Anda di halaman 1dari 60

DESAIN INHERENTLY SAFER

Tiga Elemen Safety Proses

Perilaku

Safety
Proses
Sistem Proses
Perjalanan Sejarah Safety Proses

Pre-1930’s Identify who caused the loss


Behavior
and punish the guilty
Pre-1970’s Find breakdown in, and fix
Process
man-machine interface
1970’s, 80’s Development of risk
Mgmt Systems
assessment techniques and
systematic approaches
1980’s + Performance-, risk-based
Comprehensive
standards, regulations;
‘green’ and ‘inherent’ designs
Definisi Green Chemistry

Desain, komersialisasi, dan


penggunaan proses kimia serta
produk yang layak secara ekonomis
dengan melakukan minimalisasi:

1) pengeluaran polutan pada titik


sumbernya, dan

2) Resiko terhadap kesehatan manusia


dan lingkungan.
Paradigma Baru Lingkungan

• Pendekatan tradisional

– Pengolahan limbah “End of pipe”


– Mengurangi limbah

• Green chemistry

– Menghilangkan atau mengurangi


bahaya terhadap lingkungan
Definisi Desain Inherently Safer

Proses kimia dan produk yang didesain


dengan penekanan pada upaya untuk
menghilangkan bahaya dari proses
manufaktur dibandingkan dengan
mengupayakan pengendalian dari
bahaya tersebut.
Paradigma Baru Pendekatan
Safety
• Pendekatan safety tradisional
– Menambahkan peralatan safety
• Pencegahan - alarms, safety
interlocks, prosedur, training
• Mitigasi – sistem sprinkler, pemadam
kebakaran, sistem tanggap darurat dan
prosedur.
• Desain Inherently safer
– Menghilangkan atau mengurangi
secara signifikan adanya bahaya
Desain Inherently Safer dan Green
Chemistry

Desain
Inherently
Safer

Green Chemistry
Mengapa kita mempelajari
desain inherently safer?
Flixborough, England (1974)
Kebocoran Cyclohexane
Pasadena, Texas (1989)
Kebocoran Isobutana
Apakah desain inherently safer?
• Inherent - “keberadaan dalam sesuatu bersifat
permanen dan tidak terpisahkan...”
– safety “built in”, not “added on”
• Menghilangkan atau meminimalisasi bahaya
dibandingkan dengan mengendalikan bahaya
• Diterapkan pada semua tingkatan mulai dari desain
sampai kepada pengoperasian pabrik.
• “Safer” – bukan “Safe”
• Desain inherently safer seharusnya dipandang
sebagai filosofi desain dibandingkan seperangkat
alat dan metode. Tidak ada suatu kesepakatan
bagaimana mengukur desain inherently safer tetapi
desain inherently safer merupakan pengembangan
yang berkelanjutan.
Bahaya

• Keberadaan karakteristik fisik atau kimia


yang berpotensi menyebabkan
kerusakan pada manusia, lingkungan,
atau properti.
• Bahaya bersifat intrinsik terhadap
material atau kondisi penggunaannya.
• Contoh
– Phosgene – beracun jika dihirup
– Aseton – mudah terbakar
– Uap bertekanan tinggi - energi potensial
karena tekanan dan suhunya yang tinggi
Upaya menghilangkan bahaya:

• Menghilangkan pemakaian bahan


yang berbahaya.
• Mengganti bahan yang berbahaya.
• Mengganti kondisi penggunaannya.
Strategi Safety Proses Kimia
Inherent

• Menghilangkan atau mengurangi bahaya


dengan mengubah proses atau material
menjadi yang tidak berbahaya atau kurang
berbahaya.
• Menjadi bagian terpadu dengan produk,
proses, atau pabrik sehingga tidak dapat
dengan mudah diubah tanpa secara
mendasar mengubah proses atau desain
pabrik
• Contoh
– Menggantikan pelarut yang mudah
terbakar dengan air
Pasif

• Meminimalisir bahaya dengan


menggunakan proses atau fitur
desain peralatan yang mengurangi
frekuensi atau konsekuensi tanpa
fungsi aktif perangkat apapun.
• Contoh
– Tanggul penampung di sekitar tangki
penyimpanan bahan berbahaya
Pasif
Aktif
• Pengendalian, sistem shut down otomatis, dan
safety interlocks
• Berbagai elemen aktif
– Sensor - mendeteksi kondisi berbahaya
– Logic device – memutuskan apa yang harus
dilakukan
– Elemen pengendalian – melaksanakan tindakan
• Mencegah kecelakaan atau mitigasi konsekuensi
dari kecelakaan
• Contoh
– Alarm tingkat ketinggian dalam tangki menutup
katup umpan secara otomatis
– Sistem sprinkler yang memadamkan api
Prosedur

• Prosedur Operasi Standar,


prosedur tanggap darurat dan
pelatihan
• Contoh
– Prosedur bekerja pada ruang
terbatas (confined space)
Contoh Reaktor Kimia Batch

Bahaya yang perlu diperhatikan


Reaksi yang tidak terkendali akan menyebabkan
kenaikan tekanan dan suhu serta berpotensi
mengakibatkan meledaknya reaktor

Contoh:
Morton International, Paterson,
New Jersey.
Reaksi yang tidak terkendali
pada tahun 1998, melukai 9
orang

21/63
Inherent

• Menggunakan reaksi kimia yang tidak


bersifat eksotermal atau sedikit eksotermal.
– Suhu maksimum eksotermal adiabatis
dibawah titik didih dari reaktan maupun
produk dari reaksi dan tidak ada gas yang
dihasilkan dari reaksi tersebut.
– Reaksi tidak menghasilkan tekanan, baik
dari gas produk maupun dari
mendidihnya reaktan dan produk.
Inherent

VENT

REACTANT FEEDS

PI

COOLING

TI
Pasif

• Maksimum tekanan adiabatis untuk


reaksi ditentukan 150 psig.

• Reaksi dijalankan pada reaktor yang


didesain beroperasi pada tekanan 250
psig.

• Bahaya (tekanan) masih ada, tetapi


dikendalikan secara pasif dengan
pressure vessel.
Pasif

VENT

REACTANT FEEDS

PRV

PI

TI

COOLING
Aktif
• Tekanan maksimum adiabatis untuk reaksi
100% adalah 150 psig, tetapi desain tekanan
operasi reaktor adalah 50 psig
• Menambahkan reaktan secara bertahap
dengan pengendalian suhu untuk
membatasi energi potensial dari reaksi.
• Menggunakan sistem interlock pada suhu
dan tekanan tinggi sehingga dapat
menghentikan aliran umpan dan
mengaktifkan pendinginan darurat.
• Menyediakan sistem emergency relief.
Aktif

RUPTURE DISK WITH DISCHARGE


VENT TO SAFE PLACE

REACTANT FEEDS

PA
H SAFETY SYSTEM
LOGIC ELEMENT
TA
H

COOLING
Prosedur
• Tekanan maksimum adiabatis untuk reaksi
100% adalah 150 psig, tetapi desain tekanan
operasi reaktor adalah 50 psig
• Menambahkan reaktan secara bertahap
dengan pengendalian suhu untuk
membatasi energi potensial dari reaksi.
• Melatih operator untuk mengamati suhu,
menghentikan aliran umpan dan
mengaktifkan pendinginan jika suhu
melebihi batas operasi kritis.
Prosedur

RUPTURE DISK WITH DISCHARGE


VENT TO SAFE PLACE

REACTANT FEEDS

PA
H

TA
H

COOLING
Strategi apa yang sebaiknya kita
pakai ?
• Secara umum terkait dengan
keandalan dan ketahanan maka kita
dapat memakai strategi:
– Inherent
– Pasif
– Aktif
– Prosedural
• Terdapat tempat dan keperluan
untuk menerapkan strategi tersebut
dalam program safety yang
menyeluruh.
Strategi Desain Inherently Safer
Strategi Desain Inherently Safer

• Minimalisir
• Moderate
• Substitusi
• Menyederhanakan
Minimalisir

• Menggunakan bahan berbahaya


atau energi dalam jumlah yang
kecil
– Penyimpanan
– Pemipaan
– Peralatan proses
• “Intensifikasi Proses”
Keuntungan

• Mengurangi konsekuensi
kecelakaan (ledakan, kebakaran,
pelepasan bahan beracun)
• Meningkatkan efektifitas dan
kelayakan sistem proteksi yang
lain.
Peluang Intensifikasi Proses pada
Reaktor
• Memahami bagaimana
mengendalikan reaksi kimia pada
desain peralatan untuk optimasi
reaksi
– Perpindahan panas
– Transfer massa
• Pencampuran (Mixing)
• Fase reaksi
– Kesetimbangan kimia
– Proses molekular
Reaksi Nitrat

(X-H) + HNO3 (X-NO2) + H2O

• Reaksi sangat eksotermal


• Ada 2 fase liquid – fase
aqueous/asam dan fase
organic/solven
Semi-batch proses nitrat
Catalyst (usually
sulfuric acid) feed
or pre-charge

Organic Substrate and Nitric acid gradual


solvents pre-charge addition

Batch Reactor
~6000 gallons
Bagaimana intensifikasi proses
pada reaksi ini?
• Pencampuran (Mixing) – membuat
reaktan kontak dengan reaktan
yang lain

• Transfer massa – dari fase larutan


(asam nitrat) menjadi fase organik
(substrat organik)

• Pelepasan panas
CSTR Proses Nitrat

Raw
Material
Feeds
Organic substrate
Catalyst
Nitric Acid

Reactor ~ 100 gallons


Product
Langkah selanjutnya:
Bagaimana jika digunakan reaktor
pipa ?

Raw
Cooled continuous
Material
mixer/reactor
Feeds
Organic substrate
Catalyst
Nitric Acid
Reaktor polimerisasi “Semi-Batch”

Solvent
Additives
Initial Monomer "Heel"
Monomer and
Initiator gradually
added to minimize
inventory of
Large (several
unreacted material
thousand gallons)
batch reactor
Bagaimana mengontrol reaksi
tersebut

• Reaktan monomer dikontakkan dengan


inisiator polimerisasi
• Pengurangan panas
– Pengendalian suhu penting untuk
pengendalian berat molekul
Reaktor Tubular

Initiator Static mixer pipe reactor (several


inches diameter, several feet long,
cooling water jacket)

Monomer, solvent, additives

Product Storage Tank


Moderate

• Pengenceran
• Pendinginan
• Kondisi proses yang lebih aman
Pengenceran

• Larutan amonia menggantikan


amonia anhidrat
• Larutan HCl menggantikan HCl
anhidrat
• Asam sulfat menggantikan oleum
(SO3 dalam larutan asam sulfat)
• Dinamit menggantikan nitrogliserin
Efek dari pengenceran
Dampak Pendinginan
Kondisi proses yang lebih aman

• Pembuatan amonia
– 1930s – tekanan mencapai 600 bar
– 1950s – tekanan 300-350 bar
– 1980s – pabrik beroperasi pada tekanan
100-150 bar
• Kondisi ini berasal dari pemahaman dan
pengembangan proses
• Dengan tekanan yang semakin rendah maka
pabrik menjadi lebih murah, lebih aman dan
lebih efisien.
Substitusi

• Substitusi reaksi kimia dengan


reaksi yang kurang berbahaya

• Mengganti bahan yang berbahaya


dengan bahan yang kurang
berbahaya
Substitusi bahan

• Cat dan coating dengan pelarut air


sebagai alternatif
– Mengurangi bahaya kebakaran
– Mengurangi racun
– Mengurangi bau
– Lebih ramah lingkungan
– Mengurangi bahaya pada pemakai
dan produsen
Substitusi Reaksi Kimia
Akrilik Ester
Proses Reppe
Ni(CO )4
CH  CH + CO + ROH CH 2 = CHCO 2 R
HCl

• Asetilen – mudah terbakar


• Karbon monoksida – beracun, mudah terbakar
• Nikel karbonil - beracun, bahaya lingkungan
(logam berat), karsinogenik
• HCl anhidrat- beracun, korosif
• Produk - monomer dengan bahaya reaktifitasnya
(polimerisasi)
Reaksi Kimia Alternatif
Propylene Oxidation Process

3 Catalyst
CH 2 = CHCH 3 + O2  CH 2 = CHCO2 H + H 2 O
2
H+
CH 2 = CHCO2 H + ROH  CH 2 = CHCO2 R + H 2 O

• Inherently safe?
• Tidak, tetapi inherently safer. Bahaya terutama bahan
mudah terbakar, korosifitas dari katalis asam sulfat
untuk langkah esterifikasi, sejumlah kecil akrolein
sebagai perantara sementara dalam tahap oksidasi,
dan bahaya reaktivitas untuk produk monomer.
Menyederhanakan

• Menghilangkan kompleksitas yang


tidak penting untuk mengurangi
resiko human error
Menyederhanakan - mengurangi
peralatan
• Proses distilasi metil asetat
(Eastman Chemical)
• Manakah yang lebih sederhana?
Acetic Acid
Methanol
Catalyst Methyl
Acetate
Methyl
Acetate
Acetic Acid
Reactor Methanol
Recovery
Solvent
Recovery Sulfuric
Acid
Splitter
Extractive
Distillaton
Water
Methanol

Reactor
Decanter
Column
Extractor Impurity
Removal
Color Columns Heavies
Column

Flash
Azeo Column
Column

Water
Heavies

Flash
Column

Water
Water
Modifikasi proses metil asetat

• Lebih sedikit tangki


• Lebih sedikit pompa
• Lebih sedikit instrumen
• Lebih sedikit valve
• Lebih sedikit pipa
Terdapat beberapa kesulitan
akibat penyederhanaan
• Kolom distilasi menjadi lebih
kompleks
• Berbagai macam unit operasi
terjadi pada satu kolom
• Desain yang lebih kompleks
• Lebih sulit dalam pengoperasian
dan pengendalian
Reaktor Batch Tunggal yang Kompleks
Large
Rupture
Disk

C Condenser
D

E
Distillate
Receiver

Steam
Refrigerated
Brine

Water Return

Water Supply

Condensate
Reaktor Batch dengan Tiga Tahapan
untuk Proses yang Sama
A Large Rupture
B Disk

C
Refrigerated
Brine

Water Return

Water Supply

Condenser
E
Distillate
Receiver

Steam

Condensate
KonfIik terkait Inherent safety

• Pada contoh sebelumnya


– Setiap tangki menjadi lebih sederhana
• Tetapi
– Sekarang terdapat tiga tangki sehingga
pabrik secara keseluruhan menjadi lebih
kompleks
– Bandingkan dengan contoh metil asetat
• Diperlukan pemahaman terdapat
bahaya tertentu pada setiap situasi
untuk mendapatkan keputusan yang
terbaik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai