OLEH:
NIM : 1821301031
Kelompok : 1A
Kelas : A1
Semester : II
Mengetahui, Mengetahui,
Ka.Lab. Uji Material Pembimbing Praktikum
Dengan rahmat allah swt, yang maha pengasih lagi maha penyayang,yang mana
kala telah memberi kita kesehatan,kekuatan,dan rahmat yang berlimpah.
Dan tidak lupa marilah kita menjunjung tinggi nabi kita yaitu nabi muhammad
saw,yang mana telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam islamiyah,dari
jaman kebodohan ke jaman ilmu pengetahuan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan hasil atau analisa
data dari“PENGUJIAN IMPACK METODE CHARPY”dengan mengenai
pelaksanaan kegiatan pembelajaran “ PRAKTIKUM PENGUJIAN
MERUSAK”
Dengan adanya laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan
tolak ukur dalam pelaksanaan pembelaran di politeknik negeri lhokseumawe
dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada laporan percobaan kami ini dapat
ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami
revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali lagi kami
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif. Dan semoga laporan percobaan ini dapat memberikan manfaat.
Muhammad Rizki
NIM.1821301031
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ........................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................ ii
Daftar Isi.......................................................................................... iii
Daftar Gambar.......................................................................... iv
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Instruksional Khusus
1.2 Dasar Teori
1.3 Bentuk Spesimen Uji Impak
1.4 Temperatur Dalam Uji Impak
1.5 Bentuk Patahan Dalam Uji Impak
halaman
Gambar 1. Dimensi spesimen ........................................................................... 4
a) Spesimen dengan takik-V (ASTM E.23 and ISO 148) ............................... 4
b) Spesimen dengan takik-keyhole (ASTM E.23) ........................................... 4
c) Spesimen dengan takik-U (ASTM E.23 and ISO 83) ................................. 4
Gambar 2. peletakan spesimen metode charpy dan izod ..................................
Gambar 3. Mesin pengujian impak metode charpy
Gambar 3. Dimensi Spesimen uji dengan takik-V (ASTM E.23and iso 148)
Gambar 4. Mesin Pengujian Impak Charpy
Gambar 5. Bentuk permukaan patahan pada suhu ruang
Gambar 6. Bentuk patahan permukaan pada suhu dingin
Gambar 7. Bentuk permukaan patahan pada suhu panas
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan dari pengujian impak adalah mengukur keuletan atau kegetasan bahan
terhadap beban tiba-tiba dan untuk menganalisis permukaan patahan
(fractografi) sampel impak yang diuji pada berbagai pengujian.
Untuk memahami nilai harga impak , energi impak dan sifat perpatahan
berdasarkan patahan melalui pengujian impak.Mengerti tentang grafik hasil
pengujian impak.
pengujian
impact juga merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi operasimate
rial yang sering ditemui dalam peralatan transportasi atau konstruksi dimana
beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan melainkan datang secara
tiba-tiba, contoh deformasi pada bumper mobil pada saat terjadinya tumbukan
kecelakaan.Pada uji impact terjadi proses penyerapan energi yang besar
ketika beban menumbuk spesimen. Energi yang diserap material ini dapat
dihitung dengan menggunakan prinsip perbedaan energi potensial.
Dasar pengujiannya yakni penyerapan energi potensial dari pendulum bebanya
ng berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji,sehingga
benda uji mengalami deformasi.
Pada pengujian impact ini banyaknya energi yang diserap
oleh bahan untuk terjadinya perpatahan merupakan ukuran ketahanan impact
atau ketangguhan bahan tersebut.
Sifat keuletan suatu bahan dapat diketahui dari pengujian tarik dan pengujian
impact, tetapi dalam kondisi beban yang berbeda. Beban pada pengujian
impact seperti yang telah dijelaskan diatas adalah secara tiba-tiba, sedangkan
pada pengujian tarik adalah perlahan-lahan. Dari hasil pengujian tarik dapat
disimpulkan perkiraan dari hasil pengujian impact.Tetapi dari pengujian impact
dapat diketahui sifat ketangguhan logamdan harga impact untuk temperatur
yang berbeda-beda, mulai dari temperatur yang sangat rendah (-30 derajat C)
sampai temperatur yangtinggi. Sedangkan pada percobaan tarik, temperatur
kerja adalahtemperatur kamar.Ada dua macam metode uji impact, yakni metode
Suatu bahan yang diperkirakan ulet ternyata dapat mengalami patah getas
yang disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
Mesin yang digunakan dari pengujian impak metode charpy seperti pada
gambar 3.
Gambar 3. Dimensi Spesimen uji dengan takik-V (ASTM E.23and iso 148)
1. Base
2. Stands (integral portion of the base)
3. Pendulum pipe –C type
4. Pendulum Hammer-C type
5. Striker for charpy test
6. Reference provided for spirit level
7. Latch for charpy test
8. Dial
9. Reading pointer
10. Pointer carrier
11. Brake for pendulum
12. Support for charpy speciment
13. Latching tube
14. 4 nuts to fix the pendulum to foundation
15. Levelling screws
Suhu kamar
A = Luas penampang dibawah takik (a x b) 𝑚𝑚2
a = 8,55 mm b = 10,00
A=axb
= 8,55 x 10,00
= 85,5 𝑚𝑚2
HI = Harga Impak = E/A (J/𝑚𝑚2 )
E = energi yang diperoleh dari hasil pengujian impak = 22 Joule
𝐄 𝟐𝟐
𝑯𝑰 = = = 𝟎, 𝟐𝟓 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/𝒎𝒎𝟐
𝐀 𝟖𝟓,𝟓
Suhu dingin
A = Luas penampang dibawah takik (a x b) 𝑚𝑚2
a = 8,15 mm b = 10,00
A=axb
= 8,15 x 10,00
= 81,5 𝑚𝑚2
HI = Harga Impak = E/A (J/𝑚𝑚2 )
E = energi yang diperoleh dari hasil pengujian impak = 26 Joule
𝐄 𝟐𝟔
𝑯𝑰 = 𝐀 = 𝟖𝟏,𝟓 = 𝟎, 𝟑𝟏 𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆/𝒎𝒎𝟐
4. Sifat fisik apakah yang ditentukan oleh pengujian impak dan jelaskan!
Sifat fisik yang didapat dari uji impak adalah kekuatan, kekerasan, serta
keuletan material Informasi lain yang dapat dihasilkan dari pengujian
impak adalah temperatur transisi bahan. Temperatur transisi adalah
temperatur yang menunjukkan transisi perubahan jenis perpatahan suatu
bahan bila diuji pada temperatur yang berbeda-beda. Pada pengujian
dengan temperatur yang berbeda-beda maka akan terlihat bahwa pada
temperatur tinggi material akan bersifat ulet (ductile) sedangkan padat
temperatur rendah material akan bersifat rapuh atau getas (brittle).
Fenomena ini berkaitan dengan vibrasi atom-atom bahan pada
temperatur yang berbeda dimana pada temperatur kamar vibrasi itu
berada dalam kondisi kesetimbangan dan selanjutnya akan menjadi
tinggi bila temperatur dinaikkan (ingatlah bahwa energi panas
merupakan suatu driving force terhadap pergerakan partikel atom bahan).
Vibrasi atom inilah yang berperan sebagai suatu penghalang (obstacle)
terhadap pergerakan dislokasi pada saat terjadi deformasi kejut/impak
dari luar. Dengan semakin tinggi vibrasi itu maka pergerakan dislokasi
mejadi relatif sulit sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk
mematahkan benda uji
BAB IV
energi impak terbesar dibutuhkan untuk pengujian suhu ruang, sedangkan suku
rendah dan tinggi energi impak yangdibutuhkan lebih rendah.
Semakin rendah harga impak yang diperoleh maka semakin ulet perpatahan
yang terjadi pada spesimen.
Saran