NIM: 2004103010038
Tugas 2 Perancangan Reaktor Kimia
Plug Flow reactor (reaktor alir pipa), adalah jenis reaktor kontinyu alir
sumbat. Pada tipe reaktor aliran kontinyu, bahan baku diumpankan dari dan ke
dalam reaktor secara berkesinambungan. Reaktor jenis ini sangat cocok untuk
melangsungkan proses-proses kimia dalam skala besar dengan laju reaksi relatif
cepat pada kondisi operasi yang konstan.
Prinsip kerja dari reaktor alir pipa yaitu di mana cairan bereaksi dan
mengalir dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa
terjadi pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa pada
hakekatnya hampir sama dengan pipa dan relatif cukup mudah dalam
perancangannya. Reaktor ini biasanya dilengkapi dengan selaput membrane untuk
menambah yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor
sehingga keseimbangan dalam reaktor secara kontinu bergeser membentuk lebih
banyak produk.
Reaktor ini memiliki input dan output material yang terus menerus melalui
sebuah tabung. Asumsi yang dibuat untuk reaktor aliran sumbat (PFR) adalah
1. bahan melewati reaktor dalam irisan tambahan (setiap irisan tercampur
sempurna secara radial tetapi tidak memiliki pencampuran maju atau mundur
antara irisan; setiap irisan dapat dibayangkan sebagai CSTR mini),
2. komposisi dan konversi bervariasi dengan waktu tinggal dan dapat
dikorelasikan dengan volume reaktor atau panjang reaktor, dan
3. reaktor beroperasi pada kondisi tunak. PFR dapat dibayangkan sebagai
tabung, tetapi tidak semua reaktor tubular merespons sebagai PFR. Asumsi
tersebut perlu diverifikasi dengan data eksperimen.
Parameter untuk PFR termasuk space time (ruang waktu), konsentrasi, laju
aliran volumetrik, dan volume. Reaktor ini mengikuti ekspresi reaksi integral yang
identik dengan reaktor batch kecuali bahwa ruang waktu telah menggantikan
waktu reaksi. Dalam reaktor aliran sumbat, konsentrasi dapat dibayangkan
memiliki profil di bawah reaktor. Konversi dan konsentrasi dapat secara langsung
berhubungan dengan panjang reaktor, yang pada gilirannya sesuai dengan volume
reaktor.
Untuk kinetika reaksi normal, reaktor aliran sumbat lebih kecil dari reaktor
tangki berpengaduk kontinyu pada kondisi yang sama. Ini memberikan PFR
keuntungan lebih dari CSTR untuk sebagian besar reaksi. Kondisi ini paling baik
dipenuhi untuk waktu tinggal yang singkat dimana profil kecepatan dalam tabung
dapat dipertahankan dalam rezim aliran turbulen. Dalam tabung kosong ini
membutuhkan laju aliran yang tinggi; untuk kolom yang dikemas, laju aliran tidak
perlu setinggi itu. Reaksi nonkatalitik yang dilakukan dalam PFR meliputi
polimerisasi etilen bertekanan tinggi dan konversi nafta menjadi etilen. PFR
nonkatalitik gas-cair digunakan untuk produksi nitril adipinik. PFR gas-padat
adalah reaktor unggun yang dikemas. Contoh PFR gas-padat nonkatalitik adalah
konverter untuk produksi baja. PFR katalitik digunakan untuk pembakaran sulfur
dioksida dan sintesis amonia.
Keuntungan dari PFR meliputi (1) operasi kondisi tunak, (2) pencampuran
balik minimum produk sehingga konsentrasi tetap lebih tinggi daripada di CSTR
untuk kinetika reaksi normal, (3) volume reaktor minimum dibandingkan dengan
CSTR (karena setiap penambahan irisan reaktor terlihat seperti CSTR individu,
kita dapat beroperasi pada jumlah titik yang tak terbatas di sepanjang kurva laju),
(4) penerapan perpindahan panas hanya di bagian reaktor yang diperlukan
(memungkinkan profil suhu menjadi dihasilkan ke bawah reaktor), dan (5) tidak
ada persyaratan untuk agitasi dan membingungkan.
Reaktor aliran sumbat lebih kompleks daripada alternatif tangki
berpengaduk terus menerus sehubungan dengan kondisi operasi. Ada beberapa
kelemahan lain yang terkait dengan PFR. Untuk kinetika di mana laju meningkat
dengan konversi (jarang), reaktor aliran sumbat isotermal memiliki komposisi
produk yang lebih rendah daripada CSTR. Untuk reaktan yang sangat kental,
masalah dapat berkembang karena penurunan tekanan tinggi melalui tabung dan
profil aliran yang tidak biasa.
Persamaan desain reaktor aliran sumbat yang ideal
Bahan yang tidak bereaksi mengalir ke dalam reaktor, pipa atau tabung
yang memiliki panjang dan volume yang cukup besar untuk memberikan waktu
tinggal yang cukup bagi fluida untuk bereaksi sebelum keluar. Asumsi aliran
sumbat ideal menunjukkan bahwa komposisi dalam reaktor tidak bergantung pada
posisi radial. Tidak seperti reaktor tangki berpengaduk, komposisi berubah seiring
aliran fluida sepanjang reaktor. Persamaan desain untuk PFR ideal diturunkan
oleh keseimbangan bahan diferensial dengan asumsi aliran kondisi tunak dalam
reaktor.
Neraca massa umum pada sistim dengan volume V adalah:
Jika: F A=F AO – F AO X
Dan hasil diferensiasinya: d F A = d(- F AOX) = - F AO dX
maka diperoleh bentuk lain persamaan disain PFR yang menggunakan definisi
laju alir molar:
dF A
=r A
dV
Pada reaktor pipa (plug flow reactor), konsentrasi bahan baku tertinggi
pada bagian masukan reaktor dan menurun secara gradual kearah titik keluaran
reaktor, dimana konsentrasi produk secara gradual meningkat sepanjang reaktor.
Pada reaktor ini tidak ada campuran balik atau difusi molekul-molekul reaksi
terjadi sepanjang arah aliran bahan. Dengan kata lain, zona reaksi terjadi dalam
aliran sumbat mengalir sepanjang reaktor, tetapi molekul-molekul reaksi
mempunyai profil aliran sumbat. Sehingga waktu reaksi (residence time) molekul
pereaksi disepanjang reaktor adalah seragam.
N AO −N A
Definisi konversi persamaan x A= dapat ditulis kembali dalam istilah
n AO
laju alir molar:
n AO −na
x A=
n AO
Diferensialkan diperoleh:
dna
d xA=
n Ao