Anda di halaman 1dari 16

Tugas Kelompok TRK 2

Dosen Pengampu : Ir. Lubena, MT

Reaktor Batch Pipa Cair


Studi Kasus Pra Rancangan Pabrik Asam Format
dari Metil Format dan Air dengan Kapasitas
12.000 ton/tahun

Disusun Oleh :
1. Latifah Hanum (2022710450284)
2. Irin Laurina Savitri (2022710450283)
3. Jonathan Firdaus Syah (2022710450279)
Overview
01 Definisi reaktor 04 Perhitungan pada reaktor

Reaktor Batch Pipa Cair Analisis Studi Kasus


02 05

03 Prinsi Kerja Reaktor Kesimpulan


06
Batch Pipa Cair
Definisi Reaktor
• Menurut Sieder, W.D, dkk. (2009)

Reaktor merupakan jantung dari hampir semua industri kimia.


Reaktor kimia terutama untuk proses kontinyu sering dirancang
khusus untuk melibatkan beberapa fase (uap, cairan, padatan yang
bereaksi, dan katalis padat), geometri yang berbeda (tangki
berpengaduk, aliran turbulen, konduksi, radiasi, difusi, dan dispersi).
Berdasar bentuknya, reaktor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
reaktor tangki atau reaktor pipa. Pada umumnya reaktor pipa
dioperasikan secara kontinyu dan dianggap berlangsung pada kondisi
ideal, alran gas atau cairan di dalam pipa berupa plug flow. Berdasar
proses (reaksi) yang berlangsung, reaktor dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu reaktor batch dan reaktor alir (continuous flow).
Gambar Reaktor Kimia
Reaktor Batch Pipa Cair
Pada reaktor batch, bahan-bahan dimasukkan pada tahap awal lalu proses berhenti ketika konversi reaksi atau
kapasistas produk telah tercapai. Reaktor batch cocok digunakan pada produksi skala kecil dengan kebutuhan jenis dan
tingkat produk yang beragam. Dalam proses batch diharapkan mampu untuk memproduksi berbagai macam produk
dalam reaktor yang sama. Reaktor batch alir pipa digunakan untuk mereaksikan suatu reaktan dalam hal ini fluida dan
mengubahnya menjadi produk dengan cara mengalirkan fluida tersebut dalam pipa
Kekurangan Kelebihan

Kapasitas produksi yang terbatas Mudah untuk memproduksi beragam jenis produk dan produk dengan
grade yang beragam
Untuk kapasitas produksi tinggi, biaya operasi yang diperlukan besar Lebih mudah dalam kontrol kualitas produk

Efisiensi energi yang rendah dengan operasi batch ke batch Kapasitas produk yang fleksibel
memerlukan daur ulang pada setiap bahan dan heat recovery pada
alat
Pemanfaatan equipment yang rendah karena perpindahan batch atau Unit equipment lebih mudah dibersihkan dan dijaga dalam kondisi
kapasitas produksi sudah tercapai steril
Cost production yang lebih besar karena efisiensi energi yang rendah Mudah digunakan untuk pengembangan dan riset komposisi bahan
pada operasi batch ke batch
Biaya investasi yang rendah untuk volume produksi yang kecil
Prinsip Kerja Reaktor Alir Pipa
Reaktor RAP adalah reaktor dimana zat cair bekerja dengan kecepatan tinggi dan
mengalir melalui suatu tabung (tube) tanpa membentuk arus yang berputar dalam
aliran cepat. RAP pada dasarnya sama dengan pipa, dan desainnya relatif mudah.
Reaktor biasanya dilengkapi dengan membran untuk meningkatkan hasil produk
dalam reaktor
Pada reaktor RAP sempurna, semua material yang masuk ke reaktor akan
bergerak keluar reaktor pada waktu yang sama, pencampuran dan reaksi yang
terjadi hanya pada material-material yang masuk ke reaktor secara serentak, zat
pereaksi dan zat hasil memiliki kecepatan yang sama dan semuanya keluar
reaktor bersamaan
Reaksi kimia terjadi di sepanjang pipa, sehingga semakin panjang pipa, semakin
tinggi tingkat konversi hasil. Dalam reaktor RAP(tubular), proses reaksi
berlangsung melalui reaktor, dimana konversi reaktan terbentuk di seluruh
reaktor tubular. Namun, tidak mudah untuk meningkatkan tingkat konversi. Laju
reaksi awal sangat cepat, tetapi setelah selang panjang tertentu, jumlah reagen
akan berkurang. Dengan bertambahnya panjang pipa, kecepatan reaksi akan
menjadi lebih lambat dan lebih lambat
Perhitungan pada Reaktor
1. Neraca Massa pada Reaktor Batch

Persamaan neraca massa yang diimplementasikan dalam Untuk dapat menentukan waktu reaksi (t), diperlukan
neraca mol suatu komponen A pada reaktor batch, yang bentuk persamaan kecepatan reaksi (rA) yang tergantung
dinyatakan bahwa setiap saat tidak ada bahan yang masuk pada jenis reaksi yang berlangsung. Misal ditinjau reaksi
maupun keluar reaktor (FAo = FA = 0), sehingga diperoleh fase cair (A → B) dan volume larutan tetap dengan
persamaan sebagai dasar perancangan reaktor batch sebagai persamaan kecepatan reaksi orde satu (rA = k CA) atau
berikut: orde dua (rA= k CA2). Hubungan konstanta kecepatan
reaksi (k) dengan suhu (T) umumnya dinyatakan dalam
bentuk persamaan Arrhenius :
Perhitungan pada Reaktor
2. Konstanta kecepatan reaksi 3. Waktu Tinggal dan Volume Reaktor Pipa
Perhitungan pada Reaktor
3. Waktu Tinggal dan Volume Reaktor Pipa
Analisis Studi Kasus
Proses Pembuatan Asam Format

Oksidasi Hidrokarbon
pada Fase Cair
01
C4H10(g) + O2(g)  CH3COOH(l) +
Hidrolisis Metil Format
CHOOH(l).
02 HCOOCH3(l) + H2O(l)  HCOOH(l) +
CH3OH(l)

Reaksi Hidrolisis Formamid


CO(g) + CH3OH(l)  HCOOCH3(l) 03
Dari Sodium Format
HCOOCH3 + NH3 HCONH2 + CH3OH
04 NaOH+ CO  NaCOOH
2HCONH2 + H2SO4 2HCOOH + (NH4)2SO4
2NaCOOH + H2SO4
2CHOOH + Na2SO4
Proses Pembuatan Asam Format
Berdasarkan beberapa proses pembuatan Asam Format diatas, maka dipilih yaitu proses
hidrolisis Metil Format. Proses ini dipilih berdasarkan beberapa alasan bahwa :
- Proses hidrolisis tidak membutuhkan katalis sehigga lebih ekonomis
- Salah satu bahan baku mudah diperoleh dan murah yaitu air
- Menghasilkan produk samping metanol yang dapat dijual
- Dapat dioperasikan pada suhu dan tekanan yang rendah sehingga mudah dalam penanganan
- Kemurnian yang dihasilkan 85%
Reaktor yang digunakan yaitu Reaktor Batch Pipa Cair dikarenakan bahan baku yang
digunakan berfase cair dan mudah larutnya bahan baku metil format dan air, dengan tekanan
3 atm, 80oC
Kondisi operasi pada proses pembuatan Asam Format dari Metil Format dan Air dijalankan
pada suhu 80˚C dan tekanan 3 atm di dalam Reaktor Alir Pipa. Pada kondisi ini, fase bahan
baku yang digunakan dan produk yang dihasilkan sama, yaitu fase cair. Maka reaksi ini
disebut dengan reaksi homogen. Reaksi ini berlangsung secara batch di mana reaktan
diisikan pada awalnya dan reaksi berlangsung seiring waktu. Reaktan ditempatkan ke dalam
reaktor dan kemudian dibiarkan bereaksi, dan produk terbentuk di dalam reaktor.
Produk dan reaktan yang tidak bereaksi kemudian dikeluarkan dan proses diulangi. Reaksi
yang dijalankan bersifat Irreversible (tidak dapat balik). Perbandingan mol reaktan Metil
Formiat dan air masuk reaktor adalah 1:6. Pada kondisi ini konversi yang dicapai yaitu 85 %
Tinjauan Kinetika
Reaksi hidrolisis metil formiat menjadi asam formiat dan Dengan kondisi operasi suhu 80 ˚C dan tekanan 3 atm (Mc
metanol, yang terjadi sebagai berikut : Ketta,1975). Data kinetika didekati dari data percobaan sebagai
berikut :
Kecepatan reaksi hidrolisis –rA = k’.[A]
Pada percobaan ini reaksi diasumsi sebagai reaksi Orde 2 karena
Reaksi berlangsung dalam fase cair dan bersifat endotermis, hal mol air terhadap metil formiat dibuat sangat berlebih yaitu 6 : 1.
ini dapat dilihat pada nilai (ΔHR = positif). Pada kondisi ini Dimana,
fasenya cair sehingga akan mempermudah dalam pengendalian k’= konstanta kecepatan reaksi dari percobaan (1/s)
reaksinya. Agar reaksi berjalan ke arah kanan maka salah satu [B]*= konsentrasi air pada percobaan (Molar)
reaktan dibuat berlebih yaitu air, karena secara ekonomis air lebih k1= konstanta kecepatan reaksi ke arah kanan (1/s.Molar)
murah dibandingkan dengan metil formiat k2 = konstanta reaksi pada 80 ˚C (1/s.Molar)
K’= konstanta kecepatan reaksi ke arah kiri
Data yang diperoleh :
[B]* = 32,290 Molar
Nilai k’ pada suhu 80 ˚C,dihitung dengan persamaan Arrhenius
dapat ditulis sebagai berikut :
Ea = - RT ln (k/A)
Sehingga diperoleh nilai k’ pada suhu 80 °C = 0,0124/s
Tinjauan Kinetika

k’ = k1.[B]*
-rA = 0,000384 [A].[B]- 0.0019[C].[D]
k1 = k’/ [B]* = 0,000384/s.Molar K’ = k1/k2
= (0,000384 x 0,4 x 5,4) – (0.0019x 0,6 x 0,6)
k2 = k1/K’ = 0,0019/s.Molar
= 1,4544 x 10-4 molar/s
Sehingga kecepatan reaksi hidrolisis sebagai berikut : Nilai (-rA) yang positif menunjukkan reaksi berjalan ke
-rA = k1.[A].[B]-k2.[C].[D] (3) arah kanan
= 0,000384.[A].[B]-0.0019.[C].[D]
Perhitungan kecepatan reaksi : basis perhitungan = 1 mol A,
Konversi = 60%,
Rasio mol reaktan = 1 : 6
Kesimpulan
Studi kasus yang kelompok kami ambil adalah Pra Rancangan Pabrik Asam Format dari Metil
Format dan Air dengan Kapasitas 12.000 ton/tahun. Asam Format adalah salah satu jenis bahan kimia
yang banyak digunakan dalam industri karet, tekstil, penyamakan kulit, farmasi, peternakan, kosmetik dan
lain-lain. Berdasarkan beberapa proses pembuatan Asam Format dipilihlah proses hidrolisis Metil Format
dengan menggunakan Reaktor Batch Pipa Cair dikarenakan bahan baku yang digunakan berfase cair dan
mudah larutnya bahan baku metil format dan air, dengan tekanan 3 atm, 80 oC. Reaktor ini mereaksikan
Metil Format (C4H4O2) dengan air (H2O) menghasilkan Asam Formiat (HCOOH) dan Metanol (CH 3OH)
sebagai hasil samping.

Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut:

HCOOCH3(l) + H2O(l)  HCOOH(l) + CH3OH(l)

dan merupakan reaksi Orde 2 dengan Nilai (-rA) yang positif menunjukkan reaksi berjalan ke arah
kanan
Video Reaktor Batch Pipa Cair
Thank You
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai