1.2 Batasan Masalah …………………………………………………….. 1

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 2

2.1 Pengertian Pengecoran atau Penuangan (Casting) ........................... 2

2.2 Pengertian dan Proses Kerja Die Casting ………………………….. 3

2.2.1 Pressure die casting ………………………………………… 3

2.2.2 Gravity die casting ………………………………………….. 5

2.3 Prinsip Kerja Die Casting …………………………………………… 5

2.4 Kelebihan dan Kekurangan …………………………………………. 6

2.4.1 Kelebihan …………………………………………………… 6

2.4.2 Kekurangan ………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 8

Kelompok 10 (Die Casting) iii


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengecoran logam merupakan suatu proses pembuatan benda yang


dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari pembuatan pola, cetakan, proses
peleburan, menuang, membongkar dan membersihkan coran. Hampir semua
benda-benda logam yang berbentuk rumit baik logam ferro maupun non ferro
mulai dari berukuran kecil sampai besar dapat dibuat melalui proses pengecoran.
Perkembangan material berbasis besi (ferro), khususnya material coran baik
kelas besi cor dan baja cor ditanah air telah meningkat sedemikian rupa
mengikuti tuntutan kualitas yang berkaitan dengan fungsi produk cor itu sendiri.

Persaingan ketat di industri pembuat komponen otomotif yang


menjanjikan kontinuitas pesanan massal, telah dikuasai oleh industri-industri
pengecoran besar yang mengaplikasikan berbagai jenis mesin produksi yang
semakin canggih dan dilengkapi dengan pengendalian mutu yang cermat. Setiap
jenis metode pengecoran memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dalam
pemilihan proses produksi dengan metode pengecoran harus mempertimbangkan
dari berbagai sisi baik biaya, kualitas, fungsi dan lain-lain.

1.2 Batasan Masalah


1. Menjelaskan definisi pengecoran atau penuangan (Casting)
2. Menjelaskan pengertian dan proses kerja Die Casting
3. Menjelaskan prinsip kerja Die Casting
4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari mesin Die Casting

Kelompok 10 (Die Casting) 1


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengecoran atau Penuangan (Casting)

Pengecoran atau penuangan (casting) merupakan salah satu proses


pembentukan bahan baku/bahan benda kerja yang relative mahal dimana
pengendalian kualitas benda kerja dimulai sejak bahan masih dalam keadaan
mentah. Komposisi unsur serta kadarnya dianalisis agar diperoleh suatu sifat
bahan sesuai dengan kebutuhan sifat produk yang direncanakan namun dengan
komposisi yang homogen serta larut dalam keadaan padat.

Proses penuangan juga merupakan seni pengolahan logam menjadi bentuk


benda kerja yang paling tua dan mungkin sebelum pembentukan dengan
panyayatan (chipping) dilakukan. Sebagai mana ditemukan dalam artifacts kuno
menunjukkan bukti keterampilan yang luar biasa dalam pembentukan benda dari
bahan logam dengan menuangkan logam yang telah dicairkan (molten metals)
kedalam cetakan pasir khusus menjadi bentuk tertentu.Pengecoran dengan
menggunakan cetakan pasir juga merupakan teknologi yang menuangkan larutan
cair dari logam secara hati-hati kedalam cetakan pasir yang sudah dipersiapkan
dengan hasil yang mendekati sempurna.

Dalam perkembangannya pembentukan benda kerja melalui penuangan ini


tidak hanya pada lingkup seni dan konsumsi kalangan aristocrat semata, namun
juga pada pengembangan teknologi penuangan itu sendiri termasuk
pengembangan peralatan dan mesin-mesin perkakas moderen sebagaimana yang
kita gunakan pada saat ini, sehingga metoda penuangan dengan cetakan pasir
(sand casting) menjadi salah satu metoda penuangan dimana berbagai metoda
penuangan tersebut antara lain meliputi :

a. Sand casting (penuangan dengan cetakan pasir)


b. Die casting (penuangan dengan cetakan matres)

Kelompok 10 (Die Casting) 2


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

c. Centrifugal casting (penuangan dengan cetakan putar)


d. Continuous casting
e. Shell moulding
f. Investment casting

2.2 Pengertian dan Proses Kerja Die Casting


Die casting adalah proses memaksa logam cair di bawah tekanan tinggi ke
dalam rongga cetakan (yang mesin menjadi die). Benda tuang Kebanyakan terbuat
dari logam non-ferrous, khususnya seng, tembaga, aluminium, magnesium,
timbal, timah dan timah paduan berbasis, meskipun logam mengandung besi
tuang die yang mungkin dengan Metode die casting. Die Casting sangat cocok
untuk aplikasi di mana sejumlah besar bagian-bagian berukuran kecil dan
menengah diperlukan, memastikan kualitas permukaan yang tepat dan konsistensi
dimensi. Tingkat fleksibilitas telah menempatkan benda tuang di antara produk
yang dibuat volume tertinggi di industri pengerjaan logam.

Sebagaimana telah bahas pada uraian terdahulu tentang proses pengecoran


dengan cetakan Logam, bahwa cetakan logam ini dirancang tidak saja pada
bentuk benda kerja yang dikehendaki akan tetapi karakteristik serta kualitas dari
benda tuangan itu sendiri penting menjadi pertimbangan dimana kualitas dari
benda tuangan ini juga dipengaruhi oleh proses penuangan yang dilakukannya.
Proses penuangan sebagaimana dilakukan dengan sentrifugal casting memiliki
tujuan tertentu yang berbeda dengan proses penuangan dengan metoda yang lain,
antara lain metoda penuangan pada dies casting ini dibedakan menjadi dua, antara
lain :

1. Pressure die casting


2. Gravity die casting

2.2.1 Pressure die casting


Pressure die casting merupakan salah satu proses pengecoran yang cepat,
dimana proses pengecoran dilakukan pada mesin penekan yang akan menekan
Kelompok 10 (Die Casting) 3
MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

logam cair kedalam cetakan, mesin ini juga dilengkapi dengan bagian yang dapat
membuka dan menutup cetakan untuk memudahkan dalam melepaskan hasil
cetakan dari benda tuangan. Tentu saja dengan mesin yang otomatis ini akan
menghasilkan benda tuangan yang memiliki tingkat akurasi tinggi, namun
demikian proses ini hanya cocok digunakan pada proses pengecoran benda-benda
yang berukuran kecil dimana ukuran kapasitas mesin yang biasanya terbatas serta
tidak dapat dilakukan pada semua jenis bahan logam tuangan dan sangat baik
digunakan dalam pengecoran bahan paduan seng (zinc base alloy).

Proses pengecoran dengan pressure die casting (injection moulding)


dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana diperlihatkan pada gambar
illustrasi berikut, antara lain:

Sesuai gambar :

A. Pemasangan dan penyesuaian kedudukan die pada mesin injeksi (injection


moulding machine)

B. Penyetelan posisi dari kedua bagian dies yang biasanya dalam pembentukan
bagian luar dari dies diberi tanda penyesuai antara keduanya.

C. Proses Injeksi yakni memasukan bahan tuangan (logam cair) ke dalam


rongga cetakan.

D. Tekanan dihentikan jika lubang-lubang saluran dibelakang telah terisi


melepaskan tekanan dengan menggeser bagian cetakan (moving platen)

E. Benda tuangan dapat dikeluarkan.

Dies dibuat melalui proses pembentukan dipemesinan sesuai dengan


bentuk yang dikehendaki, bagian dari badan dies disesuaikan dengan bentuk
kedudukan pada Mesin injeksi yang digunakan atau dapat disesuaikan dengan
pamakaian Jig dimana mold dalam keadaan tertutup

Kelompok 10 (Die Casting) 4


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

2.2.2 Gravity die casting


Gravity die Casting (penuangan curah) ialah proses penuangan logam cair
kedalam cetakan dengan cara dicurahkan melalui saluran-saluran cetakan yang
telah disediakan pada cetakan dengan menggunakan panci tuang (ladle). Proses
penuangan ini dilakukan sebagaimana dijelaskan pada contoh dalam pengecoran
bahan roda gigi.

2.3 Prinsip Kerja Die Casting

Ada dua tipe dasar mesin die casting: panas-ruang mesin (alias mesin
gooseneck) dan dingin-ruang mesin Ini adalah dinilai oleh berapa banyak
kekuatan penjepit mereka dapat menerapkan peringkat yang tipikal adalah antara
400 dan 4.000 ton singkat. Hot-ruang mesin mengandalkan kolam logam cair
untuk memberi makan die. Pada awal siklus piston mesin ini adalah mencabut,
yang memungkinkan logam cair untuk mengisi “gooseneck”. Gas atau minyak
piston powered maka kekuatan logam ini dari gooseneck ke die. Keuntungan dari
sistem ini mencakup waktu siklus cepat (sekitar 15 siklus menit) dan kenyamanan
mencair logam dalam mesin casting. Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa
tinggi titik lebur logam tidak dapat dimanfaatkan dan aluminium tidak dapat
digunakan karena mengambil beberapa besi sementara di kolam cair. Karena ini,
panas-ruang mesin yang terutama digunakan dengan seng, timah, dan memimpin
paduan berbasis.

