OPERATIONS
Anggota Kelompok :
1) Wahyu Sri Sudewi 6008231015
2) Siti Syamsiyah 6008231001
3) Nur Aminah Hasanah Faizin 6008231002
4) Syah Sultan Ali Muzakhar 6008231011
1
POINT PEMBAHASAN
2
Apa itu NON-ADIABATIK OPERATIONS?
Prinsip non-adiabatik dalam konteks reaktor kimia merujuk pada situasi di mana terjadi
pertukaran panas antara sistem (reaktor) dengan lingkungannya.
Dalam kondisi non-adiabatik, perubahan suhu sistem tidak hanya dipengaruhi oleh
perubahan dalam reaksi kimia yang terjadi di dalam reaktor, tetapi juga oleh pertukaran
panas dengan lingkungan sekitarnya.
Pada dasarnya, operasi non-adiabatik dalam reaktor kimia mengacu pada situasi di mana
panas dapat ditambahkan atau dihapus dari reaksi kimia yang terjadi di dalam reaktor, hal
ini memungkinkan kontrol suhu yang lebih baik dan pengoptimalan proses reaksi.
NON-ADIABATIK PADA REAKTOR KIMIA
Beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan ukuran reaktor pada operasi
adiabatik yaitu:
1) Perlu mengetahui jumlah panas yang dihasilkan oleh reaktor.
2) Perlu mempertimbangkan efisiensi termal reaktor, yang merupakan rasio antara panas yang
dihasilkan dengan panas yang diberikan ke reaktor. Efisiensi termal ini akan mempengaruhi
ukuran reaktor yang diperlukan.
3) Perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti suhu operasi, tekanan operasi, dan
konsentrasi reaktan.
UKURAN REAKTOR UNTUK OPERASI NON-ADIABATIK
Untuk aliran Plug Flow
Tabulasikan laju untuk berbagai XA sepanjang garis operasi adiabatik
Siapkan 1/(-rA) versus XA dan mengintegrasikannya.
Operasi adiabatik terbaik dari reaktor aliran plug flow diperoleh dengan
menggeser garis operasi (mengubah suhu aliran masuk) ke tempat
mempunyai nilai laju rata-rata tertinggi.
Untuk operasi endotermik, memulainya pada suhu tertinggi yang
diperbolehkan.Jika laju semakin menurun seiring dengan konversi, maka
gunakan aliran plug flow.
Hal ini terjadi pada reaksi endotermik dan hampir sama dengan reaksi
eksotermik Isotermal
Figure 9.8 Finding reactor size for adiabatic • V/FAo adalah "volume per laju aliran mol awal"Semakin besar nilai
operations of plug flow V/FAo, semakin besar volume reaktor dibandingkan dengan laju aliran
reaktan. Hal ini menghasilkan waktu tinggal yang lebih lama dan
meningkatkan tingkat konversi reaktan.Jenis reaktor terbaik adalah yang
meminimalkan V/FAo
UKURAN REAKTOR UNTUK OPERASI NON-ADIABATIK
Figure 9.8 Finding reactor size for adiabatic operations of mixed flow reactors
ALIRAN FLUIDA DAN OPERASI ADIABATIK
Figure 9.9 Best location for the adiabatic operating line. For plug flow, a trial and error
search is needed to find this line; for mixed flow, no search is needed
10
ALIRAN FLUIDA DAN OPERASI ADIABATIK
Energi masuk kedalam reaktor adalah kalor total yang di tambahkan ke dalam reaktor per mol reaktan
A yang masuk, dan energi keluar dari reaktor adalah kalor yang hilang ke lingkungan. Hal ini
merupakan prinsip dasar keseimbagan energi dalam reaksi kimia dimana jumlah energi yang masuk ke
dalam sistem harus sama dengan jumlah energi yang keluar dari sistem. Maka persamaan 20 dapat di
modifikasi menjadi persamaan berikut:
Panas Total yang
ditambahkan ke Panas yang di Panas yang Perubahan entalpi
dalam tambahkan ke dalam hilang ke + reaksi per mol
= reaktor per mol +
reaktor per mol lingkungan reaktan masuk
reaktan A yang reaktan A Masuk
masuk
Keterangan:
Q = Panas total
Cp" = kapasitas panas spesifik reaktan
T1 = suhu awal reaktor
T2 = suhu akhir reaktor
XA = fraksi mol reaktan A
15
ΔHr1 = entalpi reaktor reaksi mol reaktan A
Untuk Cp" = Cp' yang serimgkali merupakan nilai yang sama, maka persamaan 25 dapat dituliskan
sebagai berikut:
Keterangan:
XA = fraksi mol reaktan A terhadap perubahan entalpi Q = Panas yang dipindahkan
Cp' = kapasitas panas pada tekanan konstan ΔHr = perubahan entalpi reaksi
18