Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DARI RUMPUT LIAR

Oleh :

Ardelia Yunita Ambarsari

XI MIPA 1

09
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................i
BAB I...............................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................................................1
1.5 Batasan Masalah...................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................................2
2.1 Sejarah Penggunaan Pupuk.................................................................................................................2
2.2 Pengertian Pupuk Kompos..................................................................................................................2
2.3 Rumput..................................................................................................................................................2
2.4 Manfaat Pupuk Kompos......................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................................4
3.1 Tempat dan Waktu...............................................................................................................................4
3.2 Metode...................................................................................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................................................4
3.3 Langkah Pembuatan............................................................................................................................4
BAB IV............................................................................................................................................................5
3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................................................5
3.2 Langkah Pembuatan............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................6

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU no 12 tahun 1992 pasal 20 ayat 2, yang berbunyi “pelaksanaan


perlindungan tanaman menjadi tangung jawab masyarakat dan pemerintah” tersirat kewajiban seluruh
lapisan masyarakat untuk ikut aktif dalam menghasilkan tanaman budidaya berkualitas bagus serta
aman dikonsumsi. Untuk menghasilkan tanaman organik berkualitas perlu adanya perawatan yang
serius seperti pemberian pupuk kompos. Selain meningkatkan kualitas tanaman, pupuk kompos dapat
memperbaiki struktur tanah serta dapat menciptakan budaya hidup sehat. Dengan pembuatan kompos
ini, sampah rumah tangga seperti rumput liar tidak lagi mencemari lingkungan dan menimbulkan
masalah, namun justru mendatangkan keuntungan.

Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik seperti rumput liar yang
biasanya mengganggu pertumbuhan tanaman. Pembuatan pupuk kompos ini tidak terlalu rumit, tidak
memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat pupuk kompos dari rumput liar?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara membuat pupuk kompos dari rumput liar.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi saya :
Mengerti cara membuat pupuk kompos dari rumput liar.
b. Bagi masyarakat :
Memberi wawasan tentang cara pembuatan pupuk kompos dari rumput liar.
1.5 Batasan Masalah
a. Pupuk kompos telah di-inkubasi selama 3-6 minggu.
b. Pupuk kompos berbau harum dan hampir menyerupai tanah.
c. Pupuk kompos berwarna coklat kehitam-hitaman.

1
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Penggunaan Pupuk

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari sejarah pertanian.
Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam,
yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki
kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus,
Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut
sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal
pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan
petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih
sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah
sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan
produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan
dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian
konvensional ke pertanian organik. (Honcamp, 1931)
2.2 Pengertian Pupuk Kompos

Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses
pelapuka karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya.
Bahan-bahan organik tersebut seperti dedaunan, rumput, jerami, sisa-sisa ranting dan dahan, kotoran
hewan, rerontokan kembang, air seni (kencing), dan lain-lain. Adapun kelangsungan hidup
mikroorganisme tersebut didukung oleh keadaan lingkungan yang basah dan lembat (Murbandono,
2001).

Pupuk organik dalam bentuk yang telah dikomposkan ataupun segar berperan penting dalam
perbaikan sifat kimia, fisika, dan biologi tanah serta sebagai sumber nutrisi tanaman. Secara umum
kandungan nutrisi dalam pupuk organik tergolong rendah dan agak lambat tersedia, sehingga diperlukan
dalam jumlah yang cukup banyak. Namun, pupuk organik yang telah dikomposkan dapat menyediakan
hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam bentuk yang segar, karena dalam proses
pengomposan telah terjadi proses dekomposisi yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba baik
dalam kondisi aerob maupun anaerob. Sumber bahan kompos antara lain berasal dari limbah organik
seperti sisa-sisa tanaman (jerami, batang, dahan, daun), sampah rumah tangga, kotoran ternak (sapi,
kambing, ayam, kelinci), arang sekam, dan abu dapur (Musnawar, 2003).
2.3 Rumput

Morfologi Umum Tumbuhan Rumput. Rumput termasuk keluarga Granineae dan


merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh liar hampir di seluruh areal terbuka atau terlindung, baik di
daerah tropis maupun sub tropis. Rumput dapat tumbuh secara berumpun atau individu. Struktur pada
bunga rumput berbeda dengan struktur bunga pada tumbuhan lainya dimana bunga rumput memiliki
lemma, palea dan daun pelindung yang disebut gluma, yang terbagi atas gluma bawah dan gluma atas

2
selain itu ukuran bunga yang sangat kecil sehingga diperlukan alat untuk mengamatinya, sedangkan
pada tumbuhan lain daun pelindung bunga disebut barctea serta ukuran bunga lebih besar dari pada
bunga rumput dan dapat dilihat secara kasat mata tanpa menggunakan alat (Pool, 1994).

2.4 Manfaat Pupuk Kompos

Manfaat kompos bagi tanah yaitu untuk memperbaiki kondisi fisik tanah dibandingkan untuk
menyediakan unsur hara, walaupun dalam kompos unsur hara sudah ada tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk
kompos berperan dalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh
tanaman. (Habib, 2009)

Bagi tanaman kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak
hanya mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah kering
dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh dengan baik. (Habib,
2009)

Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah.
Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada tanah KTK rendah.
Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk
organik. (Habib, 2009)

Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan
daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan ketersediaan air di dalam
tanah. (Habib, 2009)

Pada kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Dalam tanah,


Kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri dan jamur pengurai,
keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.
Keadaan seperti itu sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing tanah lebih
senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi daripada tanah yang keras atau berpasir. Cacing
tanah dapat menyediakan pupuk alami berupa kascing (kotoran dari cacing beukuran partikel kecil yang
berasal dari bahan organik yang telah dimakan cacing dan dikeluarkan lagi) yang bermanfaat bagi
tanaman. (Habib, 2009)

Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang
netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Semakin asam kondisi
tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium) dan Mn (Mangan) dalam tanah semakin
meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan bersifat racun bagi tanaman. Kondisi tanah
yang asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian kompos dapat membantu
peningkatan pH tanah. (Habib, 2009)

Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga
unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo. (Habib, 2009)

3
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Metode penelitian kuantitatif.


3.2 Metode

JL.Silikat NO.57 Malang (Rumah Ardelia Yunita Ambarsari) Minggu, 13 Mei 2021
3.2 Alat dan Bahan

1. Alat
a. Ember bertutup
2. Bahan
a. Rumput liar
b. Air cucian beras
3.3 Langkah Pembuatan

1. Kumpulkan rumput liar.


2. Masukkan rumput liar ke dalam ember.
3. Siramkan air cucian beras ke atas rumput liar.
4. Aduk rumput liar dan air cucian beras secara merata.
5. Tutup rapat ember. Kemudian dibiarkan kurang lebih 3 – 6 minggu hingga kompos matang.
6. Pupuk kompos dari rumput liar siap digunakan.

4
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Alat
a. Ember bertutup
2. Bahan
a. Rumput liar
b. Air cucian beras
3.2 Langkah Pembuatan

1. Kumpulkan rumput liar.


2. Masukkan rumput liar ke dalam ember.
3. Siramkan air cucian beras ke atas rumput liar.
4. Aduk rumput liar dan air cucian beras secara merata.
5. Tutup rapat ember. Kemudian dibiarkan kurang lebih 3 – 6 minggu hingga kompos matang.
6. Pupuk kompos dari rumput liar siap digunakan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Honcamp, F. 1931. Historisches über die Entwicklung der Pflanzenernährungslehre, Düngung und
Düngemittel. In F. Honcamp (Ed.). Handbuch der Pflanzenernährung und Düngelehre, Bd. I und II. Springer,
Berlin.

Murbandono, L. 2001. Membuat Kompos. Penebar swadaya, Jakarta.

Musnawar, E. I. 2003. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pool, L. 1994. Plant growth-promoting rhizobacteria as biological control agents. p. 255-274. In F.Blaine
Metting, Jr. (Ed.). Soil Microbiology Ecology, Applications in Agricultural and Environmental Management.
Marcel Dekker, Inc., New York.

Habib, L. 2009. Pembuatan pupuk kompos dari limbah rumah tangga. Titian Ilmu. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai