Anda di halaman 1dari 37

Reaktor Batch

Kelompok 11 :
Devi Abriyani
Miftahul Janah
Tisya Ardiana

TEKNIK REAKSI KIMIA


Pendahuluan
Reaktor
Reaktor kimia adalah sebuah alat industri kimia , dimana terjadi reaksi bahan mentah menjadi hasil
jadi yang lebih berharga.
Reaktor terbagi menjadi 2 yaitu :
Reaktor kimia, tidak ada perubahan massa selama reaksi dan hanya berubah dari satu bahan ke
bahan lain.
Reaktor nuklir, ada perubahan massa yang berubah jadi energi yang sangat besar.
Tujuan pemilihan reaktor adalah :
Mendapat keuntungan yang besar
Biaya produksi rendah
Modal kecil/volume reaktor minimum
Operasinya sederhana dan murah
Keselamatan kerja terjamin
Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
Kapasitas produksi
Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya
Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk perpindahan panas
Batch Reactor

Reaktor kimia berdasarkan prosesnya ada 3 yaitu :

1.Reaktor Batch, tidak ada massa masuk dan keluar selama


reaksi. Jadi bahan dimasukkan, direaksikan beberapa waktu /
hari (residence time) dan dikeluarkan sebagai produk dan
selama proses tidak ada umpan-produk mengalir. Contoh :
fermentasi pembuatan alkohol.

Batch Reactor with Coflux Jacket


Keuntungannya :
Lebih murah
Lebih mudah pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per volume)
Kerugiannya :
Pengendalian suhu bermasalah
Lebih banyak pekerja, karena diperlukan utk pengawasan kondisi & prosedur yg berubah terus dari
awal sampai akhir
Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
Umumnya digunakan :
Fase cair
Skala proses yang kecil
Mencoba proses baru yang belum sepenuhnya dikembangkan
Memproduksi produk yang mahal
Proses-proses yang sulit diubah menjadi proses kontinyu
Jika bahan atau hasilnya perlu pembersihan
Proses memerlukan waktu lama
2. Reaktor Kontinyu, proses umpan dan produk mengalir secara terus-menerus.
Keuntungannya :
Alat lebih kecil dan murah
Bahan yg diolah lebih sedikit shg resiko kerusakan bahan lebih kecil
Kondisi operasi lebih seragam
Produk seragam
Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam kapasitas kecil2
Biaya operasi & investasi rendah
Pengendalian kondisi operasi yang mudah
Ada 2 reaktor kontinyu :
1. Mixed Flow Reactor (MFR), reaktor tangki berpengaduk dimana umpan masuk, diproses
beberapa waktu (residence time) lalu produk keluar. Biasanya reaktor jenis ini disusun paralel
sehingga mempunyai kapasitas yang besar dan efisien waktu.
Keuntungannya :
Suhu & campuran dalam reaktor sama (homogen) karena pengadukan
Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang isotermal bisa terpenuhi
Kerugiannya :
Untuk volume yg sama konversi lebih rendah daripada PFR
Tidak baik utk fase gas karena rentan bocor
2. Plug Flow Reactor (PFR), reaktor alir pipa, dimana umpan masuk pada masukan pipa, terjadi reaksi
sepanjang pipa lalu keluar. Konversi semakin lama semakin tinggi di sepanjang pipa. Contoh
petrokimia, pertamina
Umumnya digunakan :
Fase gas dengan tekanan dan suhu tinggi
Keuntungannya :
Konversi yg cukup tinggi dibanding MFR
Waktu yg relatif lebih singkat
Kerugiannya :
Perawatan yang mahal
Memerlukan waktu utk kondisi steady state
3. Reaktor semi-batch
Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
adalah jenis yang paling sering digunakan dalam industri kimia, terutama di
cabang kimia halus, di laboratorium kimia organik dan dalam proses
bioteknologi.
Motivasi untuk Menggunakan Semi-Batch Reaktor :
Kontrol konsentrasi reaktan untuk meningkatkan selektivitas reaksi.
Penambahan reaksi sedikit demi sedikit untuk mengontrol distribusi
komposisi produk (e.g polimerisasi).
Kontrol produksi panas reaksi (reaksi eksoterm).
Reaktor Batch

Reaktor batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi
berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan
persamaan kesetimbangan dan stoikiometri.Reaktor ini biasanya sangat cocok
untuk pokduksi berkapasitas kecil.
NERACA MASSA
If constant density
If If
constant constant
volume volume

Karena volume tetap maka, perubahan


volume (dV) = 0
Example 1
Untuk reaksi A  produk, dimana laju (-rA) di konvesi ke
CA, dengan kA tetap, menunjukan bahwa waktu yang
dibutuhkan untuk menerima konversi fraksional dari A
(fA) adalah dari konsentrasi awal reaktan CAO .
Asumsi reaksi terjadi pada volume tetap reaktor batch !
Penyelesaian
Space Time and Space Velocity
Space Time
adalah waktu yang diperlukan untuk mengumpankan sejumlah zat/pereaksi pada
kondisi tertentu ke dalam reaktor sehingga, proses reaksi dapat berjalan.
Satuannya : [waktu]
Space Velocity
adalah jumlah reaktor dengan volume tertentu per satuan waktu yang dapat
menerima umpan pada kondisi tertentu sehingga, reaksi dapat berlangsung.
Satuannya : [waktu-1]
General Mole Balance Equation

Persamaan neraca mole pada elemen volume dV

R masuk – R keluar + R generasi = R akumulasi

27
Mole Balance on Different Reactor Types

Reactor Differential Algebraic Integral


Type
Batch

CSTR

PFR

PBR

28
NERACA ENERGI; TEMPERATUR
BERUBAH
• Bentuk umum:
R in – R Out + R gen = R acc
• Untuk RB: Panas masuk dapat dari
pemenas koil/ jaket, panas keluar dapat
dari pendingin koil/ jaket, dan panas
generasi adalah panas yang dihasilkan
atau dibutuhkan oleh reaksi
Transfer panas: R in/ R out ditunjukkan
dengan pers.:
Q = UAc(Tc – T)m

U = koef. Transfer panas keseluruhan, J m-2s-1K-1


atau w m-2 k-1  ditentukan dengan perc. Atau
korelasi empiris
Ac = Luas pemanas/ pendingin koil
Tc = Suhu koil
(Tc – T)m = beda suhu rata2 DTm utk trasfer
panas
Bila Q >0 (Tc>T)  Panas masuk
Q<0 (Tc<T)  panas keluar
Panas generasi:

R gen = (- ∆HRA)(-rA) atau (-∆URA)(-rA)V

Bila ∆HRA > 0 (reaksi endotermis)


HRA > 0 (reaksi eksotermis)

Panas akumulasi:
Racc = dH/dt = Nt Cp dT/dt = mt Cp dT/dt
Total mole: n
Nt = ∑ Ni (termasuk inert)
i =1
Kapasitas panas sistem pada P tetap:

dengan xi = fraksi mole komponen i

Massa total sistem

Kapasitas panas spesifik sistem:

dengan wi = fraksi massa komponen i

Neraca energi RB non isotermal dan non adiabatis:


Example
Dekomposisi fasa gas A --> R + S, dilangsungkan dalam reaktor batch
dengan kondisi awal T0 = 300 K, V0 = 0,5 m3, dan tekanan total
konstan 500 kPa. Harga Cp untuk A, R, dan S adalah 185,6; 104,7;
dan 80,9 J mol-1 K-1. Entalpi reaksi = -6280 J mol-1 dan reaksi orde
satu terhadap A dg kA=1014e-10000/T h-1 .Tentukan fA dan T sebagai
fungsi t, bila Q = 0, fA = 0,99.
Penyelesaian
Pers. Laju reaksi :

Dari pers. NM :

Substitusikan (-rA ) diperoleh :

............... (1)
Dengan Ka = 1014e-10.000/T ............(2)
Neraca energi operasi adiabatis(bila -∆HRA, Cp, dan nt konstan):
Substitusikan ke pers. Neraca Energi :
RB Operasi Isotermal
f A2
df A
t= A0 ∫ (densitas konstan)
C f A1
− A
r
(densitas konstan)

Contoh 12-1 Missen


Determine the time required for 80% conversion of 7.5
mol A in a 15-L constant-volume batch reactor operating
isothermally at 300 K. The reaction is first-order with
respect to A, with kA = 0.05 min-1 at 300 K.
Solusi contoh 12-1 Missen

88
Pengendalian Transfer Panas Untuk Menjaga Kondisi
Isotermal
• Bila reaksi eksotermis atau endotermis, maka diperlukan
pengendalian temperatur (T) untuk menjaga kondisi
isotermal dengan memberi pendingin atau pemanas
• Tinjau reaksi: A + • • •  Produk
• Operasi isotermal  dT/dt = 0, sehingga

Dari neraca mol reaktor batch


Substitusi ke pers. Energi didapat

Bila diasumsi temperatur koil (Tc) konstan

73
OPERASI NON ISOTERMAL
• Adiabatis (Q = 0)
• Non Adiabatis (Q ≠ 0)

Operasi Adiabatis:
Temperatur akan naik dalam reaksi eksotermis dan turun
dalam reaksi endotermis
Persamaan Neraca Energi Sistem Adiabatis, Q = 0

Substitusi (-rA)V dari neraca massa dalam term fA

75
Karena hubungan dfA/dt dengan dT/dt adalah implisit
terhadap t, shg pers. menjadi

Di integralkan:

Bila (-∆HRA), Cp, dan nt konstan

t
Waktu yang diperlukan untuk mencapai konversi fA,
dari pers. Neraca massa:

76
Algoritma menghitung t RB Adiabatis

• Pilih harga fA: fA0 ≤ fA ≤ fA (ditentukan)


• Hitung T pada fA dari pers. Neraca energi
• Hitung (-rA) dari persamaan kecepatan
• Hitung volume dari persamaan keadaan
• Ulangi langkah 1 s.d. 4 untuk beberapa
nilai fA
• Hitung t dari pers. Neraca massa

77
Example
Tentukan Q yang diperlukan untuk menjaga kondisi
reactor isotermal dalam contoh 12-1, jika HRA = -
47500 J mol-1, dan UAc = 25,0 WK-1. Apakah Q
mewakili kecepatan penambahan panas atau
pengambilan panas ?
Penyelesaian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai