Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KESEJAJARAN 2 POROS

Disusun oleh :
 Ricky Samudra
 Novi Indah N
 Rifqi Satya A
 Sonny Setyawan
 Syifa’ Mashudi
 Zaki Maulidi

Politeknik Negeri Malang,21 maret 2019


 Tujuan Prakitikum
Setelah menyelesaikan praktek ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pensejajaran suatu poros
2. Meluruskan suatu poros terhadap dua bidang
3Menyebutkan peralatan yang dibutuhkan untuk pembongkaran, perawatan dan
perakitan
4. Menggunakan peralatan untuk pensejajaran poros dengan benar.

 DASAR TEORI
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir
semuamesin meneruskan tenaga bersama – sama dengan putaran. Peranan utama
dalam transmisiseperti ini dipegang oleh poros.Beberapa macam poros berdasarkan
pembebanan poros untuk meneruskan daya, antaralain :
1. Poros transmisiJenis poros ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir
dan lentur. Dayaditransmisikan melalui kopling, roda gigi, pulli sabuk atau spoket
rantai.
2. SpindelJenis poros ini termasuk pendek, layaknya poros utama pada mesin
perkakas, dimana bebanutamanya berupa puntiran.
3. Gandar Jenis poros ini tidak mendapatkan beban puntir, bahkan terkadang
tidak boleh berputar, sehinggaia hanya mendapatkan beban lentur.
Pada mesin pada umumnya, poros terbuat dari baja yang ditarik dingin dan
dinifis, bajakarbon konstruksi mesin yang dihasilkan dari ingot yang di “ kill “ ( baja
yang dideoksidasikandengan ferro silikon dan di cor, dengan kadar karbon terjamin ).
Sedangkan poros yangdigunakan untuk meneruskan putaran tinggidan beban berat,
pada umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan
terhadap keausan.
Pensejajaran suatu poros adalah kegiatan meratakan bidang landasan terhadap
landasandasar supaya diperoleh ketinggian yang sesuai ( rata ) dan sama terhadap
bidang yang lain.Pensejajaran poros merupakan bagian yang paling penting karena
mesin bertumpu padalandasannya masing – masing. Jika landasan tidak rata, maka
sulit untuk mendapatkan kerjamesin yang baik, benar dan tahan lama.Suatu poros
bukan hanya sepotong batang lurus yang dipasang pada mesin. Porosharus memenuhi
tuntutan toleransi pada ketelitian ukuran, kebulatan, kondisi permukaan
dan pemasangan di mesin terhadap bagian – bagian yang lain.Buruknya kesejajaran
poros akan menyebabkan masalah perawatan pada mesin, karenahal ini dapat
menyebabkan kerusakan.
 Kesalahan penjajaran/ketidak lurusan poros ada 2 jenis :
1. Ketidak lurusan pararel/offset (parallel misalignment)
hal ini terjadi jika garis sumbu dari kedua poros terletak sejajar tapi berjarak,jadi
kedua garis sumbu tidak memotong dan hal ini terjadi secara horisontal maupun
vertikal.
2. Ketidaklurusan sudut (angular misalignment)
Hal ini terjadi jika sumbu kedua poros saling berpotongan hal ini juga dapat
terjadi baik secara hirsontal maupun vertikal.

 Sebab-sebab ketidaklurusan :
1. Bergetar
2. Bearing rusak
3. Coupling rusak
4. Baut tanam patah
5. Bagian-bagian dalam pengencangan retak

 KEGIATAN PRAKTEK
- Alat yang digunakan :
1. Kunci pas
2. Jangka sorong
3. Penyiku
4. Palu karet
5. Mistar

 Langkah kerja :
Metode penggaris
Menggunakan penggaris untuk menentukan kesejajaran kedua poros.Cara ini dapat
dilakukan hanya jika :
Diameter poros sama, atau langsung menggunakan penggaris pasa poros jika diameter
poros juga sama.
Prinsipnya : dengan mengandalkan ketelitian mata untuk menentukan penyimpangan
alignment

1. Mengukur panjang dan diameter kedua poros


2. Menandai titik pusat kedua poros
3. Mengukur jarak kedua poros pada dudukan meja(tinggi poros).
4. Mengukur jarak antara kedua poros
5. Selanjutanya jika kedua poros tidak sejajar maka meratakan satu poros kemudian
poros kedua menyesuaikan seperti pada poros pertama
6. Poros pertama diposisikan rata antara tinggi kedua ujung poros.
7. Kemudian atur jarak dan ketinggian poros 2 terhadap poros 1.
8. Pastikan tinggi dan jarak setiap ujung poros sama panjang.
9. Ukur jarak dan ketinggian kedua poros agar sama sehingga dapat dikatakan bahwa
kedua poros sejajar.
 Data Hasil Pengukuran
 Data pengukuran awal kedua poros

B.208mm A.207mm
98mm 620mm
101mm

610mm 610mm

104mm 95mm
C.207mm 600mm D.207,5mm
Nb: Warna merah = tinggi poros

 Proses pengsejajaran kedua poros

1. Mengukur panjang poros


2. menandai titik pusat kedua poros

3. Mengukur jarak kedua poros pada dudukan meja(tinggi poros).

4. Mengukur jarak antara kedua poros


5. Mengatur poros 2 agar sejajar dengan poros 1
 Data pengukuran kedua poros setelah disejajarkan.

B.208mm A.207mm
101mm 615mm
101mm

610mm 610mm

101mm 101mm
C.207mm 615mm D.207,5mm
Nb: Warna merah = tinggi poros

Anda mungkin juga menyukai