Anda di halaman 1dari 11

TK3202 Pengendalian Proses - T01- 25/01/2021 NIM:

Dr. CB Rasrendra/Dr. V. Wonoputri/Dr. Aqsho Nama:


Studi Kasus I: Tangki Pemanas
W3 (29 Jan / 1 Feb 2021)

Studi Kasus I: Pemodelan Tangki Pemanas (aliran overflow)


Simak Stephanopoulus, Sub Bab 5.4, hal 93:
Fokus: Penurunan Model Dinamika Proses // Model Input-Output Fungsi Transfer (Domain Laplace (s))
Sebuah tanki pemanas berpengaduk dengan aliran overflow F1, T1
berbentuk silider (𝑉 = 10𝑚3) digunakan untuk memanaskan
air umpan proses. Air umpan dialirkan ke dalam tangki dengan F, T
laju alir volumetrik 𝐹1 = 0,2 𝑚3 ⁄𝑚𝑖𝑛 dan suhu inlet 𝑇1 =
25℃. Panas dipasok ke dalam sistem sebesar 𝑄 =
5000 𝑘𝐽⁄𝑚𝑖𝑛. Pengadukan dilakukan sedemikan rupa
sehingga pencampuran sempurna terjadi. Densitas (𝜌 = Q
1000 kg/m3) dan kapasitas panas air diasumsikan tetap pada
proses pemasasan tersebut (𝐶𝑝 = 4,2 kJ/Kg.K).

Simak, Stephanopolus halaman 93:

1
TK3202 Pengendalian Proses - T01- 25/01/2021 NIM:
Dr. CB Rasrendra/Dr. V. Wonoputri/Dr. Aqsho Nama:
Studi Kasus I: Tangki Pemanas
W3 (29 Jan / 1 Feb 2021)

1. Deskripsikan pemahaman Anda untuk sistem dinamika dan pengendalian proses tangki pemanas (studi
kasus 1)

a. Apa tujan pengendalian yang


hendak dicapai?

b. Apa saja gangguan (disturbances)


yang diperkirakan muncul dan
bagaimana dampaknya?

c. Fenomena fisik/proses apa saja


yang berlangsung pada proses yang
hendak dikendalikan

d. Identifikasi variabel control, variabel


gangguan (disturbance), dan
variabel yang dimanipulasi.

e. Usulkan konfigurasi sistem


pengendali tangki pemanas
tersebut.

2
TK3202 Pengendalian Proses - T01- 25/01/2021 NIM:
Dr. CB Rasrendra/Dr. V. Wonoputri/Dr. Aqsho Nama:
Studi Kasus I: Tangki Pemanas
W3 (29 Jan / 1 Feb 2021)

2. Tulis kembali ringkasan hasil pemodelan pada kolom berikut:


a. Persamaan Dinamika

Proses

(state equation)

b. Variabel keadaan Variabel Input:

(state variable) Variabel

Output:

Parameter:

3. Simak dan baca Buku Stephanopoulus, hal 119-120 (Sub bab 6.3 Deviation Variabel)
Apa yang dimaksud variabel deviasi (variabel penyimpangan). Perhatikan kepentingan pengenalan
variabel deviasi dan tujuannya dalam sistem pengendalian proses berikut:
• Kepentingannya:
– Penyimpangan variabel (yang dikendalikan) terhadap keadaan setimbangnya (bukan dari
keadaan awal proses)
• Keuntungannya:
– Model menjadi lebih sederhana
– Nilai awal menjadi tentu (nol)
– Mudah diimplementasikan pada berbagai keperluan:
• Transformasi Laplace
• Pengendalian Umpan-balik

4. Hitunglah temperatur outlet air pada kondisi tunak 𝐹1,𝑠 = 0,2 𝑚3 ⁄𝑚𝑖𝑛, 𝑇1,𝑠 = 25℃, dan 𝑄𝑠 =
5000 𝑘𝐽⁄𝑚𝑖𝑛! Gunakan kondisi tunak ini untuk menyusun model dinamika proses dalam variabel
deviasi. Turunkan model dinamika dalam bentuk variabel deviasi terhadap keadaan tunak!:

a. Definisi variabel deviasi:

b. Persamaan Dinamika
dalam variabel deviasi

3
TK3202 Pengendalian Proses - T01- 25/01/2021 NIM:
Dr. CB Rasrendra/Dr. V. Wonoputri/Dr. Aqsho Nama:
Studi Kasus I: Tangki Pemanas
W3 (29 Jan / 1 Feb 2021)

5. Model Input-Output. Perhatikan catatan berikut:

Presentasi model dalam bentuk diagram blok bertujuan untuk:


a. Memudahkan dalam melihat keterkaitan input dan output dan interkoneksi
b. Presentasi yang baik untuk sistem jamak (sistem yang terdiri dari beberapa proses)
c. Presentasi logika yang lebih rasional
d. Digunakan lebih lanjut dalam perancangan sistem pengendalian

6. Turunkan fungsi transfer model dinamika proses input-output tangki pemanas tersebut! (gunakan
halaman keempat soal untuk penurunan model). Tulis hasil model dinamika pada tabel berikut:

Fungsi Transfer
Model Input-Ouput

7. Selesaikan studi kasus berikut dengan menggunakan model input-output fungsi transfer

a. Studi Kasus I.1: Gambarkanlah dinamika perubahan temperatur outlet jika pasokan panas (Q)
naik sebesar 20% dari kondisi dari kondisi tunak pertama: 𝐹1 = 0,2 𝑚3 ⁄𝑚𝑖𝑛, 𝑇1 = 25℃,
dan 𝑄 = 5000 𝑘𝐽⁄𝑚𝑖𝑛. Bapakah temperatur akhir outlet tangki pemanas dan berapakah
waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi tunak baru tersebut.

b. Studi Kasus I.2: Gambarkanlah dinamika perubahan temperatur outlet iika terjadi perubahan
proses berikut dari kondisi tunak awal (𝐹1 = 0,2 𝑚3 ⁄𝑚𝑖𝑛, 𝑇1 = 25℃, dan 𝑄 =
5000 𝑘𝐽⁄𝑚𝑖𝑛) jika: temperatur aliran inlet naik menjadi 𝑇1 = 25℃ dan (2) penurunan
pasokan panas sebesar 20%. Perubahan temperatur dan pasokan panas dapat dianggap terjadi
pada waktu yang sama dan berlangsung dengan cepat (fungsi step).

Anda mungkin juga menyukai