Anda di halaman 1dari 9

CONTOH SOAL Perhitungan-Separator-LNG

1. Informasi mengenai komposisi aliran gas adalah sebagai berikut.


Komponen Fraksi mol

N2 0,0194

CO2 0,0121

H2S 0,0058

C1 0,6599

C2 0,0869

C3 0,0591

i-C4 0,0239

n-C4 0,0278

i-C5 0,0157

n-C5 0,0112

C6 0,0181

C7+ 0,0601

Separator pressure = 600 psia


Separator temperature = 200 oF
Spesific gravity of stock-tank
oil = 0,90 (water=1)
= 0,70
Spesific gravity of solution gas (air=1)
= 500
Gas solubility scf/stb
Ditanya : Tentukan desain separator untuk menangani aliran gas sebesar 2 MMSCFD dengan
informasi yang ditentukan di atas.
Jawab :
Stage separation Guide
Initial Separator Pressure, psia Number of stage

25-125 1

125-300 1-2

300-500 2

500-700 2-3

Berdasarkan informasi yang diberikan, tekanan 600 psia berada dalam rentang tekanan 500-700
psia menggunakan 2 atau 3 buah separator (number of stage: 2-3).

Tujuan dari pemisahan multi tahap adalah sebagai berikut.


- Menghasilkan pemisahan yang lebih efisien.
- Meningkatkan liquid recovery dengan sedikit hidrokarbon sedang dan berat menuju fase gas.
- Menurunkan energi yang dibutuhkan untuk menghilangkan hidrokarbon berat dari gas ke
kondisi untuk pipa transmisi.
- Mengurangi daya kompresor yang dibutuhkan untuk menekan gas ke tekanan perpipaan.

Skenario 1 : Untuk desain 2 separator tanpa cooler

Gambar 1. Desain dengan menggunakan 2 separator tanpa HE pemanas

Skenario 2 : Untuk desain 2 separator dengan cooler

Gambar 2. Desain dengan menggunakan 2 separator dengan HE pemanas

2
Skenario 3 : Untuk desain 3 separator tanpa cooler

Gambar 3. Desain dengan menggunakan 3 separator tanpa heater

Skenario 4 : Untuk desain 3 separator dengan cooler

Gambar 4. Desain dengan menggunakan 3 separator dengan cooler

Setelah dilakukan perhitungan, presentase kenaikan perolehan liquid dari keempat skenario adalah sebagai berikut.
Gas yang Dipisahkan (STD Kondens
Tekanan (bar abs.) m3/h) at
Jumlah
Skenario Heater Tahap Tahap Tahap Akhir
Separator Tahap 1 Tahap 2 3 1 Tahap 2 3 Total
(m3/h)

2,182.0
1 2 tidak 41.37 4.46 -- 0 54.92 0.00 2,236.92 0.6754

2,182.0
2 2 Ya 41.37 4.46 -- 0 81.61 0.00 2,263.61 0.5347

2,182.0
3 3 tidak 41.37 20.68 4.46 0 21.85 28.01 2,231.86 0.7004

2,182.0
4 3 Ya 41.37 20.68 4.46 0 21.85 14.23 2,218.08 0.7623
Berdasarkan perhitungan terdapat kenaikan perolehan liquid (kondensat) jika dibandingkan
terhadap perolehan pada skenario 1. Meskipun demikian, jika dilihat kenaikan volumenya
ternyata tidak signifikan. Hal ini disebabkan kandungan liquid pada umpan awal (feed yg masuk
separator 1) hanya sedikit (vapour fraction = 0,9263).
dengan mempertimbangkan aspek ekonomi maka skenario yang dipilih adalah yang nomer 2.
Alasannya adalah penambahan separator tahap ke-3 akan menambah beban capital cost yang
signifikan, namun memberikan peningkatan hasil yang tidak signifikan.
Penggunaan 2 kolom perlu penambahan PRV (Pressure Reducing Valve) setelah keluaran kolom
pertama. Tujuan penambahan PRV ini adalah untuk menurunkan tekanan keluaran hasil bawah
kolom 1 yang berupa liquid supaya terbentuk 2 fasa untuk mempermudah kinerja kolom
separator kedua.
Untuk pertimbangan penggunaan 2 buah separator ada 2 buah pertimbangan yaitu dengan
menggunakan heater atau tidak. Fungsi penambahan heater disini untuk menaikkan vapor
fraction sebelum masuk ke KO drum kedua supaya pemisahan terjadi lebih baik.

Kesimpulan
Sistem pemisahan yang diusulkan untuk permasalahan ini adalah separator 2 tahap. Separator
tahap 1 beroperasi pada tekanan 600 psia & temperatur 200 F, sedangkan separator tahap 2
beroperasi pada tekanan 300 psia & temperatur 86 F.

2. Kondisi yang ditetapkan adalah sebagai berikut.


Oil production = 2.000 BPOD
Gas Flowrate = 10 MMscf/d
Oil API gravity = 40 0API
Gas SG (Specific gravity)
= 0,60
Operating Pressure = 1.000 Psia
Operating Temperature= 60 oF
520 oR
Droplet Size = 140 microns
Retention Time = 3 minutes
Gas density = 3,71 lb/ft3
Drag Coefficient = 0,854
Gas Z-factor = 0,84
Ditanya : tentukan ukuran separator gas/minyak vertikal dengan kondisi yang ditentukan di
atas.
Jawab :
Konversi API menjadi Oil Density
141,5
= 62,4 = , /
131,5+
40
Gas Capacity
Constraint
TZ
Q ρ C 1/2 520 . 0,84 . 10 3,71 0,85 1/2
g g D
dLeff = 420 [ ] [( ) ] = 420 [ ] [( ) ]
P ρl − ρg dm 1000 51,48 − 3,71 140
= ,

4
Liquid Capacity
Constraint
t Q
r g 3 . 2000
2
d dLeff = = = . ,
0,7 0,7

seam-to-seam
length,
( ) ( Slendern
) ess
Berdasarkan rati
d Digunak Gas Berdasarkan Digunak o Baik jika
(in) Berdasar Berdasar an an antara 3
ka kan (yang Cap. Liquid Cap. (yang –4
n Gas Liquid
Cap. Cap. lebih lebih [ ]
besar
) [ = + ] [ = ] besar)

39,93 8.571,43

24.0 16,8 19,8 9.9 NOT


0 24 242 14,88 8 4 19,84 2
= GOOD
= , 14,88

39,9
3 8.571,43
30.0 12,0 12,7 5.0 NOT
0 30 302 9,52 2 0 12,70 8
= GOOD
= , 9,52

39,9
3 8.571,43
36.0 3.2
0 36 362
6,61 9,61 8,82 9,61 0 GOOD
=
= , 6,61

Berdasarkan trial untuk beberapa nilai diameter (d), maka diperoleh diameter sebesar 36 in
dengan Lss sebesar 10 ft.

Anda mungkin juga menyukai