DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING:
MEILIANTI, S.T.,M.T.
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat serta
Bahan Padat. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang telah diperbarui atau yang
berkembang sesuai zaman sehingga dapat digunakan oleh mahasiswa ataupun pelajar.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
Peralatan Penyimpanan Bahan Padat dapat menjadikan pembaca untuk lebih aktif dan kreatif
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami penulis maupun
pembaca dalam proses belajar dan mengajar mengenai Peralatan Penyimpanan Bahan Padat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.3 Peralatan................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 14
3.2 Saran.................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
BAB I PENDAHULUAN
Di zaman era globalisasi ini telah banyak dibangunnya industri-industri, baik industri
pertanian,pertambangan,kimia, dll. Sebuah industri yang baik tentu memiliki kualitas yang
baik pula, contohnya pada industri kimia dan pertambangan , industri yang baik memiliki
kualitas sumber daya manusia yang baik ,tidak hanya itu suatu industri yang telah berkualitas
baik juga memiliki peralatan industri yang baik pula.
Peralatan industri yang baik untuk suatu industri tentunya memiliki kriteria khusus,
dan memiliki jenis-jenis yang beraneka ragam sesuai dengan fungsi dan kegunaannya .
Sebagai mahasiswa teknik kimia perlu untuk mengetahui tentang peralatan industri
demi tercapainya sumber daya alam yang baik . Hal yang perlu kita ketahui tentang peralatan
industri antara lain prinsip kerjanya, bagian-bagian alatnya, jenis-jenis alatnya serta
manfaatnya . Kegunaan mempelajari tentang peralatan industri ini ialah sebagai alat pelatihan
untuk mahasiswa khususnya mahasiswa teknik kimia agar saat terjun ke dunia kerja , kita
telah kenal dan paham tentang peralatan industri sebagai media kita saat bekerja nantinya.
Maka dari itu kami akan membahas salah satu alat indstri yaitu alat simpan industri
yang terkhusus bahan padat dan tentunya ini akan menjadi media untuk pelatihan kita sebagai
calon pekerja industri kimia.
Dari latar belakang di atas, dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut.:
Selain dari tujuan di atas, terdapat pula manfaat dari penyusunan makalah, yaitu sebagai
berikut.
Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu metode studi
pustaka, yang merupakan metode mengumpulkan, menyaring, dan menyimpulkan suatu
bahan bacaan dari berbagai buku dan sumber lainnya.
BAB II PEMBAHASAN
o mudah sukarnya bahan tersebut didapat, jalur distribusi bahan dan produk
Partikel zat padat secara individu atau dalam perspektif tunggal dikarakterisasikan
dengan berapa ukurannya, seperti apa bentuknya, dan berapa angka densitasnya
Untuk partikel yang bentuknya beraturan, misalnya berbentuk bola dan kubus, ukuran
dan bentuknya dapat dinyatakan dengan mudah, tetapi partikel yang bentuknya tak beraturan
(seperti butiran pasir dan serpihan mika), maka istilah ukuran (size) dan bentuk (shape)
menjadi tidak begitu jelas dan harus didefinisikan ulang.
Beberapa sifat dari partikel padatan yang berpengaruh dalam operasional penanganannya di
industri, antara lain:
1. Densitas, yang didefinisikan sebagai massa per satuan volum, dengan simbol
, dan satuan yang biasa digunakan adalah lb/cuft atau gram/ml;
2. Gravitasi spesifik, yang merupakan rasio antara densitas bahan terhadap
densitas referen (/ref) dan tidak mempunyai satuan. Untuk zat padat dan zat
cair (solid dan liquid) biasanya digunakan referensi air pada suhu 40C;
3. Densitas nyata (bulk or apparent density, b), yang merupakan total massa per
satuan total volum. Sebagai contoh, densitas nyata kuarsa (quartz) adalah 2,65
gram/ml, tetapi pasir kuarsa sebanyak 2,65 gram tersebut mungkin mempunyai
volum total 2 ml dan mempunyai b = 1,33 gram/ml. Densitas bulk ini tidak
begitu intrinsik, karena dipengaruhi oleh porositas dari bahan. Bila bahan
berupa partikel tunggal non-pori, maka =b.
4. Kekerasan (hardness), didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap
tumbukan mekanik.
5. Kerapuhan (brittleness atau friability), adalah mudah atau tidaknya suatu zat
menjadi patah akibat benturan. Kekerasan suatu mineral tidak identik dengan
sifat rapuhnya. Sebagai contoh: tanduk, plastik, dan gipsum adalah bahan
lunak dan tidak mudah pecah oleh pukulan, sedangkan batu bara adalah lunak
tapi mudah pecah. Kerapuhan adalah lawan dari kekerasan. Sifat liat atau
kenyal (toughness) adalah sifat logam dan campurannya yang juga disebut
ketahanan pukul.
6. Friksi (gesekan) adalah tahanan untuk meluncurkan suatu bahan terhadap
bahan lain. Koefisien gesekan adalah rasio gaya yang paralel terhadap
permukaan gesek dalam arah gerakan yang dibutuhkan untuk menjaga
kecepatan konstan, terhadap gaya tegak lurus dan gaya yang searah dengan
gerakan benda.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap zat padat dalam penyimpanan agar
aliran pengeluarannya dapat terjaga dengan baik adalah antara lain :
- Ukuran zat padat yang disimpan
Ukuran partikel merupakan zat yang paling umum dan dapat dikendalikan serta
merupakan zat yang berpengaruh terhadap kemampuan alir dari material. Umumnya , makin
besar ukuran partikel ,maka makin besar material dari halangan dan makin mudah material
mengalir.
- Temperatur
Temperatur tinggi akan merupakan masalah bagi pengairan material yang mempunyai
titik leleh rendah.
1. Sistem Outdoor
Bahan yang disimpan adalah bahan yang tidak dipengaruhi oleh udara, hujan, panas
dll, misalnya : batu, kayu, dsb
- overhead amper
2. Sistem Indoor
- Pengeluaran bahan berlangsung secara gravity untuk bahan yang bersifat free
flowing sedangkan untuk bahan yang cenderung menyumbat dipakai
mechanical agitator
SILO:
- Alat ini prinsipnya sama dengan bin hanya ukurannya lebih besar (+_40 m)
2.3 Peralatan
1. Storage
Storage umumnya merupakan tempat penyimpanan bagi bahan-bahan yang berwujud
padat. Macam-macam storage di antaranya storage piles, silo, bin, dan hopper. Dari sejumlah
storage tersebut, storage piles merupakan penyimpanan terbuka dan yang lainnya merupakan
penyimpanan tertutup.
a. Storage piles
Storage piles merupakan cara penyimpanan yang murah dan sederhana, dimana bahan
yang akan disimpan dibuat dalam tumpukan-tumpukan (piles) di tempat terbuka. Tumpukan
tersebut dibuat langsung dari bahan-bahan yang keluar dari belt conveyor. Moving trapper
dapat berupa single dan dapat pula multipel.
Untuk zat padat yang berbahaya, terlalu mahal atau berharga dan terlalu mudah larut
atau rusak bila ditumpukkan di udara terbuka, maka dilakukan penyimpanan di dalam tempat
tertutup seperti bin, silo, atau hopper. Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi
empat terbuat dari beton atau baja, silo biasanya tinggi, berdiameter relatif kecil. Bin tidak
terlalu tinggi dan biasanya agak besar, sedangkan hopper adalah bin kecil dengan dasar agak
miring dan digunakan untuk menumpuk sementara sebelum zat padat diumpan ke dalam
proses. Semua kemasan itu dimuat dari atas dengan elevator atau sejenis dan biasanya
mempunyai pengeluaran dari bawah.
Silo
Silo biasanya terdiri dari sejumlah sel dengan bentuk bulat, bujur sangkar, persegi
enam atau persegi delapan yang satu sama lain ditempatkan menurut suatu sistem tertentu.
Bejana tegak lurus untuk penyimpanan bahan-bahan padat, pengisian dilakukan
menggunakan peralatan trasportasi tertentu dan lubang pengeluaran terletak di sebelah
bawah, alat ini prinsipnya sama dengan alat penyimpanan berupa bin, hanya ukurannya lebih
besar. Bila dibandingkan bin, silo memiliki ketinggian mencapai 40 meter. Silo selalu diisi
dari atas dan pengeluarannya melalui sebuah lubang pada sisi sebelah bawah. Karena sering
terjadi tekanan yang sangat tinggi pada bagian bawah silo, maka silo lebih sesuai dengan
bahan-bahan yang tidak memperlihatkan kecenderungan bergumpal menjadi satu
Bin ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat dari beton atau baja
yang biasanya tidak terlalu tinggi dan agak besar. Alat penyimpan ini biasa terbuat dari
stainless steel (berlapis enamel) dimana bagian bawah berbentuk kerucut untuk
mempermudah pengeluaran bahan. Frame penyangga dibuat dari rangka baja dengan
kekuatan yang sesuai
Gambar Bin
Prinsip Kerja : Pengeluaran zat padat dari bin dapat melalui setiap bukaan yang
terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada sisi keluar lebih kecil dari tekanan vertikal
pada ketinggian yang sama sehingga bukaan tidak dapat tersumbat. Kecuali pada bin kecil,
untuk pengeluaran di dasar bin tidak dapat dibuka secara keseluruhan dan biasanya
digunakan dasar berbentuk kerucut (cone) atau piramid dengan bukaan bundar yang cukup
kecil pada ujungnya dan ditutup dengan suatu katup atau pengumpan putar. Apabila lobang
pengeluaran dibuka, maka bahan yang berada langsung di atas bukaannya itu akan mengalir.
Semua bin dilengkapi dengan alat pendeteksi ketinggian atau level indicator sehingga
apabila bin sudah penuh, maka secara otomatis masukkan material ke dalam bin akan
terhenti.
Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk menumpuk
sementara sebelum zat diumpan ke dalam proses alat penyimpan zat cair. Hopper dapat
berbentuk seperti lingkaran, persegi panjang atau bujur sangkar. Salah satu jenis yang
terpenting adalah vibrating hopper . Hopper ini berguna untuk mempermudah aliran padatan
keluar storage, yaitu dengan memberi getaran. Berdasarkan arah getaran, vibrating hopper
dibedakan atas :
a. Gyrating Hopper, yaitu getaran yang dikenakan tegak lurus terhadap saluran arus
b. Whirpool hopper, yaitu mempunyai arah getaran kombinasi dari gerak memulir
dan mengangkat .
Gambar Vibrating Hopper
2 Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap zat padat dalam penyimpanan agar aliran
pengeluarannya dapat terjaga dengan baik adalah antara lain :
c. Temperatur
3. Peralatan Penyimpanan Zat Padat storage piles, silo, bin, dan hopper.
a. Storage piles
b. Silo
c. Bin
d. Hopper
SARAN
-] Jangan sekedar membaca dalam membuat makalah ini tapi pahami materinya sehingga
ilmunya bisa diamalkan
DAFTAR PUSTAKA