Anda di halaman 1dari 47

MODUL PENGELOLAAN BANK SAMPAH

Di buat oleh
Teknik Lingkungan Universitas Malahayati

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALAHAYATI

i
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I SAMPAH
1.1 Definisi Sampah ............................................................................................................. 1
1.2 Jenis Jenis Sampah ........................................................................................................ 1
BAB II PENGERTIAN DAN TATA CARA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS
2.1 Pengertian Pupuk Kompos............................................................................................. 2
2.2 Pembuatan Pupuk Kompos Secara Sederhana ............................................................... 2
2.3 Manfaat Penggunaan Pupuk Kompos ............................................................................. 3
BAB III ECOBRICK
3.1 Definisi ........................................................................................................................... 5
3.2 Tata Cara Pembuatan Ecobrick ....................................................................................... 5
BAB IV BANK SAMPAH
4.1 Pengenalan Sampah ........................................................................................................ 8
4.1.1 Pengenalan Sampah Dan Istilah-Istilah ............................................................... 8
4.1.2 Sumber-Sumber Sampah ..................................................................................... 9
4.1.3 Bahaya Sampah Bagi Kehidupan......................................................................... 9
4.1.4 Fakta Tentang Umur Sampah ............................................................................... 9
4.1.5 Pembagian Lima Jenis Sampah Berdasar Wadah ................................................ 10
4.2 Kebijakan Pengelolaan Sampah Dan Konsep 3R........................................................... 10
4.2.1 Dasar Hukum Pengelolaan Sampah Di Indonesia ............................................... 10
4.2.2 Pengertian 3R ....................................................................................................... 11
4.2.3 Langkah 3R .......................................................................................................... 11
4.3 Mengenal Bank Sampah ................................................................................................. 12
4.3.1 Pengertian Bank Sampah ..................................................................................... 12
4.3.2 Manfaat Bank Sampah ......................................................................................... 12
4.3.3 Tahapan Pembentukan Bank Sampah .................................................................. 13
4.3.4 Syarat Mendirikan Bank Sampah ........................................................................ 13
4.3.5 Membentuk Kepengurusan Bank Sampah dan Tugas Kerja ............................... 14
4.3.6 Persyaratan Bank Sampah.................................................................................... 15
ii
4.3.7 Kelengkapan Administrasi dan Kelengkapan Bank Sampah ............................... 17
4.3.8 Mekanisme Bank Sampah.................................................................................... 18
4.3.9 Pemanfaatan Tabungan Bank Sampah ................................................................. 18
4.3.10 Belajar Administrasi & Tata Kelola Bank Sampah ........................................... 18
4.3.11 Formulir Registrasi Nasabah Bank Sampah. ....................................................... 22
4.3.12 Pengisian Buku Registrasi Nasabah..................................................................... 22
4.3.13 Buku Tabungan Sampah ...................................................................................... 23
4.3.14 Menentukan Hari Penimbangan Dan Harga Jual ................................................. 23
4.3.15 Penimbangan Dan Pengisian Slip Setoran ........................................................... 24
4.3.16 Buku Tabungan Sampah Dan Sistem Tabungan Sampah .................................... 25
4.3.17 Buku Kas Nasabah/Buku Besar Bank Sampah .................................................... 25
4.3.18 Pengisian Buku Kas Pengurus ............................................................................. 26
4.3.19 Mengenal Jenis Sampah Yang Diterima Di Bank Sampah .................................. 28
4.3.20 Daftar Barang Dan Harga .................................................................................... 37

iii
BAB I
SAMPAH

1.1 Definisi Sampah


Secara umum sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

1.2 Jenis Jenis Sampah


a. Organik
Merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup dan mudah mengalami
pembusukan sehingga mudah juga diurai oleh mikroorganisme.
Contoh : sampah dedaunan, sisa makanan, kotoran hewan, sisa sayur-sayuran dan
buah-buahan.
b. Anorganik
Berbanding terbalik dengan sampah organik, sampah ini sangat sulit untuk diurai
bahkan dapat mencapai ratusan tahun.
Sampah anorganik menjadi masalah terbesar saat ini karena keberadaannya yang
tak terhingga dan mencemari lingkungan.
Contoh : sedotan plastik, botol plastik, sisir, bungkus makanan/minuman ringan
dan lain-lain
c. B3 (bahan berbahaya dan beracun)
Limbah jenis B3 merupakan sisa dari kegaitan manusia yang berbahaya dan
mengandung bahan-bahan/kandungan kimia beracun.
Contoh : botol kaca parfum, bekas lampu/bohlam, batu baterai, bekas spray,
televisi rusak, radio rusak dan lain-lain

1
BAB II
PENGERTIAN DAN TATA CARA PEMBUATAN PUPUK KOMPOS

2.1 Pengertian Pupuk Kompos


Pupuk kompos adalah jenis pupuk yang berasal dari sisa bahan organik, baik dari
tanaman, hewan, maupun limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau
fermentasi.

2.2 Pembuatan Pupuk Kompos Secara Sederhana


Mengolah sampah menjadi kompos (pupk organik) dapat dilakukan dengan berbagai cara,
mulai dari yang sederhana hingga yang memerlukan mesin (skala industri atau komersial).
Membuat kompos dapat dilakukan dengan metode aerob atau anaerob. Pada pengomposan
secara aerob, proses dekomposisi bahan baku menjadi kompos akan berlangsung optimal
jika ada oksigen. Sementara itu, pada pengomposan anaerob proses dekomposisi bahan
baku menjadi kompos tidak memerlukan oksigen. Pengomposan secara anaerob akan lebih
efektif jika diterapkan dalam skala besar, seperti untuk mengolah tandan kosong kelapa
sawit. Proses pengomposan anaerob lebih efisien karena tidak perlu melakukan proses
pembalikan seperti yang dilakukan pada pengomposan secara aerob.

Salah satu contoh aktivator yang sering digunakan adalah Effective Microorganism (EM).
EM selain untuk mempercepat proses pembuatan pupuk organik juga bermanfaat
meningkatkan kualitas pupuk yang dibuat, memperbaiki struktur dan tekstur tanah enjadi
lebih baik, dan menyuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan demikian,
penggunaan EM akan membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan relatif tahan
terhadap serangan hama dan penyakit. Berikut ini beberapa manfaat EM bagi tanaman dan
tanah:
1. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah.
2. Membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman.
3. Membantu proses penyerapan dan penyaluran unsur hara dari akar ke daun.
4. Meningkatkan kualitas bahan organik sebagai pupuk.
5. Meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.

2
Cara pembuatan pupuk kompos secara sederhana adalah sebagai berikut:
Alat:
1. Cangkul
2. Tempat fermentasi
3. Ember
4. Alat pencacah
Bahan:
1. Air
2. Sampah organik
3. Sekam padi
4. EM4

Langkah kerja:
1. Mencacah sampah organik menjadi ukurang yang kecil dengan alat pencacah. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi karena ukuran bahan yang telah|
mengecil.
2. Mencampurkan satu ember air dengan satu tutup botol EM4, kemudian
menyiramkannya pada sampah organik, sekam padi.
3. Mengaduk campuran bahan organik tersebut hingga rata, lalu meletakkannya di tempat
yang teduh.
4. Menutup campuran bahan tersebut dengan rapat hingga tidak ada udara yang bisa masuk
ke dalamnya agar proses fermentasi berlangsung secara maksimal.
5. Menunggu hingga kurang lebih 10 hari, lalu pupuk kompos pun akan terbentuk.

