Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PELAPISAN NIKEL

Oleh:
Miftakhudin Assidik
(3.21.14.06.14)
Kelas :
Me 2 G

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


TAHUN 2016
TOPIK :PELAPISAN NIKEL

A. Tujuan Pelaksanaan

Setelah ,melakukan percobaan ini diharapkan anda mampu:

1. Merangkai rangkaian listrik yang digunakan pada pelapisan dengan benar dan terampil
2. Mengukur berat lapisan nikel pada permukaan st 37 dengan benar
3. Mengukur arus yang digunakan pada pelapisan nikel dengan benar
4. Mengukur waktu yang digunakan pada pelapisan nikel dengan benar

B. Dasar Teori

Proses pelapisan nikel

Tujuan proses pelapisan nikel adalah untuk memperoleh lapisan pelindung


pada permukaan logam yang tahan terhadap lingkungan.juga meningkatkan tampak
rupa,menambah kekerasan dan sebagainya.umumnya lapisan nikelsebagai lapisan
kedua setelah lapisan Cu dan sebelum dilapisi Cr.

Prinsip proses electroplating :

a. Anoda ( kutub + ) menggunakan logam yang melapisi

b. Katoda ( kutub - ) menggunakan logam yang dilapisi

c. Elektrolit menggunakan garam dari anoda

Untuk menghitung berat pelapisan secara teori digunakan hukum Farraday,


yaitu massa zat yang terbentuk selama electroplating berbanding lurus dengan
jumlah arus yang mengalir.

Rumus yang digunakan :

𝑒.𝑖.𝑡
𝐺 = 96500
Dimana :

G = berat pelapisan ( gram )

𝑀𝐴
e = berat ekivalen (𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖)

i = kuat arus ( Ampere )

t = waktu ( Detik )

C. Alat dan bahan


Alat
Peraalatan untuk analisa larutan
1. Power supply DC
2. Ampere meter
3. Voltmeter
4. Stop clock
5. Gelas bak tempat larutan
6. Kawat penggantung (yang tahan terhadap reaksi larutan electroplating)
7. Thermometer
8. Pemanas

Komponen-komponen percobaan

1. Untuk pengukuran arus


a. Power supply DC
b. Amperemeter
c. Voltmeter
d. Penggaris
2. Untuk proses pelapisan nikel
a. Gelas-gelas bak untuk tempat larutan elektrolit pelapisan
b. Gelas-gelas bak untuk tempat larutan dan pembilasan
c. Anoda Ni
d. Katoda plat baja
e. Stop clock
f. Pengaduk
g. Pemanas
3. Untuk pengukuran berat pelapisan
a. Neraca ukur
b. Gelas arloji
4. Untuk mengukur waktu pelapisan
a. Stop clock

Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktik pelapisan nikel meliputi:
1. Plat st 37
2. Alcohol
3. Larutan NaCO3,10 H2O dengan komposisi 6 gr per liter
4. Larutan detergent
5. Larutan Hcl 10%
6. Larutan elekrolit Cr
𝑔𝑟
a. NiSO4 = 300 ( )
𝑙
𝑔𝑟
b. NiCl2 = 90 ( )
𝑙
𝑔𝑟
c. H3BO3 = 45 (𝑙)
𝑐𝑐
d. NLC = 30 (𝑙)
𝑐𝑐
e. ZD230 =3 (𝑙)
Gambar rangkaian alat
D. Langkah-Langkah Percobaan

Diamplas

Cuci air dingin → Semprot Aquades


Alkohol → T= Suhu kamar; t= 1-3 menit


Cuci air dingin → Semprot Aquades


Celup air panas + Na2CO3 → T= 60 – 80o C ; t = 1-3 menit


Celup air dingin + ditergen → Semprot Aquades


Celup air dingin → T= 60 – 80o C ; t = 1-3 menit


Celup HCL → Semprot Aquades


Celup air dingin → T= Suhu kamar; t= 1-3 menit


Keringkan → Semprot Aquades


Ditimbang (G1)

Lapis Ni Elektrolit = NiSO4 = 300 gr/l


↓ NiCl2 = 90 gr/l

Cuci air dingin Asam borit H3BO3 = 40 gr/l


↓ NLC = 30 cc/l

Keringkan
↓ Rapat arus = 6-8 A/dm2
T
Ditimbang = 60 O C
E. Hasil Pengamatan

Massa Zat Terlepas G = G2 – G1

Secara teoritis

𝑒𝑖𝑡
G=
96500

Keteerangan

G = berat pelapisan (gram)

𝑀𝐴
e = berat ekivalen ( 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖)

i = kuat arus ( Ampere )

t = waktu ( detik )

masa atom (Ni) = 58,74 . valensi 2

𝐺 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖−𝐺 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘
% kesalahan = x 100%
𝐺 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖

Perhitungan Arus

Luas benda kerja (L) = p x l x2

=5x3x2

= 30 (cm2) = 0,5 (dm2)

Arus yang digunakan = L x Ketetapan arus (A/dm2)

= 0,3 (dm2) x 7 (A/dm2)

= 2,1 (A)
Perhitungan G teori

𝑀𝐴 58,74
e= = = 29,37
𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 2

29.37 𝑥 2,1 𝑥 180


Plat 1: Gt 1 = = 0,115 (gram)
96500

29.37 𝑥 2,1 𝑥 300


Plat 2: Gt 2 = = 0,1917 (gram)
96500

29.37 𝑥 2,1 𝑥 420


Plat 3: Gt 3 = = 0,268 (gram)
96500

Tabel Pengamatan

No Benda I T G1 G2 ΔG Keterangan
kerja (ampere) (sekon) (gram) (gram) (gram)

1. Plat 1 2,1 180 29,11 29,22 0,11 Kondisi


permukaan
lapisan, kasar.

2. Plat 2 2,1 300 29,99 30,18 0,19 Kondisi


permukaan
lapisan, halus dan
mengkilap

3. Plat 3 2,1 420 28,23 28,62 0,39 Kondisi


Permukaan
lapisan, halus dan
mengkilap
Diagram Berat Pelapisan

Dari Grafik diatas dapat dietahui berat pelapisan saat praktik tidak sesuai
dengan berat pelapisan secara teori, sehingga pada saat proses pelapisan pelat terjadi
kesalahan pengerjaan. Berikut perhitungan presentase kesalahan yang terjadi:

Perhitungan Presentase Kesalahan

0,115−0,11
% Kesalahan Plat 1 = x 100%
0,115

= 4,34 %
0,1917−0,19
% Kesalahan Plat 2 = x 100%
0,1917

= 0,8 %
0,390−2,68
% Kesalahan Plat 3 = x 100%
0,268

= 45 %
F. Pembahasan
Electroplating merupakan salah satu cara yang biasa digunakan dalam proses
pelapisan suatu logam dengan logam lain yang lebih tahan terhadap korosi. Selain itu,
teknik ini juga dimanfaatkan untuk memperindah suatu logam.
Pada praktikum ini, logam yang kita lapisi yaitu lempeng baja St 37 dengan
logam pelapis nikel. Yang mana sifat dari baja yang mudah mengalami korosi ketika
kontak dengan udara. Oleh karena itu perlu adanya pelapisan dengan logam lain agar
baja tidak mudah mengalami korosi. Sifat baja yang pada dasarnya rentan terhadap
korosi maka sebelum dilakukan electroplating perlu adanya pembersihan permukaan
lempeng tersebut.
Proses pembersihan lempeng Proses pembersihan lempeng baja dilakukan
dalam tiga tahap yaitu pembersihan secara mekanik, pembersihan lemak dan minyak,
serta pembersihan karat. Proses pembersihan karat dilakukan dengan menggunakan
amplas, yang mana pada tahap ini pengamplasan bertujuan untuk menghilangkan
sebagian karat dan juga memperhalus permukaan lempeng. Penghalusan lempeng
bertujuan agar hasil pelapisan bisa rata dan juga halus sehingga bisa tampak lebih
indah. Penghilangan karat pada tahap ini hanya sebagian saja yang bias dihilangkan.
Oleh karena itu pada tahap selanjutnya akan dibersihkan lagi.
Penghilangan lemak dan minyak dilakukan dengan mencelupkan lempeng
yang telah halus kedalam larutan alkali.yang terdiri dari campuran NaOH dan
Na2CO3. NaOH pada tahap ini berfungsi untuk menyabunkan lemak dan minyak
yang menempel pada lempeng baja. Ketika lipid telah tersabunkan maka secara
otomatis akan terlepas dari lempeng dan terlarut dalam larutan pencuci. Pada proses
ini terlihat adanya lapisan-lapisan tipis lemak dan minyak yang terapung di
permukaan larutan. Lemak dan minyak ini dihilangkan dengan tujuan agar tidak
mengurangi daya hantar listrik dan juga permukaan kontak antara logam dasar dengan
logam pelapis. dilakukan dalam tiga tahap yaitu pembersihan secara mekanik,
pembersihan lemak dan minyak, serta pembersihan karat. Proses pembersihan karat
dilakukan dengan menggunakan amplas, yang mana pada tahap ini pengamplasan
bertujuan untuk menghilangkan sebagian karat dan juga memperhalus permukaan
lempeng. Penghalusan lempeng bertujuan agar hasil pelapisan bias rata dan juga halus
sehingga bias tampak lebih indah. Penghilangan karat pada tahap ini hanya sebagian
saja yang bias dihilangkan. Oleh karena itu pada tahap selanjutnya akan dibersihkan
lagi.
Setelah dilakukan tahap persiapan, maka kita telah mendapatkan lempeng baja yang
telah siap untuk dilapisi dengan nikel. Pada tahap pelapisan, lempeng baja yang
ditempatkan pada posisi katoda dan nikel pada posisi anoda menyebabkan
terbentuknya lapisan pada bagian katoda (bahan kerja). Pada praktikum ini kita
menggunakan larutan elektrolit asam yang terdiri dari CuSO4 dan H2SO4. pH yang
terukur pada larutan ini adalah 0.
Pada saat arus mengalir, maka akan terjadi reaksi kimia dalam system, yang mana ion
postif dalam larutan akan bergerak mendekati kutub negative (katoda) dan ion
negative akan bergerak mendekati kutub positif (anoda). Rekasi reduksi terjadi
dikatoda dan reaksi oksidasi terjadi di anoda. Dalam hal ini, nikel yang kita gunakan
sebagai anoda akan mengalami oksidasi sehingga melepaskan elektronnya. Sementara
lempeng baja akan mengalami reduksi sehingga akan menerima electron.

Gambar hasil pelapisan nikel


Permukaan lapisan yang kasar disebabkan karena kondisi-kondisi tersebut
tidak sesuai. Dimana rapat arus yang tinggi akan mempercepat pembentukan lapisan
akan tetapi hasilnya kasar, selain itu juga kemungkinan disebabkan karena proses
membersihkan permukaan plat kurang bersih serta saat penggerindaan yang kurang
halus atau mengkilap sehingga berdampak pada lapisan hasil yang kasar.

Gambar Permukaan Pelapisan Kasar


G. Simpulan
Untuk mendapatkan kualitas pelapisan nikel yang maksimal, harus
memperhatikan factor-faktor seperti kebersihan, waktu pelapisan, serta dipengaruhi
oleh proses penggerindaannya. Pengaruh waktu sangat dominan pada tebal tipisnya
pelapisan, semakin lama proses pelapisan maka lapisan yang terbentuk akan semakin
tebal, dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai