Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah
“Industri Pupuk Urea” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam
penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan proses
pembuatan pupuk urea dengan teknik-teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia. Dengan
makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan
yang lebih luas mengenai industri pupuk urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
kami sendiri khususnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Permasalahan...........................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Penjelasan Singkat...................................................................................................3
2.2 Prinsip Pembuatan Urea..........................................................................................4
2.3 Industri Urea............................................................................................................4
2.3.1 Sintesa Unit......................................................................................................5
2.3.2 Purifikasi Unit..................................................................................................6
2.3.3 Kristaliser Unit.................................................................................................6
2.3.4 Prilling Unit.....................................................................................................7
2.3.5 Recovery Unit...................................................................................................7
2.3.6 Proses Kondensat Treatment Unit....................................................................8
2.4 Alat dan Mesin Produksi Pupuk Urea......................................................................8
2.4.1 Seksi Sintesa.....................................................................................................8
2.4.2 Seksi dekomposisi/purifikasi............................................................................9
2.4.3 Seksi Recovery...............................................................................................10
2.4.4 Seksi Kristalisasi dan Pembutiran...................................................................11
2.5 Diagram Peralatan pada Proses Pembuatan Pupuk Urea........................................13
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Urea..............................................15
2.6.1 Temperatur......................................................................................................15
2.6.2 Tekanan...........................................................................................................15
2
2.6.3 Perbandingan NH3 dan CO2...........................................................................16
2.6.4 Kandungan Air dan Oksigen............................................................................16
BAB III........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
3.1 Simpulan................................................................................................................18
3.2 Saran......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu bagaimana
proses pembuatan pupuk urea.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui proses pembuatan
pupuk urea dengan teknik-teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
Melalui makalah ini, baik penulis dan pembaca dapat mengetahui lebih jauh
mengenai proses pembuatan pupuk urea dalam industri dan mengaitkan
teknik-teknik yang digunakan dalam proses industri dengan aplikasi dalam
bidang ilmu kimia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Urea pertama kali ditemukan pada tahun 1773 yaitu terdapat di dalam
urine. Orang yang pertama kali berhasil mensintesis urea dari amonia dan
asam sianida adalah Woehler pada tahun 1828 dan penemuan ini dianggap
sebagai penemuan pertama yang berhasil mensintesa zat organik dari zat
anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini
adalah proses dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang
mensintesis urea dari pemanasan ammonium karbamat.
3
menguap (Marsono&Sigit 2002). Fungsi N bagi tanaman adalah
meningkatkan pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar
dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh
tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah (Sutedjo
1994).
4
Blok diagram proses pembuatan urea di pabrik PT. PUSRI
5
Ke unit purifikasi
Udara pasivasi
Larutan
recycle
u
d
ar 2. Aliran proses seksi dekomposisi/purifikasi
Gambar
a
2.3.3 Kristaliser Unit
Larutan urea dari unit purifikasi dikristalkan di bagian ini secara
vakum kemudian kristal urea dipisahkan di pemutar sentrifugal. Panas
6
yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel
larutan urea maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari
sirkulasi urea slurry ke HP absorber dari recovery.
st
ea
m
stea
mu
cond
d Ke
uda
ensat
ar peng
rau
Gambar 4. Aliran proses seksi prilling
ea anto
dar ngan
2.3.5 Recovery Unit a
Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi
diambil kembali dengan dua langkah absorbsi dengan
menggunakanmother liquor sebagai absorben kemudian di recycle
kembali ke bagian sintesa.
7
Steam
c c c Steam
c c c c c
w ww w w w w
condensate
w condensat
e
8
2.4.1.3 CO2BoosterCompressor
CO2boostercompressorberfungsi untuk menaikan
tekanan gas CO2.
2.4.1.4 CO2Compressor
CO2compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan gas
CO2.
9
2.4.2.3 Gas Separator
Gas separator berfungsi untuk memisahkan sisa NH3
dan CO2 yang masih terlarut dalam larutan urea.
10
2.4.3.4 Off Gas Absorber Recycle Pump
Off gas absorber recycle pump berfungsi untuk
memompa larutan dari off gas absorber dan dikembalikan lagi
ke bagian tengah off gas absorber.
2.4.4.1 Cristalizer
Cristalizer terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian atas
berupa vacum concentrator dengan vacum generator yang
11
terdiri dari sistem ajektor tingkat satu dan barometrik
kondensor tingkat satu dan dua. Sedangkan bagian bawah
berupa cristalizer dengan agitator.
a. Vacuum concentrator dengan vacuum generator
Vacuum concentrator dengan vacuum generator
berfungsi untuk menguapkan air dari larutan urea.
b. Crystallizer dengan agitator
Crystallizer dengan agitator berfungsi untuk
mengkristalkan urea.
2.4.4.2 Melter
Melter berfungsi untuk melelehkan kristal-kristal urea.
