Anda di halaman 1dari 16

Makalah Kelompok

KARAKTERISTIK PUPUK BUATAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V

IKHWANA RAMADHANI I011 20 1143


SUHARMAN I011 20 1159
ARISANDY I011 20 1126
EFRAIM SETIAWAN TALLE I011 20 1157
GLORIASHARI TANDI SAU I011 20 1134
USMAN I011 20 1150

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan

judul “Karakteristik Pupuk Buatan”.

Shalawat serta salam juga kami panjatkan kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan, suri tauladan, dan pemberi jalan ke

arah yang benar bagi kita semua.

Adapun makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak kekurangan baik dalam segi bahasa, penyusunan, penulisan maupun materi

yang disajikan. Maka dari itu kritik dan saran yang diberikan dari berbagai pihak

akan sangat membantu dalam memperbaiki tugas makalah ini, agar dapat

digunakan sebagai salah satu sumber dalam pengembangan ilmu.

Makassar, 29 Oktober 2023

Kelompok V
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
PEMBAHASAN
Pengertian Pupuk Buatan................................................................ 6
Jenis-Jenis Pupuk Buatan ............................................................... 6
Karakteristik Pupuk Buatan ............................................................ 10
Dampak Pemberian Pupuk Buatan.................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Pupuk merupakan bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi

bagi tanaman sebagai menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Pupuk

mengandung unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman berupa C, H, O (ketersediaan di

alam melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara

mikro). Pupuk biasanya ditambahkan kedalam media tanam sebagai unsur nutrisi bagi

tumbuhan. Penggolongan pupuk umumnya di dasarkan pada sumber bahan yang di

gunakan, cara aplikasi, bentuk dan kandungan unsur haranya.

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam yang

melimpah. Indonesia merupakan negara agraris karena penduduknya dominan

memiliki profesi sebagai petani atau bercocok tanam. Sebagai negara agraris maka

sektor pertanian yang lebih diandalkan untuk meningkatkan perekonomian dan

pemenuhan pangan bagi masyarakatnya. Untuk menunjang sektor pertanian seperti

peningkatan produksi hasil pertanian, maka petani di Indonesia memanfaatkan

penggunaan pupuk. Salah satu pupuk yang sering digunakan yaitu pupuk anorganik

atau pupuk buatan.

Pupuk anorganik atau pupuk kimia merupakan pupuk yang mengandung bahan-

bahan kimia yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. pupuk anorganik mempercepat

masa tanam karena kandungan haranya bisa langsung diserap oleh tanah dan tanaman.

Namun di sisi lain bila penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang, justru akan

menimbulkan dampak yang sangat negatif kepada tanah dan tanaman sehingga akan

menumpuk menjadi residu yang dapat menyebabkan mikroba penting yang berfungsi untuk

menghasilkan bahan organik di dalam tanah mati dan akan mengurangi kesuburan tanah.

Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi

padat/mengeras (porositas tanah menurun) dan tidak responsif terhadap pupuk kimia an-
organik, sehingga berapapun banyaknya tanah diberi pupuk kimia anorganik hasilnya tetap

tidak optimal.

Berdasarkan latarbelakang diatas makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu

pupuk buatan, jenis-jenis pupuk buatan, bagaimana karakteristik pupuk buatan, dan

bagaimana dampak penggunaan pupuk buatan.


