Anda di halaman 1dari 50

II.

TERMODINAMIKA PROSES-
PROSES ALIR
Bahan mengalir secara kontinyu .
Dalam pabrik diinginkan kondisi tiap titik tidak
berubahterhadap waktu (steady-state)
• Syarat steady-state :
Tidak boleh ada akumulasi apapun (massa,
energi) disetiap alat.

• Ada 2 konsep fundamental untuk analisis


proses-proses alir :
a. Neraca massa (continuity equation)
b. Hukum termodinamika I (neraca energi)
a. Persamaan kontinyuitas

෍ 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍(𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟)

෍ 𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍ 𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

m= massa/waktu
෍ 𝐴𝑣𝜌 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍ 𝐴𝑣𝜌 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

A= luas penampang saluran


v = kecepatan aliran dan ρ rapat massa.

Jika luas penampang saluran-saluran sama :


෍ 𝜌𝑣 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍ 𝜌𝑣 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟

Incompressible fuid (ρ tetap) dan luas penampang saluran sama.


෍ 𝑣 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍ 𝑣 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
b. Hukum Termodinamika I
• Flow processes :
𝑈1 + 𝑃1 𝑉1 + 𝑚𝑔ℎ1 + 12𝑚 𝑣1 2+ Q-𝑊𝑠 = 𝑈2 +
𝑃2 𝑉2 + 𝑚𝑔ℎ2 + 12𝑚 𝑣2 2
1
𝐻1 + 𝑚𝑔ℎ1 + 2𝑚 𝑣1 2+ Q-𝑊𝑠 = 𝐻2 + 𝑚𝑔ℎ2 +
1
𝑚 𝑣2 2
2
1
∆𝐻 + 𝑚𝑔∆ℎ + 𝑚 ∆𝑣2= Q-𝑊𝑠
2
Q=panas masuk sistem
Ws=kerja mekanis (sumbu) oleh sistem.
• Salah satu bentuk khusus hukum
termodinamika I adalah persamaan Bernoulli
yang banyak dipakai untuk analisis aliran
fluida.
Hukum Bernoulli
• Neraca energi mekanis makroskopis
• Energi non mekanis diabaikan perubahannya.
U1 = U2 ; Q=0
• Friksi , perlu dimasukkan dalam persamaan
neraca energi mekanis.
𝑃1 𝑉1 + 𝑚𝑔ℎ1 + 12𝑚 𝑣1 2 −𝐸𝑓𝑟𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 −𝑊𝑠 =𝑃2 𝑉2
+ 𝑚𝑔ℎ2 + 12𝑚 𝑣2 2
𝑉1 𝑣1 2 𝐸𝑓𝑟𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑊𝑆 𝑉2 𝑣2 2
𝑃1 + ℎ1 + - - = 𝑃2 + ℎ2 +
𝑚𝑔 2𝑔 𝑚𝑔 𝑚𝑔 𝑚𝑔 2𝑔
• Fluida incompressible , ρ tetap.
𝑃1 𝑣1 2 𝑃2 𝑣2 2
+ ℎ1 + - F- 𝑊𝑆 = + ℎ2 +
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔
(Persamaan Bernoulli)
Masing-masing suku disebut head dan ini
menyatakan energi mekanis tiap satuan berat
fluida.
𝑃
• = 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 ℎ𝑒𝑎𝑑
𝜌𝑔
• ℎ = 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑
𝑉2
• = velocity head = kinetic head
2𝑔
• 𝐹 = 𝑓𝑟𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 ℎ𝑒𝑎𝑑
• 𝑊𝑆 = 𝑤𝑜𝑟𝑘 ℎ𝑒𝑎𝑑
Friction head (F)
𝑓 𝐿 𝑣2
𝐹=
2𝑔𝐷

𝑓 = 𝑓 𝑅𝑒,
𝐷
Lihat grafik
Contoh aplikasi
• Cairan A, 10 atm, 120 0C diekspansi lewat kran
ekspansi sampai tekanannya 1 atm. Akibat
ekspansi tersebut sebagian cairan menguap.
Tekanan uap A dipengaruhi suhu dengan
persamaan :
0 1
ln 𝑃𝐴 = 𝛼 + 𝛽
𝑇
Nilai 𝛼, 𝛽 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖,
Ingin dicari : a. Suhu setelah ekspansi
b. % cairan yang menguap
Jawab
• Pada keadaan 2 ada kesetimbangan uap-cair
zat murni.
Berarti tekanan sistem= tekanan uap murni A
𝑃2 = 𝑃𝐴 0

𝑙𝑛𝑃2 = 𝑙𝑛𝑃𝐴 0

0 1
𝑙𝑛𝑃𝐴 = 𝛼 + 𝛽
𝑇2
𝛽
𝑇2 = =......
𝑙𝑛𝑃2 −𝛼
• Hukum Termodinamika I (flow processes)
z1=z2, Q=0, Ws=0, v1=v2 maka
𝐻1 = 𝐻2
𝐻1 = 100 𝐶𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑇1 − 𝑇𝑅
𝐻2
= 100 − 𝑥 𝐶𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑇2 − 𝑇𝑅
+ 𝑥 𝑙𝑎𝑚𝑑𝑎 + 𝐶𝑝𝑢𝑎𝑝 (𝑇2 − 𝑇𝑅 )
100 𝐶𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑇1 − 𝑇𝑅 = 100 − 𝑥 𝐶𝑐𝑎𝑖𝑟 𝑇2 − 𝑇𝑅 +
𝑥 𝑙𝑎𝑚𝑑𝑎 + 𝐶𝑝𝑢𝑎𝑝 (𝑇2 − 𝑇𝑅 )
𝑥 = .....
% diuapkan = x %
Kecepatan Maksimal Aliran didalam Pipa

P1 P2=0
u1 u2=?
V1
𝑢𝐴
𝑚=
𝑉
𝑢1 𝐴1 𝑢2 𝐴2
=
𝑉1 𝑉2
𝑉2 ∞
𝑢2 = 𝑢1 = = ∞
𝑉1 𝑉1
𝑅𝑇 𝑅𝑇
𝑉2 = = =∞
𝑃2 0
• Dalam praktek tidak terjadi u2=∞ tetapi u2
mencapai maksimum.
• Persamaan tenaga :
𝑢𝑑𝑢 𝑔
𝑑𝐻 + + 𝑑𝑍 + 𝑑𝐹 = 𝑑𝑄 − 𝑑𝑊𝑠
𝑔𝑐 𝑔𝑐
dZ=0 ; dF=0 ; dQ=0 ; dWs=0
𝑢𝑑𝑢
− 𝑑𝐻 =
𝑔𝑐
𝐴𝑢
• 𝑚=
𝑉
𝑢 𝑉𝑑𝑢−𝑢𝑑𝑉
• 𝑑𝑚 = 𝐴𝑑 =A
𝑉 𝑉2
• Steady-state : dm=0
𝑢
• 𝑑𝑢 = 𝑑𝑉
𝑉
𝑢 2
𝑢𝑑𝑢 𝑢 𝑉
𝑑𝑉 𝑢 𝑑𝑉
−𝑑𝐻 = = =
𝑔𝑐 𝑔𝑐 𝑔𝑐 𝑉
• Thermodynamic Properties : dH =TdS+VdP
𝑢2 𝑑𝑉
− 𝑇𝑑𝑆 + 𝑉𝑑𝑃 =
𝑔𝑐 𝑉
𝑢2 𝑑𝑉
𝑇𝑑𝑆 = − − VdP
𝑔𝑐 𝑉
• Untuk aliran yang isentropic, dS=0 ( S tetap),
umax
𝑢2 𝑚𝑎𝑥 𝑑𝑉
0= + VdP
𝑔𝑐 𝑉
• Pada S tetap
2 2 2
𝜕𝑃
𝑢 𝑚𝑎𝑥 = 𝑢 𝑆 = −gc𝑉 S
𝜕𝑉
Aliran melalui Nozzle
• Tujuan dipakai nozzle supaya kecepatan dalam
pipa maksimum atau sonic velocity segera
tercapai.

Fluida umax=sonic velocity

• Aliran dalam nozzle diharapkan adiabatis tapi


tidak bisa.
𝑢2
𝑢𝑑𝑢 𝑢𝑑𝑢
−𝑑𝐻 = = න
𝑔𝑐 𝑔𝑐
𝑢1
𝑢2 2 − 𝑢2 1
−∆𝐻 =
2𝑔𝑐
• Jika prosesnya adiabatis, ∆𝐻𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑢2 2 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 − 𝑢2 1
∆𝐻𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 = −
2𝑔𝑐
𝑢2 2 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑢2 1
∆𝐻𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = −
2𝑔𝑐
∆𝐻𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 =
∆𝐻𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
𝑢2 2 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 − 𝑢2 1
𝐸𝑓𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒 = 2
𝑢 2 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑢2 1
η = > 0,9
• Makin halus nozzle maka η >
Kecepatan melalui nozzle
• Berapa P2/P1 supaya u2 mencapai sonic
velocity
• Neraca energi mekanis :
𝑢𝑑𝑢
= −𝑊𝑠
𝑔𝑐
𝑢𝑑𝑢
−𝑊𝑠 =
𝑔𝑐
𝑃2 𝑢2
𝑢𝑑𝑢 𝑢2 2 − 𝑢2 1
− න 𝑉𝑑𝑃 = න =
𝑔𝑐 2𝑔𝑐
𝑃1 𝑢1
• Jika proses adiabatis :
𝑃2

𝑊𝑆 = − න 𝑉𝑑𝑝
𝑃1
𝛾−1
𝛾 𝑃2 𝛾
𝑊𝑆 = − 𝑃1 𝑉1 −1
𝛾−1 𝑃1

𝛾−1
𝑢2 −𝑢2 𝛾 𝑃2 𝛾
2 1
= − 𝑃1 𝑉1 −1
2𝑔𝑐 𝛾−1 𝑃1
𝛾−1
2 2 2𝑔𝑐𝛾 𝑃2 𝛾
𝑢 2 =𝑢 1 −
𝛾−1
𝑃1 𝑉1
𝑃1
−1

U2 mencapai sonic velocity


𝛾−1
2𝑔𝑐𝛾 𝑃2 𝛾
2 2
𝑢 2 𝑚𝑎𝑥 = 𝑢 1+ 𝑃1 𝑉1 1 −
𝛾−1 𝑃1
2 2 2 2 𝜕𝑃
• 𝑢 𝑡ℎ = 𝑢 𝑆 =𝑢 𝑚𝑎𝑥 = −gc𝑉
𝜕𝑉 S
• Gas ideal, isentropic condition :
𝑃𝑉 𝛾 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 = C
𝑃 = 𝐶𝑉 −𝛾
𝑑𝑃 = −𝐶𝛾𝑉 −𝛾−1 dV
𝜕𝑃 −𝛾−1 𝛾 −𝛾−1 𝑃
= −𝐶𝛾𝑉 = −𝑃𝑉 𝛾𝑉 = −𝛾
𝜕𝑉 S 𝑉
Maka :
2 2
𝜕𝑃 2
𝑃
𝑢 𝑚𝑎𝑥 = −gc𝑉 S = −gc𝑉 −𝛾
𝜕𝑉 𝑉
𝑢2 𝑚𝑎𝑥 = 𝛾𝑔𝑐𝑃𝑉
• 𝐴𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑢1 𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
𝛾−1
2𝑔𝑐𝛾 𝑃2 𝛾
𝛾−1
𝑃1 𝑉1 1− 𝑃1
= 𝛾𝑔𝑐𝑃2𝑉2
𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝑃2 𝑉2 𝛾−1
1− =
𝑃1 𝑃1 𝑉1 2
• Dalam nozzle
• Untuk gas ideal, jika ekspansi isentropis
𝑃𝑉 𝛾 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝛾 𝛾
𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2
𝑃2 𝑉1 𝛾
=
𝑃1 𝑉2
1
𝑉1 𝑃2 𝛾
=
𝑉2 𝑃1
1

𝑉2 𝑃2 𝛾
=
𝑉1 𝑃1
𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝑃2 𝑉2 𝛾 − 1
1− =
𝑃1 𝑃1 𝑉1 2
𝑆𝑢𝑏𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∶
𝛾−1 1

𝑃2 𝛾 𝑃2 𝑃2 𝛾 𝛾−1
1− =
𝑃1 𝑃1 𝑃1 2
𝛾−1 𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝑃2 𝛾 𝛾 − 1
1− =1−
𝑃1 𝑃1 2
𝛾−1 𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝑃2 𝛾 𝛾 − 1
+ =1
𝑃1 𝑃1 2
𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝛾−1
1+ =1
𝑃1 2
𝛾−1
𝑃2 𝛾 𝛾 + 1
=1
𝑃1 2
𝛾
𝑃2 2 𝛾−1
=
𝑃1 𝛾+1
contoh
A1
Steam
100 ft/s
100 psia
580 0F

Sonic velocity tercapai , hitung :


a. Tekanannya
b. A/A1
c. u max
γ steam = 1,3
𝑢2 − 𝑢21
−∆𝐻 =
2. 𝑔𝑐

𝑢1 𝐴1 𝑢𝐴
=
𝑉1 𝑉
jawab
• 100 psia H1=1319,2 Btu/lbm
580 0F S1=1,7486 Btu/lbm.0R
V1= 6,09 ft3/lbm

• 80 psia, diperoleh :
S=S1=1,7486 Btu/lbm.0R
H=1294,3 Btu/lbm
V=7,22 ft3/lbm
Tekanan, psia A/A1

100 1,0

80 0,106

70 0,094

60 0,091

50 0,089

40 0,093

30 0,103
Kompresi Fluida
• P rendah P tinggi
Ada 3 macam kompresi :
1. Kompresi adiabatis
2. Kompresi politropis
3. Kompresi isotermis
Pada umumnya kompresi berjalan secara
politropis, supaya suhu akhir kompresi tidak
terlalu tinggi.
Alat-alat untuk mengkompresi fluida

• Fan
• Blower untuk mengalirkan saja
• Ejector (∆P kecil)
• Kompresor untuk mengkompresi
Kompresor
• Ada 2 macam :
1. Centrifugal compressor
2. Reciprocating compressor
• Dalam termodinamika yang dibicarakan
hanya:
1. Kerja minimum yang diperlukan
2. Panas yang harus diambil
Kompresi Centrifugal biasanya secara :
• Adiabatis :

𝛾 𝑃2 𝛾 1

−𝑊𝑚𝑖𝑛 = 𝑃1 𝑉1 𝛾 − 1
𝛾−1 𝑃1
Kompresi Reciprocating, biasanya secara :
• Politropis

𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝑚𝑖𝑛 = 𝑃1 𝑉1 𝛿 − 1
𝛿−1 𝑃1
• Adiabatis

𝛾 𝑃2 𝛾 1

−𝑊𝑚𝑖𝑛 = 𝑃1 𝑉1 𝛾 − 1
𝛾−1 𝑃1
Kompresor bertingkat
Kalau kompresi sampai P tinggi akan rugi
• Volume gas masuk sedikit
• Suhu akhir kompresi tinggi sekali
merusak bahan yang ditekkan.
Maka dipakai kompresor bertingkat( multi stage
compressor) yang dilengkapi dengan intercooler
antara stage yang satu dengan lainnya, untuk
mendinginkan sampai suhu inletnya.
akan memperkecil kerja kompresi.
P1 P1’ P1’ P2 P2
I II
T1 T1’ T1 T1’ T2
intercooler aftercooler
Proses politropis :

𝛿 𝑃′1 𝛿 1

−𝑊𝐼 = 𝑛𝑅𝑇1 𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1

𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝐼𝐼 = 𝑛𝑅𝑇1 𝛿 −1
𝛿−1 𝑃′1

−𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
− −
𝛿 𝑃′1 𝛿 1
𝑃2 𝛿 1

= 𝑛𝑅𝑇1 𝛿 + 𝛿 −2
𝛿−1 𝑃1 𝑃′1
−𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑓 𝑃′1
Maka harga ekstrimnya :
𝑑 −𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
=0
𝑑 𝑃′1 1
𝑃′1 = 𝑃1 𝑃2 2
Berapa w total minimum ?


𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝐼 = 𝑛𝑅𝑇1 2𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1

𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝐼𝐼 = 𝑛𝑅𝑇1 2𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1


2𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑛𝑅𝑇1 2𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1
atau

2𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 𝑉1 2𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1
Ini untuk 2 tingkat.
Untuk banyak tingkat

P1 1 2 i s P2

S= jumlah tingkat
1

𝑃′𝑖 = 𝑃1𝑠−𝑖 𝑃2𝑖 𝑠



𝑠𝛿 𝑃2 𝛿 1

−𝑊𝑠𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 𝑉1 𝑠𝛿 −1
𝛿−1 𝑃1
𝛾−𝛿
• 𝑄𝑗𝑎𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑐𝑜𝑜𝑙𝑒𝑟 = 𝑛𝐶𝑣 ∆T
1−𝛿
• 𝑄𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟 𝑐𝑜𝑜𝑙𝑒𝑟 = 𝑛𝐶𝑝∆𝑇
contoh
Gas CH4 (𝛾=1,34) tekanan 1 atm,122 0F dengan
kecepatan alir 10 lbmol/menit ditekan menjadi 64 atm
dengan menggunakan kompresor 3 tingkat secara
politropis (𝛿=1,2).
Ditanyakan :
a) Tekanan yang keluar dari tiap tingkat
b) Hp kompresor
c) Air pendingin yang diperlukan jika perubahan suhu
air pendingin 20 0F dan Cp air=1 BTU/lb.0F

Anda mungkin juga menyukai