Disusun Oleh :
KELOMPOK III ME 3D
1. Erwin Syah Heriyanto NIM :
2. Mehdi Martha NIM :
3. Moch.Arsyil Adhib NIM :
Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan setelah
melakukan Praktikum Laboratorium Mesin. Laporan ini telah disahkan dan
disetujui pada:
Hari : Kamis
Tanggal :
Tempat : Laboratorium Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh dosen pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Drs.Sisworo
KATA PENGANTAR
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel Penyusutan
Tambahan Bahan
Penyusutan
8/1000 Besi cor,baja cor tipis
9/1000 Besi cor, baja cor tipis yang banyak menetes
10/1000 Sama dengan atas dan Alumunium
12/1000 Paduan Alumunium, Brons, Baja cor (tebal 5-7mm)
14/1000 Kuningan kekuatan tinggi,baja cor
16/1000 Baja cor (tebal lebih dari 10 mm)
20/1000 Coran baja yang besar
25/1000 Coran baja besar dan tebal
Kemiringan pola
Permukaan-permukaan tegak dari pola dimiringkan mulaim dari permukaan
pisah. Hal ini dimaksudkan agar pengangkatan pola dari cetakan menjadi
mudah meskipun pola sudah ditarik dengan pengarah, pola tetap
membutuhkan kemiringan 1/200 untuk pola dari logam, 1/30 sampai 1/100
untuk pola dari kayu
Telapak Inti
Untuk benda tuang yang berongga memerlukan inti. Inti biasanya terdapat
telapak inti, maksud dari telapak inti adalah sebagai berikut:
1. Untuk menempatkan inti pada cetakan
2. Menyalurkan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui inti. Kalau cetakan
telah penuh oleh logam,gas-gas dan inti dibawa keluar melalui telapak inti
3. Memegang inti, apabila cetakan telah penuh oleh logam cair, telapak inti
mencegah bergesernya inti terhadap daya apung dari logam, cair.
Macam-macam pola
1. Pola Pejal
a. Pola tunggal
b. Pola belahan
c. Pola setengah
d. Pola belahan banyak
e. Pola penarikan terpisah
2. Pola pelat pasangan
3. Pola pelat kup dan drag
4. Pola cetakan sapuan
5. Pola penggeret dengan penuntun
6. Pola kerangka
Pasir Resin
Merupakan pasir cetak kulit untuk pembuatan inti yang mempunyai
komposisi campuran antara resin fenol dan pasir silica,kadar resin 4-
7%,berwarna kuning
Cetakan pasir basah merupakan cetakan pasir yang sampai saat ini masih
digunakan,cetakan pasir basah (Green Sand Moulding) adalah campuran
antara pasir,bahan pengikat bentonite(sejenis tanah liat) air dan bahan
penolong (tetes tebu) yangt setelah selesai penyampuran langsung diisi logam
cair (alumunium).Cetakan ini banyak digunakan untuk coran besi, paduan
logam tembaga, dan alumunium yang beratnya relative kecil(maksimum 100
kg).
Keuntungan cetakan pasir basah adalah pembuatannya cepat, murah dan
dapat dipakai berulang langsung, komponen cetakan basah adalah:
1. Pasir 80-90 %
2. Bentonite 15-10 %
3. Air 4-5 %
4. Bahan Penolong 2-3 %
Penggunaan inti pada cetakan pasir basah adalah sebagai pembuat rongga
hasil cetakan/coran logam. Inti adalah bagian dari cetakan yang terpisah yang
dibuat khusus memakai cetakan inti atau kotak inti.Maksud pemakaian kotak
inti adalah :
1. Untuk membuat rongga dari benda tuang
2. mempermudah cara pencetakan
3. Untuk mendapatkan permukaan yang halus, biasanya pada permukaan atas
4. Untuk mengganti bagian-bagian pasir yang tipis supaya lebih kuat,
umpamanya roda gigi atau block motor.
Untuk membuat inti harus menggunakan dudukan inti,maksudnya adalah:
1. Untuk menentukan penempatan inti
2. Menyalurkan udara segar dan gas-gas dari cetakan yang keluar melalui inti.
3. Memegan inti supaya tidak bergerak setelah cetakan terisi logam cair, juga
memegang inti terhadap daya apung dari logam.
Untuk membuat inti,harus disediakan cetakan inti (kotak inti) ,Bahan-
bahan kotak inti adalah :
1. Kayu
2. Logam (untuk seri produksi)
3. Plastik (untuk membuat rongga-rongga yang susah dikerjakan dengan
tangan atau mesin)
Kotak Inti harus mempunyai syarat :
1. Kuat
2. Pasir mudah dimasukkan dan mudah dikeluarkan
3. Ada saluran-saluran udara, terutama untuk inti yang dibuat dengan mesin.
CACAT CORAN
Komisi pengecoran internasional telah membuat penggolongan dari
cacat-cacat(rupa) coran yaitu:
1. Ekor tikus tak menentu, atau kekerasan yang meluas
2. lubang-lubang
3. retakan
4. permukaan kasar
5. salah air
6. kesalahan ukuran
7. inklusi dan struktur yang tidak seragam
8. deformasi dan melintir
9. cacat yang tak nampak
Gambar:
BAB II
PERCOBAAN
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3. Inkusi pasir
Sebab : - Oksida logam cair
- Terlalu banyak inokulan
- Waktu penuangan yang terlalu lama
- Permukaan cetakan yang kurang baik
- Ketahanan panas yang kurang dari cetakan
Pencegahan: - Mempersingkat waktu penuangan
- Pemilihan komposisi pasir yang ideal
- Kebersihan rongga cetak
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan :
a. Pembuatan inti cetakan yang baik pada suhu antara 85-100o C,dengan
waktu pemanasan 7-8 menit, pengambilan inti harus dilakukan dengan
hati-hati,karena mudah patah..
b. Konsentrasi yang tepat dari komponen pada pembuatan cetakan pasir
basah,yaitu :
1. Pasir 80-90 %
2. Bentonite 15-10 %
3. Air 4-5 %
4. Bahan Penolong (tetes tebu) 2-3 %
c. Timah putih memiliki titik lebur lebih rendah yaitu sekitar 500o C
daripada Alumunium yang memiliki titik lebur sekitar 700o C.
Cacat coran yang terjadi adalah :
1. Pergeseran
Sebab : - Pergeseran titik tengah pola, atau pergeseran pola
- Pergeseran titik tengah pena dan kotak inti
- Pergeseran titik tengah pelat pola
- Rangka cetak kurang kuat
- Pergeseran setelah pemasangan cetakan
Pencegahan: - Penempatan pola harus tepat
- Pemasangan rangka cetak harus tepat
2. Keropos
Sebab : - Kecepatan penuangan terlalu lambat
- Temperatur penuangan terlalu tinggi
- Letak saluran turun salah dan logam cair mengisi cetakan
setelah terpanaskan
- Lubang angin yang kurang
- Permeabilitas kurang
Pencegahan: - waktu penuangan harus dibuat singkat
- Penuangan harus dibuat seragam
- Ujung saluran turun tidak boleh menyentuh cetakan/inti
3. Inklusi pasir
Sebab : - Oksida logam cair
- Terlalu banyak inokulan
- Waktu penuangan yang terlalu lama
- Permukaan cetakan yang kurang baik
- Ketahanan panas yang kurang dari cetakan
Pencegahan: - Mempersingkat waktu penuangan
- Pemilihan komposisi pasir yang ideal
- Kebersihan rongga cetak
4.2 SARAN
a. Lakukan percobaan sesuai dengan langkah percobaannya.
b. Percobaan harus dilakukan dengan baik, cermat dan teliti.
c. Pada pembuatan Inti, setelah pasir resin mengeras,dalam pengambilan
inti dari cetakan harus hati-hati & perlahan agar tidak patah.
d. Setelah percobaan, matikan alat, bersihkan lalu kembalikan ke tempat
semula.
e. Gunakan alat percobaan dengan sebaik-baiknya.