Anda di halaman 1dari 2

CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR

Continuous stirred tank reactor (CSTR) adalah jenis reactor yang umumnya berbentuk
silinder dengan berbagai diameter, baik digunakan secara terbuka (dapat terjadi konveksi dengan
udara disekitarnya) maupun tertutup/ isolasi atau bisa juga dialiri dengan cairan
pendingin/pemanas untuk menyerap panas yang timbul. Sebagai salah satu reaktor kimia, di
dalam CSTR terjadi reaksi kimia pembentukan atau penguraian, dimana aliran masa masuk/
keluar berlangsung secara kontinyu. Reaksi yang terjadi dalam CSTR bisa berupa reaksi satu
arah, reaksi bolak-balik, atau reaksi berantai.
CSTR berbeda dengan reaktor aliran lainnya, seperti PFR (plug flow reactors)
dan PBR (packed bed reactors), karena adanya proses pengadukan (stirred) yang
memungkinkan adanya distribusi sifat fisis dan kimiawi secara merata dari zat yang bereaksi
di setiap tempat dalam reactor. Penggunaan CSTR yang paling banyak adalah dalam
memproduksi polimer, seperti polimerisasi styrenel. Selain itu CSTR juga digunakan dalam
pembentukan barium sulfat (BaSOi dan penanganan limbah, seperti pengolahan limbah

basil pertanian, dan limbah cair dengan konsentrasi BOD dan COD yang tinggi.
Gambaran sederhana CSTR dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar ini menunjukan
CSTR terdiri dari tangki reaktor dengan pipa aliran masuk/ keluar dan pengaduk. Selain itu
dalam CSTR juga ditambahkan isolator, untuk menyerap atau menambah panas.

Gambar 1. Reaktor CSTR sederhana

Dari gambar telihat bahwa komponen A dan B, sebagai komponen yang bereaksi
(reaktan) sementara komponen D merupakan basil reaksi. Reaktan yang masuk ke dalam
reaktor disertai dengan besaran fisis masing-masing. Besaran fisis yang diperhitungkan
diantaranya massa jenis komponen, konsentrasi komponen, berat molekul komponen dan
kecepatan reaksi, selain juga besaran fisis yang menyertai tangki reaktor dan pipa seperti:
debit aliran, kecepatan aliran, diameter pipa, diameter tangki, tinggi cairan pada tangki, dan
volume cairan pada tangki.
Reaktor CSTR beroperasi pada kondisi tunak dan mudah dalam mengendalikan suhu
operasi. Waktu tinggal dari reaktan dipengaruhi oleh laju alir (debit) umpan reaktan dan laju alir
(debit) produk. Hal ini menyebabkan waktu tinggal di dalam reaktor yang terbatas, sehingga
konversi reaktan per volume reaktor sulit mencapai nilai yang tinggi. Reaktor CSTR memiliki
mekanisme kerja dengan cara mengumpankan reaktan dan bahan baku secara bersamaan ke dalam
reaktor, kemudian pengaduk akan bekerja sehingga reaksi terjadi dan dapat menghasilkan produk.
Agar pengadukan sempurna dan reaksi dapat berlangsung optimal, maka pengaduk pada reaktor
CSTR juga dirancang sesuai dengan bahan baku dan reaktan yang akan diaduk. Biasanya untuk
mendapatkan konversi yang besar maka reactor disusun secara seri akan dilengkapi dengan
pemanas. Reaktor berpengaduk sebenarnya sama dengan reaktor batch namum yang membedakan
adalah pada reaktor ini dilengkapi dengan pengaduk.
Sebagai salah satu bagian proses, CSTR biasanya digunakan sebagai salah satu
bagian proses yang terintegrasi dengan proses lainnya, Hal ini karena disamping
memiliki beberapa kelebihan, CSTR juga memiliki kekurangan. Diantara kekurangannya
adalah perubahan reaktan per volumenya relatif kecil dibandingkan reactor lain, karenanya
dibutuhkan suatu tangki reaktor yang besar untuk menutup kekurangan ini. Kekurangan
lainnya yaitu CSTR hanya bisa diterapkan untuk reaksi dalam fasa cair. Dasar pemilihan
reactor CSTR antara lain:
1. Prosesnya Kontinyu
2. Suhu dan komposisi campuran dalam reactor selalu seragam
3. CSTR memiliki volume yang relative besar dibandingkan PFR, maka waktu
tinggalnya juga besar sehingga zat pereaksi lebih lama bereaksi di dalam reactor
4. Luas area heat transfer lebih besar dibandingkan luas area transfer jaket ke reactor
5. Perpindahan massa dan panas berlangsung secara cepat karena turbulensi oleh
pengaduk
Studi kasus terkait reactor CSTR, dimana sudah dipaparkan di atas jika komposisi
campuran dalam reactor selalu seragam sehingga
Input = output+laju reaksi+akumulasi
Laju reaksi = (-rA)V
dN A dX A
Akumulasi = =−NA 0
dt dt
dX A
(-rA)V= NA 0
dt
Setelah diintegrasi:
XA
dX A
t = NA 0 ∫ −rA ¿
V¿
0

Contoh soal:

Anda mungkin juga menyukai