Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TEKNOLOGI PETROKIMIA

PROSES PEMBUATAN METANOL DARI SYNGAS

Dosen: Ir. Paryanto, M.S.

Disusun oleh:
1. Arfida Berliana S ( I0507064)
2. Danik Widi Astuti ( I0508030 )
3. Fawaidzdurahman ( I0508042 )
4. Merry Erlinda C. ( I0508055 )
5. Dewi Nurhayati ( I0508085 )
6. Eva Ferliana C. ( I0508088 )

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
BAB I
PENDAHULUAN

Metanol dapat diproduksi dari dua macam metoda yaitu metoda alamiah
dengan cara ekstraksi atau fermentasi, dan metoda sintesis dengan cara sintesis
gas hidrogen dan karbon dioksida atau oksidasi hidrokarbon atau dengan cara
elektro/radiasi sintesis gas karbon dioksida.
Perusahaan penghasil metanol di Indonesia diantaranya adalah Pertamina
dan PT. Kaltim Methanol Industry (PT. KMI) dengan bahan baku gas alam.
Pabrik metanol Pertamina berada di Pulau Bunyu dengan kapasitas produksi 110
juta galon/tahun sedangkan pabrik metanol PT. KMI berada di Kalimantan Timur
dengan kapasitas produksi sekitar 220 juta galon/tahun. Produksi metanol dari
Indonesia diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri antara 167.000
– 834.000 galon per bulan selebihnya dieksport ke Amerika , Korea , Jepang, dan
Taiwan . Saat ini kapasitas produksi metanol dunia diperkirakan sekitar 12,5
milyar galon (37,5 juta ton) per tahun.
BAB II
SPESIFIKASI BAHAN

A. Bahan Baku
Gas Sintetis (syn-gas)
Gas sintesis adalah campuran dari CO dan H2. Syn-gas dibuat dari reaksi
gas bumi melalui proses steam reforming atau oksidasi parsial.
- Steam reforming : campuran metana ( gas bumi ) dan uap air
dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis.
CH4 + H2O  CO + 3H2
- Oksidai parsial : metana direaksikan dengan oksigen pada suhu dan
tekanan tinggi.
2CH4 (g) + O2 (g)  2CO(g) + 4H2

B. Sifat Bahan
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga
mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana
(C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang
mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama
untuk sumber gas helium.

Sifat Fisis Metana


a. Rumus molekul : CH4
b. Massa molar : 16,042 g/mol
c. Wujud : gas tak berwarna
d. Densitas : 0,717 kg/m3 (gas , oC)
415 kg/m3 (liquid)
e. Titik leleh : -182,5 oC, 91 K, -297oF
f. Titik didih : -161,6 oC, 112 K, -259 oF
g. Kelarutan dalam air : 35 mg/L (17 oC)
h. Flash point : -188 oC
i. Batas ledak : 5-15%

Sifat Fisis Hidrogen


a. Rumus molekul :H
b. Massa molar : 1,00794 g/mol
c. Wujud : gas tak berwarna
d. Titik leleh : -259,14 oC, 14,01 K, -434,45 oF
e. Titik didih : -252,87 oC, 20,28 K, -423,17 oF

Sifat Fisik Karbon monoksida


a. Rumus molekul : CO
b. Massa molar : 28,0101 g/mol
c. Wujud : gas tak berwarna
d. Densitas : 0,789 g/cm3, liquid
1,250 g/L pada 0 oC, 1 atm
1,145 g/L pada 25 oC, 1 atm
e. Titik leleh : -205 oC, 68 K
f. Titik didih : -192 oC, 81 K
g. Kelarutan dalam air : 0,0026 g/100mL (20oC)

C. Sifat Produk
Sifat Fisik Metanol
a. Rumus molekul : CH3OH
b. Massa molar : 32,04 g/mol
c. Wujud : cairan
d. Bau : alkohol kuat
e. Warna : tidak berwarna
f. Densitas : 0,7918 g/cm3
g. Titik beku : 97,88 oC
h. Titik didih : 64,76 oC
i. Kelarutan dalam air : larut sempurna
j. Keasaman : 15,5
k. Viskositas : 0,58 mPa.s pada 20oC

