NIM : 121140103
Kelas : B
1. Mencari macam-macam reaksi dari proses pembuatan pabrik dan membuat tabel
pemilihan proses.
Jawab :
1. Prarancangan Pabrik Kimia Barium Karbonat dari Barium Sulfida dan Karbon
Dioksida Kapasitas 25.000 Ton/tahun
Oleh : Raysa Amanda Putri
Jurusan Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Proses Pembuatan
Barium karbonat dibuat menggunakan barium sulfida (abu hitam) dilarutkan dalam air
dan larutan. Barium sulfida adalah bahan baku yang biasa. Ada dua metode dasar yang
berbeda terutama dalam cara karbonat ion, yaitu:
a. Pembuatan barium karbonat (BaCO3 ) dari barium sulfida (BaS) dan natrium karbonat
(Na2CO3)
Pada proses ini digunakan bahan baku barium sulfida, natrium karbonat. Suhu operasi
pada proses ini berlangsung pada suhu yang sangat tinggi yaitu 1000℃ dan tekanan
50 atm, karena rreaksi samping cepat terjadi. Konversi hasil 90%. Jenis reaktor yang
digunakan adalah Kiln.
Reaksi terjadi:
BaS(p) + Na2CO3(p) BaCO3(p) + NaS(p)
Proses ini tergantung pada pasar untuk natrium sulfida, ketersediaan bahan bakar
murah, tetapi pada ketersediaan bahan bakunya untuk natrium karbonat cukup mahal.
Pada proses ini metode yang paling sederhana membutuhkan investasi terbesar karena
terlebih dahulu membutuhkan alat untuk pemisahan sodium sulfida dari barium
karbonat dan memutar natrium sulfida ke produk akhir.(John B. Turtle,1916)
b. Pembuatan barium karbonat (BaCO3 ) dari barium sulfida (BaS) dan kabon dioksida
(CO2)
Pada proses ini digunakan bahan baku barium sulfida, karbon dioksida dan air. Suhu
operasi pada proses ini berlangsung pada suhu yang tinggi 100℃ dan tekanan 1atm,
karena reaksi samping cepat terjadi. Konversi hasil 93%. Jenis reaktor yang digunakan
adalah reaktor gelembung.
Reaksi terjadi :
2BaS(p) + CO2(g) + H2O(l) BaCO3(p) + Ba(HS)2 (l)
Untuk metode kedua, reaksi terjadi pada kondisi isotermal dan non adiabatis. Barium
sulfida direaksikan dengan karbon dioksida dalam suhu tinggi. Secara instan larutan
barium sulfida dengan karbon dioksida membentuk barium karbonat dan barium
hidrosulfida. Barium hidrosulfida dapat digunakan untuk hasil samping. (Faith
Keyes,1975)
2. Jenis-jenis Reaktor
Jenis-jenis reaktor
A. Berdasarkan bentuknya
1. Reaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga komposisi dan
suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk proses batch,
semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa. Dikatakan
ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan arah
sejajar sumbu pipa.
B. Berdasarkan prosesnya
1. Reaktor Batch
Biasanya untuk reaksi fase cair
Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan reactor batch:
- Lebih murah dibanding reactor alir
- Lebih mudah pengoperasiannya
- Lebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
- Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran pada lubang
pengaduk)
- Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk pengisian, pemanasan zat
pereaksi, pendinginan zat hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)
2. Reaktor Alir (Continous Flow)
Ada 2 jenis:
a. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Keuntungan:
Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti zat pereaksi lebih
lama bereaksi di reactor.
Kerugian:
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan RATB
lebih besar dari RAP.
b. RAP
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang
sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk konversi yang sama
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
3. Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian yang suhunya sangat
tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
2. Agitate Tank
3. Spray Tower
Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.
1. Untuk gas yang sukar larut (Kl <) sehingga transfer massa kecil maka Kl harus
diperbesar .Jenis spray tower tidak sesuai karena kg besar pada Spray Tower
2. Jika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil maka Kl
harus diperbesar
» jenis spray tower tidak sesuai.
3. Jika lapisan gas yang mengendalikan (maka Kg <)
» jenis bubble tank dihindari.
4. Untuk gas yang mudah larut dalam air
» jenis bubble tank dihindari.