Anda di halaman 1dari 25

PLUG FLOW REAKTOR

REACTOR PLUG FLOW


D E F I N I S I
Adalah suatu alat yang digunakan untuk
mereaksikan suatu reaktan dalam hal ini
fluida dan mengubahnya menjadi
produk dengan cara mengalirkan fluida
tersebut dalam pipa secara
berkelanjutan (continuous). Biasanya
reaktor ini dipakai untuk mempelajari
berbagai proses kimia yang penting
seperti perubahan kimia senyawa,
reaksi termal, dan lain-lain. Dimana
katalis diletakkan pada suatu pipa lalu
dari sela2 katalis dilewatkan bahan
baku, seperti air melewati sela2 pasir
pada saringan
Space Time (σ )
Adalah :
waktu yang dibutuhkan untuk memproses satu
volume reaktor dari umpan yang diukur pada
kondisi tertentu

V = volume reactor yang ditempati fluida


υo = laju aliran umpan kondisi tunak pada
kondisi saluran masuk

Contoh:
σ = 2 menit, maka setiap 2 menit 1 volum umpan
reaktor pada kondisi (T,P, fase) tertentu telah
diproses oleh reaktor.
Space time tidak sama dengan waktu tinggal rata2
Karena, Space time tidak tergantung keadaan
operasi dalam reaktor, sedangkan waktu tinggal
rata2 dihitung setelah proses T & P didalam reaktor
ditentukan.

Space time = waktu tinggal rata2


jika :
• P & T diseluruh reaktor tetap
• ρ (densitas) tidak tergantung konversi
Space Velocity ( S )
Adalah :
Jumlah volum umpan reaktor pada kondisi tertentu
yang dapat diproses dalam satu satuan waktu.
S = 1/σ

Contoh :
S = 5 perjam
• Artinya 5 volum umpan reaktor pada kondisi tertentu
telah dimasukkan kereaktor dalam waktu 1 jam
•Kondisi space velocity tergantung kondisi umpan
reaktor (T,P, fase) dan tdk tergantung kondisi operasi
dalam reaktor
Pengertian Reaktor Alir Pipa Ideal

Tidak ada pengadukan searah aliran, tetapi terjadi


pengadukan sempurna dalam arah yg tegak
lurus aliran (aliran radial).
Jadi dalam arah radial tdk ada distribusi kecepatan,
konsentrasi maupun temperatur (plug flow) .
Distribusi konsentrasi & temperatur ada sepanjang
pipa, kecuali isotermal.

Beberapa asumsi pada pengopeasian PFR :

Distribusi aliran (kecepatan ) datar


Pengadukan arah radial cepat(T,P, komposisi
uniform)
Waktu tinggal sama
Untuk gas : P konstan, untuk cairan: P&V konstan
KEUNTUNGAN
 Tingkat perubahannnya besar dalam setiap volumenya
Bekerja dalam periode waktu yang cukup lama tanpa tenaga
kerja sehingga upah produksi rendah
Perpindahan kalornya baik sekali
Mudah pengontrolannya (otomatis)
Tidak ada waktu yg tdk produktif (kontinyu)
Kualitas hasil terkontrol, karena steady state, komposisi
keluar sama setiap saat.

KERUGIAN
 Harga alat & biaya instalasi besar, dilengkapi alat kontrol
otomatis
 Perlu waktu untuk mencapai steady state
 Waktu tinggal tiap bagian pereaksi tdk sama
 Tidak ada pengadukan, untuk reaksi yg sangat eksotermis
akan terjadi Hot Spot
PERBEDAAN CSTR DAN PFR
CSTR PFR

 adalah reaktor model berupa  Untuk reaksi heterogen,


tangki berpengaduk dan misalnya antara bahan baku gas
diasumsikan pengaduk yang dengan katalis padat
bekerja dalam tanki sangat menggunakan model PFR. PFR
sempurna sehingga konsentrasi mirip saringan air dari pasir.
tiap komponen dalam reaktor Katalis diletakkan pada suatu
seragam sebesar konsentrasi pipa lalu dari sela-sela katalis
aliran yang keluar dari reaktor. dilewatkan bahan baku seperti
Model ini biasanya digunakan air melewati sela-sela pasir pada
pada reaksi homogen di mana saringan. Asumsi yang
semua bahan baku dan digunakan adalah tidak ada
katalisnya berfasa cair, atau perbedaan konsentrasi tiap
reaksi antara cair dan gas komponen yang terlibat di
dengan katalis cair sepanjang arah jari-jari pipa.
 PFR biasa digunakan untuk mempelajari beberapa proses
penting seperti reaksi termal dan reaksi kimia plasma
dalam aliran gas yang cepat serta daerah katalisis. Dalam
beberapa kasus, hasil yang didapat tidak hanya membantu
kita dalam memahami karakteristik proses-proses kimia,
tetapi juga dapat memberikan kita pengertian praktis dari
proses-proses kimia yang penting
•Di dalam PRF, konsentrasi produk meningkat
sepanjang perjalanan dalam reaktor
HUBUNGAN TEMPERATUR DALAM PRF
S I S T E M
P E N G O P E R A S
I A N

Reaktan diinjeksikan ke dalam lintasan


tengah, sementara itu gas inert
disalurkan melalui dinding pipa. Kita
berasumsi bahwa hanya pada dasar pipa
terdapat endapan, akibat kondisi pipa
yang panas.
Reaktor Alir Pipa Steady State
Neraca Masa :
Input = Output + bereaksi + terakumulasi
FA = FA + dFA + (-rA) dV karena FA = 0, maka :

Catatan :
FA = Kecepatan alir molal A
FV = Kecepatan alir volumetrik
Contoh untuk reaksi orde 1

Jika ρ konstan, persamaan dr Neraca Massa untuk Reaktor


Batch = Persamaan dari Neraca Massa Reaktor Alir Pipa

Hubungan τ dengan CA pada sistem dengan ρ


konstan (V konstan)

•Reaksi orde 0 : r = k
•Reaksi irreversible orde 1 : r = kCA
• Reaksi irreversible orde 2, reaktan sama :

r = kCA2

• Reaksi reversible orde 2, reaktan berbeda:

r = k1CA – k2CB

Dengan : kR = k1 (K + 1) / K
CA0 = (CB0 + CA0) / (K+1)
 Hubungan τ dengan CA pada sistem dengan
volume berubah

Untuk reaksi orde 1 : -rA = k CA dimana


Reaktor Alir Pipa Ganda
 RAP paralel : Untuk memperbesar kapasitas
 RAP Seri : Untuk meningkatkan konversi

Contoh : 3 RAP

Fv Fv Fv Fv
XA0 XA1 XA2 XA3

RAP 1 :

Rap 2 :

Rap 3 :
Volume reaktor total untuk memperoleh XA3
VT = V1 + V2 + V3

Untuk beberapa buah RAP seri akan diperoleh hasil


yang sama, jika reaksi dijalankan dalam 1 buah RAP
yang volumenya sama
CONTOH REAKSI

Reaksi Etana dalam PFR


Mendapatkan etena dari etana melibatkan reaksi kimia yang
bertempat di dalam pipa kalor panjang. Pipa ini biasa disebut unit
pemecahan dengan arus panas (a thermal cracking unit) yang
merupakan salah satu tipe dari plug flow reactor. Gambar skema
proses dalam plug flow reactor :

Pipa yang besar adalah tungku pemanas yang memanaskan


etana ketika mengalir sepanjang pipa. Pemanasan yang dilakukan
pada bahan kimia di dalam pipa, memudahkan terjadinya reaksi
kimia. Seperti dapat kita lihat dalam gambar, ethana adalah molekul
yang dimasukkan ke dalam plug flow reactor, dan setelah jalannya
reaksi kimia, etena keluar dari pipa.
Reaksi Awal pada Produksi Ammonia dan Metanol

Dua persamaan reaksi awal yang terjadi dengan


memasukkan gas alami:
CH4 + H2O --> 3H2 + CO
CO + H2O <--> H2 + CO2
Reaksi pertama ditujukan untuk menghilangkan
CO yang dapat menjadi inhibitor bagi katalis. Hal
ini penting terutama untuk proses pembentukan
ammonia. Reaksi kedua merupakan reaksi bolak-
balik Peningkatan suhu dapat menyebabkan reaksi
berjalan ke kanan
A P L I K A S I
 Reaksi Skala Besar
 Reaksi Cepat
 Reaksi homogen
 Reaksi heterogen
 Produksi terus-menerus
 Reaksi pada Suhu Tinggi
Plug-flow reactors for Biomass Conversion

Pada percobaan, tekanan maksimumnya dapat mencapai 35 MPa.


Terdapat beberapa ukuran reakor di dalamnya sehingga waktu
tinggalnya dapat ditempuh dari 0,5 sampai 600s. Di kanan kirinya terdapat
2 thermostats yang berjalan bersama perpindahan kalor minyak dan dapat
dioperasikan hingga mencapai suhu 300°C. Reaktor panjang pada
bagian sebelah kiri gambar digunakan untuk memasukkan katalis padat.
Ketentuan2 Plug Flow
Reaktor
Model matematikanya dapat diterapkan untuk semua jenis fluida: gas,
cairan, dan slurries (setengah cairan yang merupakan campuran dari air dan
semen, tanah liat, atau pupuk)

Di dalam PFR, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal (τ) sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang
mengalir melalui reaktor ideal disebut plug. Saat plug mengalir sepanjang
PFR, fluida bercampur sempurna dalam arah radial bukan dalam arah axial
(dari arah depan atau belakang). Setiap plug dengan volume berbeda
dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisah-pisah (hampir seperti batch
reactor) saat dia mengalir turun melalui pipa PFR

PFR biasa digunakan untuk mempelajari beberapa proses penting seperti


reaksi termal dan reaksi kimia plasma dalam aliran gas yang cepat serta
daerah katalisis. Dalam beberapa kasus, hasil yang didapat tidak hanya
membantu kita dalam memahami karakteristik proses-proses kimia, tetapi
juga dapat memberikan kita pengertian praktis dari proses-proses kimia
yang penting
_ terima kasih_

Anda mungkin juga menyukai