I.1_RODA KAKU
P
coulomb : F w
W P
0 3 : ini penting selama pengereman, harus dihilangkan sliding dari roda
- rolling : memberi arah gearak
- sliding : arah tidak stabil
pada gerak rolling : p MAX 0 w
Rr
N' rel
f0
Gaya yang melawan rolling disebut rolling resistance dan adalah bukan w
f0
Tanpa ( 0 ) P Rr W
R
f0 :
coef of rolling friction (koef, perlawan rolling), harganya ditentukan oleh macam
material/bahan dari permukaan-permukaan kontak/yang bersinggungan satuannya
adalah satuan panjang, cm, in
1
Mekanika Automobil
Sifat ban :
Kontak dengan jalan merupakan luas yang relatif besar. kontak pada roda kaku ideal
adalah garis lurus.
Rolling resistence : Rr = f w
f = dimensionless
R
= koef. Perlawanan rolling
= f ( R, bahan, V )
M
W = 0.015 bila jalan keras
= 0.02 + 0.1 tanah
R r fW P
Terutama deformasi ban, deformasi jalan, tumbukan ketidakrataan jalan dan bearing
friction. Panas yang terjadi ini equivalent sebagai work done by rolling resistence.
Gaya-gaya yang bekerja pada ban :
1. gaya berat statis/dinamis
2. gaya dorong/gaya abar
3. gaya balok
karena ban itu elastis maka perpindahan gaya itu selalu berhubungan dengan perubahan
bentuk dari ban.
Contoh :
jari - jari
U = peripheral wheel spedeed
V
U = R
V = U - U
y x
U
compression tension = kecepatan translasi roda
U V
contact patch
( latsch ) y
x U disebabkan oleh perubahan
bentuk ban.
2
Mekanika Automobil
Contact patch :
U U V
(latsch) slip S
V V
U karena
perubahan
bentuk U
U
Grafik Menurut KLAUE, 1938
g f (kecepatan)
P
, P W
W
Terlihat dari tes bahwa untuk mendapatkan mulai dititik nol. Jadi tanpa slip tidak ada
, yang juga berarti tidak ada P.
U
, dimana U = gaya thrust
Q
Q = beban
3
Mekanika Automobil
Jadi, agar ada harus ada slip, sehingga agar ada gaya U harus ada slip.
Dengan demikian gaya propulasi ( tractive effect )atau gaya abar hanya dapat terjadi
bila ada slip.
Perubahan bentuk telapak kontak :
Rolling resistence
f
U
V
U
V dorong > f freewhel
W W f
abar < f freewhel
dorong abar
N E E N
gaya abar - B
resultan - R
6
S Y
20 40 60 80 100 % gaya belok
gerak
- Bila B atau Y bertambah besar hingga R melampaui 0 harga koef. Gesek akan
tiba-tiba jatuh dengan cepat dari ke s dan ban mulai sliding/skidding
- Karena biasanya B tetap maka Y akan menghilang seluruhnya
- Oleh karena terjadi slidding maka gerak kendaraannya dipengaruhi oleh keadaan
mulai dari mulainya terjadi geseran (slidding).
- Hal-hal di atas dibuktikan secara eksperimen oleh Tschudakov, Berlin, 1953.
4
Mekanika Automobil
: panjang telapak, order = 5 cm
500 kg ban
250 kg w
roda kaku - baja
0 ( sudut slip )
10° 20° 30°
5
Mekanika Automobil
- Dari sini terlihat bahwa agar didapat Y harus ada sudut slip . Artinya tanpa
adanya slip tidak akan terjadi gaya belok.
- Untuk sudut kecil, kira-kira 0.1 rad, gaya belok (cornering lorce CF)
berbanding lurus dengan .
