Oleh :
XI MIPA 1
09
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................................1
1.5 Batasan Masalah...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................................2
2.1 Sejarah Penggunaan Pupuk.................................................................................................................2
2.2 Pengertian Pupuk Kompos..................................................................................................................2
2.3 Rumput..................................................................................................................................................2
2.4 Manfaat Pupuk Kompos......................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................................4
3.1 Tempat dan Waktu...............................................................................................................................4
3.2 Metode...................................................................................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................................................4
3.3 Langkah Pembuatan............................................................................................................................4
BAB IV............................................................................................................................................................5
3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................................................5
3.2 Langkah Pembuatan............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................6
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik seperti rumput liar yang
biasanya mengganggu pertumbuhan tanaman. Pembuatan pupuk kompos ini tidak terlalu rumit, tidak
memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
1
BAB II
KAJIAN TEORI
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari sejarah pertanian.
Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam,
yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki
kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus,
Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut
sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal
pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan
petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih
sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah
sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan
produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan
dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian
konvensional ke pertanian organik. (Honcamp, 1931)
2.2 Pengertian Pupuk Kompos
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses
pelapuka karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya.
Bahan-bahan organik tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran
hewan, rerontokan kembang, air seni (kencing), dan lain-lain. Adapun kelangsungan hidup
mikroorganisme tersebut didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembat (Murbandono,
2001).
Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam
perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah serta sebagai sumber nutrisi tanaman. Secara umum
kandungan nutrisi dalam pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga diperlukan
dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, pupuk organik yang telah dikomposkan dapat menyediakan
hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam bentuk yang segar, karena dalam proses
pengomposan telah terjadi proses dekomposisi yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba baik
dalam kondisi aerob maupun anaerob. Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik
seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan, daun), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi,
kambing, ayam, kelinci), arang sekam, dan abu dapur (Musnawar, 2003).
2.3 Rumput
2
selain itu ukuran bunga yang sangat kecil sehingga diperlukan alat untuk mengamatinya, sedangkan
pada tumbuhan lain daun pelindung bunga disebut barctea serta ukuran bunga lebih besar dari pada
bunga rumput dan dapat dilihat secara kasat mata tanpa menggunakan alat (Pool, 1994).
Manfaat kompos bagi tanah yaitu untuk memperbaiki kondisi fisik tanah dibandingkan untuk
menyediakan unsur hara, walaupun dalam kompos unsur hara sudah ada tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk
kompos berperan dalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh
tanaman. (Habib, 2009)
Bagi tanaman kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak
hanya mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah kering
dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan baik. (Habib,
2009)
Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah.
Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada tanah KTK rendah.
Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk
organik. (Habib, 2009)
Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan
daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan ketersediaan air di dalam
tanah. (Habib, 2009)
Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang
netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Semakin asam kondisi
tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah semakin
meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan bersifat racun bagi tanaman. Kondisi tanah
yang asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian kompos dapat membantu
peningkatan pH tanah. (Habib, 2009)
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga
unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo. (Habib, 2009)
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
JL.Silikat NO.57 Malang (Rumah Ardelia Yunita Ambarsari) Minggu, 13 Mei 2021
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat
a. Ember bertutup
2. Bahan
a. Rumput liar
b. Air cucian beras
3.3 Langkah Pembuatan
4
BAB IV
1. Alat
a. Ember bertutup
2. Bahan
a. Rumput liar
b. Air cucian beras
3.2 Langkah Pembuatan
5
DAFTAR PUSTAKA
Honcamp, F. 1931. Historisches über die Entwicklung der Pflanzenernährungslehre, Düngung und
Düngemittel. In F. Honcamp (Ed.). Handbuch der Pflanzenernährung und Düngelehre, Bd. I und II. Springer,
Berlin.
Pool, L. 1994. Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In F.Blaine
Metting, Jr. (Ed.). Soil Microbiology Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management.
Marcel Dekker, Inc., New York.
Habib, L. 2009. Pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga. Titian Ilmu. Bandung.