Anda di halaman 1dari 16

PERALATAN PENYIMPANAN BAHAN PADAT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3

1. M.ARIF ABDUL GHONI


2. SAVANI INDAH

DOSEN PEMBIMBING:

MEILIANTI, S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat serta

hidayahya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Peralatan Penyimpanan

Bahan Padat. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang telah diperbarui atau yang

berkembang sesuai zaman sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa ataupun pelajar.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai

Peralatan Penyimpanan Bahan Padat dapat menjadikan pembaca untuk lebih aktif dan kreatif

dalam menguasai keterampilan dibidang ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami penulis maupun

pembaca dalam proses belajar dan mengajar mengenai Peralatan Penyimpanan Bahan Padat.

Palembang,13 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3

1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................. 4

1.4 Metode Penyusunan............................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Zat Padat ........................................................................ 5

2.2 Penyimpanan Zat Padat........................................................................ 6

2.3 Peralatan................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14

3.2 Saran.................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman era globalisasi ini telah banyak dibangunnya industri-industri, baik industri
pertanian,pertambangan,kimia, dll. Sebuah industri yang baik tentu memiliki kualitas yang
baik pula, contohnya pada industri kimia dan pertambangan , industri yang baik memiliki
kualitas sumber daya manusia yang baik ,tidak hanya itu suatu industri yang telah berkualitas
baik juga memiliki peralatan industri yang baik pula.

Peralatan industri yang baik untuk suatu industri tentunya memiliki kriteria khusus,
dan memiliki jenis-jenis yang beraneka ragam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya .

Sebagai mahasiswa teknik kimia perlu untuk mengetahui tentang peralatan industri
demi tercapainya sumber daya alam yang baik . Hal yang perlu kita ketahui tentang peralatan
industri antara lain prinsip kerjanya, bagian-bagian alatnya, jenis-jenis alatnya serta
manfaatnya . Kegunaan mempelajari tentang peralatan industri ini ialah sebagai alat pelatihan
untuk mahasiswa khususnya mahasiswa teknik kimia agar saat terjun ke dunia kerja , kita
telah kenal dan paham tentang peralatan industri sebagai media kita saat bekerja nantinya.

Maka dari itu kami akan membahas salah satu alat indstri yaitu alat simpan industri
yang terkhusus bahan padat dan tentunya ini akan menjadi media untuk pelatihan kita sebagai
calon pekerja industri kimia.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut.:

1. Bagaimana karakteristik dari suatu zat padat ?

2. Apa alat yang digunakan untuk menyimpan zat padat ?

3. Bagaimana karakteristik dan fungsi alat simpan zat padat ?


1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu:

1. Menjelaskan prinsip alat-alat penyimpanan zat padat


2. Menjelaskan fungsi dan kegunaan dari alat-alat penyimpanan zat padat

Selain dari tujuan di atas, terdapat pula manfaat dari penyusunan makalah, yaitu sebagai
berikut.

1. Sebagai media pembelajaran dan latihan dalam penyusunan makalah.


2. Sebagai bahan bacaan tambahan mengenai alat-alat penyimpanan dalam industri

1.4 Metode Penyusunan

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu metode studi
pustaka, yang merupakan metode mengumpulkan, menyaring, dan menyimpulkan suatu
bahan bacaan dari berbagai buku dan sumber lainnya.
BAB II PEMBAHASAN

Penyimpanan bahan dalam proses Industri dapat dijumpai pada :


- Pada awal proses : menyimpan bahan baku

- Pada tengah-tengah proses : menyimpan bahan setengah jadi

- Pada akhir proses : menyimpan bahan jadi/produk

- Jumlah bahan yang disimpan tergantung dari:

o alat-alat pabrik secara keseluruhan

o metoda operasi : batch, semi-batch, continuous

frekuensi, lamanya waktu yang diperlukan untuk proses dari masing-masing


unit secara individu yang ada di pabrik

o mudah sukarnya bahan tersebut didapat, jalur distribusi bahan dan produk

Partikel Zat Padat

2.1 Karakteristik Zat Padat

Partikel zat padat secara individu atau dalam perspektif tunggal dikarakterisasikan
dengan berapa ukurannya, seperti apa bentuknya, dan berapa angka densitasnya

Untuk partikel yang bentuknya beraturan, misalnya berbentuk bola dan kubus, ukuran
dan bentuknya dapat dinyatakan dengan mudah, tetapi partikel yang bentuknya tak beraturan
(seperti butiran pasir dan serpihan mika), maka istilah ukuran (size) dan bentuk (shape)
menjadi tidak begitu jelas dan harus didefinisikan ulang.

 Sifat-sifat partikel padat

Beberapa sifat dari partikel padatan yang berpengaruh dalam operasional penanganannya di
industri, antara lain:
1. Densitas, yang didefinisikan sebagai massa per satuan volum, dengan simbol
, dan satuan yang biasa digunakan adalah lb/cuft atau gram/ml;
2. Gravitasi spesifik, yang merupakan rasio antara densitas bahan terhadap
densitas referen (/ref) dan tidak mempunyai satuan. Untuk zat padat dan zat
cair (solid dan liquid) biasanya digunakan referensi air pada suhu 40C;
3. Densitas nyata (bulk or apparent density, b), yang merupakan total massa per
satuan total volum. Sebagai contoh, densitas nyata kuarsa (quartz) adalah 2,65
gram/ml, tetapi pasir kuarsa sebanyak 2,65 gram tersebut mungkin mempunyai
volum total 2 ml dan mempunyai b = 1,33 gram/ml. Densitas bulk ini tidak
begitu intrinsik, karena dipengaruhi oleh porositas dari bahan. Bila bahan
berupa partikel tunggal non-pori, maka =b.
4. Kekerasan (hardness), didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap
tumbukan mekanik.

5. Kerapuhan (brittleness atau friability), adalah mudah atau tidaknya suatu zat
menjadi patah akibat benturan. Kekerasan suatu mineral tidak identik dengan
sifat rapuhnya. Sebagai contoh: tanduk, plastik, dan gipsum adalah bahan
lunak dan tidak mudah pecah oleh pukulan, sedangkan batu bara adalah lunak
tapi mudah pecah. Kerapuhan adalah lawan dari kekerasan. Sifat liat atau
kenyal (toughness) adalah sifat logam dan campurannya yang juga disebut
ketahanan pukul.
6. Friksi (gesekan) adalah tahanan untuk meluncurkan suatu bahan terhadap
bahan lain. Koefisien gesekan adalah rasio gaya yang paralel terhadap
permukaan gesek dalam arah gerakan yang dibutuhkan untuk menjaga
kecepatan konstan, terhadap gaya tegak lurus dan gaya yang searah dengan
gerakan benda.

2.2 Penyimpanan Zat Padat

Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap zat padat dalam penyimpanan agar
aliran pengeluarannya dapat terjaga dengan baik adalah antara lain :
- Ukuran zat padat yang disimpan
Ukuran partikel merupakan zat yang paling umum dan dapat dikendalikan serta
merupakan zat yang berpengaruh terhadap kemampuan alir dari material. Umumnya , makin
besar ukuran partikel ,maka makin besar material dari halangan dan makin mudah material
mengalir.

- Kelembapan zat padat tersebut


Kebanyakan material menyerap uap air sampai batas tertentu, tetapi penyerapan uap
air lebih lanjut akan menyebabkan masalah yang tak dapat diabaikan pada aliran zat padat
tersebut. Kadar uap air yang terkandung dapat dihilangkan dengan cara pemanasan.

- Temperatur
Temperatur tinggi akan merupakan masalah bagi pengairan material yang mempunyai
titik leleh rendah.

 Penyimpanan dalam jumlah besar dilakukan dengan 3 metode :

- Ditimbun dengan sistem outdoor

- Ditimbun dengan sistem indoor

- Disimpan dalam bin/bunker dan silo

1. Sistem Outdoor

Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara, hujan, panas
dll, misalnya : batu, kayu, dsb

Terdapat berbagai metode antara lain:

- penyimpanan dibawah “travelling bridge”

- penimbunan dikanan kiri jalan

- overhead amper

- drag scrapper amper


Pemilihan metode penyimpanan ini didasarkan pada:

- sifat bahan yang disimpan

- jumlah bahan yang disimpan

- cara handling bahan.

2. Sistem Indoor

Penyimpanan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan 2 cara:

(1) penyimpanan indoor dalam bentuk timbunan:

- untuk menyimpan bahan yang harus dipertahankan tetap kering

- bahan yang memerlukan perlindungan terhadap atmosfer pada musim tertentu, 9


amper bahan keramik, mineral, hasil pertanian dll

- alat yang digunakan untuk sistem ini, yaitu:

 monorail crane baik untuk storing maupun delivering

 conveyor system, 9amper belt conveyor bersama dengan bucket elevator

 conveyor system (belt) yang dilengkapi dengan tripper

(2) penyimpanan indoor dalam bentuk bunker/bin dan silo

3. Bin/Bunker dan Silo

- Banyak dipakai dan sangat menguntungkan bila feeding berlangsung secara


gravity

- Bahan yang disimpan bersifat free flowing

- Pengumpanan bahan melalui bagian atas bin yang terbuka menggunakan


monorail crane yang dilengkapi dengan tripper

- Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang bersifat free
flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai
mechanical agitator
 SILO:

- Alat ini prinsipnya sama dengan bin hanya ukurannya lebih besar (+_40 m)

- Cocok untuk menyimpan bahan seperti lime, semen, dll

- Penumpanan bahan melalui bagian atas 10amper10tur ketinggiannya digunkaan


pengumpan berupa elevator, bucket atau 10amper pneumatics.

2.3 Peralatan

1. Storage
Storage umumnya merupakan tempat penyimpanan bagi bahan-bahan yang berwujud
padat. Macam-macam storage di antaranya storage piles, silo, bin, dan hopper. Dari sejumlah
storage tersebut, storage piles merupakan penyimpanan terbuka dan yang lainnya merupakan
penyimpanan tertutup.
a. Storage piles
Storage piles merupakan cara penyimpanan yang murah dan sederhana, dimana bahan
yang akan disimpan dibuat dalam tumpukan-tumpukan (piles) di tempat terbuka. Tumpukan
tersebut dibuat langsung dari bahan-bahan yang keluar dari belt conveyor. Moving trapper
dapat berupa single dan dapat pula multipel.

Gambar material membentuk ‘gunungan’ diujung Belt Conveyor


Bahan-bahan yang dapat disimpan dengan cara seperti ini adalah bahan-bahan padat
yang tak terpengaruh oleh keadaan cuaca.Bahan tersebut antara lain batubara, pasir, kerikil.

Material ditumpuk dengan menggunakan ‘Reversible Shuttle Conveyor

Material melalui traveling

Tripper batang menimbunkan material di sepanjang tripper travel

Material ditumpuk dengan menggunakan ‘fixed tripper’

Material ditumpuk dengan menggunakan ‘multiple conveyor’

Gambar Material ditumpuk dengan multiple conveyor

a. Bin, Silo dan Hopper

Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan terlalu mudah larut
atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka, maka dilakukan penyimpanan di dalam tempat
tertutup seperti bin, silo, atau hopper. Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi
empat terbuat dari beton atau baja, silo biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil. Bin tidak
terlalu tinggi dan biasanya agak besar, sedangkan hopper adalah bin kecil dengan dasar agak
miring dan digunakan untuk menumpuk sementara sebelum zat padat diumpan ke dalam
proses. Semua kemasan itu dimuat dari atas dengan elevator atau sejenis dan biasanya
mempunyai pengeluaran dari bawah.

 Silo

Silo biasanya terdiri dari sejumlah sel dengan bentuk bulat, bujur sangkar, persegi
enam atau persegi delapan yang satu sama lain ditempatkan menurut suatu sistem tertentu.
Bejana tegak lurus untuk penyimpanan bahan-bahan padat, pengisian dilakukan
menggunakan peralatan trasportasi tertentu dan lubang pengeluaran terletak di sebelah
bawah, alat ini prinsipnya sama dengan alat penyimpanan berupa bin, hanya ukurannya lebih
besar. Bila dibandingkan bin, silo memiliki ketinggian mencapai 40 meter. Silo selalu diisi
dari atas dan pengeluarannya melalui sebuah lubang pada sisi sebelah bawah. Karena sering
terjadi tekanan yang sangat tinggi pada bagian bawah silo, maka silo lebih sesuai dengan
bahan-bahan yang tidak memperlihatkan kecenderungan bergumpal menjadi satu

 Bin dan Hopper

Bin ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat dari beton atau baja
yang biasanya tidak terlalu tinggi dan agak besar. Alat penyimpan ini biasa terbuat dari
stainless steel (berlapis enamel) dimana bagian bawah berbentuk kerucut untuk
mempermudah pengeluaran bahan. Frame penyangga dibuat dari rangka baja dengan
kekuatan yang sesuai
Gambar Bin

Prinsip Kerja : Pengeluaran zat padat dari bin dapat melalui setiap bukaan yang
terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada sisi keluar lebih kecil dari tekanan vertikal
pada ketinggian yang sama sehingga bukaan tidak dapat tersumbat. Kecuali pada bin kecil,
untuk pengeluaran di dasar bin tidak dapat dibuka secara keseluruhan dan biasanya
digunakan dasar berbentuk kerucut (cone) atau piramid dengan bukaan bundar yang cukup
kecil pada ujungnya dan ditutup dengan suatu katup atau pengumpan putar. Apabila lobang
pengeluaran dibuka, maka bahan yang berada langsung di atas bukaannya itu akan mengalir.

Semua bin dilengkapi dengan alat pendeteksi ketinggian atau level indicator sehingga
apabila bin sudah penuh, maka secara otomatis masukkan material ke dalam bin akan
terhenti.

Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk menumpuk
sementara sebelum zat diumpan ke dalam proses alat penyimpan zat cair. Hopper dapat
berbentuk seperti lingkaran, persegi panjang atau bujur sangkar. Salah satu jenis yang
terpenting adalah vibrating hopper . Hopper ini berguna untuk mempermudah aliran padatan
keluar storage, yaitu dengan memberi getaran. Berdasarkan arah getaran, vibrating hopper
dibedakan atas :

a. Gyrating Hopper, yaitu getaran yang dikenakan tegak lurus terhadap saluran arus
b. Whirpool hopper, yaitu mempunyai arah getaran kombinasi dari gerak memulir
dan mengangkat .
Gambar Vibrating Hopper

Gambar Gyrating Hopper

Gambar Whirpool Hopper


KESIMPULAN
1. Partikel zat padat secara individu atau dalam perspektif tunggal dikarakterisasikan dengan
berapa ukurannya, seperti apa bentuknya, dan berapa angka densitasnya

2 Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap zat padat dalam penyimpanan agar aliran
pengeluarannya dapat terjaga dengan baik adalah antara lain :

a. Ukuran zat padat yang tersimpan

b. Kelembapan zat padat tersebut

c. Temperatur

3. Peralatan Penyimpanan Zat Padat storage piles, silo, bin, dan hopper.

a. Storage piles

b. Silo

c. Bin

d. Hopper

SARAN

-] Jangan sekedar membaca dalam membuat makalah ini tapi pahami materinya sehingga
ilmunya bisa diamalkan
DAFTAR PUSTAKA

2012. Alat-alat Industri Kimia. http://namikazewand.blogspot.com/2012/03/alat-alat-industri-


kimia.html. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014.
2013. Penyimpanan Bahan Padatan. http://zefdes.blogspot.com/2013/05/tangki-
penyimpanan-bahan-padatan.html. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014.
2013. Penyimpanan dan Transportasi Zat Padat..
http://yoniarman.blogspot.com/2013/07/penyimpanan-dan-transportasi-zat-
padat.html. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014.
2014. Bab1 Alat Penyimpanan Bahan.
http://www.authorstream.com/Presentation/adnancrusader3500-1566076-bab-1-
penyimpanan-bahan/. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014.
2014. Peralatan Industri . http://www.chinecrusherid.com/peralatan/n_2855.html . Diakses
pada tanggal 13 Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai