0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
243 tayangan6 halaman
Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda saling bersentuhan dalam larutan elektrolit. Logam dengan potensial elektroda lebih rendah akan mengalami korosi sebagai anoda, sementara logam dengan potensial lebih tinggi akan terlindungi sebagai katoda. Faktor lingkungan, jarak, dan luas permukaan mempengaruhi kadar korosi, sementara pencegahan meliputi menghindari kontak logam campuran dan menambahkan
Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda saling bersentuhan dalam larutan elektrolit. Logam dengan potensial elektroda lebih rendah akan mengalami korosi sebagai anoda, sementara logam dengan potensial lebih tinggi akan terlindungi sebagai katoda. Faktor lingkungan, jarak, dan luas permukaan mempengaruhi kadar korosi, sementara pencegahan meliputi menghindari kontak logam campuran dan menambahkan
Korosi galvanik terjadi ketika dua logam berbeda saling bersentuhan dalam larutan elektrolit. Logam dengan potensial elektroda lebih rendah akan mengalami korosi sebagai anoda, sementara logam dengan potensial lebih tinggi akan terlindungi sebagai katoda. Faktor lingkungan, jarak, dan luas permukaan mempengaruhi kadar korosi, sementara pencegahan meliputi menghindari kontak logam campuran dan menambahkan
logam tak sejenis atau korosi dwilogam. Korosi galvanik atau Galvanic Corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua buah logam atau paduan yang berbeda, saling kontak atau bersentuhan dalam suatu larutan elektrolit. Elektrolit dapat berupa larutan air garam, asam atau basa. Logam yang memiliki nilai potensial elektroda yang lebih rendah yaitu logam dengan posisi lebih tinggi dalam daftar seri Elektrokimia akan menghasilkan reaksi anodik atau oksidasi, sedangkan logam yang memiliki nilai potensial elektroda lebih tinggi atau lebih mulia akan menghasilkan reaksi katodik atau reduksi pada permukaannya.Perbedaan potensial elektroda antara kedua logam yang membentuk sel gavanik merupakan penentu daya dorong untuk terjadinya korosi. Korosi Galvanik Sistem Besi-Seng. Potensial elektroda standar dari logam seng adalah: E0Zn = -0,763 V, dan potensial logam besi adalah E0Fe = - 0,44 V. Sehingga perbedaan potensial keduanya adalah E0Fe – E0Zn = 0,323 V. Diketahui bahwa potensial Zn lebih rendah daripada potensial Fe, oleh karena itu, Zn larut dalam elektrolit menurut reaksi anodik sebagai berikut: Zn = Zn2+ + 2e- System galvanik ini menyebabkan seng terkorosi dengan melepaskan elektron. Elektron mengalir dari daerah anoda seng ke katoda besi. Kemudian dipermukaan katoda besi, elektron ini habis digunakan dalam reaksi katodik seperti berikut: H+ + e- = H Korosi Galvanik Sistem Besi-Tembaga Potensial elektroda standar logam besi adalah: E0Fe= -0.44 V, dan potensial logam tembaga adalah E0Cu = 0,337 V. Sehingga perbedaan potensial kedua logam tersebut adalah: E0Cu – E0Fe = 0,777 V. diketahui bahwa Potensial besi Fe lebih rendah dari pada potensial tembaga, oleh karena itu pada permukaan logam besi terjadi reaksi anodic, Fe larut dalam sistem berikut: Fe = Fe2+ + 2e- Sel gavanik ini menyebabkan logam besi, Fe terkorosi. Pada permukaan tembaga terjadi reaksi katodik antara elektron dengan ion hidrogen sesuai reaksi berikut: H+ + e- = H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Korosi Galvanik 1. Lingkungan 2. Jarak 3. Luas penampang Penanggulangan korosi Galvanic O Menghindari kontak logam yang berbeda (logamnya harus sama) O Mencegah kontak listrik antara 2 komponen logam O Penggunaan pengaruh luas permukaan O Menghindari daerah yang basah pada logam O Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian-bagian anoda yang rusak dengan menggunakan bahan-bahan yang siap pakai atau buatlah anodik yang lebih tebal agar lebih tahan lama. O Menambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.