Anda di halaman 1dari 6

Nama : Imam Gunawan Putra

NIM

: 03031181419056

Kel

:4

Shift

: Selasa 10.45 - 12.45

Desain Double Pipe Heat Exchanger


Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa
dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya,
medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air
biasa sebagai air pendingin (cooling water). Heat Exchanger dapat berfungsi
sebagai heater, cooler, condensor, reboiler, maupun chiller.
1.

Tujuan dari Perpindahan Panas


a. Memanaskan : Menaikkan suhu, Merubah fase ( Menguapkan, melarutkan,
melelehkan), Mempertahan suhu proses (memberi panas proses yang
membutuhkan- endoterm)
b. Mendinginkan : Menurunkan suhu, Merubah fase ( Mengembunkan,
membekukan,dsb), Mempertahan suhu proses (mengambil panas proses
yang menghasilkan panas eksoterm)

2.

Macam-macam Heat Exchanger


a. Double Pipe Heat Exchanger
b. Shell And Tube Heat Exchanger
c. Plate And Frame Heat Exchanger
d. Adiabatic Wheel Heat Exchanger
e. Pillow Plate Heat Exchanger
f. Dynamic Scraped Surface Heat Exchanger
g. Phase-change Heat Exchanger

3.

Double Pipe Heat Exchanger


Sebuah penukar panas adalah perangkat yang digunakan untuk

mentransfer panas dari fluida panas ke yang dingin. Bentuk paling sederhana dari
penukar panas adalah heat exchanger pipa ganda, yang terdiri dari pipa yang
berjalan dalam pipa lain yang lebih besar. Transfer panas terjadi antara fluida
yang mengalir di dalam pipa lebih kecil dan cairan dalam ruang antara dua pipa,
melalui permukaan pipa yang lebih kecil. Jenis penukar panas ini bervariasi dalam
jumlah tabung yang digunakan dan dalam bentuk mereka tabung.

Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Tipe ini
merupakan alat penukaran panas yang paling sederhana, karena pipa ini memiliki
diameter kecil yang di tengahnya telah terpasang pipa yang besar dengan system
packing gland sehingga antara pipa terbentuk anulus seperti sebuah tempat ruang
kosong yang digunakan sebagai media utama penghantar panas. Pipa kecil
tersimpan dalam ruang utama atau yang dilindungi oleh pipa besar dan isolasi.
Kita dapat mendesain alat penukar panas sesuai dengan yang kita inginkan.
Dalam jenis penukar panas dapat digunakan berlawanan arah aliran atau
arah aliran, baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang terkandung dalam
ruang annular atau annulus dan cairan lainnya dalam pipa. Dalam Fluida mengalir
dalam dua bagian yaitu fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida
kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang
dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di
dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis
ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang
tinggi. Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses konveksi,
sedangkan proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari fluida
yang bertemperatur tinggi ke fluida bertemperatur rendah. Double pipe heat
exchanger merupakan alat penukar panas yang digunakan ketika tingkat aliran
dari cairan dan tugas panas yang kecil (kurang dari 500 kiloWatt)

Gambar 1. Double pipe heat exchanger


(Sumber : Ikchsan Fajrin,

Terdiri dari dua pipa yang konsentris, penghubung T dan return bend. Pipa
bagian dalam ditumpuk dengan packing gland pada pipa luar. Satu fluida
mengalir dalam anulus. Aliran kedua fluida dapat dibuat co-current atau countercurrent. Penghubung T disambungkan pada pipa luar untuk pengeluaran atau
pemasukan cairan anulus. Pembalik arah menghubungkan dua pipa dalam dan
tidak menyumbangkan luas bidang perpindahan panas. Alat ini mudah dibuat dari
bahan-bahan (pipa, fitting) standar. Ukuran panjang efektif biasanya 12,15 atau
20 feet. Tipe Hairpin mempunyai panjang 40 feet unsur luas/ panjang yang lebih
besar dapat dibuat sejumlah Hairpin secara seri. Dalam hal ini seringkali pipa
dalam menyentuh pipa luar dan mengganggu aliran dalam anulus.
Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang
dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
Fluida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di
dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis
ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang
tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas
jenis selongsong dan buluh ( shell and tube heat exchanger ).
4.

Konstruksi Double Pipe Heat Exchanger


a. Hairpin: Penyatuan dua kaki, konstruksi hairpin lebih disukai karena
membutuhkan ruang yang tidak begitu besar
b. Packing & glad: Packing dan glad menyediakan penyegelan untuk anulus

dan mendukung pada inner pipa


c. Return Bend: Ujung-ujung berlawanan bergabung membentuk huruf U

melalui sambungan las


d. Support lugs: Support lugs dapat dilengkapi pada ujung innner pipa
e. Flange:

Pipa-pipa luar dihubungakan dengan flange pada akhir

sambungan agar mudah dibuka atau dibongkar guna pembersihan dan


pemeliharaan
f.

Union Join: Untuk pemasangan inner tube dengan U-bend

g. Nozzles: Bagian kecil dari pipa yang di hubungkan ke shell atau ke saluran

yang bertindak sebagai inlet atau outlet dari cairan

h. Gasket: Packing diletakkan diantara dua buah flange agar aliran dapat

bergerak bebas.
5.

Prinsip Kerja Double Pipe Heat Exchanger


Cairan dari tangki pertama dipanaskan dengan uap yang mengembun di

anulus dan kemudian didinginkan oleh empat pendingin air berlalu. Dalam semua
kondisi tekanan rendah uap digunakan untuk memanaskan cairan dan air
digunakan untuk mendinginkan fluida. Setelah didinginkan cairan ini kemudian
dikembalikan ke tangki. Ada enam termokopel bahwa catatan suhu pada enam
poin yang berbeda. Yang pertama catatan suhu fluida proses inlet, catatan kedua
suhu proses cairan setelah pemanasan dengan uap, catatan ketiga suhu setelah
pendinginan dengan air, catatan keempat suhu pendingin-air pada inlet, catatan
kelima di stopkontak dan catatan keenam suhu uap pada inlet. Ada katup kontrol
yang mengontrol saluran masuk uap, cairan inlet dan outlet proses pendinginanair. Ada katup manual yang juga perlu dibuka sebelum proses dapat mulai. Setelah
katup yang tepat dibuka pompa dapat diaktifkan secara manual.
Pada alat ini, mekanisme perpindahan kalor terjadi secara tidak langsung
(indirect contact type), karena terdapat dinding pemisah antara kedua fluida
sehingga kedua fluida tidak bercampur. Fluida yang memiliki suhu lebih rendah
(fluida pendingin) mengalir melalui pipa kecil, sedangkan fluida dengan suhu
yang lebih tinggi mengalir pada pipa yang lebih besar (pipa annulus). Penukar
kalor demikian mungkin terdiri dari beberapa lintasan yang disusun dalam
susunan vertikal. Perpindahan kalor yang terjadi pada fluida adalah proses
konveksi, sedang proses konduksi terjadi pada dinding pipa. Kalor mengalir dari
fluida yang bertemperatur tinggi ke fluida yang bertemperatur rendah.
6.

Kelebihan dan kekurangan Double Pipe Heat Exchanger


a. Kelebihan
Kelebihan dari jenis ini adalah mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi,

dan karena tidak ada sambungan, resiko tercampurnya kedua fluida sangat kecil,
mudah dibersihkan pada bagian fitting, fleksibel dalam berbagai aplikasi dan
pengaturan pipa, serta dapat dipasang secara seri ataupun paralel, dapat diatur
sedimikian rupa agar diperoleh batas pressure drop dan LMTD sesuai dengan

keperluan atau kebutuhan yang diinginkan, mudah bila kita ingin menambahkan
luas permukaannya dan kalkulasi design mudah dibuat dan akurat.
b. Kekurangan
Kekurangannya dari jenis ini terletak pada kapasitas perpindahan
panasnya sangat kecil, mahal, terbatas untuk fluida yang membutuhkan area
perpindahan kalor kecil (<50 m2), dan biasanya digunakan untuk sejumlah kecil
fluida yang akan dipanaskan (tidak cocok untuk volume fluida yang besar).
7.

Perkembangan Serta Penggunaannya Dalam Dunia Industri


Penukar Panas, merupakan peralatan yang banyak dipergunakan di

berbagai bidang industri, seperti perminyakan, petrokimia, energi dan lain


sebagainya. Fungsi alat penukar panas, sebagaimana namanya, adalah untuk
memindahkan panas dari satu fluida ke fluida yang lainnya dengan tujuan untuk
merubah temperatur baik itu menurunkan suhu ataupun menaikan suhu..
Salah satu tolak ukur yang menentukan pemilihan suatu jenis penukar
panas adalah kemampuannya untuk memindahkan panas yang bai, yang pada
umumnya disebut efektivitas dan efisiensi energi supaya tidak banyak membuang
dan menghamburkan waktu. Untuk satu ukuran penukar panas yang digunakan,
maka efektivitas dan efisiensi energi yang tinggi akan menunjukkan semakin
banyaknya fluks panas dan waktu yang digunakan akan lebih efisiens dan panas
yang dapat dipindahkan per satuan massa fluida akan bagus. Sehingga upaya
untuk mengembangkan suatu rancangan penukar panas yang memberikan
efektivitas perpindahan panas tinggi senantiasa lebih baik dan menjadi sebuah
topik litbang di berbagai lembaga riset, universitas ataupun industri di dunia.
Double

pipe

heat

exchanger

ini

biasa

digunakan

pada

dunia

industri : Pemanas ruangan, mesin pendingin, pembangkit tenaga listrik, pabrik


kimia, pabrik petrokimia, kilang minyak bumi, pengolahan limbah. Contohnya :
Telah dilakukan desain sebuah penukar kalor jenis pipa ganda (double pipe heat
exchanger) untuk memanaskan air. Alat ini didesain untuk dipergunakan sebagai
alat uji laboratorium fenomena dasar mesin, dan mesin internal dimana air sebagai
pendingin yang mengalir dalam sebuah pipa, sehingga air mendinginkan mesin,
dan memanaskan udara yang masuk kedalam mesin atau alat tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Fajrin,

Ikchsan.

2013.

Double

Pipe

HE

(Online).

https://www.scribd.com/doc/134857010/Double-Pipe-He. (Diakses pada


tanggal 13 September 2016).
Kern, D.Q. 1985, Process Heat Transfer 2nd Edition. Tokyo : McGraw-Hill Book
Company.
Monaliza,

Estanta.

2012.

Double

Pipe

Heat

Exchanger

(Online).

http://elsantamonaliza.blogspot.co.id/2012/06/double-pipe-heatexchanger.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2016).


Perry, Robert H, and Don W. Green. Perrys Chemical Engineers Handbook. New
York : McGraw-Hill Book Company.
Soleh,

Muhammad.

2013.

Double

Pipe

Heat

Exchanger

http://djanksoleh.blogspot.co.id/2013/02/double-pipe-heatexchanger_6.html. (Diakses pada tanggal 13 September 2016).

(Online).

Anda mungkin juga menyukai