Diagram Peralatan pada Proses Pembuatan Pupuk Urea di Pabrik Pupuk PUSRI Palembang
12
Dimulai dari ladang-ladang gas yang banyak terdapat di sekitar Prabumulih
yang diusahakan oleh Pertamina, gas alam yang bertekanan rendah dikirim
melalui pipa-pipa berukuran 14 inchi ke pabrik pupuk PT Pupuk Sriwidjaja, di
Palembang. Gas alam ini dimasa-masa yang lalu tidak dimanfaatkan orang dan
dibiarkan habis terbakar. Menjelajah hutan-hutan, rawa-rawa, sungai, bukit-
bukit dan daerah-daerah yang sulit dilalui, gas alam bertekanan rendah ini
dikirim melalui pipa-pipa sepanjang ratusan kilometer jauhnya menuju
pemusatan gas alam di pabrik pupuk di Palembang. Gas bertekanan rendah,
melalui proses khusus pada kompresor, gas diubah menjadi gas yang
bertekanan tinggi. Kemudian gas ini dibersihkan pada unit Sintesa Gas untuk
menghilangkan debu, lilin dan belerang.
Pertemuan antara gas yg sudah diproses dengan air dan udara pada unit sintesa
ini menghasilkan tiga unsur kimia penting, yaitu unsur gas N2 (zat lemas),
unsur zat air (H2), dan unsur gas asam arang (CO2), Ketiga unsur kimia
penting ini kemudian dilanjutkan prosesnya. Zat lemas (N2) dan zat air (H2)
bersama-sama mengalir menuju Unit Sintesa Urea. Pada sintesa amoniak, zat
lemas (N2) dan zat air (H2) diproses menghasilkan amoniak (NH3). Gas asam
arang (CO2), yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan
amoniak pada unit Sintesa Urea. Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang
berbentuk jarum dan mudah menyerap air.
Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir,
dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu tekanan yang tinggi
menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga
mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada sawah-sawah mereka.
Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung plastik dengan
berat 50 Kilogram.
Sumber : http://www.pusri.co.id/indexA.php
13
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Urea
2.6.1 Temperatur
Pengaruh temperatur pada proses sintesa urea dapat dijelaskan oleh asas Le
Chatelier yang berbunyi jika suatu sistem berada dalam kesetimbangan, suatu
kenaikan temperatur akan menyebabkan kesetimbangan itu bergeser ke arah yang
menyerap kalor. Perubahan temperatur akan mengakibatkan bergesernya tetapan
kesetimbangan reaksi. Naiknya temperatur akan mengakibatkan reaksi bergeser ke
arah kiri (endothermis) atau menurunkan konversi pembentukan urea. Disamping
itu, kenaikan temperatur juga akan mengakibatkan kecepatan reaksi pembentukan
urea menjadi semakin besar. Kondisi yang paling optimal dalam reaktor adalah
sekitar 2000C yaitu temperatur di mana konversi mendekati kesetimbangan
dengan waktu tinggal 0,3-1 jam. Bila temperatur reaktor turun, maka konversi
ammonium karbamat menjadi urea akan berkurang sehingga memberi beban lebih
berat pada seksi-seksi berikutnya. Jika temperatur turun sampai 1500C akan
menyebabkan timbulnya ammonium karbamat menempel pada reaktor.
Sebaliknya, bila temperatur melebihi 2000C maka laju korosi dari Titanium Lining
akan meningkat dan tekanan kesetimbangan di dalam reaktor dari campuran
reaksi akan melampaui tekanan yang dibutuhkan. Di samping itu, hasil dari reaksi
samping yang besar akan menyebabkan turunnya konversi pembentukan urea.
Jadi laju reaksi yang baik pada suhu 180-2000C dalam waktu 20-60 menit atau
pada suhu rendah dengan ammonia berlebih.
2.6.2 Tekanan
14
Tekanan yang digunakan adalah 200 kg/cm2G. Pemilihan tekanan operasi ini
berdasarkan pertimbangan bahwa konversi ammonium karbamat menjadi urea
hanya terjadi pada fase cair dan fase cair dapat dipertahankan dengan tekanan
operasi yang tinggi. Pada suhu tetap konversi naik dengan naiknya tekanan hingga
titik kritis, dimana pada titik ini reaktan berada pada fase cair. Untuk
perbandingan NH3 dan CO2 yang stokiometris suhu 150 0C dan tekanan 100 atm
memberikan keadaan yang hampir optimum tetapi pada suhu ini reaksi berjalan
lambat. Pada suhu 190 – 2200C, tekanan yang digunakan berkisar antara 140 –
250 atm.
15
pengaturan terhadap suhu didalam reaktor supaya suhu tetap pada kondisi
optimum, untuk mengatur suhu maka diatur:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 dengan CO2 dan bahan
dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-
46%. Bahan baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang
dipasok dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam unit.
Unit-unit proses tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit, kristaliser unit,
prilling unit, recovery unit, dan terakhir proses kondesat treatment unit.
3.2 Saran
Dalam pembuatan pupuk urea dalam segi alat dan teknik sudah begitu baik
dan modern,sehingga diharapkan bisa menghasilkan produk pupuk urea yang
unggulan dan bahkan bisa berstandar nasional dan internasional.
17
DAFTAR PUSTAKA
18