LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM DESTRUCTIVE TEST
METALOGRAFI
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Zaki Muhyidin
NPM : 3331190010
Kelompok : 19
Rekan : 1. Raden Muhamad Haikal Yasin
2. Atinus Lagoan
Tanggal Praktikum : 23 Juli 2020
Tanggal Pengumpulan Lap. : 27-07-2020
Asisten : Jody Nur Kurniawan
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal Masuk
Tanda Tangan Tanggal Revisi Tanda Tangan
Laporan
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
iii
4.1 Hasil Percobaan ......................................................... ................ 13
4.2 Pembahasan ................................................................................ 14
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.3 Spesimen Uji 2 Quenching dengan Pembesaran 100X .................. ...16
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
diinginkan oleh konsumen. Sifat-sifat khas bahan industri perlu dikenal secara baik
karena bahan tersebut dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai
keadaan. Untuk mengetahui dan mendapatkan suatu sifat logam yang diinginkan
maka perlu dilakukan pengujian. Salah satunya dalam praktikum ini ingin
mengetahui sifat mekanik logam. Banyak cara pengujian sifat mekanik logam
diantaranya uji tarik, uji impak, uji kekerasan serta pengujian metalografi.
termasuk salah satu jenis pengujian yang merusak, karena di dalam prosesnya
dilakukan preparasi spesimen untuk mengetahui struktur butir spesimen yang diuji
dalam mikroskop. Dengan praktikum metalografi ini dapat kita mengetahui struktur
butir, bentuk dan ukuran butir, batas butir serta warna butir.
Untuk mempelajari hubungan antara struktur mikro dari suatu logam dengan
2
Pada percobaan ini terdapat dua variabel yang membatasi masalah pada
percobaan kali ini yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebasnya yaitu
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari lima bab sebagai kajian utama. Bab I
penulisan laporan. Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori
singkat yang terkait dengan percobaan yang dilakukan. Bab III menjelaskan
mengenai metode percobaan yang dilakukan seperti diagram alir, alat dan bahan,
tambahan, di akhir laporan terdapat daftar pustaka dan lampiran yang memuat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mikrostruktur dan makrostruktur suatu logam, paduan logam dan material lainnya
serta hubungannya dengan sifat-sifat material atau biasa juga dikatakan suatu proses
metalurgi struktur mikro merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari karena
struktur mikro sangat berpengaruh pada sifat-sifat mekanik suatu logam. Struktur
mikro yang kecil akan membuat kekerasan logam meningkat dan juga sebaiknya,
struktur mikro yang besar akan membuat logam menjadi ulet atau kekerasannya
menurun. Struktur mikro itu sendiri dipengaruhi oleh komposisi kimia dari logam
tersebut serta yang dialaminya. Karena pada dasarnya tujuan dari pengujian ini adalah
untuk mendapatkan sifat mekanik dan sifat fisik dari suatu material logam maka
sangat penting sekali kita harus mempertimbangkan design dari suatu struktur atau
mesin maka yang harus kita lakukan adalah melihat kekuatan dari mesin yang akan
kita coba, untuk menjalankan fungsinya secara aman dan baik. Contoh sebuah crane
memperbaiki sifat mekanik suatu material dapat dilakukan dengan cara perlakuan
panas pada material, proses ini meliputi pemanasan material pada suhu tertentu,
dipertahankan pada waktu tertentu, dan didinginkan pada media tertentu pula.
mikroskop optik untuk menganalisa strukturnya, berhasil atau tidaknya analisa itu
ditentukan oleh preparasi benda uji, semakin sempurna preparasi benda uji maka
semakin jelas gambar struktur mikro yang diperoleh. Adapun tahapan persiapan
benda uji metalografi pada percobaan ini secara umum adalah sebagai berikut:
karena ¼ dari lebar sampel dianggap telah mewakili. Ada tiga lokasi
pecahan.
yang diakibatkan oleh gesekan alat potong dengan benda uji. Untuk
a. Mencegah karat
d) Pemotongan abrasi
mekanis
4. Pengamplasan (grinding)
aka diamati bersentuhan langsung dengan bagian kertas amplas tang kasar,
5. Pemolesan (Polishing)
poles sambil dialiri air. Sampel digerakkan secara radial dengan bagian
a. Mechanical polishing
6. Etsa (Etching)
Proses etsa dilakukan dengan tujuan untuk mengikis daerah batas butir
mikroskop optik. Zat etsa bereaksi dengan sampel secara kimia pada laju
8
reaksi yang berbeda tergantung pada batas butir, kedalaman butir dan
komposisi dari sampel. Sampel yang akan dietsa haruslah bersih dan
yang terlalu lama. Oleh karena itu sebelum dietsa, sampel sebaiknya
yang umum digunakan untuk baja ialah larutan nital. Setelah reaksi etsa
dengan alat pengering. Permukaan sampel yang telah dietsa tidak boleh
Setelah sampel tersebut diamati di bawah mikroskop optik dan didapat gambar
struktur mikronya kemudian gambar struktur mikro tersebut di analisa. Ada dua cara
kualitatif.
1. Metalografi Kuantitatif
9
replika, atau lapisan tipis dari logam-logam yang dapat diamati dengan mikroskop
2. Metalografi Kualitatif
potongan atau replika dari logam-logam yang diamati dari mikroskop optik ataupun
mikroskop elektron.
10
BAB III
METODE PERCOBAAN
Diagram alir pada percobaan metalografi dapat dilihat pada gambar 3.1
Data Pengamatan
Pembahasan Literatur
Kesimpulan
11
berikut:
1. Mesin gerinda
3. Hair dryer
4. Mikroskop optik
sebagai berikut:
2. Ampelas
3. Larutan nital 3%
4. Etanol
5. Pasta alumina
6. Kapas
12
1. Benda uji diamplas dengan kertas amplas ukuran 100#, 120#, 240#, 320#,
BAB IV
Dari praktikum yang telah dilakukan maka hasil yang diperoleh dari
Perbesaran: 100X
Perbesaran: 100X
4.2 Pembahasan
dengan bahan baja AISI 1045 sebagai sampel yang telah diberi perlakuan
mengalami proses Annealing, terbentuk fasa yang berwarna terang yaitu fasa
ferit dan fasa yang berwarna gelap yaitu fasa perlit. Ferit adalah fasa yang
bentuk stukturnya kecil dan halus, sifat ketahanan korosinya medium dan
ketangguhannya rendah. Perlit memiliki sifat yang ulet dari ferit dan sifat
getas dan keras dari sementit. Apabila proses annealing yang dilakukan pada
temperatur 600o celcius dapat merubah butir-butir ferit yang semulanya pipih
memanjang menjadi relatif bulat, eguiaxial grains, hal ini menunjukkan bahwa
800o celcius menghasilkan perubahan buir butir ferit menjadi makin bulat dan
makin besar dan diikuti dengan fasa perlit yang juga berubah menjadi relatif
16
bulat. Pada temperatur ini terjadi pertumbuhan butir-butir ferit dan terjadinya
pada perbesaran mikroskop optik 100x yang mana pada sampel dengan
FCC dan BCC sehingga karbon yang seharusnya berdifusi keluar malah
terjebak di dalam kisi kristal tersebut. Fasa ini mempunyai sifat mekanis keras
dan getas.
17
BAB V
5.1 Kesimpulan
2. Pada spesimen uji 1 dengan perlakuan Annealing maka terlihat fasa ferit
3. Pada spesimen uji 2 dengan perlakuan Quenching air maka terlihat fasa
martensit (bagian yang gelap) dan fasa perlit (bagian yang terang).
5.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk percobaan metalografi:
DAFTAR PUSTAKA
York.
[2] Budi, S., Zonny, A.P, dan Nofri, H. 2017. Analisis Kekerasan Baja ASSAB
705 Yang Diberikan Perlakuan Panas dan Pendingin. Padang :Invotek-Hlm. 17-
18.
[4] Mubarok, Fahmi 2008. Crystal Structures of Iron Fe – Fe3C Phase Diagram
24 juli 2020.
[5] Smallman, R.E. 2000. Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material Edisi
[6] Totten, GE, Bates, CE, Clinton, NA. 1993.Handbook of Quenchant and
LAMPIRAN A
Jawab:
1. Sampling
Penentuan bagian yang mewakili material uji/sampel yang akan diamati dan
Pemotongan pada sampel yang dilakukan secara hati-hati dengan tujuan agar
struktur mikro material tidak rusak akibat oleh gesekan alat potong dengan
Tahap ini dilakukan pada benda uji yang berukuran kecil dan tipis sehingga
melapisi sampel dengan zat organik seperti bakelit, resin, dan sebagainya.