PEMBAHASAN

Pengertian Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan secara massal di pabrik dengan
kandungan hara yang telah ditentukan oleh produsen. Penggunaan pupuk buatan
dengan intens digunakan sejak 1990-an dalam gerakan revolusi hijau dan telah
meningkatkan hasil produksi tanaman dengan sangat pesat. Pupuk buatan memiliki
kelebihan yaitu dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dengan
cepat bagi tanaman.
Pupuk kimia atau pupuk anorganik merupakan pupuk yang lebih banyak
dimanfaatkan petani jika dibandingkan dengan pemanfaatan pupuk organik, dan
umlah pemanfaatan pupuk anorganik saat ini semakin meningkat. Dalam data
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) didapatkan bahwa pemanfaatan pupuk
kimia oleh petani setiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti penggunaan
pupuk urea yang meningkat dari 5,97 juta ton pada 2017 hingga mencapai 6,27 juta
ton pada 2018. Penggunaan pupuk kimia yang banyak oleh petani diakibatkan
karena pupuk kimia lebih praktis dalam penggunaannya, dapat harganya pun relatif
murah dan mudah diperoleh (Aprian, 2014).
Pemanfaatan pupuk kimia secara berkelanjutan dan tanpa memperhatikan
dosis dari pupuk yang diberikan pada tanah maupun tanaman dapat menyebabkan
tanah menjadi keras dan menurunnya aktivitas mikroorganisme tanah yang
mengakibatkan kurangnya dekomposisi bahan organik yang berdampak terhadap
tingkat kesuburan tanahdalam jangka waktu yang panjang penggunaan pupuk
buatan telah meninggalkan banyak dampak negatif bagi lingkungan seperti
pengutamaan hara N akan membuat ketimpangan hara dalam tanah dan
menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas tanah. Pertumbuhan yang baik
akan terjadi apabila pemenuhan akan syarat tumbuh bagi tanaman telah terpenuhi
salah satunya yaitu pemberian pupuk. Pupuk buatan merupakan cara yang cukup
instan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik dengan kandungan unsur
hara tertentu. Pada umumnya kandungan unsur haranya yang tinggi dan berbentuk
anorganik
Pada daerah tropis pupuk buatan lebih populer daripada pupuk alam karena:
1. Pelapukan pupuk organik di daerah-daerah tropika berlangsung dengan
cepat, sedangkan pupuk alam sangat kurang jumlahnya untuk memenuhi
kebutuhan akan pupuk terutama sudah umum digunakan bibit unggul yang
rakus akan unsur hara.
2. Pupuk buatan lebih ekonomis, karena dapat meringankan ongkos
pengangkutan dan tenaga kerja serta dapat memberikan pengaruh langsung
terhadap produksi. Pupuk buatan yang dibuat di pabrik-pabrik dapat
dihasilkan dalam jumlah yang besar, sehingga diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan pupuk, namun demikian pupuk buatan mempunyai sifat
kelebihan dan kelemahan yaitu:
Kelebihan pupuk buatan antara lain:
1. Lebih mudah menentukan jumlah pupuk yang diperlukan sesuai dengan
keperluan tanaman.
2. Hara yang diberikan dalam bentuk yang tersedia.
3. Dapat diberikan pada saat-saat yang tepat.
4. Pemakaian dan pengangkutannya lebih mudah dan murah.
5. Mengandung unsur hara yang tinggi.
6. Kelarutannya yang tinggi, sehingga lebih cepat tersedia bagi tanaman.
7. Memperbaiki sifat kimia tanah secara instan
Sedangkan kelemahannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Bila tidak dengan perhitungan penggunaannya, pupuk buatan dapat merusak
tanah, tanaman dan lingkungan.
2. Umumnya tidak atau sedikit mengandung unsur hara mikro, dan hanya
unsur hara tertentu saja (misalnya, unsur hara N, P dan K) yang mempunyai
konsentrasi yang tinggi
Jenis-Jenis Pupuk Buatan

Pupuk Urea
Pupuk Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung nitrogen (N)
tinggi sebesar 45-46%. Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, sekitar 46 kg
nitrogen terkandung dalam 100 kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi
tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebab
unsur nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih
banyak klorofil. Pupuk urea memiliki sifat mudah terlarut sehingga unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman dapat cepat tersedia. Namun, karena sifat ini ada beberapa
kerugian jika diaplikasikan di permukaan dan tidak dimasukkan ke dalam tanah
misalnya terdapat kehilangan nitrogen ke udara yang dapat mencapai 40%. Salah
satu strategi efisiensi penggunaan pupuk untuk efisiensi penggunaan pupuk yaitu
mengatur waktu pemberian pupuk urea. Waktu pemberian pupuk urea dengan hasil
baik adalah 2 kali pemberian pupuk (Ramadhani dkk., 2014).

Gambar 1. Kemasan Pupuk Urea


Pupuk ZA (Zwavelzure Ammonium)
Pupuk Zwavelzure Amonium mempunyai rumus kimia (NH4)2SO4 yang
mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya diterapkan sebagai
pupuk dasar oleh petani, sebab reaksi kerja yang agak lambat. Manfaat lain dari
pupuk ZA, mampu menambah unsur hara pada tanaman. ZA dapat memperbaiki
kualitas tanaman, serta menambah nilai gizi tanaman dan dapat meningkatkan hasil
panen para petani.

Gambar 2. Kemasan Pupuk ZA


Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Terutama
pada kelembaban 80 % atau lebih, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Nitrogen
minimal 20,8%, belerang minimal 23,8% dan kadar air maksimum 1%. Kadar asam
bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%.
SP-36 (super phosphate)
Pupuk SP-36 (super phosphate) atau tertulis P2O5 dalam rumus kimia.
Pupuk ini dibuat dengan pencampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam
dan mengandung fosfor sekitar 36 % dalam bentuk P2O5 (fosfat). Pupuk SP-36
cocok digunakan sebagai pupuk dasar tanaman karena reaksi kimia yang cukup
lambat dan meningkatkan kandungan unsur hara phospor pada tanaman. Pupuk SP-
36 digunakan oleh petani untuk membantu tanaman menghasilkan buah,
memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat
pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel
perkebunan dan hortikultura yang lebih banyak.

Gambar 3. Kemasan Pupuk SP-36


KCl (Kalium Klorida)
Pupuk KCl dibuat dari ekstraksi mineral kalium dan mengandung sekitar 60
% Kalium dalam bentuk K2O. Bentuknya bubuk atau serbuk merah. Jenis pupuk
yang mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Pupuk ini dapat
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan ham, penyakit dan
kekeringan. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik atau racun bagi tanaman
tertentu, seperti wortel dan kentang. Cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau
pupuk susulan karena seluruh unsur penyusun pupuk KCL dapat larut dalam air dan
larutan asam sitrat yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan ion klorida
(Cl -) tidak berapa memberikan pengaruh negatif terhadap tanah dan tanaman.
Gambar 4. Kemasan Pupuk KCL

NPK (Nitrogen Phosphate Kalium)


Pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro
pada tanah. Pupuk NPK mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
yakni nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Komposisi dari pupuk
NPK yaitu N sebanyak 15%, fosfat dalam bentuk P2O5 sebanyak 15%, K sebanyak
15%, S sebanyak 10% dan unsur lainnya. Adapun kelebihan pupuk NPK yaitu
mencegah tanaman supaya tidak kerdil, pertumbuhan akar lebih kuat, banyak, dan
panjang, sehingga mudah menyerap zat hara dari tanah. Pupuk ini bisa
diaplikasikan di berbagai jenis tanah, sebab menimbulkan reaksi kimia yang netral
dan dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Unsur N, P, dan K
merupakan faktor penting dan harus tersedia bagi tanaman karena berfungsi sebagai
proses metabolisme dan biokimia sel tanaman. Nitrogen digunakan sebagai
pembangun asam nukleat, protein, bioenzim, dan klorofil. Fosfor digunakan
sebagai pembangun asam nukleat, fosfolipid, bioenzim, protein, senyawa metabolit
yang merupakan bagian dari ATP penting dalam transfer energi. Kalium digunakan
sebagai pengatur keseimbangan ion-ion sel yang berfungsi dalam mengatur
berbagai mekanisme metabolik seperti fotosintesis, tetapi pemberian dosis pupuk
N, P dan K akan memberikan pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman (Firmansyah dkk., 2017).
Gambar 5. Kemasan Pupuk NPK

Unsur N, P, dan K merupakan hara esensial untuk tanaman dan sebagai


faktor batas bagi pertumbuhan tanaman. Peningkatan dosis pemupukan N di dalam
tanah secara langsung dapat meningkatkan kadar protein (N) dan produksi tanaman,
namun pemenuhan unsur N saja tanpa P dan K akan menyebabkan tanaman mudah
rebah, peka terhadap serangan hama penyakit dan menurunnya kualitas produksi
usaha tani (Tuherkih & Sipahutar, 2008).
Dolomite (Kapur Karbonat)
Dolomite atau biasa dikenal dengan kapur pertanian memiliki manfaat
sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimia yang
ditimbulkan basa (alkali) sehingga menetralkan pH tanah. Pupuk ini berbentuk
butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan, memiliki sifat yang
mudah diserap air dan mudah dihancurkan, meningkatkan ketersediaan unsur hara
dalam tanah, menghilangkan sifat racun dari senyawa - senyawa beracun baik
organik maupun non anorganik, merangsang populasi & aktivitas mikroorganisme
tanah.

Gambar 6. Kemasan Delomite


Karakteristik Pupuk Buatan

Secara umum, pupuk dibagi menjadi 2 yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk anorganik ini dikenal sebagai pupuk buatan. pupuk ini dibuat oleh
pabrik dengan tujuan dan spesifikasi tertentu. Berikut ini adalah karakteristik pupuk
buatan:
1. Kandungan Unsur Hara atau Analisis Pupuk
Kadar unsur hara tertentu yang dikandung pupuk jenis ini disebut dengan
analisis pupuk. Untuk kadar unsur hara makro dinyatakan dalam satuan persen,
sedang kadar unsur hara mikro nyatakan dalam satuan ppm (part per milion atau
persejuta). Analisa pupuk ini selalu tertera pada kemasan pupuk tersebut. Jenis
unsur hara yang dikandung suatu pupuk tidak dinyatakan sebagai unsur tunggal
tetapi dinyatakan dalam persentase total N ( total amonium dan nitrat ), P2O5 dan
K2O. Jenis pupuk yang sama belum tentu mengandung analisa yang sama.
Contohnya adalah Urea ( 46 % N), SP-36 ( 36 % P2O5), KCl (60 % K2O), NPK
Kuda Laut ( 15 7 8 ) dll. Bila kita jumlahkan seluruh angka prosentase pada analisis
pupuk majemuk, maka angka ini tidak pernah akan mencapai 100 %. Penyebabnya
adalah di dalam pupuk terdapat unsur kimia lain yang bukan unsur hara tetapi
keberadaannya diperlukan supaya bahan pupuk dapat dibentuk menjadi kristal atau
butiran-butiran
2. Higroskopisitas
Higroskopis adalah sifat pupuk yang berkaitan dengan potensinya atau
kemampuannya untuk mengikat uap air dari udara bebas. Suatu pupuk dikatakan
sangat bersifat higroskopis adalah bila ditempatkan pada tempat terbuka mudah
sekali mencair. Urea adalah salah satu contoh yang bersifat higroskopis. Sifat
higroskopis ini sangat menentukan daya simpan dan penanganan penyimpanan
pupuk tersebut. Misalnya pupuk yang bersifat higroskopis sebaiknya tidak
disimpan terlalu lama dan harus disimpan dalam wadah yang kedap udara, bila tidak
pupuk akan cepat mencair atau menggumpal dengan cepat.
3. Daya Larut
Daya larut adalah merupakan kemampuan suatu jenis pupuk untuk terlarut
di dalam air. Daya larut ini akan menentukan cepat atau lambat unsur hara yang ada
didalam pupuk untuk dapat diserap tanaman atau hilang karena pencucian / tercuci.
Jenis pupuk dengan daya larut yang tinggi akan cepat tersedia serta mudah diserap
oleh tanaman, namun juga akan mudah tercuci oleh hujan atau pengairan. Pada
umumnya pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi mempunyai daya
larut yang tinggi pula.
4. Reaksi Pupuk
Reaksi pupuk adalah bila suatu jenis pupuk diberikan pada tanah, maka pH
tanah dapat berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Jenis pupuk yang
menyebabkan pH tanah menurun, maka pupuk tersebut bereaksi asam terhadap
tanah. Bila Jenis pupuk yang menyebabkan pH tanah naik, maka jenis pupuk
tersebut bereaksi basa terhadap tanah. Secara umum, pupuk yang beredar dipasaran,
menyebabkan pH tanah turun. Artinya, reaksi tanah bersifat asam kepada pupuk
yang diberikan.
5. Indek Garam (Salt Index)
Pemberian pupuk pada tanah akan meningkatkan konsentrasi atau kadar
garam di dalam larutan tanah. Peningkatan kadar / konsentrasi garam dalam tanah
ini akan menaikkan tekanan osmosis larutan tanah, sehingga terhadap proses
penyerapan unsur hara. Larutan tanah dengan osmosis yang tinggi dapat
menyebabkan larutan unsure hara tidak dapat diserap oleh tanaman, tetapi
sebaliknya yakni cairan sel justru yang akan keluar dari akar atau disebut dengan
plasmolisis jaringan akar. Gejala ini disebut dengan Salt injury. Ciri-cirinya daun
layu, menguning dan kering seperti terbakar. Pupuk dengan indek garam yang
tinggi sangat berpotensi menyebabkan terjadinya salt injury. Pupuk yang memiliki
indek garam yang tinggi harus ditempatkan lebih jauh dari perakaran tanaman
dibandingkan dengan pupuk dengan indek garam rendah.
Dampak Pemberian Pupuk Buatan
Pemberian pupuk buatan pada tanah dapat memberikan ampak yang positif
maupun dampak negatif bagi tanah itu sendiri, tetapi jikalau dilihat dari kehidupan
Masyarakat tidak terkena dampak dari aktivitas pemberian pupuk buatan
pada tanah ini, tetapi catatan harus dengan hati-hati dan dibawah pengawasan orang
dewasa. Pemberian pupuk buatan ataupun pupuk alami mempunyai peranan
penting tersendiri bagi tanah sebagai media tumbuhnya tumbuhan. Pupuk
alami/buatan yang diberikan mampu membaiki sifat-sifat tanah.
Berdasarkan proses terjadinya ada dua jenis pupuk yaitu: pupuk organik
(alami) dan pupuk anorganik (buatan) seperti yang kita ketahui pupuk alami adalah
pupuk yang tidak dibuat oleh tangan manusia, pupuk ini secara langsung terbentuk
akibat penguraian dari alam. Sedangkan pupuk buatan pastinya ada campur tangan
manusia dan tambahan zat kimia lainya. Dimana kegunaan nya tidak jauh berbeda
dengan pupuk organik.
Pemberian pupuk yang berlebihan baik pupuk organik ataupun pupuk
anorganik dapat merusak unsur-unsur hara yang terdapat atau terkadung dalam
tanah. Hal ini menyebabkan bertambahnya waktu penumbuhan atau waktu
pertumbuhan yang tidak sesui dengan pertumbuhan tanaman yang semestinya.
Agar tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna dan tepat pada waktunya mdapat
prlu memberikan pupuk organik/anorganik yang cukup pada tanah.
Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dan tidak tepat dosis dapat
merusak tanah dan lingkungan serta dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pupuk anorganik memiliki unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman dan lebih
kompleks, sehingga penggunaan pupuk anorganik masih tetap dibutuhkan oleh
tanaman namun harus sesuai dosis anjuran dan dilakukan dengan tepat. Sektor
pertanian saat ini masih banyak menggunakan pupuk anorganik buatan
(pupuk kimia).
Harga pupuk anorganik masih tinggi dan sulit dijangkau petani.
Tingginya harga pupuk tersebut menyebabkan biaya pengeluaran juga menjadi
tinggi. Pemberian pupuk anorganik berlebih secara terus menerus berdampak pada
kerusakan fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk anorganik
berlebihakan mengganggu keseimbangan jumlah zat hara dalam tanah yang
berakibat pada metabolisme tumbuhan. Tumbuhan akan mengalami berbagai
macam penyakit akibat dari kelebihan maupun kekurangan zathara tertentu.
Dampak lain penggunaan pupuk anorganik berlebih adalah berkurangnya
populasi mikroorganisme tanah yang menguntungkan. Akibatnya, tanah
menjadi kurang subur karena berkurangnya mikroorganisme pengurai.
PENUTUP

Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa pupuk buatan adalah


pupuk yang dihasilkan secara massal di pabrik dengan kandungan hara yang telah
ditentukan oleh produsen. Jenis-jenis pupuk buatan yang sering digunakan di
Indonesia yaitu pupuk urea, pupuk ZA, SP-36, KCL, NPK, dan dolomite, dan
Adapun karakteristik pupuk buatan yaitu unsur hara, higroskopisitas, daya larut,
reaksi pupuk, dan indeks garam, serta penggunaan pupuk buatan memiliki dampak
positif maupun negatif, salah satu dampak positifnya yaitu pupuk buatan lebih
ekonomis, dan dampak negative dapat merusak tanah, tanaman dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, W., N. Hayati, dan K. Kusrinah. 2018. Perbandingan pemberian variasi


konsentrasi pupuk dari limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tanaman
cabai rawit (capsicum frutescens l.). Al-Hayat: Journal of Biology and
Applied Biology, 1(1), 18-26.
Firmansyah, I., Syakir, M., dan L. Lukman. 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis
Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung
(Solanum melongena L .). 27(1), 69–78.

Gemasih, M. I. S., dan A. Rahmadani. 2019. Jenis Jenis Pupuk Dan Industri Pupuk
Yang Berada Di Indonesia.

Ramadhani, R. H., Roviq, M., dan Maghfoer, M. D. 2014. Pengaruh Sumber Pupuk
Nitrogen dan Waktu Pemberian Urea pada Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Jagung Manis (Zea mays Sturt. var. saccharata).

Sinambela, E. L. 2022. Aplikasi Pupuk Buatan, Pupuk Kandang Ayam dan Abu
Boiler dalam Memperbaiki C-Organik dan P-Tersedia serta Hasil
Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Pada Ultisol (Doctoral
dissertation, Universitas Jambi).

Tuherkih, E., dan Sipahutar, I. A. 2008. Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15)
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L) di Tanah
Inceptisols. Balai Penelitian Tanah, 77–90

Anda mungkin juga menyukai