Anda di halaman 1dari 14

SEMESTER GENAP

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015


4

2.4 Pengolahan Data


2.4.1 Data Hasil Pengujian
(Terlampir)

2.4.2 Pengolahan Data


2.4.2.1 Contoh Perhitungan
1. Kapasitas aliran massa udara lewat orifice (W)

W =..A . 60 (kg/menit)

= 0.613852. 0,999 . 0,00024 . [2 . 9,81 . 0,92622 . (1000 . 0,048)]1/2 . 60


= 0.261 kg/menit

A =.

= 3,14 x

= 0,00024 m2

= 0,9262233

2. Kapasitas aliran udara pada sisi isap

Qs = (m3/menit)

= 0,292 m3/ menit

udara (

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

= 0,893293

3. Daya udara adiabatik teoritis

Lad = x . (kW)

= x .

= 0,373 kW

Pd = Pdgage x + 1,033 x (kg/ )

=1x + 1.033 x

= 20330 kg/

4. Efisiensi adiabatic

(%)

= 0,2742
= 27,42%
Ls = Nm x m (kW)
=1,6 x (85/100)
= 1,360 kW
5. Efisiensi volumetric

(%)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

= 0,7288
= 72,88 %
Qth = Vc x Nc

= 4,3116 x x 927,5

= 0,4

Vc = x Dc x Lc x nc

= x x 0,065 x 2

= 4,3116 x

Dimana:
T = 273 + ts (K)
= 273 + 29
= 302 K

Ps = Pbar x 13,6 (mH2O)

= (760 x 13,6

= 0,76 x 13,6

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

= 10,336 (m O)

P = .g.Ps [
air

= 1000 x 9,81 x 10,336


= 10139.6 kg/m2

2.4.2.1 Grafik dan Pembahasan


A. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap
Kapasitas Aliran Massa Udara Lewat Orifice

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

Dari grafik hubungan kapasitas aliran massa udara lewat orifice


terhadap tekanan buang kompresor dapat diketahui bahwa semakin tinggi
nilai tekanan buang kompresor maka kapasitas aliran massa udara lewat

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

orifice semakin rendah. Pada tekanan buang kompresor terendah (10000


kg/m2) didapat nilai kapasitas udara lewat orifice adalah 0.261 kg/menit.
Sedangkan pada tekanan buang kompresor tertinggi (50000 kg/m2) didapat
nilai kapasitas udara lewat orifice sebesar 0.119 kg/menit. Hasil ini sesuai
dengan rumus:
W = ..A ((2.g.saluran (air.hair)).60 (kg.menit )
Dimana nilai beda tekanan (hair) yang semakin menurun seiring
bertambahnya tekanan buang kompresor ini disebabkan karena debit udara
yang dikeluarkan melalui orifice semakin sedikit yang dikarenakan adanya
udara yang tertekan. Hal ini dilakukan dengan melakukan kontrol katup pada
saluran, dengan menahan aliran udara sehingga tekanan dalam tangki akan
semakin meningkat.

B. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap


Kapasitas Aliran Udara pada Sisi Isap

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

Dari grafik hubungan kapasitas aliran udara pada sisi isap terhadap
tekanan buang kompresor dapat diketahui bahwa setiap kenaikan nilai
tekanan kompresor maka kapasitas aliran udara pada sisi isap semakin

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

menurun. Pada tekanan buang kompresor tertinggi (50000 kg/m2) didapatkan


nilai kapasitas aliran udara pada sisi isap sebesar 0.133 m3/menit. Sedang
pada tekanan buang kompresor terendah (10000 kg/m2) didapat 0.292
m3/menit. Hal ini sesuai dengan rumus:

Qs = (m3/menit)

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa nilai kapasitas aliran massa udara
sisi isap (Qs) berbanding lurus dengan nilai kapasitas aliran massa udara
lewat orifice (W). Sehingga seiring menurunnya nilai W, maka nilai Qs juga
menurun. Menurunnya Qs ini disebabkan karena kerja kompresor yang
semakin berat akibat tertahan oleh tekanan udara dari dalam tangki. Sehingga
udara yang dihisap torak pun turut menurun.

C. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap


Daya Adiabatik

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

Dari grafik dapat diketahui bahwa setiap kenaikan tekanan buang


kompresor terjadi penambahan nilai daya udara adiabatik. Pada tekanan
buang kompresor terendah (10000 kg/m2) didapat nilai daya udara adiabatik
sebesar 0.373kW. Sedangkan pada tekanan buang tertinggi (50000 kg/m 2)
didapatkan nilai sebesar 0.514 kW. Hubungan antara daya udara adiabatik
teoritis dengan tekanan buang kompresor dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
k P Qs Pd k 1 / k
Lad 1
k 1 6120 P
Dengan rumus Pd sebagai berikut:
Pd = Pdgage x 104 + 1,033 x 104 [kg m-2]

Pd (tekanan absolut udara keluar) berbanding lurus dengan tekanan


buang kompresor (Pdgage) sehingga setiap kenaikan tekanan buang
kompresor akan disertai dengan pertambahan nilai Pd. Dari rumus Lad di
atas dapat dilihat bahwa variabel bebas yang mempengaruhi Lad adalah
kapasitas aliran massa udara sisi isap (Qs) dan Pd. Pd dipengaruhi oleh
tekanan buang kompresor (Pdgage) sehingga setiap kenaikan tekanan buang
kompresor akan menambahkan nilai daya adiabatik teoritis (Lad).
Sebaliknya, semakin besar Pdgage, maka semakin menurun nilai Qs, akibat
tertahannya kerja kompresor oleh tekanan udara dalam tangki. Namun dari
data hasil percobaan diperoleh bahwa rasio kenaikan Pd lebih berpengaruh
dibanding penurunan Qs, dengan demikian nilai Lad ikut bertambah seiring
kenaikan nilai tekanan buang kompresor. Pada grafik ini terjadi
penyimpangan pada data 4 dan ke 5 dimana daya adiabatisnya mengalami
penurunan. Hal ini dapat di simpulkan bahwa pada data ke 4 dan ke 5
penurunan Qs lebih mempengaruhi nilai Lad sehingga Lad mengalami
penurunan

D. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap


Daya Efisiensi Adiabatik

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

Dari grafik dapat diketahui bahwa efisiensi adiabatik meningkat


seiring dengan pertambahan tekanan kompresor. Nilai ad pada tekanan
10000 kg/m2 adalah 27,42% dan mencapai nilai tertinggi pada saat tekanan
buang kompresor 20000 kg/m2 dengan nilai efisiensi 41,31% kemudian
semakin menurun hingga mencapai nilai efisiensi 29,16% pada tekanan
50000 kg/m2 Hal ini dapat dilihat dari rumus:

Nilai daya udara adiabatik teoritis (Lad) dipengaruhi oleh nilai


tekanan absolut udara keluar (Pd) yang mana berbanding lurus dengan nilai
tekanan buang kompresor (Pdgage). Sehingga semakin besar tekanan buang
kompresor semakin tinggi juga nilai Lad. Dari rumus di atas dapat kita lihat
bahwa peningkatan Lad menyebabkan pertambahan besarnya efisiensi
adiabatik (ad).
Adapun rumus dari efisiensi input kompresor adalah sebagai berikut :
Ls = Nm x m [kW]
Menurut teori Ls (daya input kompresor) dipengaruhi oleh daya input
motor penggerak dan efisiensi motor yang terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kerja yang dilakukan oleh kompresor. Namun, karena rasio
pertambahan Ls relatif lebih kecil dibanding Lad, maka nilai efisiensi

adiabatik ( ) tetap meningkat seiring peningkatan Lad. Tetapi terjadi

penyimpanan pada grafik ini dimana nilai efisiensi setelah tekanan 20000
kg/m2 terjadi penurunan hingga mencapai nilai efisiensi 29.16% hal ini terjadi
di karenakan nilai Ls yang melebihi nilai dari Lad.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

E. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap


Daya Efisiensi Volumetrik

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESOR TORAK 2014/2015
4

Dapat dilihat bahwa grafik memiliki kecenderungan menurun. Dari


perhitungan data didapat, bahwa pada tekanan buang kompresor tertinggi
yaitu 50000 kg/m2 memiliki efisiensi volumetrik 33.78%. Sedangkan pada
tekanan terendah yaitu 10000 kg/m2 memiliki efisiensi volumetrik sebesar
73.13 %. Hal ini sesuai dengan rumus rumus efisiensi volumetrik:
Qs
v
Qth
Yang mana :
Qth = Vc x Nc [m3/min]
2
Vc .Dc .Lc .nc [m3]
4

Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa nilai efisiensi volumetrik


(v) berbanding lurus dengan kapasitas aliran massa udara sisi isap (Qs) dan
berbanding terbalik dengan kapasitas teoritis kompresor (Qth). Semakin kecil
nilai Qs maka semakin kecil pula nilai v. Ini disebabkan karena Qs
dipengaruhi oleh beda tekanan sebelum dan sesudah orifice (hair) dimana
semakin tinggi tekanan buang kompresor maka hair cenderung menurun,
sehingga kapasitas aliran udara pada sisi isap Qs ikut menurun dan
menyebabkan nilai efisiensi volumetrik (v) semakin kecil.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai