Anda di halaman 1dari 22

 Merupakan jenis reaktor semi batch yang

paling sering dijumpai dalam industri kimia.


Dimana reaktan berupa gas melalui beberapa
cara dikontakan dengan katalis padat , yang
masing-masing cara memiliki kelebihan dan
kekurangan tertentu
 Dapat digolongkan menjadi 3 tipe yaitu,
Fixed Bed , Fluidized Bed, dan Moving Bed
Reaktor
 reaktor dengan menggunakan katalis padat
yang diam dan zat pereaksi berfase gas.
 Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai
dalam reaktor fixed bed adalah katalisator
yang berlubang di bagian tengah, karena luas
permukaan persatuan berat lebih besar jika
dibandingkan dengan butiran katalisator
berbentuk silinder, dan aliran gas bergerak
lebih lancar.
 Jenis reaktor kimia yang dapat digunakan
untuk mereaksikan bahan dalam keadaan
banyak fasa.
 Reaktor jenis ini menggunakan fluida (cairan
atau gas) yang dialirkan melalui katalis
padatan (biasanya berbentuk butiran-butiran
kecil) dengan kecepatan yang cukup tinggi
sehingga katalis akan terolak sedemikian
rupa dan akhirnya katalis tersebut dapat
dianalogikan sebagai fluida juga
 Merupakan katalitik reaktor yang mana
katalis bergerak melewati reaktor bersamaan
dengan reaktan gas
 Merupakan sistem terbuka dan beroperasi
steady state
 Katalis dan gas bergerak bersama. Reaksi
terjadi sepanjang reaktor menghasilkan
concentration gradient
 Dalam fixed bed, gas memiliki aliran plugflow.
Hal ini sangat berbeda dengan bubling fluidized
bed yang mana alirannya kompleks dan tidak
diketahui, tapi jelas jauh dari aliran plugflow.
Pristiwa ini dilihat dari sudut pandang efektivitas
kontaknya kurang baik dan membutuhkan lebih
banyak katalis untuk konversi gas yang tinggi.
Sangat menekan jumlah zat perantara yang dapat
dibentuk dalam reaksi seri. Oleh karena itu,
kontak yang efisien dalam reaktor adalah hal
penting yang utama, untuk itu fixed bed tetap
yang disukai.
 Efektivitas kontrol suhu dari fixed bed skala
bear dapat menjadi sulit karena sistem
tersebut ditandai dengan konduktivitas panas
rendah. Jadi dalam reaksi sangat eksotermik
titik panas atau pergerakan panas cenderung
berkembang luas yang dampaknya dapat
merusak katalis. Berbeda dengan ini,
pencampuran cepat dari padatan di fluidized
bed mudah dan dapat dikendalikan, praktis
isotermal operasi. Jadi jika operasi yang harus
dibatasi dalam kisaran suhu yang sempit,
baik karena sifat ledakan alami reaksi atau
karena pertimbangan distribusi produk, maka
fluidized bed lebih disukai.
 Reaktor fixed bed tidak dapat menggunakan
ukuran katalis yang sangat kecil karena
penyumbatan dan penurunan tekanan yang
tinggi, sedangkan fluidized bed memiliki
kelebihan dalam penggunaan ukuran partikel
yang kecil. Jadi untuk reaksi yang berjalan
sangat cepat ukuran pori dan difusi film
merupakan faktor yang mempengaruhi
kecepatannya, pada fluidized bed kontak
gas-padat dan partikel katalis yang kecil
sangat memungkinkan untuk jauh lebih
efektif .
 Frekuensi regenerasi katalis yang sering
karena penonaktifkan yang sangat cepat,
maka liquid pada reaktor fluidized bed
memungkinkan untuk dipompa dengan
mudah dari unit satu ke unit lainnya. Fitur
dari kontak fluidized bed menawarkan
keuntungan besar daripada operasi fixed bed
untuk padatan serupa.
 Untuk reaksi eksotermik menunjukkan jenis
panas dan perpindahan massa yang akan
terjadi ketika packed bed reaktor diberi
pendinginan melalui dinding reaktor. Pada
bagian tengah akan lebih panas dari bagian
dindingnya, reaksi akan menjadi lebih cepat,
dan reaktan akan lebih banyak terkonsumsi.
Karenanya, radial gradien dari seluruh bagian
akan terbentuk
 Untuk bebrapa tahapan preset number untuk
optimasi operasi menurunkan dan
meminimalisir jumlah katalis yang
dibutuhkan pada setiap konversi yang
diberikan. Dalam ilustrasinya prosedur untuk
2 stage operasi dengan reaksi reversibel
eksotermik
 Cold shot cooling
Salah satu cara untuk mengeliminasi
interstage HE adalah dengan menambahkan
cold feed secara langsung ke tahap yang
kedua.
1. Reaksi endotermis, kecepatan menurun
seiring konversi, sehingga digunakan plug
flow tanpa recycle. Reaksi eksotermis slope
garis adiabatis menentukan skema kontak
terbaik.
2. Cold shot cooling memiliki keuntungan
mengurangi biaya. Ini bisa dilakukan ketika
feed T sangat rendah di bawah T reaksi dan
T tidak berubah selama reaksi.
3. Reaksi eksotermis, jika slope garis adiabatis
rendah merupakan keuntungan untuk
menghindari regim T rendah dimana
kecepatannya sangat rendah, gunakan
mixed flow dengan recycle yang tinggi. Jika
slopenya tinggi, kecepatan menurun dengan
konversi sehingga digunakan plug flow.
Gas murni-> slope rendah
Dilute gas -> slope tinggi
4. Reaksi eksotermis pada staged reactor:
 Gas murni digunakan mixed flow dengan
recycle tinggi
 Dilute gas (atau liquid) tidak membutuhkan
pemanasan awal feed yang besar, digunakan plug flow
 Dilute gas (atau solution) membutuhkan
pemanasan awal feed yang besar, digunakan
operasi cold shot
 Work out a good design for 80% conversion
of feed consisting of 1 mol A and 7 mol inert:
◦ Cp=40J/mol.K
◦ -ΔHr=80000J
◦ Konversi 80%
◦ Fao=100mol/s
 Mencari Slope;
𝐶𝑝 40𝑥8 1
• = =
−Δ𝐻𝑟 40000 250
• Menentukan T2;
𝑦2−𝑦1 0.8−0
 Slope= 𝑥2−𝑥1=800−𝑥
1 0.8
 = =600K
250 800−𝑥
• MembuatTabelXa,-ra, 1/-ra;
• Menentukanberat;
𝑊 𝑋𝑎
 = =100x(0.8x(6x8))=100x38.4=3840 kg
𝐹𝑎𝑜 −𝑟𝑎
 Suhu umpanyang tersedia 300 K, sedangkan
yang masukreaktor 600K, maka:
𝑚𝑜𝑙 𝐽
◦ Q1=n.Cp.ΔT=800 .40 .(600-300)K=9.6MW
𝑠 𝑚𝑜𝑙.𝐾
• Suhu yang keluarreaktor 800K
danharusdidinginkan 300 K maka:
𝑚𝑜𝑙 𝐽
◦ Q2=n.Cp.ΔT=800 .40 .(300-600)K=-16MW
𝑠 𝑚𝑜𝑙.𝐾

Anda mungkin juga menyukai