TUGAS:
Buat diagram alir pemilihan kompresor sesuai dengan
paper Khan (1984)
Daya Kompresor
Persamaan termodinamika dasar
15.1
Isentropic
Tahap compression
berikutnya
Gas cooling
Persamaan Umum
15.4
Figure 15.2(a) Enthalpy-Entropy Diagram for a 0.65-0.75 Relative
Density Sweet Natural Gas (METRIC)
Entropy – kJ/kmol
Figure 15.2(b) Enthalpy-Entropy Diagram for a 0.65-0.75 Relative
Density Sweet Natural Gas (ENGLISH)
DIAGRAM MOLLIER
Perhitungan Daya dengan Diagram Mollier
Bentuk lain dari Pers. (15.3):
𝑄. ∆ℎisen
𝑃=
3600(𝑀𝑊)𝜂isen
dengan
–P : daya kompresor (MW)
–Q : laju alir (kg/h)
– ∆ℎisen : perubahan entalpi isentropik (kal/mol)
– MW : berat jenis
– 𝜂isen : efisiensi isentropik
Example 3.10
Metana dikompresi dari 1 bar (100 kPa)
and 290K (17oC) ke 10 bar (1 Mpa). Jika
efisiensi isentropiknya 0.85, hitung energi
yang diperlukan untuk mengkompres
10,000 kg/h. Estimasikan suhu keluar gas
JAWAB
• Dari Diagram Mollier (Fig. 3.5) diperoleh:
kal
– 𝐻1 = 4500
mol
kal
– 𝐻2 = 6200 (lintasan isentropik)
mol
T1Z a R P2
h 1 1
MW P1
Compression Power
Kombinasi Pers. (15.4) dan (15.5)
1
A Ps P2
kW / Stage q T1 1 Z a 15.8
E 1 Ts P1
Daya Kompresor
𝑛−1
𝑍. 𝑇1 . 𝑅. 𝑄 𝑛 𝑃2 𝑛
𝑃= −1
3600𝐸𝑝 𝑛 − 1 𝑃1
• P : daya pompa (kW)
• Q : laju alir gas (kmol/h)
• R : konstanta gas ideal = 8.314
• T1: suhu masuk (K)
• n : rasio kapasitas panas politropik
Efisiensi Menyeluruh
∆h dan R
Specific Gravity (SG)
𝑀𝑊𝑔𝑎𝑠
SG=
𝑀𝑊𝑎𝑖𝑟
• MWair = 28.97
Rasio Kapasitas Panas ()
Bila fraksi komponen diketahui:
y C
i pi
y C 1.99
i pi
15.6
1
P2 hMW
T1 1 Z a
1 P1
R
1
A Ps P2
kW / Stage q T1 1 Z a
E 1 Ts P1
A MW q Ps
kW / Stage h
E R Ts
Faktor Kompresibilitas (Z)
Discharge Temperature (TD)
1
P2
1
TD T1 1
P1
15.9
Eisen
atau
T1 P2
1
Eisen 1
TD T1 P1
Nilai isentropic efficiency (Eisen)
• Kompresor sentrifugal: 0.7 – 0.75
• Kompresor resiprokal: 0.7 – 0.75 (HS = high speed)
• Kompresor resiprokal: 0.83 – 0.90 (LS = low speed)
Figure 15.4(a) Simple Correlation for Estimating
Compressor Power (Metric)
Figure 15.4(b) Simple Correlation for
Estimating Compressor Power (English)
Konversi
Ps Ta
Qa Q.10
5
15.10
Pa Ts
15.11
Estimasi Daya Kompresor dengan Nomograf
Relasi Eisen dan Epoly
n 1 1
15.12
n .E poly
n adalah rasio kapasitas panas untuk politropik
1
P2
1
P1
Eisen 15.13
n 1
P2
P1
n 1
Pendekatan Efisiensi Politropik
Figure 15.6 Relasi Eisen dan Epoly
Example 3.11
15 0.417
𝑇𝐷 = 288 = 455 K
5
1 1
Pada kondisi kritis: 𝑛= = = 1.715
1−𝑚 1−0.417
• HCl memiliki 𝑃𝑐 = 82 bar dan 𝑇𝑐 = 324.6 K
455+288
• 𝑇𝑟 purata = = 1.44
2(324.6)
5+15
• 𝑃𝑟 purata = = 0.12
2(82)
• Pada kondisi purata, Z = 0.967 (UniSim); Z = 0.962 (Figure 1 Rule of Thumb
hlm. 114)
𝑛−1
𝑍.𝑇1 .𝑅.𝑄 𝑛 𝑃2 𝑛
• 𝑃= −1
3600𝐸𝑝 𝑛−1 𝑃1
1.715−1
0.967 288 8.314 (5000) 1.715 15 1.715
= −1
3600(0.73) 1.715 − 1 5
= 6139 kW = 6.1 MW
Hasil UniSim: 6043 kW
Relasi ds dan Ns
Mechanical Losses
2
N
WL FL
1000
FL
18
16
14
12
10
6
TOTAL DAYA = kW/Stage + WL 4
0
0 5 10 15 20
Polytropic Head per Impeller
gc Z R T
us
MW
Diameter Impeller (Estimasi)
q
d
0.050u
Compressor Speed
60u
N
d
Figure 15.9 Kurva Karakteristik Kompresor
Sentrifugal
SURGE
• SURGE: Fenomena ketidakstabilan yang terjadi pada
saat laju alir rendah (lihat Kurva Karakteristik Kompresor)
• Surge melibatkan keseluruhan sistem, bukan hanya
kompresor, yakni semua kumpulan komponen yang
dilewati oleh aliran masuk (upstream) dan keluar
(downstream) dari fluida
• Kompresor tidak dapat mencapai tekanan keluar
sedemikian rupa sehingga terjadi serangkaian aliran balik
Choke (Sumbatan)
• Choke (efek “dinding batu” atau “stonewall” effect)
membatasi kapasitas kompresor
• Kondisi ini disebabkan oleh laju alir membatasi gas yang
melalui “mata” impeller pertama
• Aliran ini selalu lebih besar dari disain dan biasanya tidak
akan terjadi di bawah 115-120% rated capacity
• Kecepatan maksimum dibatasi oleh bilangan MACH
(kecepatan suara) dari gas
Choke (Sumbatan)
• Secara teori, efek choke akan terjadi pada harga ini,
tetapi prakteknya biasanya adalah membatasi disain pada
bilangan Mach 0.80-0.90
• Gas terringan yang dikompresi di mana choke menjadi
masalah yang signifikan adalah propylene
• Propana, butana, dan freon memiliki kecepatan Mach
sekitar 200 m/s pada -40oC
• Kompresi gas yang lebih ringan dari propana, choke
bukan menjadi perhatian praktis
Anti Surge Control
Contoh 15.1
1. Compressor Head
MWgas = (SG)(MWair)
2. Compressor Power
std m3 /d Ps T1
q
86400
P
T Z a m3 /s
1 s
3. Compressor Discharge Temperature (15.9)
4. Number of Impellers
5. Diameter Impeller (Estimasi)
std m3 /d Ps T1
q
3
Z a m /s
86400 P1 Ts
6. Specific Diameter and Speed
Disain Kompresor dengan UniSim
• Menggunakan komposisi gas Pertamina
RECIPROCATING
COMPRESSOR
Prinsip
Reciprocating
Compressor
Prosedur Kerja
Delivery pressure
Induced volume
Swept/displacement volume
Inlet pressure
Approximate
Valve
Losses
Prosedur Kerja
• Titik A menggambarkan akhir dari gaya kompresi
• Garis ABC menggambarkan gaya masuk total
– Bagian AB menggambarkan ekspansi gas yang terperangkap antara
piston dan ujung silinder pada tekanan P2
– Tidak ada gas baru yang masuk silinder hingga gas ini berekspansi ke
tekanan P1 (titik B)
– Volume V1 (garis BC) menggambarkan gas baru yang masuk pada gaya
masuk (suction stroke)
– Kapasitas silender tetap pada volume V1
– Volume ini, tergantung pada rasio kompresi (P2/P1) dan Volume Vc
Perpindahan Piston
dan Efisiensi Volumetrik
• Volume yang digambarkan oleh garis ABC disebut
perpindahan piston (piston displacement): volume gas
yang dapat dikompresi jika tidak ada ekspansi gas atau
Vd
• Besarnya tergantung pada ukuran piston, kecepatan dan
panjang gaya, serta apakah piston tunggal atau ganda
• Efisiensi volumetrik = V1/Vd
– Turun dengan naiknya rasio kompresi dan naiknya Vc
Rasio Kompresi per Langkah (R)
15.20
• Kurva A untuk unit yang integral atau dapat dipisahkan yang besar, pada rasio
kompresi rendah, operasi jalur perpipaan besar yang khas
• Kurva B untuk laju < 600 rpm
• Kurva C untuk laju > 900 rpm
• Tekanan masuk > 200 kPa (abs.) efisiensi 15-20% lebih rendah dari yang
ditunjukkan
Example 15.2
• 280 000 std m3/d (9.9 MMscfd) gas yang memiliki MW
20.3 ditekan dari 700 – 6000 kPa [101 – 870 psia] pada
kompresor integral laju rendah (low speed integral
compressor).
• Suhu masuk langkah pertama dan kedua adalah 40oC
[104oF] dan 45oC [113oF].
• Jatuh tekanan antar-langkah sebesar 40 kPa.
• Estimasikan keperluan dayanya!
1. Tekanan dan Rasio Kompresi
2. E, Z, k, dan m
• Gunakan Fig. 15.12 dan 15.13
– Fig. 15.12 pada R = 2.96 line B, maka E = 0.852
– Fig. 15.13 pada SG = gas/udara = MWgas/Mwudara = 20.3/28.97= 0.70 line
B, maka E = 0.98
E = (0.852)(0.98) = 0.835
• Faktor kompresibilitas (Fig. 15.3)
– 1st stage ZI = 1.0 dan ZD = 0.98
– 2nd stage ZI = 0.955 dan ZD = 0.945
• Rasio kapasitas panas (k) gunakan grafik di Rule of Thumb hlm.
115 pada MW = 20.3 k = 1.26 dan m = (k-1)/k = 0.206
3.a Daya Kompresor
3.b Daya Kompresor
3.c Daya Kompresor
Efisiensi Volumetrik
15.21
Volumetric Rate Gas
15.22
Displacement Volume
Example 15.3
• Menggunakan harga-harga pada contoh sebelumnya,
estimasikan ukuran silinder untuk kompresor berikut
• Speed = 400 rpm
• Stroke = 21.6 cm [8.5 in.]
• Normal clearence
– 1st stage = 7%
– 2nd stage = 12%
• Asumsikan: 2 silinder per stage dan semua
silindernya double-acting
1st Stage
2nd Stage
Load
15.24
ELECTRICAL DRIVES
Electrical Drives
• Tenaga listrik diperlukan untuk menjalankan kompresor (atau
pompa) dan dihitung berdasarkan efisiensi motor:
−𝑊. 𝑚
𝑃=
𝜂𝑒
• dengan W adalah kerja kompresi per satuan massa, m adalah
laju alir massa, dan adalah 𝜂𝑒 efisiensi motor listrik