TEKNIK KIMIA
Kompetensi Dasar:
ALIRAN FLUIDA
Disusun oleh:
Kelas : XI-B
NIS : 4535
ALIRAN FLUIDA
TUJUAN PERCOBAAN
DASAR TEORI
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara
permanen. Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah
fluida itu berada di bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Aliran dalam
pipa telah banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses–
proses industri. (Warren L. Mc Cabe,Julian C.Smith,Peter Harriout.1986)
Dunia industri banyak sekali menggunakan pipa dalam pendistribusian fluida
cair dalam melakukan proses produksi. Oleh karena itu efesiensi pendistribusian
dalam industri harus diperhatikan. Dengan efesiensi yang baik, maka biaya produksi
dapat ditekan sehingga harga jual produk atau barang tersebut lebih kompetitif.
Dalam berbagai industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa–pipa saluran
tertutup (closed conduit flow). Masalah utama yang muncul antara lain: Terjadinya
gesekan pada dinding pipa, Terjadinya turbulensi karena gerakan relative dalam
molekul fluida yang dipengaruhi oleh viskositas fluida itu sendiri dan bentuk
pipa,Terjadinya kapasitas aliran yang semakin kecil pada daerah yang jauh dari
sumber karena hambatan gesek pada aliran yang semakin membesar.
Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu yang terpenting dalam proses flow
control. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas fluida yang
dialirkan untuk mendapatkan harga pengukurannya (measurement variable).
( Soetedjo.1986). Berdasarkan densitas, fluida dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
fluida compressible dan fluida incompressible.
Aliran dalam fluida terdiri dari tiga tipe yaitu:
Aliran laminar
Adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikel-partikel
fluidanya sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer, partikel-partikel
fluida seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-lintasan yang halus dan lancar, dengan
satu lapisan meluncur secara mulus pada lapisan yang bersebelahan. Sifat kekentalan
zat cair berperan penting dalam pembentukan aliran laminer. Aliran laminer bersifat
steady maksudnya alirannya tetap. “Tetap” menunjukkan bahwa di seluruh aliran air,
debit alirannya tetap atau kecepatan aliran tidak berubah menurut waktu.
Aliran fluida pada pipa, diawali dengan aliran laminer kemudian pada fase berikutnya
aliran berubah menjadi aliran turbulen. Fase antara laminer menjadi turbulen disebut
aliran transisi. Aliran laminar mengikuti hukum Newton tentang viskositas yang
menghubungkan tegangan geser dengan laju perubahan bentuk sudut. Tetapi pada
viskositas yang rendah dan kecepatan yang tinggi aliran laminar tidak stabil dan
berubah menjadi aliran turbulen. Bisa diambil kesimpulan mengenai ciri- ciri aliran
laminar yaitu: fluida bergerak mengikuti garis lurus, kecepatan fluidanya rendah,
viskositasnya tinggi dan lintasan gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.
Aliran turbulen
Kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang tidak laminar
melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara satu dengan
yang lain. Sehingga didapatkan Ciri dari lairan turbulen: tidak adanya keteraturan
dalam lintasan fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi, panjang
skala aliran besar dan viskositasnya rendah. Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan
oleh terbentuknya pusaran-pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran
terus menerus antara partikel partikel cairan di seluruh penampang aliran. Untuk
membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu angka tidak
bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka ini dihitung
dengan persamaan reaksi berikut:
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
= Densitas
V = Kecepatan linear (cm/dtk)
R = Diameter dalam pipa (cm)
µ = Viskositas
Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila angka Reynold kurang daripada
2000, aliran biasanya merupakan aliran laminer. Apabila angka Reynold lebih besar
daripada 4000, aliran biasanya adalah turbulen. Sedang antara 2000 dan 4000 aliran
dapat laminer atau turbulen tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Aliran Transisi
merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen. Aliran
berdasarkan bisa tidaknya dicompres :
Compressible flow, dimana aliran ini merupakan aliran yang mampu
mampat.
Incompressible flow, aliran tidak mampu mampat.
Empat faktor penting dalam pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah :
• Kecepatan fluida
• Friksi/gesekan fluida dengan pipa
• Viskositas/kekentalan fluida
• Densitas/kerapatan fluida
Hukum Bernoulli
Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke ujung 2
Hukum Bernoulli untuk fluida yang mengalir pada suatu tempat maka jumlah
usaha, energi kinetik, energi potensial fluida persatuan volume fluida tersebut
mempunyai nilai yang tetap pada setiap titik. Jadi jumlah dari tekanan, energi kinetik
persatuan volume, dan energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama
pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
ALAT DAN BAHAN
ALAT:
BAHAN:
- Fluida air
PROSEDUR KERJA
1. Buka keran dan atur sesuai penugasan.
2. Tampung air dalam gelas ukur dan nyalaka stopwatch pada saat yang
bersamaa.
3. Catat waktu ketika air mencapai 150 mL, 300 mL, dan 600 ml.
4. Ulangi percoban untuk variasi bukaan keran yang berbeda.
DATA PENGAMATAN
DATA PENDUKUNG
Diameter luar pipa 2,2 cm
Diameter dalam pipa 1,88 cm
o
Suhu fluida 30 C
Panjang pipa 42 cm
o
SUHU FLUIDA 30 C
Viskositas (µ) 0,0085 gr/cm.dtk
Densitas (ρ) 0,995647 gr/cm3
Luas penampang pipa (A) 2,774504 cm2
Kecepatan linear (v1) Kecepatan linear (v2)
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
1. Semakin besar beda tekan pada orifice meter maka semakin besar juga laju
alir fluida
2. S e m a k i n b e s a r l a j u a l i r f l u i d a m a k a s e m a k i n b e s a r j u g a
h e a d l o s s p a d a komonen pipa lurus
3. S e m a k i n b e s a r l a j u a l i r f l u i d a m a k a s e m a k i n b e s a r j u g a
h e a d l o s s p a d a komponen kerangan
4. S e m a k i n b e s a r l a j u a l i r f l u i d a m a k a s e m a k i n b e s a r j u g a
h e a d l o s s p a d a komponen sambungan
5. S e m a k i n b e s a r l a j u a l i r f l u i d a m a k a s e m a k i n b e s a r j u g a
h e a d l o s s p a d a komponen belokan
6. Semakin besar laju alir fluida maka semakin besar juga efisiensi pompa
Daftar pustaka
http://aya-snura.blogspot.com/2012/01/aliran-fluida-dalam-pipa.html
https://labtkitb.files.wordpress.com/2014/08/2013_alf-jsa4.pdf
LAMPIRAN
Contoh Perhitungan
A=
=0,0314
V=
Hf=
Nre=
F=