Horizontal
Untuk permukaan isotermal, nilai untuk konstanta ada pada tabel 1 pada lampiran,
dengan GrfPrf > 109 untuk turbulen. Rumus-rumus yang lebih rumit diberikan oleh
Churchill dan Chu dan berlaku untuk rentang angka Rayleigh (Ra = Gr Pr) yang lebih
luas.
0.670 Ra1/ 4
Nu=0.68+ untuk RaL < 109 ...(2)
9/ 16 4 /9
[ 1+ ( 0.492/ Pr ) ]
¿ gβ q w x 4
Gr x =Gr x Nux =
k v2
Dimana qw ialah fluks kalor dinding. Koefisien perpindahan kalor lokal untuk aliran
laminar dikorelasikan oleh rumus
hx
Nuxf = =0.60(Gr ¿x Pr f )1 /5 ¿
105 < Gr x < 1011 ; qw = konstan
kf
¿
Kriteria untuk aliran laminar dengan menggunakan factor Gr x tidak sama dengan yang
menggunakan Grx. Transisi lapisan batas akan terlihat bermula antara Gr ¿x Pr=3× 1012
dan 4 x 1013 dan berakhir antara 2 x 1013 dan 1014, dan dilanjutkan sampai Gr ¿x Pr=1016.
Untuk daerah turbulen, koefisien perpindahan kalor lokal dikorelasikan oleh
1 /4 ¿
Nux =0.17 ( Gr¿x Pr ) 2 x 1013 < Gr x Pr < 1016 ; qw = konstan
Korelasi yang dihasilkan dari percobaan yang dilakukan dengan air tersebut berlaku juga
untuk udara. Akan tetapi koefisien perpindahan kalor rata-rata untuk kasus fluks kalor
tetap tidak dapat dievaluasi. Jadi, untuk daerah laminar, untuk mengevaluasi hx,
L
1
h́= ∫ hx dx
L0
5
h́= h x= L qw = konstan
4
Persamaan untuk bentuk perpindahan kalor lokal dapat dikorelasikan dengan persamaan
Gr ¿x =Gr x Nux , sebagai berikut
Nu=C (Gr x Pr )m
¿
Dengan menyisipkan Gr x =Gr x Nux didapatkan
m /(1+m)
Nu 1+m =C(Gr ¿x Pr)m atau Nux =C 1 /(1+ m) ( Gr¿x Pr )
Jadi, bila nilai “karakteristik” m untuk aliran laminar dan turbulen dibandingkan dengan
¿
eksponen Gr x , didapatkan
1 m 1
Laminar, m= : =
4 1+ m 5
1 m 1
Turbulen, m= : =
3 1+ m 4
Perumusan Gr* itu mudah digunakan untuk kasus-kasus fluks kalor tetap dan eksponen
karakteristik sangat cocok dengan kerangka yang digunakan untuk korelasi permukaan
isothermal.
Persamaan untuk perubahan hx dengan x pada kedua ragam karakteristik untuk aliran
laminar m = ¼,
1 1/ 4
h x = ( x3 ) =x−1 /4
x
1 1/3
h x = ( x3 ) = konstan terhadap x
x
Jadi, dalam hal konveksi bebas turbulen, koefisien perpindahan kalor lokal hamper tidak
berubah dengan x.
Churhill dan Chu menunjukkan bahwa Persamaan ( ) dapat diubah agar berlaku untuk
kasus fluks kalor tetap jika angka Nusselt rata-rata didasarkan atas fluks kalor dinding
dan beda suhu pada pusat plat (x = L/2). Hasilnya adalah
1 /4
0.67 ( Gr ¿L Pr )
´ 1/L 4 ( Nu
Nu ´ L −0.68 ) = 4/ 9
[ 1+ ( 0.492/Pr )9 /16 ]
´ L =q w L / ( k ∆´T ) dan ∆´T =T w pada L/2 - T∞
Dimana Nu
Pada silinder horizontal, persamaan Nusselt yang lebih spesifik dapat digunakan.
1/6
GrPr
Nu 1/ 2=0.6+ 0.387
{[ 1+ ( 0.559/ Pr ) 9/ 16 16 /9
] } untuk 10-5 < GrPr < 1012
Persamaan yang lebih sederhana tetapi berlaku hanya pada aliran laminar dari 10-6 < GrdPr <
109 :
0.518 ( Gr d Pr )1/ 4
Nud =0.36+ 4 /9
[ 1+ ( 0.559/ Pr )9/ 16 ]
Persamaan perpindahan kalor dari silinder horizontal ke logam cair
1/4
Nud =0.53 ( Gr d Pr 2 )
dan Tw adalah suhu dinding rata-rata yang, seperti terdahulu, dihubungkan dengan fluks
kalor oleh
qw
h́=
T w −T ∞
Angka Nusselt, seperti dahulu, dibentuk oleh
´ = h́ L = q w L
Nu L
k ( T w −T ∞ ) k
DAFTAR PUSTAKA
Holman, J. P. 1991. Perpindahan Kalor Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN