PENERBIT ITB
CATATAN KULIAH
TI+344
EVALUASI EKONOMI PABRIK KIMIA
oleh
NAMA :
NIM :
ALAMAT :
{f"L
CATATAN KULIAH
Kl-344
EVALUASI EKONOMI PABRIK K]MIA
PENERBIT ITB
Bahan Pengajaran Diambil dari :
Teknik Kimia
Bagian dari ilmu teknik yang lingkup permasalahannya mengenai usaha untuk
membah sesuatu bahan menjadi bahan lain yang berbeda sifat fisik maupun sifat
kimiawinya dari bahan semula.
Dasar pertimbangan :
. memperoleh bahan yang dipandang memprmyai kemanfaatan yang lebih sesuai dengan
sesuatu kebutuhan tertentu.
r menciptakan bahan lain dengan nilai guna dan nilai tambah yang lebih baik dari bahan
semula.
r Pemisahan
o Pencampuran
o Penguraian dan pensintesaan kimiawi daripada bahan-bahan
Sistem Pemroses
o Untuk merealisasikan sesuatu proses diperlukan sarana
r Karena suatu proses dalam teknik kimia merupakan kumpulan operasi-operasi yang
terkait dalam suatu rangkaian yang terstruktur, maka sarana untuk meryujudkan proses
haruslah merupakan rangkaian perangkat-peran gkat yang j uga terstmktur.
. Rangll<aian dari perangkat-perangkat serta kelengkapan-kelengkapan yang terstrukfurkan
l. Feed Storage
2. Feed Preparalion
4. Product Purificatiorc
5. Product PackagingandStorage
6. Recycling, Recovery, and Storage
7. Pollution Contol
(1) Meneliti/mengkaji semua biaya yang terlibat untuk memproduksi sampai menjual
produk kimia yang dihasilkan-
(2) Menentukan j1unlah dana yang harus diinvestasikan untuk menghasilkan produk
(3) Mengevaluasi kelayakan (profitability) ekonomi dari pabrik'
Cara menentukan 'profitability' sangat banyak --, DCF salah satu yang terbaik.
II Capital Costs
- Fixed capital needed to construct the plant
- Working capital needed to operate land (upon
which it will be constructed)
Dalam suata kegiatan usaha, faktor manusia yang mengelola kegiatan saflgat
berperan dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha. Untuk itu sangat penting
juga dievaluasi competence, personaliry, dan motivation da-ri penyelenggara kegiatan.
Berikut ditunjukkan sekilas gambaran triangle of success (J. Frank Valle - Reistra, ref
no.3)
TECIINICAL COMPETENCE
{. Success in tackling technical
problems
* ability in problem synthesis:
o In facile application of
leamed theory
ln the organization of
technical matter
In oral and writing
expression
PERSONALITY MOTIVATION
2. Penggunaan Indeks Biaya (Cost Indices) didasarkan pada anggapan bahwa biaya
keseluruhan pabrik atau bagian peralatan akan bertambah dengan tingkat yang sama
setiap tahun.
7. "Detail Cost Estimore" didasarkan pada data jumlah dan harga seluruh bagran peralatan
mulai dari sambungan pipa T sampai ke peralatan utama yang dibutuhkan.
Cara ymrg paling baik mendapatkan perkiraan biaya :
+ ManufacturirrgChanges
+ Installation Changes
Cost Indices :
Perubahan harga dengan waktu ditunjukkan dengan index yang disusun oletr berbagai
institusi:
(l). The Chemical Engineering Plant Index
(2). Nelson Refiney Construction Index
(3). "Encost" Index
(4). The Marshall and Swift Equipment Index
Index digunakan untuk memperkirakanbiaya/harga pada tahun A bila hNga pada tahun
diketahui:
(index in year A)
Cost ln year A: x (cost in year B)
(index in year B)
. Capacity Relationship :
c, =l ll
/ ,\m
c.
Ir]
Ca Cost in dollars of a plant of Capacity A
Cb : Cost in dollars of aplant of capacity B
m Exponent
($ 82'000)
Installed Dryer Costs : S 63 000 - $ 98.000
2.3. Module Factor
Untuk memungkinkan peralatan utama berfungsi/beroperasi diperlukan peralatan
pendukun g be serta peng&ubungnya -
10
Study
tdetaittd
prelimioarYl
Prcliminary
{icitial budger}
I
I
l
De{initigt
{pcoicct csnuol}
t
I
Detailtd
{lirml
Penyebab utama dari ekskalasi tersebut adalah penafsiran yang berbeda terhadap
berbagai peraturan yang dapat menimbulkar pertentangan (conflicl"s) antara pemilik pabrik
dan lembaga pemerintahan selama konstruksi berlangsung. Dari 52 mega proyek yang
dikaji, cost overrun rata-rata 52o/o dari perkiraan detailed engineering.
II
menimbulkan terjadinya co$ ovenanzs bertalian
Persoalan dan peraturail yang
dengan :
masih
langsung dan diperlukan untuk pengolahan,
Dsarnping peralatan yang terlihat
keseluruhan
unhrk memrurgkinkan rnembangtrn
banyak komponen peralatan tambahan
tempat sehingga diperlukan lahan dan,,platform,,.
pabrik. Pabrik memerlukan ruang dan
Setiapperalatanharusdisanggadenganfondasiataukerangkametal'danjugasaling
- lain'
jaringan listrik' saklar' instnrmentasi dan lain
dihubungkan oleh perpipaan, konveyor,
Pabrikjugamemerlukanbangunanuntuklaboratorium,kantor,gudang,
bangunan pelindung/pengaman sebagian
atau keseluruhan
pemeliharaan atau mungkin
,,off.sire,,, termasuk didalamnya boiler, generator, layarran utilities,
pabrik. Fasilitas
peralatan transport juga diperlukan.
Di samping itu untuk membangun pabrik' diperlukan
Terakhir akan
supervisi dan keuntungan kontraktor'
biaya perancangan, biaya konstruksi,
ke4a (working capita[)'
diperlukan biaya "start-up" danmodal
KomponenyaogmenyusunBiayaKeseluruharrPabrikditunjukkanpadaTabel3-2'
Tabel 3-2
On-site Facillities
Process equiPment, such as Dryers
Towers, columns Pumps
Heat exchange Evaporators
' Fillers, centrifuges
Tanks
Reactors Insulations
Installalion costs Utilities
PiPing Yard imProvements
Electrical
@lade,Pavqfence)
Instruments painting
Foundations Railing,cart-alks
Platforms Safety equiPment
Buildings lnventory,suPPlies,catalYst
FireProofing Environmental facillities
Product storage, handling
t2
Construction Expense:
Engineering, design Tools- temporary facillities
Model- computers, softu,are
Supervision, overhead change, addrtiom
Constnrction equipment Licenses, fees
Accorinting, sheduling: planning Enr ironmental. safety.etc
studies, reports
Company costs:
Design. dralling Research and development
Engineenng Licensing fees
Owner's inspection Feasibility studies
Market research
Offsite Facillities
(lihat tabel 3.3)
Start up; working capital
Untuk penaksiran (perkiraan) biaya keseluruhan pabrik yang paling sederhana dapat
dilakukan dengan menjumlahkan seluruh biaya peralatan utarna yang dibeli untuk
membangun pabrik dan kemudian mengalikannya dengan satu faktor yang dikenal dengan
"faktor Larrg".
Faktor Lang mempunyai harga antara 3"4 - 5,2 tergantung dan jenis zat yang
diproses (cairan atau padat) dan kompleksitasnya,
Berbagai variasi telah dikembangkan untuk modifikasi faktor lang. inti modifikasi
adalah untuk memungkinkan merinci komponen yang terpenting dari pabrik keseluruhan,
dan merinci faktor pengali yang digunakan untuk harga beli (enclosed price) dari setiap
peralatan. Rincian komponen biaya dan faktor pengali berbasis harga beli peralatan utama
ditunjukkan pada tabel 3-3.
Manfaat melakukan perincian biaya dan faktor pengali setiap komponen adalah
dimrurgkinkannya melakukan "judgement" dari setiap faktor pengali masing-masing
komponen yang sangat membantu memahami biaya keselunrhan. Juga rincian komponen
biaya tersebut dimungkinkan untuk digunakan sebagai dasar dalam menuntun kegiatan pada
tahap pengembangan peralatan lanjutan ataupun pada evaluasi perkiraan yang lebih rinci.
Additional Factor.
Other capital requirements % of total plrrt
Offsites facilities 0-30
Plant start up 5-10
Working capital l0- 20 or l0- 35
Of mfg. cost
Selain terdapat kurva taksiran untuk peralatan proses sebagai fungsi kapasitas,
terdapat juga kurva taksiran biaya untuk keseluruhan pabrik (Appendix II (ref. 1)
t4
2) Penaksiran lain biaya keseluruhan pabrik sering dilakukan dengan menggrrnakan:
Pada Tabel 3.4 ditunjukkan nilai CR dari berbagai industri- Nilai CR bervariasi pada
Tabel3.4
Plottt Cost per Annual Ton of Produci, and Turnwer Ralio
pr Original Plant Cwt) Numberc
(Annual Sales Volue
Aceraldhyde 50 48 410
Acetic acid 2A 1,7 444
Acetone 200 3,4 140
Acrylonitrile 300 t,4 560
Aluimina 100 1,9 430
Alumtrrium Sulfate 25 1,5 130
Ammonia 330 o,63 130
Ammonium nitrate 300 4,6 28
Ammonium phosphate zsa 2,9 48
Ammonium sulfate 300 3,7 22
Benzene 260 8,1 51
Butadiane 254 1.8 140
Bulanol 100 1.4 480
Caprolactam 45 I,6 I 100
I5
carbon tstrachloride 30 1,r 420
Chlorine 300 I 190
Citric Acid os 4800
Cyclohexane 100 9 6l
Diphenylamine IO 2 1250
Ethanol 30 0,14 25AO
Ethanlamine 25 6,1 360
Etlrylbenzene/paraxylene 20 0,63 7AO
8.5 0_35 1000
Ettryl ctrloride l5 051 940
Etlryl ether 35 5,7 160
Etlrylene dichloride 25 o-57 600
Ettrylene oxide 200 I 740
Glycerine 35 ')) 810
Hydrogen peroxide 200 ,{ 180
Isopropyl alcohol 150 )\ 240
Maleic Anhydride 50 5,4 204
Msthanol 330 0,93 110
Melamine 70 4,94 810
Methyl Ctrloride 10 ,) 230
Methyl Isobutyl ketone ,< 1,8 400
Methyl Isobutyl carbonyl 10 2,1 530
Nitric Acid 2AO 4,1 46
Para xylene 2A o,24 1500
Phenol 204 2,1 284
Phosporous 100 I,'.l I 100
Phosphoric acid 2A 1',' 270
Phxhalic antrydride 200 2,7 240
Polyethylene 2A 0,38 1800
PolJpropylene z0 o,32 2800
Polyvinil Chloride 2AO 2,7 370
Propylene 20 1,9 180
Sodium carbonate (mine) 500 4,4 210
S odium carbonate (Brine) 400 0,18 460
Sodium metal 20 t,l I 170
Stlrene 500 5 110
Sulfur 15 o,24 490
Sulfuric acid 330 0,6 83
Titanium oxide 50 0,58 2800
Toluene discyanale 12,5 o,69 2900
Urea 200 2,4 84
Vrnyl acetate 200 1,9 420
Vinyl chloride 500 J.J ?24
Di sisi lain, harga CR untuk industri kimia bervariasi disekitar 1.0 (lihat tabel 3.5).
Dengan melibatkan biaya depresiasi sebesar 507o sebagai harga rata-rata untuk keseluruhan
dari pabrik, harga TR:0.5.
t6
Tabel 3.5
1 986 Financial Analysis for Various of the Lurger Chemicsl Companies
(b) Harga jual yang digunakan dalam perkiraan lebih besar dari harga sesungguhnya.
t7
(c) Perkiraan keseluruhan pabrik tidak menyertakan start-up, auxiliaries, working capital dll.
Jika tidak ada informasi yang memadai, harga TR : 0,5 umum digrrnakan sebagai dasar
kajian.
Factorv Exponents
Jika tidak disebut secara khusus, gunakan faktor 0.6 atau lebih tepat 0.64
Plant Modification
Cost estimares (penaksiran biaya) yang telah dibahas berkaitan dengan keseluruhan
pabrik atau pendirian pabrik baru. Karena alasan sulit mendapatkan perizinan, persyaratan
aturan lingkungan, dan teknolog yang sering berubah, sering diperlukan evaluasi pabrik
Iama dengan melakukan modifikasi. Pada prakteknya alternatif pembangrrnan pabrik baru
Iebih diutamakan daripada melakukan modifikasi pabrik larna
Prosedur perkiraan untuk modifikasi adalah persis sama seperti memperkirakan
pabrik baru, kecuali beberapa biaya komponen tertentu dihilangkan atau dikurangi (misal:
tanah tidak perlu dibeli: utilitas generator tertentu tidak perlu diganti)
- Start-up Expenses
- Working Capital.
'ft;:,
ffi
h
rv. BrAYA PROTILIKSI/OPERASI (MANTUFACTIIRII{G COST/
OPERATTF{G COST )
Fixed costs
Depreciations
Taxes, bussines and liceming fees, insurance
General and administrative expenses, corporatc overhead
Patents and royalties
Interest
t9
4.2 Efisiensi Produksi (On Stream Efficiency = OSE)
Tidak ada pabrik yang beroperasi terus menems sepanjang tahun dan ada kalanya
harus terhenti karena alasan mekanika, peralatan" gangguan listrik, kekurangan bahan
baln./penjualan, pembersihan/penggantian katalis atau pemberhentian (shut down) periodik.
Pada keadaan ideal, banyak pabrik menjadwalkan perawatan umum atau "turn
around' selama 2 minggu pertahun. Jika perioda pemberhentian (down time) hurya selama
2 mtnggu, maka OSE : 50/52:960/o.
Untuk standard praktek perancangan awal sering digunakan harga OSE : 90-95yo
(330-345 hari produksi).
Perlu dicatat bahwa tidak jarang beberapa industri mengoperasikan pabrik pada
kapasitas yang lebih tingg "debottle necking" $A-2Ao/o) di atas kapasitas rancangannya.
Dalam kaitan dengan evaluasi kelayakan ekonomi, penting untuk diketahui mana
biaya produksi yang harus terus dibayarkan dan mana yang tidak jika pabrik tidak
beroperasi.
r Bahan baku semua terkait langsung dengan produksi.
2A
V. CASH FLOWPABRIK
Project cost money merupakan besaran yang harus diperhitungkan dalam
perancangan suatu proyek yang terkait langsung dengan tujuan akhir yaitu memperoleh
keuntungan baik berupa keuntungan secara ekonomis 1 prqfr (contoh: pendapatan yang
dihitung dengan nilai uang) ataupun berupa keuntungan subjektif / benqfcial (contoh:
peningkatan nama baik, keuntungan politis) atau dapatjuga berupa keuntungan sosial
(contoh: peningkatan kualitas komunikasi masyarakat). Evaluasi keekonomian suatu proyek
merupakan kegiatan dalam mengkaji berbagai kemungkinan biaya yang harus dikeluarkan
untuk mewujudkan suatu proses pengolahan bahan, mulai dari pengadaan bahan dari
sumbernya, biaya awal salnpai akhir pengolahannya, lrtngga penjualannya yang dapat
memberi keuntungan yang diharapkan dari produksi barang tersebut. Untuk melakukan
kajian ini, perhitungan masing - masing faktor tadi harus dilakukan dalam unit yang sama
sebagai frmgsi dari waktu / umur pabrik. Hasil dari evaluasi ekonomi akan memberikan
beberapa kriteria sehingga informasinya dapat digrurakan untuk menunjukkan apakah
proyek tersebut menarik dan layak secara ekonomi'
140
130
120
110
100
=
Eso
880
37a
i60
o__
E5U
i4a
6 an
arn
6 '"
=0
E -ro 6 s laplA
o -20
-30
pada gambar 5. 1. Perlu diperhatikan bahwa proyek dalam konteks ini tidak hanya berkaitan
dengan rancangan dan konstruksi pabrik, tetapi lebih menyeluruh sampai umur operasi
pabrik. Pada saat proyek dimulai tidak ada uang yang dibelanjakan dan diterima yang
berkaitan dengan proyek tersebut dan cash flow proyek bernilai nol (titik A)" Dalam
evaluasi ekonomi, proyek dimulai pada saat cash .flow (aliran dana) pertama kali
berlangsung. Sebagai kelaziman, aliran uang yang berupa pengeluaran (.cash outflow)
bemilai negatif, sementara pemasukan / pendapatan (cash inflow) bernilai positif-
Tahap awal dari proyek terdiri dari pengembangfft rancangan dan aktivitas primer
lairrrya yang semuanya melibatkan pengeluaran uang sehingga kurva cumulalive cash .flov'
bernilai negatif dan turun sampai titik B. Kemudian dilanjutkan dengan tahap berikutnya
yaitu investasi modal awal dalam bentuk bangunan, pabrik dan peralatan. Pada tahap ini,
laju pengeluaran meningkat dengan tajam dan kurva turun menuju titik D dan mencapai
keadaan stabil pada titik E. Titik terendah (D atau E) memrnjukkan pengeluaran maksimum
atau hutang (.debil maksimum dari proyek. Setelah titik ini dicapai. seiring dengan waktu
pemasukan mulai didapat dari penjualan produk yang melebihi pengeluaran untuk biaya
operasi dan biaya produksi- Net cash flow mu/rai bemilai positif dan cumulative ca.;h flow
mulai meningkat. Setelah melewati titik E, kurva mulai naik dengan gradien tetap,
menunjukkan bahwa laju net cash flow (pendapatan dikurangi dengan biaya operasi)
bemilai positif dan konstan.
Pada titik F, cumularive cash.flow mulai berubah dari nilai negatif menjadi positif.
Titrk ini disebut break even point (BEP) dari proyek, yaitu saat pemasukan yang didapat
tepat seimbang dengan seluruh pengeluaran dari proyek. Setelah titik ini, seiring dengan
waktu posisi net cash akan bernilai positif dan terus meningkat dimana proyek akan terus
mengakumulasikan laba bersih. Akhirnya, saat umur proyek telah mendekati batas umur
akhir (titik G), laju pendapatan akan mulai turun. Hal tersebut bisa dikarenakan peralatan
pabrik yang sudah mulai usang, atau karena harga barangjatuh di pasar karena ada saingan
yang menjual barang dengan harga lebih murah. Alasan lain juga bisa karena penjualan
yang jatuh karena adanya barang lain yang lebih baik. Pada akhirnya, pabrik akan ditutup
total dikarenakan teknologi yang telah usang atau kelemahan komersial dan ini
menunjukkan masa akhir suatau proyek. Setelah titik ini, tak ada lags cash flow (titik H).
Jika pada batas umur pabrik u,orking, capital bisa didapatkan kembali atau nllai salvage
(rongsokan) dari bangunan serta alat diperhitungkan, nilai ini akan memberikan cash fTow
akhir.
Dagram cumulative cash flow yang lengkap bisa didapatkan secara akurat dari
laporan {records} proyek pada akhir masa proyek. Namun hal tersebut akan menjadi tak
berguna karena informasi yang dibutuhkan dmi kurva tersebut adalah untuk mengambil
kebijakan dalam menjalankan suatu proyek, sehingga seharusnya krva tersebut dibuat
berdasarkan estimasi sebelum proyek dijalankan dan bukan sesudahnya. Karena itu, gambar
5.1 sering digunakan rmtuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mengambil
keputusan apakah suatu proyek sebaiknya dijalankan atau tidak.
Penyusunan kurva cumulative cash fiow hanya berdasmkan perhitungan perkiraan
sehingga kenyataan yang dihadapi mungkin akan jauh berbeda dengan yang diharapkan. Hal
ini merupakan resiko yang selalu ada dalam menjalankan suatu proyek. Pada awaTnya,
rii
rii
penyusunan kurva dibuat dengan mengabaikan resiko tersebut serta deirgan asumsi bahwa
'iil
keadaan yang dihadapi akan sama persis dengan yang diperkirakan. Analisa ketidakpastian
,'il
,iir
:ll
serta resiko dalam usaha akan dilahkan pada tahap yang berbeda dalam menganalisa
,ril
23
VI. CASH FLOWPABRIK DAN EVALUASI EKOT\{OMI AWAL
Dari biaya investasi (capital cost), biaya produksi (production cosl) serta volume
dan biaya penjualan, cash flov, (aliran uang) dapat disusun. Pola cash flow dapat
menggambarkan pengaruh dari seluruh variable yang berperan dalam menyusun perkiraan
cash Jlow serta dapat pula dijadikan acuan dalam analisa keekonomian. Tujuan dari evaluasi
ini adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek (pabrik) menarik secara ekonomi dan
layak dijalankan. Pola cash flow dapat dijadikan bahan pertimbangan awal dalam
menganali sa pabrik tersebut.
Dalam menganalisa kurva cash flow, terdapat beberapa karakteristik penting yang
perlu diperhatikan. Sebagai contoh, posisi cash flow aldeir diinginkan sebesar mungkin (titik
H) terutama jika dibandingkan dengan banyaknya modal yang harus diinvestasikan (titik
D)" Bisa kita simpulkan pula bahwa jika kurva tak pernah bisa melewati garis posisi cash
fiow F, maka proyek tersebut berarti tidak bisa memberikan kountungan. Sebaliknya,
semakin tajam gradien garis kurva cash flow yang bemilai positif (DFGH), maka proyek
tersebut semakin menarik-
144
130
120
110
5 100
Ego
8Bo
:70
t60
gso
f4a
330
ot 2A
'i:
.s
10
E0
5
u
-ro
-20
6 I 101214
-30
-40
-50 CD
-60
project durations, years
24
Cara pengukuran lainnya telah banyak ditawarkan. Masing - masing cara bisa
ditampilkan sebagai kurva dari fungsi curmrlative cash flow atau hanya menampilkan
karakteristik tefientu dari kurva yang disertai informasi lain. Beberapa diantaranya
memberikan informasi yang rrrnum dan ernpiris nnmun gambaran analisa keekonomian yang
dapat dicermati tetap harus berdasarkan pengalaman penggunanya. Berbagai cara lain yang
lebih baik telah dikembangkan sehingga memungkinkan diperoleh informasi yang dinilai
cukup sahih {valid) sebagai acuan dalam memberikan arahan analisa keekonornian.
payback time diperlihatkan sebagai rentang antara AF. Nilai ini menunjukkan lamutya
waktu yang dibutuhkan agar proyek dapat menghasilkan pendapatan yang tepat seimbang
atau menutupi seluruh pengeluaran sebelumnya. Sebelum titik ini dicapai berarti pabrik
masih belum menutupi investasi yang ditanam; setelah melewati titik ini, keuntungan bersih
dari proyek sudah bisa didapat. Makin cepat titik ini dicapai, makin cepat modal kembali
dan proyek tersebut makin menarik secara ekonomi.
Payback time jaga bisa dipandang dalam bentuk altematif dan penggunaan lain
dalam analisa keekoniman pabrik. Contoh pendefinisian payback time yang' lain ialah nilai
yang menturjukkan junrlah tahun yang diperlukan untuk menutupi seluruh biaya investasi
yang dikeluarkan. Nilai ini baru mulai diukur sejak seluruh biaya investasi telah
dikeluarkan. Nilai ini tidak dapat memberikan informasi rate on investment dan
penganalisaannya sangat terbatas. Payback time juga mengabaikan segala sesuatu yang
teqiadi setelah breakeven point. Asumsiyang digunakan dengan cara ini adalah untuk pabrik
dengan payback time yang menarik akan rneberikan kurva yang meningkat dengan cepat
setelah kurva melewati gais cash Jlow F.
Payback time seingdigrmakan, terutama jika perkiraan keadaan pabrik untuk jangka
waktu yurg lama sulit dilalorkan dan informasi setelah breakeven point tak terlalu
dibutuhkan. Sebagai contoh, payback time menjadi sangat penting dalam evaluasi awal
untuk pabrik dengan resiko yang sulit diperkirakan. Dalam mengevaluasi proposal yang
masuk, payback time terlebih dahulu diperhatikan tanpa mempertimbangkan keuntungan.
Biasanya payback time berl<tsar antara dua hingga lima tahun. Penggunaan nilai ini sebagai
cara analisa perlu dilalnrkan dengan hati - hati, karena dapat memberikan penafsiran yang
keliru" Posisinya hanya sebagai rule of thumb dalam perkiraan kasar dari keekonomian
pabrik.
ROI : rasio perbandingan dalam persentase arrtara keuntungan tiap tahun selama unur
pabrik dibagi dengan investasi awal.
ROI bisa dihitung melalui perhitungan langsung cash flow pabrik atau dari diagram
cash flow. Semakin besar nilai ROI maka semakin menarik pula pabrik tersebut secara
ekonomi. Pendefinisian ROI sendiri beragam dan banyak yang memberikan definisi yang
berbeda. Definisi diatas merupakan definisi yang paling tepat dalam analisa kekonomian.
Pendefinisian ROI diatas berdasarkan pada informasi yang didapat dan cash flow yang
didalamnya tidak melibatkan perhitungan depresiasi. Berdasarkan gambar 6.1, ROI bisa
dihitung sebagai :
PH
ROI:- x l0O%peryear
PDxQD
Terkadang ROI juga digrurakan dalam perhitungan khusus dengan tujuan tertentu,
Definisi ROI lainnya adalah perhitungan ROI yang didalamnya melibatkan nilai depresiasi
26
dari pabrik selama umur pabnk. Pendefinisian yang bertolak belakang ini merujuk pada
alasan bahwa sebelum ROI dihitung, keseluruhan investasi haruslah telah tertutupi. ROI
baru mulai dihitung jika pengukrnan kermtungan telah berada diatas level untuk menutupi
investasi. Berdasarkan gambar 6.1, perhitungan ROI bisa dinyatakan sebagai berikut :
(PH - QD)
ROI (termasuk depresiasi) : x 100%
PDXQD
Karena itu, dalam menganalisa nilai ROI dari suatu pabrik, perlu diketahui terlebih
dahulu metoda mana yailg digunakan dalarn penentuan nilai tersebut. Hal itu juga perlu
dilakukan dalam membandingkan ROI antar pabrik yang berbeda. Sebagai contoh, nilai
ROI : 0 (untuk definisi pertama) berarti pabrik sama sekali tidak menghasilkan keunflrngan,
namln jika ROI : 0 (untuk definisi yang kedua) maka berarti keuntungan yang didapat
selama umurpabrik tepat menutupi seluruh biaya investasi awal dan tidak lebih sama sekali.
Dalam penentuan ROI dan Payback time, informasi yang digunakan sangat spesifik
dan keduanya tidak memberikan beberapa informasi penting lainnya. Pcyback time tidak
memberikan indikasi pada profitabilitas. Baik ROI maupun Payback time tidak
mennnjukkan pola perubahan darj cash flow terhadap waktu. Teknik pengukuran kelayakan
ekonomi lainnya yang bisa memberikan keadaan cash flow pabrik dari waktu ke waktu
adalah NPV (Ner Present Value) dan Discounted Cash Flow-
27
9"'l- "*"^
Bunga = interest = "Tlte cost of money". Unhrk selang waktu tertentu, tanglrJana
(pinjarnan) memiliki biaya atau bunga. Bunga atau "interesr" merupakan kompensasi bagi
kesempatan hilangnya keuntungan {tost af proftt) dari uang yang dipinjamkan, karena ada
selama5tahun;5x100 500 $
I:P.i.n
penerimaan pada tahun ke n ; S
s:P+1
: p1l _r in)
"Compound interest":
Bila bunga disimpan bersama principle, maka bunga yang disimpan tersebut akan
Sn:P(l +iim)-"
Maka, bisa dilihat bahwa semakin besar frekuensi penerimaan bunga, semakin cepat uang
berkernbang. Jika perkembangan bunga diberikan secara kontinyu, maka peningkatan uang
dapat dinyatakan dengan :
dS==Srdn
dengan nilai r merupakan laju bunga secara kontinyu (.continues interest rate) dan n
menyatakan waktu.
Jika nilai r bukan fungsi waktu dan dengan mengintegralkan persamaan diatas dari waltu
awal : 0 sampai waltu ke n, bisa didapat :
S=Pe*
Dibawah ini diberikan tabel yang menyatakan perbedaan hasil perhitungan bunga
berdasarkan perbedaan frekuensi perhitungan bunga.
Tabel 7.1
Bisa dilihat bahwa perbedaan frekuensi perhitungan bunga dapat memberikan hasil
akumulasi uang yang berbeda. Untuk perhitungan secara harian dan kontinyu,
perkembangan wmg memberikan hasil yang mirip. Sehingga, basis perhitungan secara
harian dan kontinyu biasa digunakan dalam perhitungan "discounted caslt flow" (DCF) atau
"present worth". Pada kenyataannya setiap basis perhitungan bisa digunakan untuk
menghitung keuntungan dengan syarat harus tetap konsisten dalam penerapannya.
7.2. PresentWorth (Present lhluel
.
Dalam menganalisa keuntungan yang bisa dihasilkan pabrik, perhitungan nilai
present value dair uang yang akan dikeluarkan didapat pada masa yang akan datang harus
diperhatikan. Jika diasumsikan sejumlah uang yang ditabung dan bunga yang didapat tidak
diambil, rnaka perhitungan secara contpound interest perlu diterapkan. Present value
menyatakan nilai uang yang perlu ditabungkan sehingga bisa didapat sejumlah uang tertentu
pada masa yang akan datang dengan nilai suku bunga yang ada. Hubungan antara jumlah
nang yang akan datang dengan present worth dinyatakan dengan "discountedfactor"-Nilai
p=S,(t+i)-"
dengan (1+i)- menyatakan discount factorbvnga tahturan (annual interest discountfactor).
Nilai ini bisa menjadi (l+i/m)-*n untuk frekuensi pemberian bunga m kali pada tiap
tahunnya. Untuk pernberian bunga secara kontinyrr didapat :
P = S,,e-*
dengan e-- menyatakan di"scounl foctor bunga secara kontinyu (.continues interest discount
factor).
7.3. Annuities
Annuities menyatakan pembayaran yang dilakukan secara bertahap (dicicil) dengan
interval waktu yang tetap. Hal ini biasa dilakukan dalam pembayaran hutang dan
pembayaran secara periodik untuk asuransi.
Salah satu tipe annuity ialah yang perhitungannya melibatkan pembayaran yang
muncul secara berkala pada tiap masa perhitungan bunga. Bunga dihitung baik dari modal
maupun dari bunga yang terakumulasi itu sendiri. Annuity mulai dihitung pada saat awal
perioda pembayaran pertama sampai pembayaran terakhir dilakukan. Jumlah uang yang
terakumulasi dalam annuity merupakan jumlah dari seluruh pembayaran ditAmbah dengan
compound ineterest ( asumsi tak ada penarikan uang) selama waktu tersebut.
Perhitungan nilai annuity tipe diatas bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Dianggap C merupakan nilai yang harus dibayar secara berkala selama n tahun. Bunga
pembayaran sebesar i dan S merupakan total dari jumlah uang yang harus dibayar,
Pembayaran uang sejumlah C pertama kali dilakukan pada periode pertama pembayaran dan
akan rnenanggung bunga untuk periode n-I. Pembayaran ini akan dikenakan bunga sebesar
C(l+i)n-I. Pada pembayaran perioda kedua, uang sejumlah C akan dibayarkan dan ini akan
30
menanggung bunga pada periode n-2. Jumlah uang yang telah terakumulasi pada
pembayaran sampai perioda kedua ini be{umlah R(1+i)n-2. Sebingga total seluruh
pembayaran sampai tahun ke n adalah
sn: c(l+iln-l + c(1+i)n-2 + c(t+iln-3 + ...+ c(l+i) + c
Dengan penyederhanaan didapat :
s,=c("4
I
Sebagai contoh, jika seorang insinyur menabung pada institusi yang melayani dana
pensirm sebesar $2.000 per tahrm dengan bunga l0o/otiap tahun (compound 4 bulan sekali)
selama 25 tahun, berapakah total dana yangiakumpulkan sampai ia pensiun ?
didapat:
,nc
+ rs
rn ataus : cf '-- - Il
c =
[r )
P=C(tti)'*l
i(t + i)'
Sebagai contoh perhitungan, penentuan present value pada annuity tahun ke-25 contoh
diatas.
P:C"^ ,l
re
3l
7.5. Capitalized Cost
Sebuah metoda tertentu biasanya digunakan untuk membandingkm total cost atau
nilai dari beberapa peralatan yang dinilai kompetitif dengan pertimbangan harga hipotiknya
jika alat tersebut diganti. Sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mengganti alat tersebut
trisa dihitung dengan cara sebagai berikut. Dianggap P merupakan besar present worth yang
bisa terakumulasi menjadi S,, selama n perioda dengan bunga i, Sn : P(l+i)n. Jika R
merupakan harga barang, maka bisa didapat :
R
'lr*- (r +i)'
-t
capitalizecl cost .
(r)
original cost I I+
[ (t- +i)" *t)
I
Dengan pengenalan tentang perhitungan bunga ini, dapat dilakukan perhatian pada
Market Research
Perusahaan besar pada umuilnya memiliki tim khusus yang menangani setiap
informasi yang dibutuhkan dalarn pertimbangan pembuatan suatu produk. Tim tersebut
kemudian mempresentasikan dan merekomendasikan keputusan yang setrailrrya diambil.
Keputusan tersebut bisa menjadi sangat kompleks dengan melibatkan banyak aspek seperti
ukuran pabrik, harga barang, discounts, teknik pemasaran sampai pengemasan.
Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah studi literatur yang 4da mengenai
produk, meliputi harga barang, pola perkembangan barang, penggunaan barang serta ukuran
hingga metoda transportasi dan penyimpanan barang. Langkah selanjutnya adalah jajak
pendapat dengan sebanyak mungkin konsumen. Apakah mereka akan membeli produk lama
atau membeli produk baru jika dalam kondisi tertentu.
lnformasi tadi akan menjadi sangat berharga dan bagian penjualan dan manajemen
akan memiliki acuan yang kuat dalam melakukan pertimbangan produksi.
32
Jika data yang didapat sedikit maka penjualan dan keinginan penerimaan barang
oleh konsumen menjadi tidak jelas, namrur perkiraan tetap harus dilakukan. Dalam
perkiraan keekonomian perlu dilakukan analisa sensitivitas (,sensitivity analyses) dengan
jumlah dan harga produk yang beragam.
biaya operasi. Nilai ini akan dikenakan pajak yang dihitung berdasarkan kebijakan
pemerintah setempat. Untuk melakukan analisa keekonomian sebaiknya perhitungan pajak
dilakukan dengan beban maksimum yang kira - kira akan diterima oleh proyek, kecuali jika
pihak manajemen telah memerintahkan untuk menghitung pajak dengan nilai tertentu.
Banyak pengurangan yang bisa dikenakan pada pajak, sedikit sekali perusahaan yang
membayar pajak dengan jumlah yang sesuai dengan j""rlah seharusnya berdasarkan
keuntungan kotor. Untuk perusahaan dengan pemasarirr barangnya secara intemasional,
pengurangan terbesar didapat dari adanya kredit pajak yang ia terima dari negara tertentu
karena ia membayar pajak pendapatan dari hasil penjualan barangnya pada negara tersebut.
Pengurangan ini dapat mengurangi beban pajak yang ditanggung pabrik, namun dalarn
analisa keekonomian, pengurangan ini jangan dulu diperhitungkan kecuali jika telah
Jika umur pabrik lebih dari figa tahun maka pabrik tersebut akan menerima kredit investasi
sebesar 10% dari capital co.r/. Begitu juga dalam penggunaan energi, namun keringanan
yang diterima lebih kompleks dan sebaiknya jangan dulu dimasukkan dalam perhitungan
jika keadaannya belum pasti.
JJ
SL-
total investment - total plant co,st termasuk di dalamnya start-up dan working capital)
Nilai ini biasanya dibandingkan dengan nilai lain yang didapat jika modal
diinvestasikan untuk proyek lain atau hanya dimasukkan ke bank dengan harapan
berkembang karena bunga. Perlu diperhatikan bahwa dalam perhitungannya telah
melibatkan depresiasi, pajak pendapatan, bunga pinjaman, jumlah produk serta harga
penjualan produk.
Nilai ROI bisa dihitung dengan basis yang beragam, misal ROI sebelum dikenakan B
I
pajak, atau perhitungan depresiasi dengan berbagai cara, dengan hargajual yang berbeda
dan sebagainya. Setiap proyek harus melakukan analisa ROI terlebih dahulu sebagai
Persamaan ini mengasumsikan bahwa working capital didapat kembali pada masa
akhir umur pabrik dan tak ada nilai scrap value dali pabrik. Semakin pendek payout period
maka semakin menarik pabrik tersebut secara ekonomi. Namun perlu dimengerti komponen
apa saja yang terlibat dalam perhitungan Payout Period tersebut.
VIII. Pf,RPAJAKANT DA]\ EVALUASI KEEKOI\OMIAI{
Pepajakan suatu perusahaan merupakan masalah yang kompleks dan penjelasan yang
diberikar disini mengenai pengaruh perpajakan pada evaluasi keekonomian merupakan
hasil pendekatan yang sederhana. Batasan pemikiran dalam perkiraan data yang digunakan
bisa dianggap sebagai hal yang bisa diterima rurtuk tujuan analisa keekonomian. Untuk
mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dalam masalah perpajakan, beberapa referensi
sebaiknya dibaca.
Setiap perusahaan dibebankan pa-iak untuk setiap keuntungan yang didapat. Tujuan
penting dari proyek adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan
inilah yang pada akhirnya akan dikenakan pajak . Pajak yang dikenakan akibat pendapatan
ini, harus dikeluarkan oleh perusahaan dan termasuk ke dalam pengeluaran (cash outflov).
Pencatatan waktu dari cash flow akibat pembayaran pajak, dilahrkan saat pajak
dibayarkan, yang biasanya dihitung setelah satu tahun keuntungan didapat. Cash flow pada
proyek bisa digolongkan menjadi "before tax" dan "qfter tax", yalrg berarti cash.flow yang
dihitung sebelum dan sesudah pengeluaran untuk pajak dibayarkan.
Jika seorang individu diwajibkan untuk membayar pajak pendapatan, maka
perusahaan diwajibkan untuk membayar pajak perusahaan (.corporation tax). Setiap
perusahaan harus selalu memperhitungkan pajak untuk setiap kegiatannya. Pada analisa
keekonomian, perlu diperhatikan pengaruh nyata dari proyek akibat perpajakan yang harus
ditanggung perusahaan di masa yang akan datang.
Keuntungan pre-tax tahunan (yang dihasilkan dari suatu proyek) merupakan cash
inJlow bersih dan proyek, yaitu pendapatan dikurangi biaya operasi. Keuntungan wajib
pajak (taxabte profit) merupakan nilai pre-tax profit yang telah dikurangi oleh capital
allowance. Pajak dari taxable profit termasuk pengeluaran dari perusahaan saat pajak
tersebut dibayarkan.
akhir kerjanya. Investasi juga bisa lunas dalam beberapa perioda waktu lainnya bergantung
35
q
pada aturan yang belaku. Nilai depresiasi dibuat berlawanan dengan pendapatan setiap
tahunnya. Hal ini bertujuan agar pada penghujrmg tahun umur pabrik, seluruh pengeluaran
investasi bisa ditutupi kembali atar "written off' (dihapuskan) pada akhir masa umur
pabrik. Hal ini dilakukan saat pengalokasian biaya dan termasuk hal mendasar dalam
manajemen- Informasi tersebut juga penting untuk pa-ra pemegang saham dalam
memonitori jalannya keuntungan dari proyek yang ada (dimana investasi awal telah
menyedot modal yang mereka tanam). Harus diingat bahwa nilai depresiasi bukan
merupakan pengeluaran yang nyata sehingga tidak dapat diikutsertakan dalam perhitungan
cash.flow proyek dalam analisa keekonomian.
Pada analisa keekonomian, pengeluaran dan pemasukan harus benar - benar terfulis
lengkap dengan waktu transaksi terlaksana. Hal ini juga mencakup investasi yang
merupakan pengeluaran pertama kali dari suatu proyek. Nilai depresiasi tahunan tercatat
dalam internal accounting book-keeping transfers. Nilai depresiasi tidak menjadi
pemasukan atau pengeluaran nyata dari proyek. Jika nilai depresiasi serta investasi
dimasukkan ke dalam analisa keekonomian sekaligus maka akan terjadi kesalahan yang
berpengaruh pada investasi untuk kelangsungan pabrik selanjutnya setelah umrn pabrik
habis. Jika nilai depresiasi dimasukkan sebagai tambahan dari investasi, akan terjadi
penambahan debit dari proyek dengan pengeluaran investasi dua kali lebih besar dari
seharusnya sehingga akan berpengaruh pada neraca akhir masa umur pabrik.
bangunan.
Untuk seluruh jenis pabrik dan mesin" nilai allowance yang biasa digunakan adalah
25o/o dari pengeluaran. Hal ini agak berbeda dari tahun - tahun sebelumnya , yaitu bahwa
allowance hanya dapat dihitung mulai dari tanggal saat pabrik mulai digunakan. Allowance
tahun pertama ini sudah tak digunakan lagi.
Allowance dengan tipe 25Yo, dihitung dalam pengurangan neraca dasar. Pada tiap
tahunnya, beberapa pengeluaran tertentu merupakan nilai yang written-down dari pabrik
yang telah terdepresiasi oleh nilai yang telah ter -written-down pada tahun sebelumnya.
Karena itu, nilai written-down tiap tahun akan selalu turun. Pada tahun akhir umur pabrik,
neraca allowance diperhitungkan untuk semua pengeluaran tertentu. Pengaruhnya adalah
bahwa seluruh pengeluaran awal dari pabrik bisa digunakan untuk memotong keuntungan
dari sebuah proyek untuk mengurangi kewajiban pajak pada akhir umur pabrik.
Jika pabrik memiliki scrap value (nilai sisa) pada akhir tahun, maka hal ini harus
dimasukkan sebagai capital ailowance sebagai fungsi dari selisih antzra pengeluaran awal
pabrik dengan scrap value. Hal tersebut bisa meningkatkan neraca tagihan dibanding
neraca allowance pada akhir tahun umur pabrik.
tahun pertama bisa ditekan dan 25oh writing-down allowance diambil seperti yang berlaku
untuk pabrik dan mesin.
Dalam perhitungan capital allowance, pengeluaran untuk pembelian tanah dihitturg
terpisah mengingat sifatnya yang tetap dan nilainya tidak dikenakan depresiasi. Nilai
working capital prur tidak dimasukkan dalam perhitungan capital allowance karena sifatnya
yang bisa diperoleh kembali (recoverable).
Contoh 8.1
a. Sebuah proyek membutuhkan pengeluaran sebesar 1.000.000 mu untuk pabrik dan
100.000 mu untuk bangunan industri, keseluruhannya dikeluarkan sekaligus. Proyek
tersebut diperkirakan berumur 5 tahun dan pabrik tidak akan menghasilkan scrap value.
Hitung nilai capital allowance.
b. Apa pengaruh pada capital allowance jika pabrik bisa menghasilkan scrap vclue sebesar
200.000 mu setelah 5 tahun ?
Kolom tahun ke 5 dari pabrik berubah menjadi :
37
Total capital altowance: I ]6.406 + 4000 : 120.406 mu
Perhitungan capital allowance untuk bangunan dan pabrik digambarkan di tabel 8.1.
c. Apa pengaruh pada capital allowance jika pabrik bisa menghasilkan scrap calue
sebesar 400.000 mu setelah 5 tahun ?
8.2. After-TaxCashflow
Untuk penjelasan after-tax cash flow digunakan contoh sebagai berikut.
Contoh 8.2
a. Proyek pada contoh 8.1 membutuhkan biaya operasi tahunan yallg tetap sebesar 150,000
I
mu dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar 500.000 mu. Hitunglah nilai cash
flow ba:&. be.fore-tax maupun after-tax dari pabrik. Asumsi bahwa pajak dibayar pada
tahun yang sama dengan saat pendapatan diterima.
Perhittrngan diperlihatkan pada tabel 8.2
Hihrng cashfirru after+ax dari pabrik jil<a scrap value pabr* sebesar 200.000 mu.
Perhitungan diperlihatkan pada tabel 8.3
Hit *g cashflow after-tax dari pabrik jika scrap value pabrik sebesar 400.000 mu.
39
EI
(D
o, o-
(^s.rrN)HC) o
t
"zF
(Do-
o
FD
Ho+)
l.45(/)t'.}PO
(D
o
c0
>Fi I
(9
15
A)
J1a
-PB6 <)
(D
<)
*ft o
N)O o-
OO
@ w+
F
\ O
0a
o
ID
I
c
o EA a
U JA o(D
U o tn tI ta (4 (I A() r
,trr o (\
C)(D
(ItI(r(Iu
'fAOa rs
:+,
(\ (I tn (Jr (^ t/r
:
o'
(\
,q
I
srr o I
Cfo k
(rti()(A(,
.O s OOOOO (D
OOOOO S.
OOOOO (D
(sF, rn G|.:1
tll \DO
O
i5-
sio pH H
tt
()J t, l)) (}) U) nd ts a 5g
(4()tI(^(I
OOOOO
-d
, til= =
u0
(D -'
S
ca
'u, waaou
(,lLA(r(}U
*"FT
u *$ Xe.
D t.>
EE
oI OOOOO
o) rf OOOOO
=^i{ i
-BEHN)
I.JO.E\O(^ Irl < lf
6\ Far
5SG\(AO
OO\NO() =A' (\
(.)E#ts["]
tJC)5\O(/r ,n{€ !
O,\O(aOO cD
O\OSBA 6
k
OFIFo u SS(}r(^O o*
=A)
OO\\JOO o
I.J\)N)E (^ iO ll p' \ C}\\OUOO \(\
t'J +. O
\OOrrooO\
(nuru)(ro
nrB 5 G oil-O ,-l
\ob){oo ., a t.) l.J H ,, Ix N- 90
.NH(rrOO ,T, \, t-)so(^\o
\o o (^coo\ rll Y. tv
oi (n(I(r(no
Cr
.,
s
ll ,r, I
\OUJ-lOO
StsuOO 'rr
oo
O
co{ lr)
w e9X
tr N o A
(,)
.N!
s
-00 -n
oo@
rrJ
oo C)
Hs B CO
-f
O.tr,p(rt,
(, (l) -uH'
rlNo,
t.) NJN N) (, :pt,
lr rrHcaAO\
( OOCa-lC)
o\ (}\ -l \o
(n oo Erq a LJ
5 o\ @O\H(AO
o\ Ca+
sb.) l-.) 's=,
IEX tr E,'u
DN)IJN)I})
t, ('\ --l \O H
\ouoo50r rrrqA
.sT
-rrR
P3.H'> O\coi(aE
5!-NJO TX
IJA\O(^O
* N) t\) i-) (, fxn
O\
\o (^ -l wa N
ll R>
caP 5(A
oo
sN) N) +€X >E
I
. sbi:D
w N) N) N)
t, o\ -a \O cD c's
6
oo5 ,sk
A
*N)
L1t
dx
io
O\hSU)uPO Hl
H
o
t9
r'
.dx!.ll
$*
hO
(^.E(})N)HO F+}
> E'E o
19
t a(D
E F9o
O O
O
(D
>6-X
5A ho
C) O s O a.
t
TE O
EU6 cl (D
<)
o o
so
O JA
a
O s
s <) EdI
O
lr 6 o IO o
c)o
(r(A(r(^() (-}B; o
O
o
99UUU Ud ita]
OOOOO lq (\ oo (\"
UJ
\(\
(^ (^ Lrr (, LA og il
() (4 tJi (^ (n
<)(}ooo *a
OOOOO
\(\
:f.
a-
si
t
oo<)o() la I
5
Pajak perusahaan yang dihasilkan dari proyek yang baru berjalan, dapat dipengaruhi
oleh keadan keuangan perusahaan yang dipengaruhi oleh seluruh proyek yang dijalankan
perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan perhitungan pajak yang dibebankan dihitung secara
kesellruhan dan tidak pada masing - masing proyek. Keuntungan dari suatu proyek bisa
digunakan utuk menutupi kerugian yang dialami perusahaan akibat proyek lainnya sehingga
keuntungan tadi tak perlu dikenakan pajak. Dalam perhitungan analisa perlu diasumsikan
bahwa keadaan keuangan perusahaan sedernikian rupa sehingga keuntungan dari suatu
proyek yang dijalankan tetap dikenakan pajak.
Pada beberapa kasus. bisa terjadi rllllai tax ctllowance yang dibayarkan lebih besar
dari pada kermtungan before-rax sehingga keuntungan wajib pajak dari perusahaan bernilai
negatif. Hal tersebut bisa dijadikan penutup kerugian akibat pajak dari perusahaan dan bisa
jika proyek tersebut merupakan satu -
dianggap sebagai pernasukan. Pada kasus lain,
satunya kegiatan perusahaan maka pajak credit tidak muncul sehingga tak bisa
diperhitungkan. Maka dalam hal tersebut nilai ini tidak dimasukkan sebagai cash flow dad,
proyek.
kebijakan yang berlaku. Untuk beberapa kasus, dana bantuan bisa sejurnlah beberapa persen
bahkan seluruh biaya pengeluaran untuk investasi. Dana tersebut mungkin didapat berupa
tunggakan dari pengeluaran yang harus dikeluarkan perusahaan , sehingga perusahaan
masih memiliki waktu untuk meningkatkan keuangannya sebelum jatuh tempo pembayaran
kembali. Nilai ini dimasukkan sebagai cash inflow setelah seluruh biaya investasi
dikeluarkan. Dana bantuan tidak dapat dikategorikan sebagai masukan sehingga tidak perlu
dibebankan pajak.
Jika suatu perusahaan telah memenuhi persyaratan untuk menerima dana bantuan,
perhitungan capital ollowance dimasukkan dengan berdasar pada selisih antarapengeluaran
investasi dengan dana bantuan investasi yang diterima.
Sebagai kesimpulan, perlu ditekankan bahwa perhitungan pajak yang dikenakan
pada suatu perusahaan serta pada proyek yang dijalankannya bisa sangat rumit. Jika tidak
dimiliki panduan perhitungan manajerial, panduan dari seorang ahli sebaiknya dilakukan
sebelum dilakukan analisa lebih lanjut.
42
IX. DISCOUNTTI{G, I\ILAI I]ANG BERDASAR WAKTT
{TIME VALUE OF MONEII) DAN NET PRESENT VALUE
Jika suatu perusahaan rnemiliki modal awalnya sendiri maka biaya tarrbahan seperti
diatas tak akan muncul. Namun, perusahaan tersebut akan kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan uangnya jika ia tabungkan uangnya ke bank sehingga ia mendapat bunga
atau ia tanamkan modalnya pada proyek lain yang sudah jalan. Nilai yang hilang ini disebut
"opponunily cosl".
Pengaruh dari bunga terhadap nilai uang merepresentasikan nilai uang tersebut (cosl
of capitaf). Dalam perhitungannya, pengaruh burga terhadap nilai uang dapat didekati
dengan 2 cara. Bunga dapat dihitung sebagai pengeluaran rutin yang harus selalu dibayar
karena adanya pinjaman atau juga dapat dihitung sebagai "discounted fbctot;' dari seluruh
cashflow proyek selama umur proyek.
datang akan memberikan perbedaan nilai. Hal ini karena jika kita memilikiuang senilai 100
mu maka uang tersebut akan bertambah banyak jika kita investasikan atau kita tabung
dengan perhitungan bunga seiring dengan waktu. Maka, dimilikinya 100 mu Sekarang akan
memberikan nilai lebih dibanding dimilikinya 100 mu pada l0 tahun yang akan datang.
Hal ini tidak berhubungan dengan inflasi. Perhitungan inflasi harus melibatkan
faktor lain, Perbedaan nilai uang berdasarkan waktu tadi dikarenakan adanya kemungkinan
pertambahan uang jika uang tersebut dimiliki sekarang (yang hal tersebut tidak akan
mungkin dimiliki jika uang tersebut tidak dimiliki sekarang). Karena uang merupakan
besaran yang bergantung pada waktu, maka dalam membandingkan nilainya pun tak bisa
dilakukan secara langsung. Perbandingan nilai uang dilakukan jika nilai yang dibandingkan
berada pada posisi waktu yang sama.
Pengaplikasian dari hal diatas adalah munculnya perhitungan nilai uang berdasar*an
present value danfuture value. Sebagai contoh jika kita menginvestasikan uang sebesar 100
mu pada suatu usaha yang stabil (tanpa resiko) dengan laju bunga l07o pertahun, Maka pada
tahun berikutnya kita akan memiliki uang sebesar 110 mu. Sehingga untuk mendapatkan
uang sebanyak 110 mu pada tahun depan, kita hanya membutuhkan uang sebesar 100 mu
sekarang (bukan 110 mu)- Begitu juga jika kita meminjam uang dengan besar dan laju
bunga yang sama. Maka pada tahun berikutnya kita harus membayar 110 mu (bukan 100
mu) untuk melunasi hutang sebesar 100 mu. Persamaan umum yang menghubungkan
penjelasan diatas adalah :
44
Tabel 9.I I)ata Perhittmgan NPV
Afier 1ax Di seor rnl
Cash flow factor Discounted
End of Mu 1/(1.1 )"t Cash flow
A B q_ A_{_E
----vt4!-L
0 -1 100000 1.0000 -t I
1 350000 0 9091 3181
2 3 I 6400 0.8264 261
3 294525 0 7513 221281
4 278719 0.6830 I
5 6658I4 0.6209 41341
-151758 0 5645 -8566
l8
tahunnya, maka perhitungan NPV bisa dilakukan dengan menjumlahkan seluruh cash flow.
Hal ini mungkin terjadi sebagai contoh dengan income yang stabil. pajak yang dibebankan
tetap serta biaya operasi danjumlah produksi barang yang tetap.
Untuk cash flow konstan sebesar C mu dari perhitungan akhir tahun ke m sampai
umur akhir pabrik pada tahun ke n, maka total PV proyek sebesar :
(' r-l
PV = ,*t , tL,- t,.a,--1
Contoh 9.2
Sebuah proyek memiliki data cash flow sebagai berikut. Pada akhir tahun ke 0 proyek
menginvestasikan modal sebesar 1.000.000 mu dan diikuti dengan pendapatan bersih
sebesar 300.000 mu selama lima tahrm. Hitunglah NPV proyek jika bunga yang digunakan
10o/a.
_ 3oo.ooo [, I I
0r(lrf. L 6D'" l
: 1.137.235 mu
PV tahun ke 0 : -1.000.000 mu
NPV 137.235 mu
9.3. Perhitunean Cash FIow Secara Kontinyu dan Non-TahuBan
Perhitungan NPV diatas menggunakan dua asumsi. Perhitungan ca.rh
flow tahunan
dilakukan dengan menjumlahkan seluruh kegitan yang terjadi pada tahun tersebut.
Perhitungan nilai discounted cash flow tahunan juga dilaL:ukan dengan interval tahun yang
diskrit. Hal ini bisa saja tidak sesuai dengan keadaan aslinya.
Dalam kejadian nyata, transaksi dalam cash flow dapat terjadi secara tak teratur.
Beberapa pengeluaran ada yang dikeluarkan secara rutin tahunan (seperti pembayaran
bunga hutang), dikeluarkan tiap 4 atau 6 bulan sekali (seperti pembayaran bahan mentah)
bahkan ada yang harian. Jika nilai NPV untuk transaksi seperti contoh diatas dilakukan pada
akhir tahun, maka akan terdapat kesalahan - kesalahan dalam perhitungan.
Contoh 9.3
Sebnah proyek memiliki data total cash flow sebesar 1000 mu. Jika nilai bunga sebesar
lAo/o, maka tunjukkan perbedaan perhitungan nilai PV jika transaksi dilakukan pada
a. Jika uang 1000 mu didapat sebagai pembayaran turggal pada akhir tahun awal operasi
(seperti asumsi awal),
PV pada akhir tahun pefiama : 1000 x (1,1)i : 909,1 mu
b. Jika uang 1000 mu didapat sebagai pembayaran tunggal pada pertengahan tahun awal
operasi, maka perhitungan yang dikenakan menjadi:
46
I
Jika uang 1000 mu didapat sebagai pembayaran dengan cara kontinyu selama setahun.
Maka persamaan yang digrrnakan pun akan berbeda. Untuk bunga sebesar i, cash
flou,
kontinyu C selama t waktu, maka persamaan PV menjadi :
iffi:roooH#=e538mu
perhitungan ini dapat lebih jelas dilihat pada tabel9.2
Bisa dilihat bahwa perbedaan perhitungan bisa terjadi jika basis waktu perhitungan
berbeda. Walaupun perhitungan biasanya dilakukan per akhir tahun, namun ktrrva NpV
yang disusun biasanya berbentuk garis kontinyu bukan berupa titik diskri#terpisah.
Tqbel 9-2 Perhitungan discount Factor dengan basis u,ahu yang berbeda
Perhitungan dengan nrlai discount rate juga bisa dilakukan bukan dengan basis
perhitungan pertahun. Misalkan untuk nilai suku bunga 10%, perhitungut discottnt rate
akan memberikan hasil yang berbeda jika dilakukan dengan basis waktu yang berbeda,
contoh :
Untuk perhitungan discount rate perlahun ( cara biasa ) untuk tahun pertama :
Discountrate =(r * ]o,t)' :0.909
Ct Ct
tr(,-)r r;6ffi-6
Dengan Ct adalah cash.flow pada akhir proyek ; t adalah umur proyek dengan m
adalah frekuensi perhitungan discount rate. Agar perhitungan menjadi kontinyu, m haruslah
menuju tak hingga. Untuk m menuju tak hingga didapat persamaan :
py = C,e-"
Npv='ir,r_,,
t=O
Penggunaan perhifirngan discount rate secara kontinyu bisa digunakan jika discotmt
rate merupakan suatu firngsi yang agak kompleks, misal dalam melakukan optimasi pada
desain pabrik. Untuk perhitungan praktis, biasanya perhitungan dilalnrkan dengan basis
perhitungan per tahm.
X. II\TBRPRETASI ATAU PEI{GKAJIAN KURVA NPV
Pada bab sebelumnya. telah dijelaskan mengenai discounting cash flow dafi dasar
untuk menlusun NPV suatu proyek. Bab ini akan menjelaskan tentang cara
menginterpretasi serta mengkaji hasil NPV yang didapat serta infomasi apa yang bisa
diambil.
suatu proyek. Gambar l0.l merupakan diagram kurva cashflowterhadap waktu. Pada tabel
10.2, kolom 2 terdapat rtrlai .flow proyek tiap akhir tahun. Kolom ketiga merupakan
cash
nilai kumulatif dari cash .flou,tiap akhir tahun. Kolom keempat merupakan nilai NPV
dengan bunga sebesar 107o untuk tiap tahun- Sedangkan kolom terakhir merupakan nilai
kumulatifNPV proyek tiap tahun.
Tabel 10.1
0,0 0,0
1,5 -8,5
0,5 -32,5
0,5 -1,5
0,5 1,0
0,5 2,5
8,5 168,0
1,0 14,0
1,0 9,0
1,0 6,0
I
l
I
160
140
1n
100
E
8ao
o
i
5
-9 60
s6
o4A
0
o
520
E
o
0
-24
-q
-60
Project durations, years
Tabel 10.2
Developed Cash Flow and Discounted Cash F-low Data
-8 7 19,8
19,8
30,2 10,14
q )')
7
49,9 16,5
l
9 19,8 69,7 8,38 24,
l0 19,8 89,5 7,62 32,5
1l 19,8 109,7 6,93 39,4
t2 19,8 129,0 6,30 45,
l l3 14,0 r43,0 4.06 49,
14 9,0 rc2,4 2.37 52,1
l5 0 158,0 IM 53.61
Gambar 10.2 merupakan gambar dari kuva NPV yang dihasilkan dari data diatas
Sumbu vertikal merupakan nilai kumulatif NPV. Sedangkan sumbu horizontal masih
160,0
140,0
Kurv
120,0
100,0
E
o
c> 80,0
C)
j 60,0
(L Kurva2..- --.
Z
o 40,0
w
i=
-g 20,o
E
5
o 0,0
-20,0
nurva r
-40,0 '\r-/
-60,0
-
Project Orrrfion., V.*
Dari gambar, bisa dilihat bahwa terdapat 3 kurva. Kurva I menunjukkan kurva
kumulatif NPV tanpa memperhitungkan nilai discounting factor (i : 0). Gambar ini akan
memberikan hasil yang sama dengan gambar kurva cumulative cash.flow proyek. Nilai NPV
pada akhir tahrm akan memberikan nilai yang sama dengan nilai akhir untuk kurva
cumulative cashflow.
Kurva 2 merupakan kurva cash /low yang dengan memperhitun$an discounted
f'actor sebesar 107o. Nilai NPV pada akhir tahun memrnjukkan nilai 53.610 mu.. Kurva 2
Iebih landai jika dibandingkan dengan kurva l. Hal ini dikarenakan pengaruh perhitungan
flow tadi. Nilai NPV negatif dari kurva 2 lebih kecil daripada nilai negatif
discounted cash
NPV untnk kurva 1. Begitu juga setelah tittk breakeven point dicapai untuk masing -
masing kurva, nilai positif NPV kurva 2 selalu lebih kecil dibanding nilai positif NPV kurva
I (tanpa perhitungan discounting). Nilai breakeven point wrfiik kurva 2 pun lebih besar jika
dibandingkan kurva 1 yang berarti payback time proyek dengan perhitungan discounting
.factor lebih lama jika dibandingkan tanpa discounting factor. Jlka payback time merupakan
I;_
kriteria yang digunakan dalam menganalisa keekonomian proyek, maka sebaiknya dipilih
nilai yang dalam perhitungannya melibatkan discountingfactor karena berarti nilai tersebut
didapat dengan memperhitungkan pengaruh dari cost o/'capital akibat adanya discounting
factor.
Jika nilai discounted faclor dinaikkan, kuwa yang didapat akan semakin landai serta
nilai NPV pada akhir masa proyek semakin kecil. Kurva 3 menunjukkan nilai NPV pada
akhir tahun bemilai 0. Nilai discounted factor pada kurva 3 sebesar 29.9o/o. Jika nilai
discounted factor yang dikenakan pada proyek diatas lebih besar da'.i 29.9o/o maka NPV
proyek akhir tahun akan menjadi negatif.
diinginkan. Nilai NPV juga meliputi nilai serta pengaruh dari harga uang pada suatu proyek
akibat adanya discounting pada cashflow denganbunga tertentu.
Semakin besar nilai NPV proyek, proyek tersebut semakin menarik secara ekonomi.
Proyek dengan NPV negatif memrnjukkan proyek tersebut tidak layak dijalankan. Proyek
seperti itu tidak akan memberikan keuntungan bahkan tak cukup untuk menutupi modal
awzl. Terkecuali jika proyek yang dijalankan bukan proyek yang berorientasi pada
Dalam menggunakan NPV untuk menganalisa suatu proyek, proyek tersebut bisa
dipandang sebagai perbandingan dengan alternatif standar nasional. Dengan cara ini, suatu
perusahaan akan menerima sejumlah uang yarg sama dengan jumlah NPV proyek pada saat
waktu yang sesuai dengan permulaan proyek dan menginvestasikanmya pada pasar tertentu
dengan tujuan mendapatkan pemasukan yang konstan dari bunganya. Jumlah total yang
diterima proyek sebagai hasil dari standar alternatif tadi akan sama dengan jumlah uang
yang dihasilkan proyek itu sendiri pada batas waktu umur pabrik, jika hasil pendapatan
bersih proyek (setelah dikurangi dengan seluruh biaya proyek) diinvestasikan pada suatu
pasar. Dengan cara ini , menjalankan proyek sama dengan mendapatkan pendapatan secara
cepat sejumlah NPV proyek tersebut. Jika NPV proyek negatif, maka menjalankan proyek
tersebut sama saja mendapatkan kerugian dengan cepat. Asumsi yang digunakan disini
adalah cost capital dari proyek serta bunga yang didapat dari investasi pada pasar sama
dengan discount rate proyek. Hal ini bisa dilihat lebih jelas pada contoh tO.l dengan
menggnnakan acuan data proyek pada tabel la.2 dangambar l0.l dan 10.2
Contoh l0.l
Data proyek ditampilkan kembali pada tabel 10.3. NPV akhir proyek sebesar 53.610
mu- Pada perhitungan standar altematif nasional, uang sejurnlah ini diinvestasikan pada
suatu pasar dengan bunga yang diterima sebesar l0olo (sesuai discount rate) selama 15 tahun
mulai dari akhir tahun ke 0. Nilai/zture value pada akhir tahun ke l5 sebesar :
Tabel 10.3
14
go 2,37 l,lmo 9,9C
7)1, qA
158,O 53,61
ProjectNPV (Prqect FV.
54