DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
Shalawat serta salam juga kami panjatkan kepada baginda Nabi besar
Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan, suri tauladan, dan pemberi jalan ke
Adapun makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan baik dalam segi bahasa, penyusunan, penulisan maupun materi
yang disajikan. Maka dari itu kritik dan saran yang diberikan dari berbagai pihak
akan sangat membantu dalam memperbaiki tugas makalah ini, agar dapat
Kelompok V
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
PEMBAHASAN
Pengertian Pupuk Buatan................................................................ 6
Jenis-Jenis Pupuk Buatan ............................................................... 6
Karakteristik Pupuk Buatan ............................................................ 10
Dampak Pemberian Pupuk Buatan.................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Pupuk merupakan bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi
alam melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara
mikro). Pupuk biasanya ditambahkan kedalam media tanam sebagai unsur nutrisi bagi
memiliki profesi sebagai petani atau bercocok tanam. Sebagai negara agraris maka
penggunaan pupuk. Salah satu pupuk yang sering digunakan yaitu pupuk anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk kimia merupakan pupuk yang mengandung bahan-
bahan kimia yang berguna untuk pertumbuhan tanaman. pupuk anorganik mempercepat
masa tanam karena kandungan haranya bisa langsung diserap oleh tanah dan tanaman.
Namun di sisi lain bila penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang, justru akan
menimbulkan dampak yang sangat negatif kepada tanah dan tanaman sehingga akan
menumpuk menjadi residu yang dapat menyebabkan mikroba penting yang berfungsi untuk
menghasilkan bahan organik di dalam tanah mati dan akan mengurangi kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus akan menyebabkan tanah menjadi
padat/mengeras (porositas tanah menurun) dan tidak responsif terhadap pupuk kimia an-
organik, sehingga berapapun banyaknya tanah diberi pupuk kimia anorganik hasilnya tetap
tidak optimal.
Berdasarkan latarbelakang diatas makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu
pupuk buatan, jenis-jenis pupuk buatan, bagaimana karakteristik pupuk buatan, dan
Pupuk buatan adalah pupuk yang dihasilkan secara massal di pabrik dengan
kandungan hara yang telah ditentukan oleh produsen. Penggunaan pupuk buatan
dengan intens digunakan sejak 1990-an dalam gerakan revolusi hijau dan telah
meningkatkan hasil produksi tanaman dengan sangat pesat. Pupuk buatan memiliki
kelebihan yaitu dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dengan
cepat bagi tanaman.
Pupuk kimia atau pupuk anorganik merupakan pupuk yang lebih banyak
dimanfaatkan petani jika dibandingkan dengan pemanfaatan pupuk organik, dan
umlah pemanfaatan pupuk anorganik saat ini semakin meningkat. Dalam data
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) didapatkan bahwa pemanfaatan pupuk
kimia oleh petani setiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti penggunaan
pupuk urea yang meningkat dari 5,97 juta ton pada 2017 hingga mencapai 6,27 juta
ton pada 2018. Penggunaan pupuk kimia yang banyak oleh petani diakibatkan
karena pupuk kimia lebih praktis dalam penggunaannya, dapat harganya pun relatif
murah dan mudah diperoleh (Aprian, 2014).
Pemanfaatan pupuk kimia secara berkelanjutan dan tanpa memperhatikan
dosis dari pupuk yang diberikan pada tanah maupun tanaman dapat menyebabkan
tanah menjadi keras dan menurunnya aktivitas mikroorganisme tanah yang
mengakibatkan kurangnya dekomposisi bahan organik yang berdampak terhadap
tingkat kesuburan tanahdalam jangka waktu yang panjang penggunaan pupuk
buatan telah meninggalkan banyak dampak negatif bagi lingkungan seperti
pengutamaan hara N akan membuat ketimpangan hara dalam tanah dan
menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas tanah. Pertumbuhan yang baik
akan terjadi apabila pemenuhan akan syarat tumbuh bagi tanaman telah terpenuhi
salah satunya yaitu pemberian pupuk. Pupuk buatan merupakan cara yang cukup
instan yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik dengan kandungan unsur
hara tertentu. Pada umumnya kandungan unsur haranya yang tinggi dan berbentuk
anorganik
Pada daerah tropis pupuk buatan lebih populer daripada pupuk alam karena:
1. Pelapukan pupuk organik di daerah-daerah tropika berlangsung dengan
cepat, sedangkan pupuk alam sangat kurang jumlahnya untuk memenuhi
kebutuhan akan pupuk terutama sudah umum digunakan bibit unggul yang
rakus akan unsur hara.
2. Pupuk buatan lebih ekonomis, karena dapat meringankan ongkos
pengangkutan dan tenaga kerja serta dapat memberikan pengaruh langsung
terhadap produksi. Pupuk buatan yang dibuat di pabrik-pabrik dapat
dihasilkan dalam jumlah yang besar, sehingga diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan pupuk, namun demikian pupuk buatan mempunyai sifat
kelebihan dan kelemahan yaitu:
Kelebihan pupuk buatan antara lain:
1. Lebih mudah menentukan jumlah pupuk yang diperlukan sesuai dengan
keperluan tanaman.
2. Hara yang diberikan dalam bentuk yang tersedia.
3. Dapat diberikan pada saat-saat yang tepat.
4. Pemakaian dan pengangkutannya lebih mudah dan murah.
5. Mengandung unsur hara yang tinggi.
6. Kelarutannya yang tinggi, sehingga lebih cepat tersedia bagi tanaman.
7. Memperbaiki sifat kimia tanah secara instan
Sedangkan kelemahannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Bila tidak dengan perhitungan penggunaannya, pupuk buatan dapat merusak
tanah, tanaman dan lingkungan.
2. Umumnya tidak atau sedikit mengandung unsur hara mikro, dan hanya
unsur hara tertentu saja (misalnya, unsur hara N, P dan K) yang mempunyai
konsentrasi yang tinggi
Jenis-Jenis Pupuk Buatan
Pupuk Urea
Pupuk Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung nitrogen (N)
tinggi sebesar 45-46%. Pupuk ini memiliki rumus kimia CO(NH2)2, sekitar 46 kg
nitrogen terkandung dalam 100 kg pupuk urea. Kandungan yang cukup tinggi
tersebut mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sebab
unsur nitrogen akan memudahkan proses fotosintesis, sehingga menghasilkan lebih
banyak klorofil. Pupuk urea memiliki sifat mudah terlarut sehingga unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman dapat cepat tersedia. Namun, karena sifat ini ada beberapa
kerugian jika diaplikasikan di permukaan dan tidak dimasukkan ke dalam tanah
misalnya terdapat kehilangan nitrogen ke udara yang dapat mencapai 40%. Salah
satu strategi efisiensi penggunaan pupuk untuk efisiensi penggunaan pupuk yaitu
mengatur waktu pemberian pupuk urea. Waktu pemberian pupuk urea dengan hasil
baik adalah 2 kali pemberian pupuk (Ramadhani dkk., 2014).
Secara umum, pupuk dibagi menjadi 2 yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik. Pupuk anorganik ini dikenal sebagai pupuk buatan. pupuk ini dibuat oleh
pabrik dengan tujuan dan spesifikasi tertentu. Berikut ini adalah karakteristik pupuk
buatan:
1. Kandungan Unsur Hara atau Analisis Pupuk
Kadar unsur hara tertentu yang dikandung pupuk jenis ini disebut dengan
analisis pupuk. Untuk kadar unsur hara makro dinyatakan dalam satuan persen,
sedang kadar unsur hara mikro nyatakan dalam satuan ppm (part per milion atau
persejuta). Analisa pupuk ini selalu tertera pada kemasan pupuk tersebut. Jenis
unsur hara yang dikandung suatu pupuk tidak dinyatakan sebagai unsur tunggal
tetapi dinyatakan dalam persentase total N ( total amonium dan nitrat ), P2O5 dan
K2O. Jenis pupuk yang sama belum tentu mengandung analisa yang sama.
Contohnya adalah Urea ( 46 % N), SP-36 ( 36 % P2O5), KCl (60 % K2O), NPK
Kuda Laut ( 15 7 8 ) dll. Bila kita jumlahkan seluruh angka prosentase pada analisis
pupuk majemuk, maka angka ini tidak pernah akan mencapai 100 %. Penyebabnya
adalah di dalam pupuk terdapat unsur kimia lain yang bukan unsur hara tetapi
keberadaannya diperlukan supaya bahan pupuk dapat dibentuk menjadi kristal atau
butiran-butiran
2. Higroskopisitas
Higroskopis adalah sifat pupuk yang berkaitan dengan potensinya atau
kemampuannya untuk mengikat uap air dari udara bebas. Suatu pupuk dikatakan
sangat bersifat higroskopis adalah bila ditempatkan pada tempat terbuka mudah
sekali mencair. Urea adalah salah satu contoh yang bersifat higroskopis. Sifat
higroskopis ini sangat menentukan daya simpan dan penanganan penyimpanan
pupuk tersebut. Misalnya pupuk yang bersifat higroskopis sebaiknya tidak
disimpan terlalu lama dan harus disimpan dalam wadah yang kedap udara, bila tidak
pupuk akan cepat mencair atau menggumpal dengan cepat.
3. Daya Larut
Daya larut adalah merupakan kemampuan suatu jenis pupuk untuk terlarut
di dalam air. Daya larut ini akan menentukan cepat atau lambat unsur hara yang ada
didalam pupuk untuk dapat diserap tanaman atau hilang karena pencucian / tercuci.
Jenis pupuk dengan daya larut yang tinggi akan cepat tersedia serta mudah diserap
oleh tanaman, namun juga akan mudah tercuci oleh hujan atau pengairan. Pada
umumnya pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi mempunyai daya
larut yang tinggi pula.
4. Reaksi Pupuk
Reaksi pupuk adalah bila suatu jenis pupuk diberikan pada tanah, maka pH
tanah dapat berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Jenis pupuk yang
menyebabkan pH tanah menurun, maka pupuk tersebut bereaksi asam terhadap
tanah. Bila Jenis pupuk yang menyebabkan pH tanah naik, maka jenis pupuk
tersebut bereaksi basa terhadap tanah. Secara umum, pupuk yang beredar dipasaran,
menyebabkan pH tanah turun. Artinya, reaksi tanah bersifat asam kepada pupuk
yang diberikan.
5. Indek Garam (Salt Index)
Pemberian pupuk pada tanah akan meningkatkan konsentrasi atau kadar
garam di dalam larutan tanah. Peningkatan kadar / konsentrasi garam dalam tanah
ini akan menaikkan tekanan osmosis larutan tanah, sehingga terhadap proses
penyerapan unsur hara. Larutan tanah dengan osmosis yang tinggi dapat
menyebabkan larutan unsure hara tidak dapat diserap oleh tanaman, tetapi
sebaliknya yakni cairan sel justru yang akan keluar dari akar atau disebut dengan
plasmolisis jaringan akar. Gejala ini disebut dengan Salt injury. Ciri-cirinya daun
layu, menguning dan kering seperti terbakar. Pupuk dengan indek garam yang
tinggi sangat berpotensi menyebabkan terjadinya salt injury. Pupuk yang memiliki
indek garam yang tinggi harus ditempatkan lebih jauh dari perakaran tanaman
dibandingkan dengan pupuk dengan indek garam rendah.
Dampak Pemberian Pupuk Buatan
Pemberian pupuk buatan pada tanah dapat memberikan ampak yang positif
maupun dampak negatif bagi tanah itu sendiri, tetapi jikalau dilihat dari kehidupan
Masyarakat tidak terkena dampak dari aktivitas pemberian pupuk buatan
pada tanah ini, tetapi catatan harus dengan hati-hati dan dibawah pengawasan orang
dewasa. Pemberian pupuk buatan ataupun pupuk alami mempunyai peranan
penting tersendiri bagi tanah sebagai media tumbuhnya tumbuhan. Pupuk
alami/buatan yang diberikan mampu membaiki sifat-sifat tanah.
Berdasarkan proses terjadinya ada dua jenis pupuk yaitu: pupuk organik
(alami) dan pupuk anorganik (buatan) seperti yang kita ketahui pupuk alami adalah
pupuk yang tidak dibuat oleh tangan manusia, pupuk ini secara langsung terbentuk
akibat penguraian dari alam. Sedangkan pupuk buatan pastinya ada campur tangan
manusia dan tambahan zat kimia lainya. Dimana kegunaan nya tidak jauh berbeda
dengan pupuk organik.
Pemberian pupuk yang berlebihan baik pupuk organik ataupun pupuk
anorganik dapat merusak unsur-unsur hara yang terdapat atau terkadung dalam
tanah. Hal ini menyebabkan bertambahnya waktu penumbuhan atau waktu
pertumbuhan yang tidak sesui dengan pertumbuhan tanaman yang semestinya.
Agar tumbuhan dapat tumbuh dengan sempurna dan tepat pada waktunya mdapat
prlu memberikan pupuk organik/anorganik yang cukup pada tanah.
Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dan tidak tepat dosis dapat
merusak tanah dan lingkungan serta dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pupuk anorganik memiliki unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman dan lebih
kompleks, sehingga penggunaan pupuk anorganik masih tetap dibutuhkan oleh
tanaman namun harus sesuai dosis anjuran dan dilakukan dengan tepat. Sektor
pertanian saat ini masih banyak menggunakan pupuk anorganik buatan
(pupuk kimia).
Harga pupuk anorganik masih tinggi dan sulit dijangkau petani.
Tingginya harga pupuk tersebut menyebabkan biaya pengeluaran juga menjadi
tinggi. Pemberian pupuk anorganik berlebih secara terus menerus berdampak pada
kerusakan fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk anorganik
berlebihakan mengganggu keseimbangan jumlah zat hara dalam tanah yang
berakibat pada metabolisme tumbuhan. Tumbuhan akan mengalami berbagai
macam penyakit akibat dari kelebihan maupun kekurangan zathara tertentu.
Dampak lain penggunaan pupuk anorganik berlebih adalah berkurangnya
populasi mikroorganisme tanah yang menguntungkan. Akibatnya, tanah
menjadi kurang subur karena berkurangnya mikroorganisme pengurai.
PENUTUP
Gemasih, M. I. S., dan A. Rahmadani. 2019. Jenis Jenis Pupuk Dan Industri Pupuk
Yang Berada Di Indonesia.
Ramadhani, R. H., Roviq, M., dan Maghfoer, M. D. 2014. Pengaruh Sumber Pupuk
Nitrogen dan Waktu Pemberian Urea pada Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Jagung Manis (Zea mays Sturt. var. saccharata).
Sinambela, E. L. 2022. Aplikasi Pupuk Buatan, Pupuk Kandang Ayam dan Abu
Boiler dalam Memperbaiki C-Organik dan P-Tersedia serta Hasil
Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Pada Ultisol (Doctoral
dissertation, Universitas Jambi).
Tuherkih, E., dan Sipahutar, I. A. 2008. Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15)
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L) di Tanah
Inceptisols. Balai Penelitian Tanah, 77–90