UNGGUN DIAM
Anggota Kelompok:
Jessica Jesslyn
Kristina Octavia
Laura Mega Susanti
Meidillah Harfani
Muhammad Rifaldi
Muhammad Syahreza
M. Taufiq Ikram
Pengertian Reaktor Unggun Diam
Reaktor unggun diam atau dikenal dengan fix bed
reactor adalah jenis reaktor kimia berbentuk tabung silinder
yang diisi pelet katalis dengan reaktan yang mengalir melalui
unggun dan dikonversi menjadi produk. Jadi ada kontak
secara langsung antara reaktan atau umpan dengan
partikel katalis. Reaktor Fixed Bed merupakan suatu reaktor
yang mana katalis berdiam di dalam reaktor bed. Di dalam
reaktor, katalis ditopang oleh suatu struktur catalyst support
berupa perforated tray dengan tambahan lapisan inert
semacam ceramic balls dengan diameter bervariasi sesuai
dengan ukuran partikel katalis baik di sisi terbawah maupun
di lapisan teratas bed katalisator.
Reaktor fixed bed semakin banyak digunakan dalam
beberapa tahun terakhir untuk mensintesis zat berbahaya
dan beracun. Sebagai contoh, reaktor ini digunakan untuk
menghilangkan nitrogen oksida dari gas buang
pembangkit listrik serta pemurnian gas buang dari
knalpot. Terdapat dua jenis reaktor fixed bed yaitu
adiabatic fixed bed reactor dan multi-tubular fixed bed
reactor. Kedua jenis reaktor ini diilustrasikan pada Gambar
2.1. (Eigenberger, 1992).
Macam – Macam Reactor
Fixed Bed
1. Single Bed 2. Multi Bed
Sebagai penyangga katalisator Reaksi katalitik umumnya dilakukan dalam
Katalisator merupakan salah satu hal vital dalam sistem reaksi di dalam
reaktor.Pada perancangan reaktor semua variabel proses ditentukan
oleh physical properties dan kebutuhan reaksi dari katalisator. Misalnya
batasan fixed untuk reaksi maupun regenerasi tidak boleh melebihi
crushing strength dari partikel katalisator. Begitu halnya dengan
temperatur. Temperatur dibatasi dengan melting point komponen
penyusun katalisato
Inert dan Catalytst
Graded
Pada bed katalisator, inert balls diletakkan di bagian atas dan bawah katalisator. Di
bagian atas katalisator, inert balls berfungsi meredam energy tumbukan dari aliran
umpan guna menjaga distribusi katalisator di dalam bed katalisator. Di bagian
bawah bed katalisator, inert balls berfungsi sebagai support untuk menopang
katalisator dan juga menjaga agar katalisator tidak ikut mengalir keluar bed
katalisator bersama aliran umpan. Graded katalisator merupakan partikel-partikel
yang ditambahkan di atas ataupun di bawah katalisator di dalam bed katalisator
yang memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai komposisinya. Fungsi graded
katalisator antara lain sebagai treatment awal, menahan deposit, menyerap
logam, dan lain-lain. Beberapa jenis graded katalisator ditambahkan ke dalam bed
katalisator guna mengoptimalkan aktivitas katalisator
Kelebihan dan
Kekurangan Reaktor Fixed
Bed
Kelebihanan Kekurangan
1. Dapat digunakan untuk mereaksikan dua
macam gas sekaligus. 1. Resistansi difusi intra partikel sangat
2. Kapasitas produksi cukup tinggi. besar.
3. Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi 2. Nilai transfer massa dan transfer panas
tertentu (eksoterm atau endoterm) sehingga rendah.
pemakaian lebih fleksibel. 3. Pemindahan katalis sangat sulit dan
4. Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga memerlukan shut down alat.
dapat diperoleh hasil konversiyang tinggi. 4. Konversi lebih rendah, ada kemungkinan
5. Fixed rendah. terjadi reaksi samping homogen pada
6. Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka liquid
menghasilkanpencampuran radial yang lebih
baik dan tidak ditemukan pembentukansaluran
(channeling).
7. Pemasokan katalis per unit volume reaktor
besar.
8. Hold up liquid tinggi, katalis benar-benar
dibasahi, kontrol temperature lebih baik.
9. Transfer massa gas-liquid lebih tinggi
daripada reaktor lainnya karena interaksi gas-
liquid lebih besar.
Aplikasi Reaktor Fixed
Bed
Aplikasi Reaktor Fixed Bed
1) Hidrogenasi 2) Hydro-cracking
Hidrogenasi adalah reaksi kimia yang
Reaksi hydrocracking bertujuan mengubah
menghasilkan adisi hidrogen (H2). Proses ini
umpan fraksi berat menjadi produk dengan
umumnya terdiri dari adisi sepasang atom
berat molekul yang lebih ringan dengan
hidrogen ke sebuah molekul. Penggunaan
disertai penghilangan sulfur dan nitrogen
katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan
serta penjenuhan senyawa olefin dan
efisien dan dapat digunakan; hidrogenasi non-
aromatik. Sulfur organik diubah menjadi
katalitik hanya berjalan dengan kondisi
senyawa H2S sedangkan senyawa nitrogen
temperatur yang sangat tinggi. Hidrogen
diubah menjadi NH3 dan senyawa oksigen
beradisi ke ikatan rankap dua dan tiga
(tidak selalu ada) diubah menjadi H2O
hidrokarbon. Contoh reaksi hidrogenasi adalah
(Pujado, 2010).
adisi hidrogen ke asam maleat, menghasilkan
asam suksinat seperti Gambar 2.2.
(Hudlický,1996).
Kriteria Perancangan Reactor
Fixed Bed
Terdapat beberapa ketentuan yang harus
ditinjau dalam perancangan reactor fixed
bed. Skala yang biasa diaplikasikan dalam
bidang Teknik Kimia meliputi skala industri,
skala pilot dan skala laboratorium. Hal ini
disebabkan karena dimensi reaktor
komersial berbeda dengan reaktor skala
laboratorium.
Perancangan ini didasarkan pada penelitian
yang dilakukan oleh Rase H.F pada tahun
1990. desain reactor fixed bed yang
dibangun rase dilustrasikan seperti gambar
disamping.
Pada prinsipnya reaktor fixed bed terdiri
dari bagian-bagian sebagai berikut:
• Unggun katalis (1)
• Support (2)
• Calming section (3)
• Saluran input/output (4)
Perancangan reaktor fixed bed didasarkan
pada “design basis” sebagai berikut:
1. Ukuran reaktor skala laboratorium = 1 liter
2. Rasio tinggi unggun dengan diameter
reaktor (H/D) = 2,8
3. Calming section = 0,64
2,8 dari unggun
4. Tinggi unggun = 2,8
5,06 dari tinggi total
5. Laju alir,
- minimum = 0.30 liter per menit
- maksimum = 3.33 liter per menit
Katalis untuk reaktor fixed bed harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Diameter: 0,3 – 0,7 cm
2. Bentuk: bola
Support
THANK YOU