Anda di halaman 1dari 3

TK4007 Metabolisme Mikrobial – Ringkasan STKSR

Senin, 16 November 2020 Ricky Linarto 13018066


Sesi parallel I – Ruang B – B04 (Noviani Arifina Istiqomah- Syngas Fermentation for Production of
Ethanol)

Kebutuhan bahan bakar dunia terus meningkat. Syngas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar oleh
dua macam proses yaitu dengan sintesis Fischer-Tropsch dengan katalis logam pada T=220–350 °C dan
P= 20–30 atm atau dengan fermentasi anaerobic dengan temperature 37°C dan tekanan 1 atm.
Fermentasi anaerobic akan menghasilkan etanol. Dalam penelitian ini digunakan fermentasi untuk
menghasilkan Syngas dengan pertimbangan yang dapat diamati pada tabel 1.

Tabel 1. Pertimbangan untuk menggunakan fermentasi dibandingkan proses Fischer-Tropsch

Komposisi gas dapat berupa campuran dari CO 2, CO, H2, N2, CH4, dan sejumlah kecil NOx, SOx, tar, dan
hidrokarbon. Impuritas pada syngas dapat berupa nitrogen oksida, tar, H 2S , dan karbonil sulfida.
Gasifikasi biomassa diikuti dengan pembersihan gas dengan filter, menara kondensasi yang diikuti
scrubber aseton, dan zat kimia seperti natrium hipoklorit, kalium permanganat, dan natrium hidroksida.

Proses fermentasi memanfaatkan jalur Wood Ljungdahl dapat diamati pada gambar 1.
Gambar 1. Jalur Wood Ljungdahl

Jenis asetogen yang dapat digunakan untuk fermentasi syngas berasal dari genus bakteri Clostridium
seperti Clostridium ljungdahlii, genus bakteri Butryibacterium seperti Butryibacterium metalotropicum,
dan genus Alkalibaculum seperti Alkalibaculum bacchi. Kondisi operasi kebanyakan sekitar pH 6 dan
temperature 37°C.

Transfer gas ke cairan menjadi masalah. Untuk meningkatkan laju transfer massa, dilakukan peningkatan
area pertukaran massa dan peningkatan gaya pendorong. Produksi etanol dari syngas dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel 2. Produksi etanol dari syngas

Kesimpulan

 Fermentasi syngas dapat dilakukan oleh asetogen yang terdiri dari beberapa spesies dan dapat
memproduksi produksi berguna melalui jalur Wood-Ljungdahl.
 Medium pertumbuhan yang digunakan, pH, dan temperature ditentukan berdasarkan
mikroorganisme yang digunakan dan produk yang diinginkan
 Laju transfer massa yang rendah merupakan pembatasan dari fermentasi syngas.
 Laju transfer dipengaruhi oleh ukuran dan jumlah gelembung dengan mengatur kecepatan
pengadukan, laju alir gas dan cairan, dan konfigurasi reaktor.
 HFMR digunakan karena memiliki laju transfer massa yang besar tetapi dihambat oleh biaya
yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai