Anda di halaman 1dari 12

Materi Pengayaan: Dasar

Optimasi Reaktor
Alimatun Nashira
Reaktor Berdasarkan Mode Operasinya
• Reaktor Kontinyu (Continuous • Reaktor Partaian (Batch Reactor)
Reactor)
1.Reaktor Aliran Sumbat (Plug Flow
Reactor, PFR)

2. Reaktor Tangki Berpengaduk


(Continuously Stirred Tank Reactor,
CSTR)
Reaktor Aliran Sumbat vs Tangki Berpengaduk REAKSI: A → R

• Reaktor Aliran Sumbat (Plug Flow Reactor, • Reaktor Tangki Berpengaduk


PFR) (Continuously Stirred Tank Reactor, CSTR)
Konsentrasi
CA, in reaktan A (CA,in) CA, in
CA, out masuk ke reaktor,
langsung turun
CR menjadi CA,out
CA,out ,
Konsentrasi reaktan A (CA,in) masuk ke reaktor, sehingga
secara gradual berkurang menjadi CA,out konsentrasi A
dalam
reaktor
sangat rendah
Seberapa jauh drop
konsentrasi A? Tergantung
waktu tinggal, τ
Apa saja yang dioptimasi untuk Reaktor?
Banyak sekali kemungkinan fungsi objektif
• Memaksimumkan produksi per batch
Contoh: 1x batch kita bisa produksi 100 kg zat kimia farmasi. Adakah variabel yang
bisa diubah supaya lebih banyak? Misal: mengganti komposisi umpan, temperatur
• Meminimasi waktu produksi untuk yield/konversi tertentu
Contoh: target konversi 80%, cari variabel yang bisa diubah supaya waktu tinggalnya
seminim mungkin. Misal: mengganti konsentrasi umpan, tekanan, desain reaktor
• Meminimumkan konsumsi energi dengan target yield/konversi yang sama
Contoh: target konversi tetap 80%, tapi penggunaan energinya harus minimum.
Mungkin harus mengganti desain reaktor agar pencampurannya optimal tanpa harus
banyak diaduk
• Dan lain-lain
Latihan berpikir logis untuk mencari fungsi objektif terkait
reaktor (bukan merumuskan!!!)

• Karena kalian belum belajar tentang reaktor sampai selesai, kita belum bisa
berlatih merumuskan fungsi objektif menjadi formula matematika
• Seorang engineer harus bisa berpikir logis untuk melihat parameter apa yang perlu
dioptimasi dan variabel apa yang penting
• Dengan materi dari slide sebelumnya dan wawasan yang sudah kalian punyai, mari
kita berlatih memilih jenis reaktor dengan logika optimasi
Contoh 1: Reaksi Tunggal, Reaktor Kontinyu A → R
• Jika persamaan laju reaksi/Hukum laju: r = k CA2 , lebih baik pakai PFR atau CSTR?
• Selain temperatur, dari persamaan tersebut, apa yang harus kita lakukan agar
reaksi berjalan dengan cepat?
• Jawab: CA harus dijaga semaksimal mungkin
• Pilih reaktor Aliran Sumbat (PFR)
Contoh 1: Reaksi Tunggal, Reaktor Kontinyu A → R
• Jika persamaan laju reaksi/Hukum laju: r = k CA-0.5 , lebih baik pakai PFR atau CSTR?
• Selain temperatur, dari persamaan tersebut, apa yang harus kita lakukan agar reaksi
berjalan dengan cepat?
Cek:
• Jawab: CA harus dijaga seminimal mungkin Jika CA = 2 mol/L ; laju r = 0.707 k
• Pilih reaktor Tangki Berpengaduk (CSTR) Jika CA = 0.5 mol/L ;laju r = 1.414 k
Contoh 2: Reaksi Seri, Reaktor Kontinyu A → R → S
• A adalah reaktan, R adalah produk yang kita inginkan,
S adalah produk samping (byproduct, tidak diinginkan)
• Ingin R banyak, S sedikit
• Variabel apa yang kira-kira harus diganti dari operasi
reaktor supaya kita mendapat R banyak dan S sedikit?
Key Decision Variable
• Temperatur? Mungkin berpengaruh, tapi tanpa ada
persamaan konstrain yang menjelaskan efek
temperatur, pengaruhnya bisa positif atau negatif.
Tugas insinyur optimasi
Temperatur adl variabel, tapi bukan key decision
untuk membuat model
variable matematika grafik di
• Waktu tinggal (τ) adalah key decision variable atas!
Contoh 3: Reaksi Paralel, Reaktor Kontinyu
• A adalah reaktan, R adalah produk yang kita inginkan,
S adalah produk samping (byproduct, tidak diinginkan)
• Konstrain kita adalah persamaan laju reaksi di
samping, ada 2 persamaan (untuk R dan untuk S)
• Jadi laju yang mana yang kita inginkan besar?
Objektif: Laju pembentukan R harus sebesar mungkin,
laju pembentukan S sekecil mungkin
• Kalau dinyatakan dalam fungsi objektif, berarti rasio rR
terhadap rS harus maksimum
Perhatikan bahwa yang bisa kita kontrol hanya CA (jika
temperatur konstan. Sebenarnya temperatur akan RALAT: k1/k2
mempengaruhi k1 dan k2
Contoh 3: Reaksi Paralel, Reaktor Kontinyu
• Kasus 1, jika a1 = a2
• Maka CAa1-a2 = CA0 = 1
• Sehingga rR/rS = k1/k2
• Semuanya konstanta, desain atau rangkaian reaktor
tidak berpengaruh (tidak ada topological optimization)
• Temperatur menjadi variabel untuk mengontrol rasio
nilai k

RALAT: k1/k2
Contoh 3: Reaksi Paralel, Reaktor Kontinyu
• Kasus 2, jika a1 > a2
• Maka CAa1-a2 = CApositif
• Sehingga CA harus dijaga sebesar mungkin
• Gunakan reaktor aliran sumbat (PFR)

• Kasus 3, jika a1 < a2


• Sepertinya bisa kalian tebak sendiri

RALAT: k1/k2
Contoh 4: Reaksi Tunggal, multireaktan A+B→R
r = k CAaCBb Perlu dianalisis apakah perlu
1) konsentrasi A tinggi, konsentrasi B tinggi
2) Konsentrasi A tinggi, konsentrasi B rendah (atau sebaliknya)
3) Konsentrasi A rendah, konsentrasi B rendah
Dari mana? Ya lihat nilai orde reaksi (pangkat)nya positif atau negatif. Lihat slide
sebelum2nya

Anda mungkin juga menyukai