Dingin-ruang mesin yang digunakan ketika paduan casting tidak dapat


digunakan dalam mesin panas-ruang; ini termasuk aluminium, seng paduan
dengan komposisi besar dari aluminium, magnesium dan tembaga. Mesin ini
bekerja dengan pelelehan materi, pertama, dalam tungku yang terpisah. Kemudian
sejumlah logam cair tepat diangkut ke mesin dingin-ruang di mana ia dimasukkan
ke dalam sebuah ruang ditembak dipanaskan (atau silinder injeksi). menembak ini
kemudian didorong ke die oleh piston hidrolik atau mekanik. Ini kelemahan
terbesar dari sistem ini adalah waktu siklus lambat karena kebutuhan untuk
mentransfer logam cair dari tungku ke mesin dingin-ruang.

Kelompok 10 (Die Casting) 5


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

Die yang digunakan dalam die casting biasanya terbuat dari baja perkakas
besi cor mengeras karena tidak dapat menahan tekanan tinggi yang terlibat.
Karena ini die sangat mahal, sehingga tinggi biaya awal. Dies hanya dapat berisi
satu rongga cetakan atau rongga beberapa bagian yang sama atau berbeda. Harus
ada setidaknya dua die untuk memungkinkan pemisahan dan pengusiran dari
benda kerja selesai, namun tidak jarang untuk ada menjadi bagian lebih yang
membuka dan menutup dalam arah yang berbeda. Dies juga sering mengandung
air-pendingin bagian, core ditarik, pin ejektor, dan ventilasi di sepanjang garis
perpisahan. Ventilasi ini biasanya lebar dan tipis (sekitar 0,13 mm atau 0,005
dalam) sehingga ketika logam cair mulai mengisi mereka logam cepat membeku
dan meminimalkan skrap. Tidak ada penambah digunakan karena tekanan tinggi
memastikan continous feed logam dari gerbang. Baru-baru ini, sudah ada tren
untuk memasukkan gerbang yang lebih besar dalam die dan menggunakan
tekanan injeksi yang lebih rendah untuk mengisi cetakan, dan kemudian
meningkatkan tekanan setelah diisi nya. Sistem ini membantu mengurangi
porositas dan inklusi.

2.4 Kelebihan dan kekurangan dari mesin Die Casting

2.4.1 Kelebihan

1.Akurasi dimensi coran yang bagus

2.Permukaan coran yang halus

3.Mampu mencetak benda yang tipis

4.Mengurangi proses permesinan lanjutan

5.Kecepatan produksi yang tinggi

6. Sangat ekonomi untuk produksi massal

7. Dimensi benda cor akurat (Toleransi 0,076 mm untuk benda cor yang kecil

Kelompok 10 (Die Casting) 6


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

8. Pendinginan cepat dengan ukuran butir kristal yang sangat halus sehingga
hasil pengecoran memiliki kekuatan yang lebih baik

9. Ukuran yang berlebihan dapat dihindarkan

10. Waktu proses yang sangat singkat

11. Menghasilkan kecepatan alir yang tinggi

12. Biaya operasi relatif rendah dibandingkan proses pengecoran yang lain

13. Cetakan dapat bertahan untuk tingkat produksi yang sangat tinggi (lebih
dari 400 injeksi per jam)

14. Jumlah limbah sangat kecil karena tidak menggunakan bahan refraktori

2.4.2 Kekurangan

1. Biaya modal untuk peralatan dan cetakan tinggi

2. Biaya untuk merancang dan memproduksi cetakan bertekanan sangat mahal

3. Die Casting tidak bisa digunakan untuk mengecor baja dan paduan bertitik
lebur tinggi

4. Ukuran coran terbatas,maksimum 35 kg

5. Berat Casting harus antara 30 gram (1 ons) dan 10 kg (20 lb)

6. Sering terjadi cacat porositas

Kelompok 10 (Die Casting) 7


MAKALAH SISTEM MANUFAKTUR
PENGECORAN LOGAM
METODE DIE CASTING
Kelompok 10

DAFTAR PUSTAKA

Sudjana,Haris.2008. Teknik Pengecoran Logam.jld 2. Jakarta: Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan Nasional.

Kelompok 10 (Die Casting) 8

Anda mungkin juga menyukai