PENDAHULUAN
ε= V −V
L ε …(1)
ρL Δh
ε= ρL − ρε × z …(2)
ρL Δhr
εr = ×
ρL − ρg z …(3)
ρ
L
Δh
ε = ×
ρ
L −ρ z …(4)
dimana :
ε = hold up gas
εr = hold up gas riser
εd = hold up gas downcomer
ρL = densitas cairan (gr/cc)
ρg = densitas gas (gr/cc)
Δhr = perbedaan tinggi manometer riser (cm)
Δhd = perbedaan tinggi manometer downcomer (cm)
Z = Perbedaan antara taps tekanan
Hold up gas total dalam reaktor dapat dihitung dari keadaan tinggi dispersi pada saat
aliran gas masuk reaktor sudah mencapai keadaan tunak (steady state). Persamaan untuk
menghitung hol up gas total adalah sebagai berikut :
ℎ0 − ℎ
=
ℎ
0 …(5)
+
…(6)
2
dimana : Ar = luas bidang zona riser (cm )
2
Ad = luas bidang zona downcomer (cm )
Sirkulasi cairan dalam reaktor air lift disebabkan oleh perbedaan hold up gas riser
dan downcomer. Sirkulasi fluida ini dapat dilihat dari perubahan fluida, yaitu naiknya
aliran fluida pada riser dan menurunnya aliran pada downcomer. Besarnya laju sirkulasi
cairan pada downcomer (ULd) ditunjukkan oleh persamaan 7 dan laju sirkulasi cairan
pada riser ditunjukan oleh persamaan 8 :
=
…(7)
dimana :
Uld = laju sirkulasi cairan pada downcomer (cm/s)
LC = panjang lintasan dalam reaktor (cm)
tC = waktu (s)
Dikarenakan tinggi dan volumetric aliran liquid pada raiser dan downcomer sama,
maka hubungan antara laju aliran cairan pada riser dan downcomer yaitu:
Ulr.Ar = Uld.Ad …(8)
dimana : Ulr = laju sirkulasi cairan riser (cm/s)
Uld = laju sirkulasi cairan downcomer (cm/s)
Ar = luas bidang zona riser (cm2)
Ad = luas bidang zona downcomer (cm2)
Waktu tinggal tld dan tlr dari sirkulasi liquid pada downcomer dan riser tergantung
pada hold up gas seperti ditunjukan pada persamaan berikut :
= 1−
…(9)
1−
dimana :
tlr = waktu tinggal sirkulasi liquid pada riser (s)
tld = waktu tinggal sirkulasi liquid pada downcomer (s)
Ar = luas bidang zona riser (cm2)
Ad = luas bidang zona downcomer (cm2)
εr = hold up gas riser
εd = hold up gas downcomer
=( − ) …(12)
60
Koefisien
=
transfer massa gas-cair (KLa)
0,008
2. Variabel berubah :