( camber thrust )
6
Mekanika Automobil
YC
tc
7
Mekanika Automobil
I.3_KARAKTERISTIK BAN
Grafik kwalitatip :
1] cornering
force
roda baja
0 ( sudut slip )
10° 20° 30°
2] cornering
force - Y
300 kg
200 kg
100 kg
0 ( nominal load )
50 % 100 % 150 % 200 %
cornering coef
0.20
0.15
0.10
0.05
0 ( nominal load )
50 % 100 % 150 % 200 %
8
Mekanika Automobil
cornering coef
50
aligning
torque, AT
kgm 20
10
0 ( sudut slip )
5% 10 % 15 % 20 % 25 %
-10
9
Mekanika Automobil
I.4_SUDUT BAN
1. Camber
King Pin offset
Intlingtions Tugas utama :
Camber
1. agar ada gaya aksial pada
bantalan
2. mengurangi = untuk
kendaraan penumpang
King Pin offset
e = ½ + 1
theoritical
center of rotation
of cambered wheel
caster muka 3 + 5
10
Mekanika Automobil
I.5_KONSTRUKSI BAN
TREAD
IMPACT PLIES
PLIES
SIDE WALL
FLIPPER
PLY TURN UPS
CHAFER
BEAD WIRES
Bagian :
1. Carcas atau body fabric atau cord plies
2. Impact plies atau breaker strip
3. Bead, yang terdiri atas multistrand steel cable yang dibungkus dengan kain,
gunanya supaya ban tetap pada rim
4. tread, yang memberikan kontak sebenarnya dengan permukaan jalan
5. Sidewall
Carcass : merupakan bagian utama dari ban, yang menerima tekanan dari dalam dan
juga mampu menahan beban, terdiri atas lapisan-lapisan kanvas yang disebut ply.
Chafer : suatu pelindung sehingga ban tidak rusak sewaktu dipasang pada rim (Veig).
Cord (benang) : dari nylon, dului rayon (tak tahan air)
Care memotong kanvas/ply :
- memanjang disebut radial ply
- miring 45, disebut cross ply
tread (telapak) : merupakan kembang-kembang, berguna pada waktu hujan, dan untuk
memberikan traksi.
Jika permukaan ban halus maka waktun hujan diantara ban dan jalan ada lapisan tipis
dari Fluida (fluid film) yang akan menimbulkan epek hidrodinamis sehingga ban
sliding.
Untuk mencegah slidding, maka ban diberi kembangan (treas) sehingga lapisan fluida
akan dipecah, sehingga efek hidrodinamis tak akan terjadi atau ban tetap bersinggungan
dengan jalan.
11
Mekanika Automobil
BAB II PERFORAMANCE
II.1_Perlawanan Rolling
Disebabkan oleh :
1. Kerja yang dilakukan karena melendutnya ban, deformasi ban
2. Masukkan roda kedalam tanah/melendutnya tanah, deformasi tanah
3. Kerja karena adanya slip V
4. Gesekan karena adanya udara yang dikompresikan dalam ban
(effek termodinamis) dan effek fan dari roda dengan udara luar.
12
Mekanika Automobil
II.2_Perlawanan Aerodinamis
Disebabkan oleh :
1. pressure drag karena bentuk mobil
2. gesekan pada permukaan mobil, teori Boundary layer dari Prandtl, L diluar
soundary
3. Layer tidak ada gesekan.
4. gesekan karena udara yang masuk dan keluar mobil, yaitu pendingin motor,
pendingin inteioe
p
dari mekanika fluida : Ra Ca AVR 2
2
dimana A = luas proyeksi (proyuection area) m2
Ca = coef of air resistence
VR = elative air velocity m/det
P = massa jenis, density. kgdet2/m4
1/8 = 0.125 kgdet 2/m 4
C a AV 2
Ra (kg) dimana V dalam km/jam
207.36
Atau
C a A (V ) 3
Na dengan 1 PS = 75 kgm/det
56 10
Menurut eksperimen Prof. W.E lay dari University of Michigan harga-harga Ca adalah
sebagai berikut :
Ca W X Y Z
F 0.35 0.65 0.32 0.24
E 0.32 0.26 0.25 0.17
D 0.30 0.23 0.21 0.12
C 0.30 0.24 0.20 0.12
13
Mekanika Automobil
C
D
W
X
Y
E Z
F
14
Mekanika Automobil
II.3_Perlawanan Tanjakan
Rg = W sin
G = h/sx x 100%
Sudut kecil --- sin = atau
Jadi perlawanan tanjakan
WG
Rg , Kg.
100
Beberapa harga G :
- super highway < 6 ½ % ( = 3 ½ )
- mountain : uphill 7% Jalan-jalan 2 jalur
downhill 8% Jalan-jalan 2 jalur
- rata-rata untuk pegunungan G < 12% ( = 7 )
Yang tertinggi G = 32 % ( = 180)
- untuk of the road vehicle & kendaran militer direncanakan untuk G = 60% ( = 31 )
II.4_Perlawanan Inertia
cara I
W
Benda / roda : translasi dan rotasi
K E = ½ m v2 + ½ IB 2
G=8 V = WR
IB 2
= ½ m v2 + ½ v
A R2
A
IB 2 1 I
rolling 100 % = ½ (m 2
)v (m G2
R 2 R
G = cenber of gravity
15
Mekanika Automobil
P R = m a R - IB = 0 ( lihat gbr )
a
P R = m a R + IB
R
IBa I
P = ma+ 2
a (m + B2 )
B B
IG
= a (m + )
IB R2
Equivalent dengan benda translasi
ma P
B=G a = p/mred
A
IG
mred = m + )
R2
IG
jadi : mred = m + ) = γ m dimana γ : mass factor
R2
untuk perbandingan transmisi i12 = z1/z2
I1 I 2 i122 .....
maka mred = m +
R2
Average value of mass factor γ for American car :
Vehichle type High Second First Low
Large passenger car 1.09 1.14 1.30 -
Small passenger car 1.11 1.20 1.50 2.40
Truck 1.09 1.20 1.60 2.50
me I I 2
γ = 1+ 1 ( w 2 )
m mR mR 2
16
Mekanika Automobil
II.5_Perlawanan Transmisi
Sebenarnya bukan gaya tetapi daya yang hilang selama proses transmisi dari daya motor
sampai roda, yang disebabkan :
1. koppling, transmisi, differential, U joint dan bantalan-bantalan merupakan f
(kwalitas pelumasan, kwalitas permukaan)
2. bergolaknya minyak pelumas dalam gear box --- merupakan f (kecepatan
motor, viskositas pelumas).
Biasanya dinyatakan dalam bentuk effesiensi yang dapat secara eksperimentil pada
dynamometer.
Untuk design permulaan :
1. koppling = 0.99 overall transmission
2. gear langsung = 0.98 effisiensi (total)
Ratio langsung = 0.95 direct gear = 0.90
3. differential = 0.95 lower gear = 0.85
4. joint-bearing = 0.99 + 0.98 very high reduction
= 0.75 = 0.80
Perbandingan kwalitatip perlawanan rolling perlawanan aerodinamis :
%
100
penumpang
80
Rr
truck
60
40
20
Ra
50 km / dj
30 60 90 120
17
Mekanika Automobil
Sifat-sifat perlawanan :
1. Dalam setiap pergerakan kendaraan, selalu ada perlawanan rolling dan aerodinamis.
Pengaruh aerodinamis baru penting > 30 km/jam.
Perlawanan rolling & aerodinamis = f (v)
Perlawanan tanjakan & inertia ≠ f (v)
2. hanya pada perlawanan aerodinamis tidak sebanding dengan w sedang yang lain
sebanding dengan w.
Cg
Timbangan
Wf Wr
p p
.
Secara berganti-ganti roda muka dan roda belakang ditambah seperti gambar atas.
Didapat : 1. wf, berat kendaraan roda depan
2. wr, berat kendaraan roda belakang
Jarak antara kedua sumbu roda depan dan belakang = 1
wr
Dengan M = 0 dihitung : I f 1
w
wf
Ir 1
w
W = berat kendaraan
18
Mekanika Automobil
Cg
w1 w2
l1 l2
W
D C
1
A Wr
r B
1
Wf 1 1
lf lr
Keadaan statis :
MA = 0
Wr’(1f’+1r’) = W1f’
W1f’ = wr’ 1 cos θ
1f’ = AB – CD
= a cos θ – (H-r) sin θ
Wr 1 cos θ = W a cos θ – W (H-r) sin θ
Wa W f 1
H r ( ) cot g θ
W
19