4. Pengamplasan (grinding)
amplas berukuran mesh kecil (kasar) sampai dengan ukuran mesh sangat besar
5. Pemolesan (polishing)
6. Etsa (etching)
Proses untuk mengikis daerah batas butir dengan larutan etsa sehingga butir
lebih terlihat jelas saat diamati di bawah mikroskop optik. Jenis larutan etsa
2. Jelaskan cara kerja mikroskop optik dan bagian-bagian pada mikroskop optik!
Jawab:
Cara kerja dari mikroskop optik adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh
dan diteruskan oleh lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan bagian yang
paling penting dari mikroskop karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran
ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau kamera. Pada
mikroskop ini mempunyai batasan perbesaran yaitu dari 400 X sampai 1400
X.
1. Lensa Okuler, adalah lensa yang terdapat pada bagian ujung atas
2. Lensa Objektif, adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang
ini diperlukan karena ketika dilakukan perbesaran 100 kali, letak lensa
sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat atau objek yang
diamati.
didapatnya tersebut.
objek yang hendak diamati. Pada meja benda ini terdapat pula penjepit
objek yang berguna untuk menjaga objek agar tetap ditempat yang
diinginkan.
3. Sebutkan dan jelaskan macam - macam struktur mikro pada logam! Sertakan
Jawab:
24
Struktur mikro utama dari besi dan baja adalah sebagai berikut:
1. Austenite
2. Ferrite
3. Cementite
4. Pearlite
5. martensit
6. bainit
1. Austenit (Austenite)
Austenit adalah larutan padat karbon bebas (ferit) dan besi dalam besi gamma.
Pada pemanasan baja, setelah suhu kritis atas, pembentukan struktur selesai
karbon dalam jumlah besar. Hal ini terjadi di antara rentang kritis atau transfer
723 ° C, ia mulai berubah menjadi perlit dan ferit. Baja Austenitik tidak dapat
2. Ferit (Ferrite)
Ferit mengandung sangat sedikit (atau tidak ada) karbon dalam zat besi. Ferit
adalah nama yang diberikan untuk kristal besi murni yang lunak dan ulet.
3. Sementit (Cementite)
Sementit adalah senyawa kimia karbon dengan besi dan dikenal sebagai besi
karbida (Fe3C). Besi cor yang memiliki 6,67% karbon memiliki struktur
Keseimbangan Fe-C. Kekerasan dan kerapuhan dari besi cor diyakini karena
ketika karbon membentuk kombinasi yang pasti dengan besi dalam bentuk
besi karbida yang sangat keras di alam. Kerapuhan dan kekerasan besi cor
4. Perlit (Perlite)
Perlit adalah paduan eutektoid dari ferit dan sementit. Perlit terjadi terutama
pada baja karbon rendah dalam bentuk campuran mekanik ferit dan sementit
dalam bahan besi. Pearlite relatif kuat, keras dan ulet, sedangkan ferit lemah,
lunak dan ulet. Perlit berbentuk seperti lapisan terang dan gelap secara
keras adalah campuran dari perlit dan sementit sedangkan baja lunak adalah
5. Martensit
dari austenit pada kecepatan tinggi sehingga atom karbon tidak punya waktu
untuk berdifusi keluar dari struktur kristal dalam jumlah cukup besar untuk
berubah ke bentuk tubuh berpusat kubik sangat tegang ferit yang jenuh
Kekerasan tertinggi baja perlitik adalah 400 Brinell sedangkan martensit dapat
6. Bainit
Bainit adalah acicularmikro (tidak fase) yang membentuk pada baja pada suhu
oleh Davenport ES dan Edgar Bain, adalah salah satu produk dekomposisi
kristal besi) didinginkan melewati suhu kritis dari 727 °C (sekitar 1340 °F).
27
Jawab:
Pada proses quenching terjadi perpindahan panas dari spesimen baja kelarutan
udara pada permukaan spesimen tersebut. Adanya selubung udara ini dapat
membuat laju pendinginan menjadi lebih kecil dari pada laju pendinginan
28
kritis (Totten, GE, Bates, CE, 1993). Turunnya laju pendinginan ini dapat
laju pendinginan, maka diperlukan suatu media air dalam alat quenching
terhadap Struktur Mikro (metallography) pada baja AISI 1045 dari pengaruh
tebal sampel terhadap volume air pada alat quenching agitasi dan pengaruh
mengalami perubahan.
Jawab :
4. PT. KAI
Jawab:
terhadap korosi, kekerasan yang tinggi, mudah ditempa, dan lain lainnya.
30
LAMPIRAN B
BLANKO PERCOBAAN
31