Anda di halaman 1dari 7

Pengujian dengan merusak ( destructive test) terdiri dari:

1. Pengujian Tarik (Tensile Test)


Tensile test adalah pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus. Pada
tensile test suatu material akan mengalami kerusakan, karena tensile test adalah pengujian kekuatan
material dengan menarik suatu material sampai putus. Jadi material yang ditest kekuatannya akan
rusak.

2. Pengujian Tekan (Compressed Test)


Pada uji tekan umumnya kekuatan tekan lebih tinggi dari kekuatan tarik. Suatu material akan ditekan
dan saat pengujian ini material akan rusak.
Prosesnya material akan ditaruh diatas landasan dan ditekan dari atas.
*baru baru ini telah ditemukan bahan yang baik terbuat dari keramik sebagai landasan dari silica, yang
memberi pengaruh baik.

3. Pengujian Bengkok ( Bending Test)


Pengujian bengkok adalah salah satu cara pengujian yang dipakai sejak lama bagi bahan yang cocok,
karena dapat dilakukan terhadap batang uji berbentuk sederhana dan tidak perlu menggunakan mesin
uji biasa. Tapi pengjian ini menyebabkan material rusak karena akan terjadi patahan.

4. Pengujian Puntir ( Torsion Test)


Pada pengujian puntiran suatu material akan rusak karena material trsebut akan mengalami patahan..
umumnya ini terjadi pada material yang getas, sedangkan pada material yang ulet patahan terjadi
pada sudut tegak lurus terhadap sumbu puntiran setelah gaya pada ara sumbunterjadi dengan
deformasi yang besar.

DESTRUCTIVE TEST (PENGUJIAN MERUSAK)


Kesempatan kali ini saya akan share sedikit mengenai
pengujian merusak atau lebih dikenal dengan Destructive
Test. Pengujian merusak sendiri terdiri atas berbagai jenis,
namun disini saya akan membahas sebagian diantaranya.
1. Pengujian Impak (Impact Test)
Pengujian ini sendiri terbagi kedalam 2 metode yakni
Charpy dan Izod. namun metode yang paling sering
digunakan adalah Charpy. Perbedaan Antara kedua

metode adalah pada Posisi peletakan spesimen uji, untuk


Charpy spesimen berada pada posisi Horizontal
sedangkan Izod, posisi spesimen uji vertikal. pada
spesimen uji dari kedua metode ini diberi takikan. terdapat
3 macam bentuk takikan yakni U, V dan Persegi. Berikut
ilustrasi Uji impak.

2. Pengujian Tarik (Tensile Test)


Pengujian tarik sendiri dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat elastistas sebuah material. serta Pengujian uji
tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat. Sifat
mekanis logam yang akan dapat diketahui setelah proses
pengujian ini ialah kekuatan tarik, keuletan dan
ketangguhan.
Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban tarik
pada spesimen secara kontinyu hingga spesimen putus.
Data yang diperoleh berupa pertambahan panjang serta
besarnya beban yang diberikan secara terus menerus.
Contoh: pada beban 0.50 kN, dX = 2 mm; beban 1.00 kN,
dX = 2.75 mm.
Sehingga pada total beban 1 kN terjadi
pertambahan beban 2.75 mm bukan 4.75 mm (2+2.75)
gambar alat uji tarik.

3. Pengujian Kekerasan (Hardness Test)


Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kekerasan
sebuah material. Pengujian ini sendiri terbagi dalam 4
metode, yaitu : Brinell, Vickers, Rockwell, dan Mikro
Hardness (Knoop Hardness). Kekerasan suatu material
harus diketahui khususnya untuk material yang dalam
penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional
force) dan deformasi plastis. Deformasi plastis sendiri
suatu keadaan dari suatu material ketika material tersebut
diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut
sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal artinya material
tersebut tidak dapat kembali ke bentuknya semula. Lebih
ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan
suatu material untuk menahan beban identasi atau
penetrasi (penekanan).
Berikut alat Uji kekerasan.

masih terdapat berbagai jenis pengujian merusak, namun


hanya ini saja yang dapat saya share dengan pembaca
semua. Terima kasih ....

Read more: c3ritakoe: DESTRUCTIVE TEST (PENGUJIAN


MERUSAK) http://dhianmilanisty.blogspot.com/2013/01/destructive-test-pengujianmerusak.html#ixzz2kW7HOMNB
source@c3ritakoe
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: @mardhiansyah92 on Twitter

A.

1.

2.

3.

Dalam proses pengujian bahan ada dua macam jika ditinjau berdasarkan sifat dari pengujian
tersebut yaitu:
Pengujian Destruktif
Sesuai dengan namanya pengujian ini bersifta merusak bahan yang diuji sehingga bahan
yang diuji akan rusak atau cacat. Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi bentuk
dan jenis secara internasional .
umumnya ada beberapa pengujian destruktif yaitu:
Pengujian Kekerasan
Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagn yaitu untuk mengetahui karakteristik
suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi
kualitas tertentu. Berdasarkan pemakaianya dibagi menjadi:
Pengujian kekerasan dengan penekanan(indentation test)
Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terha-dap bahan logam dimana
dalam menentukan kekerasaannya deilakukan dengan cara menganalisis indentasi atau bekas
penekanan pada benda uji sebagai reaksi dari pembebanan tekan
Pengujian kekerasan dengan goresan(sratch test)
Merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana dalam menentukan
kekerasannya dilakukan dengan mencari perban-dingan dari bahan yang menjadi standart.
Contohnya adalah pengujian metode MOHS
Pengujian kekerasan dengan cara dinamik(dynamic test)
Merupakan pengujian kekerasan dengan mengukur tinggi pantu-lan dari bola baja atau
intan(hammer)yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
Pengujian Tarik

Pengujian ini merupakan proses pengujian yang biasa dilakukan karena pengujian tarik
dapat menunjukkan perilaku bahan selama proses pembebanan. Pada uji tarik , benda uji diberi
beban gaya tarik , yang bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan
terhadap perpanjangan yang dialami benda uji.
Pengujian lengkung
Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang diletakkan
terhadap specimen dan bahan, baik bahan yang akan digunakan pada kontraksi atau komponen
yang akan menerima pembebanan terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari bahan yang
ditahan diatas dua tumpuan.
Uji impact

Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai sebuah metode uji
impct digunakan dalam dunia industry khususnya uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar
pengujian ini adalah penyerapan energy potensial dari pendulum beban yang mengayun dari
suatu ketinggian tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi.
- Uji struktur
Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk keperluan pengujian material
logam dipotong-potong kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikisdengan material alat
penggores yang sesuai. Untuk pemeriaksaan =nya dilakuakan dengan alat pembesar ataupun
mikroskop elektronik.
- Pengujian dengan larutan ETSA
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memeperjelas batas butir yang ada pada suatu
material karena larutan etsa akan memeberi warna tambahan pada batas butir. Namun larutan ini
dapat merusak batas butir tersebut.
B. Pengujian non-destruktif
Pengujian ini tidak merusak dan merupakan bagian dari pengujian bahan. Berainana dengan
pengujian destruktif pengujian nendstruktif terdiri dari:
- Penetrant testing
Yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat keretakan dan perositas dari suatu bahan.
Pengujian dengan penetrant terdiri dari 4 tahap yaitu pembersihan awal, pemberian
penetrant, pembersihan penetrant, dan pemberian developer. Pengujian ini memiliki keuntungan
yaitu murah dan cepat dilaksanakan.

Magnetic particle testing


Pengujian yang juga biasa disebut dengan pengujian menggu-nakan partikel magnetic ini
digunakan untuk diskontinuitas yang ada dipermukaan dan dekat permukaan. Pengujian ini dapat
kita lakukan untuk melihat keretakan permukaan pada semua logam induk maupun ion, laminasi fusi yang tidak
sempurna, undercut, dan subsurface crack. Jika dibandingkan dengan uji penetrant, pengujian ini
dilakuakn untuk diskontinuitas yang lebih dalam.

Ultrasonic testing
Pengujian ini menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi tinggi. Keuntungan dari
pengujian ini yaitu dapat dilakukan pada semua bahan dan lebih dalam jika dibandingkan dengan
uji magnetic dan uji penetrasi karena menggunakan pantulan gelombang.

Radiography
Yaitu pengujian dengan menggunakan x-ray untuk mendapatkan gambar dari material.
Prinsipnya sama denagn penggunaan pada tubuh material hanya saja menggunakan gelombang
yang lebih pendek.
-eddy currentmemiliki prisnsip dasar yang hamper sama dengan teknik medan magnet tetapi
disini medan listrik yang dipancarkan adalah arus bolak-balik. Prisnsipnya hamper sama denggan
impedensi
.
Eddy Current
Memiliki prinsip dasar yang hampir sama dengan teknik medan magnet tetapi disini medan
listrik yang dipancarkan dari arus bolak balik. Prinsipnya hampir sama dengan impedansi.

Anda mungkin juga menyukai