Anda di halaman 1dari 19

Fixed Bed Reactor

Teknik Reaktor Kimia


Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Jambi
Pengertian Reaktor

Reaktor adalah satu alat proses tempat


terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu
reaksi kimia maupun nuklir.
Tujuan Pemilihan Reaktor
Dalam pemilihan reaktor, terdapat tujuan-tujuan sebagai berikut:
1.Mendapat keuntungan besar.
2.Biaya produksi yang rendah.
3.Modal kecil atau volume reaktor minimum.
4.Operasinya sederhana dan murah.
5.Keselamatan kerja terjamin.
6.Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-
kecilnya.
Faktor Yang Mempengaruhi
Pemilihan Reaktor
1. Fase zat pereaksi dan hasil reaksi.
2. Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada
tidaknya reaksi samping.
3. Kapasitas produksi.
4. Harga reaktor dan biaya instalasinya.
5. Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan
yang cukup untuk perpindahan panas.
Reaktor Fixed Bed
Reaktor fixed bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis padat yang
diam dan zat pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa
dipakai dalam reaktor fixed bed adalah katalisator yang berlubang di bagian
tengah, karena luas permukaan persatuan berat lebih besar jika dibandingkan
dengan butiran katalisator berbentuk silinder, dan aliran gas lebih lancar.
Reaktor jenis ini terdiri dari satu pipa atau lebih yang berisi tumpukan katalis
stasioner dan dioperasikan vertikal. Reaktor fixed bed biasanya dioperasikan
secara adiabatis.
Reaktor Fixed Bed merupakan suatu reaktor yang
mana katalis berdiam di dalam reaktor bed. Di dalam
reaktor, katalis ditopang oleh suatu struktur catalyst
support berupa perforated tray dengan tambahan
lapisan inert semacam ceramic balls dengan diameter
bervariasi sesuai dengan ukuran partikel katalis baik
di sisi terbawah maupun di lapisan teratas bed
katalisator. Prinsip kerjanya yaitu dengan
pengontakan langsung antara pereaktan dengan
partikel-partikel katalis
Macam-macam Reaktor
Fixed Bed
Bentuk reaktor fixed bed dapat dibagi
menjadi :

1.Single Bed

2.Multi tube

3.Multi bed
Single Bed
Sebagai penyangga katalisator dipakai butir-
butir alumunia (bersifat inert terhadap zat
pereaksi) dan pada dasar reaktor disusun
dari butir yang besar makin keatas makin
kecil, tetapi pada bagian atas katalisator
disusun dari butir kecil makin keatas makin
besar.
Multitube
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan
katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatik. Jika
reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil suhu gas
sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk
katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam alat penukar
panas diluar reaktor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali ke
reaktor melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang keluar dari
tumpukan kedua belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah
lebih tinggi dari yang diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan
mengalirkan gas kea lat penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke
reaktor yang masuk melalui tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya
sampai diperoleh konversi yang diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis
maka penukar panas diluar reactor dapat digunakan untuk pemanas gas
reaksi.
Multi bed
Reaksi katalitik umumnya dilakukan dalam reaktor
unggun tetap, karena kesederhanaan teknologi dan operasi.
Kesederhanaan ini jelas untuk adiabatik reaktor, tetapi
ketika panas penting dari reaksi yang terlibat, pertukaran
panas mungkin lebih, untuk operasi yang optimal, untuk
menghindari landasan pacu dan deaktivasi katalis. Jadi
perpindahan panas sangat sering masalah utama yang
dihadapi dalam desain reaktor unggun tetap.
Kelebihan dan
Kekurangan Reaktor
Fixed Bed
Kelebihan
Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus

Kapasitas produksi cukup tinggi

Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi tertentu (eksoterm atau endoterm)
sehingga pemakaian lebih fleksibel

Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga dapat diperoleh hasil konversi yang tinggi

Pressure drop rendah

Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka menghasilkan pencampuran radial
yang lebih baik dan tidak ditemukan pembentukan saluran (channeling)

Pemasokan katalis per unit volum reaktor besar

Hold up liquid tinggi

Katalis benar-benar dibasahi

Kontrol temperatur lebih baik

Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena interaksi
gas-liquid lebih besar
Kekurangan

Resistansi difusi intra partikel sangat besar

Rate transfer massa dan transfer panas rendah

Pemindahan katalis sangat sulit dan memerlukan shut


down alat

Konversi lebih rendah

Ada kemungkinan terjadi reaksi samping homogen pada


liquid
Reaktor Fixed Bed Tampak Samping

Ket :
Diameter dalam tube,
IDt
Diameter luar tube, ODt
Diameter dalam shell,
IDS
Diameter luar, OD
Tebal plate, ts
Tebal head, th
Panjang tube, Z
Panjang head, L
Jarak baffle, B
Penampang tampak dalam
Aplikasi Reaktor Fixed Bed
Dalam rancangan pabrik metanol ini, Reaktor
fixed bed digunakan sebagai reaktor reformer
dan sintesa metanol. Jenis reaktor fixed bed
yang digunakan adalah multiturbuler.
Didalam reaktor multiturbuler, katalisator
diisi lebih dari satu tumpuk, fixed bed dengan
katalisator lebih dari satu tumpuk banyak
dipakai dalam proses adiabatic.
Reforming Metanol
Pada proses reforming yang berlangsung didalam reaktor fixed bed,
hidrokarbon yang dirubah menjadi CO dan H2 pada suhu tinggi dengan
menggunakan katalis (biasanya berbasis nikel), dan ter. Steam
reforming adalah metode yang sering di gunakan untuk menghasilkan
gas sintesis dari gas alam atau gas gasifier. Proses endotermik banyak
terjadi pada katalis berbasis nikel. Reaksi nya adalah:

CH4 + H2O CO + 3H2

C2H4 + 2H2O 2CO + 4H2


TERIMAKASIH
.

Anda mungkin juga menyukai