D. Manfaat Produk (Metanol)


1. Metanol sering digunakan sebagai bahan aditif bagi pembuatan alkohol
untuk penggunaan industry
2. Sebagai bahan bakar
3. Pengawet mayat, biasanya digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno,
4. Sebgai bahan pendingin anti beku
5. Sebagai pelarut
BAB III
TINJAUAN TERMODINAMIKA DAN KINETIKA

A. Tinjauan Termodinamika
Berikut ini adalah data termodinamika setiap komponen reaksi pembuatan
metanol dari syngas:
∆H of ∆G of
Komponen
¿) (× 10-7 J/kgmol )
Karbonmonoksida (CO) -11,0530 -13,7150
Hidrogen (H2) 0 0
Metanol (CH3OH) -20,0940 -16, 2320
(Perry, )

Reaksi
CO + 2H2  CH3OH
 Panas pembentukan
∆H R = Σ∆Hof produk - Σ∆Hof reaktan

= ΔHof CH3OH – (ΔHof CO + ΔHof H2 )


= -20,094  107 J/kgmol – (-11,053  107 J/kgmol + 2.0 J/kgmol)
= -9,041  107 J/kgmol
= -9,041  104 J/mol
Hal ini menunjukkan bahwa reaksi pembuatan methanol dari syngas
merupakan reaksi eksotermis, melepaskan panas sebesar 9,041  104 J
per 1 mol karbonmonoksida yang bereaksi.
 Energi bebas Gibbs dan konstanta kesetimbangan

∆G o = Σ∆Gof produk - Σ∆Gof reaktan

= ΔGof CH3OH – (ΔGof CO + ΔGof H2 )


= -16,232  107 J/kgmol – (-13,715  107 J/kgmol + 0 kj/mol)
= -2,517  107 J/kgmol
= -2,517  104 J/mol
ΔGo bernilai negative sehingga reaksi dapat berlangsung.
 Konstanta kesetimbangan reaksi pada 298 K
∆Go = - RT lnK
-2,517 x 104 J/mol = -8,314 J/mol.K  298 K  ln K
ln K = 10,1591
K = 2,5286  105
 Konstanta kesetimbangan reaksi pada 523 K
K 523 −∆ H R 1 1
ln
K 298
=
R ( −
T 523 T 298 )
K 523 7
9,041× 10 J/mol 1 1
ln
-2,517× 107
=-
8,314 J/mol.K ( −
523 K 298,15 K )
K523 = 1,6984  1011

B. Tinjauan Kinetika
BAB IV
DESKRIPSI PROSES

1. Unit 100
 Pemanasan awal natural gas dan desulfurisasi
Gas alam dipanaskan dan dimasukkan dalam unit desulfurisasi untuk
menghilangkan kandungan belerang yang dapat merusak katalis nikel pada
reformer, setelah itu sebagian besar gas alam diumpankan untuk proses
reformasi dan sisanya diumpankan sebagai bahan bakar burner.
 Proses reformasi dan underfiring
Gas alam dan steam dcampur agar lebih homogen. Setelah itu campuran
dialirkan ke pemanas hingga temperaturnya mencapai 500oC. Gas sisa
pembakaran dibuang melalui system pemanfaatan panas buangan.
 Reformed gas waste heat recovery
Gas reformasi meninggalkan reformer dengan suhu 870oC, tekanan 19,1 bar.
Panas dari gas reformasi digunakan untuk pemanasan awal gas alam dan
pemanasan boiler, setelah dimanfaatkan sebagai pemanas suhu gas reformasi
turun menjadi 103oC kemudian didinginkan karena reaktor konversi methanol
membutuhkan gas reformasi bertemperatur rendah.

2. Unit 200 (Reaktor Konversi Metanol)


Merupakan unit pembentukan metanol dari gas sintesis reformer. Reaksi-
reaksi menghasilkan 3 produk sampingan yaitu air, aseton, dan etanol.
Pemisahan produk-produk tersebut melalui unit distilasi.
 Kompresi gas sintesis
Bertujuan untuk menaikkan tekanan umpan reaktor (gas sintesa) agar
didapat konversi yang tinggi.
 Tahap sintesa metanol pada loop sintesa
Reaksi sintesis metanol yang terjadi antara gas H2, CO, dan CO2 yang
bersifat eksotermis tejadi dalam pipa reaktor berkatalis tembaga.
3. Unit 300 (Pemisahan dan Pemurnian Produk)
Unit ini digunakan untuk memisahkan methanol mentah yang dihasilkan dari
gas-gas terlarut didalamnya. Proses pemisahan dilakukan dalam kolom
distilasi dengan prinsip perbedaan volalitas antara senyawa-senyawa tersebut.

 Penghilang Gas-Gas
Metanol mentah pada suhu 40oC dan tekanan 68,7 bar yang mengalir
dari metanol separator akan menuju ke bejana ekspansi yang
beroperasi pada tekanan 6,5 bar. Dengan adanya penurunan tekanan
ini, gas-gas terlarut akan lepas. Setelah itu, gas-gas terlarut yang telah
dipisahkan dari cairan dijaga konstan dengan menggunakan
pengontrol ketinggian.
 Penghilang Produk Samping Bertemperatur Didih Rendah
Volatile impurities seperti dimrtil eter, metil format, dan gas-gas inert
terlarut dipisahkan dari methanol mentah dan dinaikkan ke bagian atas
kolom distilasi bersama sejumlah uap metanol. Uap tersebut akkan
melewati suatu kondensor di mana sebagian besar uap metanol yang
terbawa mengalami kondensasi dan dikembalikan ke kolom distilasi
sebagai refluks. Gas-gas ringan laainnya yang tidak terkondensasi akan
dibuang. Metanol yang telah terstabilkan akan memasuki kolom
pemurnian methanol pada kondisi 80oC dan 1,5 bar. Pada kolom ini,
metanol akan menjadi produk atas sedangkan air akan menjadi produk
bawah kolom bawah. Air proses yang dihasilkan sebagai produk
bawah kolom distilasi akan dipompa menuju pemanas air proses. uap
yang menuju puncak kolom distilasi akan didinginkan oleh suatu
condenser di mana uap methanol akan dikondensasikan secara total
menjadi cairan bersuhu 69oC. Metanol terkondensasi ini selanjutnya
didinginkan lagi hingga mencapai suhu 40oC dan ditampung pada
suatu bejana penampung.
Alat-alat yang digunakan dalam proses:
1. Kolom Desulfurisasi
Desulfurisasai berarti proses pengurangan kandungan sulfur dalam
metanol. Temperatur dalam proses desulfurisasai berada dalam rentang 300 oC-
400oC dengan suhu optimum di 385oC. Menggunakan dua katalis CoMo dan
ZnO.
2. Reformer
Reformer ini digunakan untuk steam reforming (pembentukan uap).
Reaksi yang terjadi CH4 + H2O → CO + 3H2
Temperatur dalam reformer bisa mencapai 930oC dan menggunakan katalis
Ni.
3. Kompresor Gas Sintesa
Proses kompresi gas sintesis ini dilaksanakan dalam Syngas
Compresssor tipe sentrifugal yang digerakkan oleh extraction black pressure
Turbine. Kapasitas kompresor pada operasi normal adalah 60 ton/jam.
4. Reaktor Metanol
Reaksi pembentukan metanol berasal dari gas sintesa yang berlangsung
pada temperature 225-270oC dan tekanan kurang lebih 70 bar. Reaktor
berbentuk tubular, bagian tube berisi katalis dan menajdi tempat
berlangsungnya reaksi, sedangakan bagian shell berisi air pendingin.
5. Kolom Distilasi
Kolom distilasi digunakan untuk pemurnian methanol.
Cara Kerja :
Sebagian produk dicairkan dan dikembalikan lagi sebagai refluks. Gas yang
tidak terkondensasi disatukan dengan aliran purge dan nantinya ditampung ke
dalam penampung methanol.
Purge gas to flare

Purge gas Purge gas

Pure methanol
Natural gas matering Unit 100 Unit 300 methanol distilation
gas reformingUnit 200 Methanol syntesis

HP steam

Process steam Water process Methanol storage tank

MP steam

Unit 500 water treatment Unit 700 power generation


Raw water for dam
Elektrik power

LP Condensate Unit 100 unit 200 unit 300

Diagram Alir Proses Pmbuatan Methanol dari Sintesis Gas

Anda mungkin juga menyukai