2.3 Manfaat Penggunaan Pupuk Kompos


a. Menyehatkan Lingkungan Daur ulang sampah organik menjadi pupuk tidak hanya
menyuburkan tanaman, tetapi juga turut menyehatkan lingkungan karena mengurangi
polusi tanah.
b. Revitalisasi Produktivitas Tanah Pada dasarnya, pemakaian pupuk anorganik terus
menerus sampai pada tahap tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi tanah
dan menyebabkan kekurangan hara. Tanah yang sering diberi pupuk anorganik lama-

3
kelamaan akan menjadi keras, sehingga sulit diolah dan mengganggu pertumbuhan
tanaman. Karena itu, pemanfaatan pupuk organik untuk tanah pertanian sangat
membantu memperbaiki stuktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan
mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik. Dengan demikian, adanya
pupuk organik akan meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah,
sehingga tanah menjadi gembur.
c. Menekan Biaya Usaha Tani Harga dan ketersediaan pupuk anorganik di pasar
cenderung fluktuatif. Pada saat pupuk anorganik sulit ditemukan di pasar, harganya
pun menjadi mahal. Kondisi seperti ini akan memberatkan beban petani. Oleh sebab
itu, penggunaan pupuk organik yang mudah dibuat dan bahan bakunya bisa
didapatkan secara cuma-cuma akan menekan biaya usaha tani.
d. Meningkatkan Kualitas Produk
Pada dasarnya, tanaman yang diberikan pupuk organik bisa lebih berkualitas.
Tanaman sayuran yang dipupuk dengan pupuk organik akan lebih segar dan rasanya
enak, serta memiliki daya simpan yang lebih lama. Tanaman buah pun kualitasnya
menjadi lebih baik dengan pupuk organik. Selain itu, daya fruitset atau persentase
bunga yang menjadi buah jauh lebih banyak.

4
BAB III
ECOBRICK

3.1 Definisi
Ecobrick memiliki dua suku kata yaitu “eco” yang berarti lingkungan dan “brick” yang
berarti batu bata sehingga disatukan menjadi bata ramah lingkungan yang menjadi
alternatif batu bata konvensional. Maka dari itu ecobricks adalah botol plastik yang diisi
secara padat dengan sampah non biologis, yakni plastik (Ecobricks.org, 2015). Manfaat
dari adanya ecobrick ini berpengaruh besar terhadap kondisi lingkungan sekitar dimana
limbah plastik yang memerlukan puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai dapat
difungsikan sebagai material membuat sebuah karya seperti kursi, meja bahkan gapura.
Kehadiran ecobrick ini menjadi salah satu alternatif cerdas dan sederhana guna membantu
mengurangi volume sampah yang ada di sekitar lingkungan serta mengurangi resiko
persebaran penyakit akibat racun yang dikeluarkan oleh sampah plastik.

3.2 Tata Cara Pembuatan Ecobrick


Praktik pembuatan ecobrick tergolong mudah dan sederhana, berikut rincian pembuatan
ecobrick
1. Alat
Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
 Gunting
 Sarung tangan
 Kayu
 Timbangan kecil
2. Bahan
Dalam praktik ecobrick diperlukan beberapa bahan seperti:
 Limbah botol plastik ukuran bebas tergantung karya yang akan dibuat
 Limbah plastik kering (sedotan, plastik asoy, kemasan makanan, kemasan
deterjen, dan sampah plastik jenis lain yang kering)
 Lakban hitam
 Kain perca (opsional)
 Jarum jahit dan benang (opsional)

5
 Lem tembak (opsional)

Langkah-langkah membuat meja dan kursi dari ecobricks:


1. Siapkan alat dan bahan
2. Gunakan sarung tangan sebelum melakukan praktik ecobrick
3. Potong sampah plastik kering menjadi ukuran kecil
4. Masukkan sampah yang telah berukuran kecil ke dalam botol plastik berukuran
750mL dan 1 Liter sembari memadatkan sampah menggunakan kayu agar tidak
ada rongga udara yang berlebihan di dalam botol dan mencegah botol agar tidak
mudah penyok jika diberi beban
5. Timbang botol plastik hingga mencapai ketentuan botol ukuran 750mL beratnya
300-400 gram dan botol ukuran 1 Liter beratnya 500-700gram. Hal ini bertujuan
agar botol tahan terhadap beban dan tidak mudah hancur.
6. Setelah dirasa cukup padat dan beratnya sesuai, lakukan langkah 1-5 secara
berulang hingga mendapat total botol plastik padat sesuai kebutuhan.
7. Jika sudah terkumpul, gabungkan botol plastik padat menggunakan lakban hitam
secara melingkar sehingga membentuk sebuah meja dan kursi. Saat proses
menyatukan, perlu diuji beban dengan menduduki botol agar dapat memudahkan
dalam menentukan jumlah botol dalam satu buah kursi/meja.
Pastikan botol merekat satu dengan yang lain (tidak terpisah)
8. Setelah merekat dan menyatu, siapkan kain perca dan ukur diameter meja dan
kursi agar dapat dibuat hiasan dari kain perca kemudian jahit hiasan tersebut
sesuai pola kursi dan meja
9. Pasang hiasan kain dengan melelehkan lem tembak dan rekatkan pada botol
kemudian ditimpah dengan hiasan kain perca
10. Karya meja dan kursi dari pemanfaatan limbah anorganik selesai dibuat

**Catatan:

Ukuran botol plastik, ukuran potongan dan berat botol plastik dapat
menyesuaikan dengan karya yang akan dihasilkan. Jika karya tidak
dipergunakan untuk menahan sebuah beban seperti hanya untuk pajangan, maka
berat botol plastik boleh menyesuaikan.
6
Gambar 3.1 Proses Penyatuan Botol Plastik
(Sumber : dokumentasi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati, 2022)

Gambar 3.2 Hasil Karya Meja dan Kursi dari Ecobricks


(Sumber : dokumentasi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati, 2022)

Gambar 3.3 Uji Kelayakan


(Sumber : dokumentasi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati, 2022)

7
BAB IV

BANK SAMPAH

4.1 Pengenalan Sampah


4.1.1 Pengenalan Sampah Dan Istilah-Istilah
a. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
b. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari
dalam rumah tangga yang sebagian besar terdiri dari sampah organik, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik.
c. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal dari
rumah tangga dan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan/atau
fasilitas lainnya.
d. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah
e. Penghasil sampah adalah setiap orang dan atau akibat proses alam yang
menyebabkan timbulan sampah
f. Pengelolan sampah adalah kegiatan yang sistematis, meneluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah
g. Tempat sampah rumah tangga adalah wadah penampungan sampah yang
berupa bak/bin/tong/kantong/keranjang sampah
h. Tempat penampungan sementara, yang selanjutnya disingkat TPS, adalah
tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,
dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.
i. Tempat pengolahan sampah terpadu, yang selanjutnya disingkat TPST, adalah
tempat dilaksanakannya kegiatan penggunaan ulang, pendauran ulang,
pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.
j. Tempat pemrosesan akhir, yang selanjutnya disingkat TPA, adalah tempat
untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara
aman bagi manusia dan lingkungan.
k. Pengurangan sampah adalah kegiatan untuk pembatasan timbulan sampah,
pendaur ulang sampah dan pemanfaatan sampah.

8
l. Penanganan Sampah meliputi kegatan pemilahan,pengumpulan,
pengangkatan, pengolahan dan pemrosesan akhir

4.1.2 Sumber-Sumber Sampah


a. Rumah tangga : 58%
b. Pasar : 10%
c. Lahan pertanian dan perkebunan : 10%
d. Perkantoran, area perdagangan dan sekolah : 2 %
e. Taman dan Jalan : 5%
f. Industri dan rumah sakit ( rata-rata merupakan sampah berbahaya atau
disebut Limbah Berahata dan Beracun (B3) dan butuh penanganan khusus :
13%
4.1.3 Bahaya Sampah Bagi Kehidupan
a. Bahaya bagi kesehatan : penyakit diare, kolera, tifus, demam berdarah,
jamur kulit (dari air yang tercemar sampah), cacing pita (dari sampah
bertanian)
b. Bahaya bagi lingkungan :
- menutup saluran air hingga menyebabkan banjir
- mencemari sumur dan sumber air bersih
- menimbulkan bau yang tidak sedap
c. Bahaya bagi sosial ekonomi
- Masuk ke laut lalu dimakan ikan dan menyebabkan kematian ikan serta
binatang laut lain
- Masuk ke lahan mangrove sehingga menghambat proses hewan laut
(udang, ikan, kepiting dan lainnya bertelur dan berkembang biak
- Meningkatnya resiko penyakit hingga mengeluarkan uang berobat
- Sampah yang masuk ke air menyebabkan pendangkalan sungai, laut dll

4.1.4 Fakta Tentang Umur Sampah


Nama Sampah Umur sampah
Kulit buah (pisang, manga dll) 6 bulan
Kertas (kertas, kardus, Koran, HVS) 2-5 bulan

9
Kantong plastic 10-12 tahun
Kain nilin 30-40 tahun
Jaring ikan 30-40 tahun
Aluminium 80-100 tahun
Plastic 100 – 200 tahun
Baterai bekas 100 tahun
Botol kaca 1 juta tahun
Styrofoam/gabus/busa putih Tidak bisa hancur

4.1.5 Pembagian Lima Jenis Sampah Berdasar Wadah


Untuk memudahkan agar sampah bisa di kelola maka dunia membuat 5 wadah
sampah yang berbeda warna (biasanya tong sampah)
a. Warna Hijau : sampah organic (daun, sisa makanan, sisa sayuran dll)
b. Warna Merah : Sampah logam/kaca (besi, aluminium, timah, dll)
c. Warna Biru : Sampah kertas (koran, kardus, HVS, duplek dll)
d. Warna Kuning : Sampah Plastik (bungkus jajanan, assoi, botol plastik)
e. Warna abu-abu: sampah residu/sampah yang tidak bisa di kelola
(puntung rokok, styrofoam, popok bayi dll)
Untuk di rumah tangga minimal kita memiliki 3 tempat sampah yaitu :
a. Sampah organic : ember/keranjang bertutup
b. Sampah anorganik : karung bekas
c. Sampah residu : keranjang sampah
4.4 Kebijakan Pengelolaan Sampah Dan Konsep 3R
4.2.1 Dasar Hukum Pengelolaan Sampah Di Indonesia
- Undang-Undang N. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
- Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
- Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Jo. Uu No.10 tahun
199
- Undang-Undang No.1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro
- Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

10
- Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reuse, Reduse Dan Recycle Melalui Bank Sampah

4.2.2 Pengertian 3R
Usaha yang kita lakukan untuk dapat mengelola sampah dan mengurangi
jumlah sampah yang kita hasilkan sehingga baik bagi lingkungan
a) Reuse : menggunakan kembali sampah yang dapat di pakai ulang
b) Reduse : Mengurangi jumlah sampah yang biasa kita pakai
c) Recycle : Mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang digunakan

4.2.3 Langkah 3R
a. Reuse
1. Gunakan botol sirup bekas bersih untuk tempat minyak makan
2. Gunakan kardus bekas untuk tempat penyimpanan barang-barang
3. Memakai kembali assoi plastik bekas bersih dari pasar untuk belanja
kembali
4. Memakai baskom/ember pacah/botol plastic/kemasan minyak makan
untuk pot tanaman
5. Menggunakan amplop bekas berkali-kali untuk berbagai keperluan
b. Reduce
1. Mengganti plastic assoi dengan keranjang belanja/tas kain saat belanja
kepasar
2. Mengembalikan plastic asoi bekas belanjaan kepada pedagang/kedai
3. Tidak memakai Styrofoam sebagai wadah makanan
4. Membawa minuman sendiri dari rumah dan tidak membeli air dalam botol
kemasan
5. Membeli deterjen/sabun/sampoo dalam ukuran besar (umpamanya 1 kg)
dari pada membeli dalam kemasan dalam ukuran kecil-kecil
6. Memilah sampah dirumah tangga dan menjadi anggota bank sampah

11
7. Menggunakan sapu tangan dan tidak memakai tisu
c. Recycle
Membuat kreasi daur ulang dari sampah yang tidak terpakai menjadi
berbagai produk yang bisa di pakai lagi (bank sampah, pengomposan,
kerajinan daur ulang dll)

4.3 Mengenal Bank Sampah


4.3.1 Pengertian Bank Sampah
Bank Sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat
didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomis seperti
kertas, karton, kaleng, majalah dan sampah plastik lainnya).

4.3.2 Manfaat Bank Sampah


a. Bagi Lingkungan
- Berkurangnya volume sampah yang dibuang ke TPA/Alam
- Membantu mengurangi pencemaran akibat sampah
- Menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih
b. Bagi Pendidikan
- Menanamankan pentingnya mengelola sampah dari sumbernya kepada
masyarakat
- Pendidikan lingkungan hidup sejak dini
- masyarakat memahami pentingnya menabung sampah
- masyarakat akan lebih menghargai sampah
c. Bagi Ekonomi
- Menambah pendapatan /masyarakat dari sampah yang ditabung di bank
sampah
- Menciptakan wirausaha sosial melalui bank sampah
- Merubah persepsi negatif terhadap penggiat sampah atau pemulung
- Memperbanyak wira usaha baru dibidang persampahan

12
4.3.3 Tahapan Pembentukan Bank Sampah
1) Sosialisasi
Memberi pemahaman awal kepada masyarakat tentang sampah dan
pengertian bank sampah sekolah
2) Pembentukan Pengurus
Membentuk pengurus pengelola bank sampah, menentukan struktur
organisasi serta tugasnya
3) Pelatihan Tehnis Bank Sampah
Pelatihan tehnis kepada pengurus bank sampah dan nasabah tentang
pemilahan jenis sampah dan administrasi operasional
4) Pembentukan Legalitas Bank Sampah
Pengurus yang telah terbentuk disahkan dengan surat keputusan kepala
desa sebagai unit organisasi yang berada dalam lingkungandesa
5) Implementasi/pelaksanaan dari bank sampah desa
Pengelola bank sampah desa mulai menjalankan operasional bank sampah
6) Pendampingan lanjutan
Pendampingan lanjutan kepada kelompok bank sampah untuk mengetahui
perkembangan kelompok
7) Evaluasi
Setelah 3 bulan berjalan maks dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil
perkembangan bank sampah berupa jumlah tonase, jenis sampah, jumlah
nasabah, jumlah penjualan, jaringan penjualan, hambatan dan kendala
operasional
8) Monitoring lanjutan
Monitoring lanjutan dilakukan untuk mempertahankan keberadaan bank
sampah hingga dapat berkelanjutan

4.3.4 Syarat Mendirikan Bank Sampah


1. Harus didirikan oleh warga desa yang terdiri dari beberapa individu
dengan niat yang sama
2. Satu bank sampah desa/sekolah berdiri di satu desa/sekolah.

13
3. Pendirian awal satu bank sampah minimal terdiri dari 5 pengurus dan
memiliki minimal 20 orang nasabah
4. Memiliki lokasi penyetoran dan penimbangan khusus
5. Memiliki waktu operasional berupa penerimaa, penimbangan dan
pengepakan yang tetap
6. Menyiapkan peralatan administrasi berupa buku tabungan, buku besar
pengurus, buku registrasi, slip setoran dan timbangan serta dapat ditambah
dengan pamlet nama bank sampah dan kalkulator
7. Memiliki legalitas bank sampah melalui izin dari kepala desa dengan
jangka waktu tertentu.

4.3.5 Membentuk Kepengurusan Bank Sampah dan Tugas Kerja


Satu bank sampah harus memiliki struktur kepengurusan minimal yaitu :
1. Direktur
Bertugas memimpin kelompok bank sampah, mensosialisasikan bank
sampah kewarga sekolah, mengurus legalitas kelompok, membuat laporan
kegiatan bank sampah
2. Sekretaris
Bertugas mencatat data setiap nasabah baru, mencatat hasil penimbangan
sampah dan penjualan sampah dari nasabah, mencatat aktivitas bank
sampah membuat pembukuan kegiatan bulanan bank sampah yang
dilaporkan kepada ketua
3. Bendahara
Bertugas mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan bank sampah,
menyimpan dan membayar tabungan nasabah, menerima hasil penjualan
sampah dan membuat laporan keuangan kepada ketua setiap bulannya
4. Kordinator pelayanan dan penerimaan sampah
Melakukan penimbangan dan pemilahan sampah yang disetor oleh nasabah,
mencatat hasil setoran nasabah di slip penerimaan sampah, membuat
laporan bulanan kepada sekretaris

14
5. Kordinator pengepakan dan penjualan sampah
Melakukan pengepakan dan penjualan sampah sesuai dengan jenis sampah,
mencari tempat penjualan sampah menyetor hasil penjualan kepada
bendahara dan melaporkan hasil penjualan kepada bendahara setiap selesai
penjualan

4.3.6 Persyaratan Bank Sampah


1. Persyaratan Konstruksi
Komponen Spesifikasi

1. Lantai a. kuat/ utuh

b. bersih

c. pertemuan lantai dan dinding berbentuk


konus/lengkung

d. kedap air

e. rata

f. tidak licin

g. tidak miring

h. luas lantai Bank Sampah lebih kurang atau


sama dengan 40 (empat puluh) m2

2. Dinding a. kuat

b. rata

c. bersih

d. berwarna terang

e. kering

3. Ventilasi *) :

15
a. apabila Bank Sampah dengan a. ventilasi alam, lubang ventilasi paling sedikit
ventilasi gabungan (alam dan 15% lima belas perseratus) x luas lantai
mekanis)
b. ventilasi mekanis (fan, AC,exhauter)

b. apabila Bank Sampah hanya c. Lubang ventilasi paling sedikit 15% (lima
ventilasi alam belas perseratus) x luas lantai

4. Atap a. bebas serangga dan tikus

b. tidak bocor

c. kuat

5. Langit-langit a. tinggi langit-langit paling sedikit 2,7m dari


lantai

b. kuat

c. berwarna terang

d. mudah dibersihkan

6. Pintu Bank Sampah a. dapat mencegah masuknya serangga dan


tikus

b. kuat dan c membuka arah keluar

7. Lingkungan Bank Sampah:

a. pagar a. aman dari risiko kecelakaan

b. Kuat

b. halaman a. bersih

b. tidak berdebu/ tidak becek

c. tersedia tempat sampah tertutup

16
c. taman a. indah dan rapi

b. ada pohon perindang

d. parkir a. terpisah dari ruang perawatan

b. bersih

c. tertata/rapi

8. Drainase Sekitar Bank a. ada sumur resapan/Biopori


Sampah
b. air mengalir lancar

9. Ruang pelayanan penabung a. terdapat ruang pemilahan sampah

b. terdapat meja, kursi, timbangan, almari, alat


pemadam api ringan (APAR)

c. terdapat instrumen Bank Sampah

d. bebas serangga dan tikus

e. tidak berbau (terutama H2S dan atau NH3)

f.pencahayaan 100-200 lux

g. suhu ruang 22º - 24º C (apabila Bank Sampah


dengan AC) atausuhu kamar (tanpa AC)

4.3.7 Kelengkapan Administrasi dan Kelengkapan Bank Sampah


Setiap bank sampah desaharus memiliki kelengkapan administrasi dan kelengkapan
sebagai berikut :
1. Nama bank sampah
2. Formulir pendaftaran nasabah
3. Buku data nasabah
4. Buku tabungan nasabah
5. Buku kas pemasukan sampah nasabah
6. Buku kas keuangan bank sampah
7. Slip/kwitansi setoran nasabah
17
8. Slip/kwitansi penjualan sampah
9. Memiliki nomoro induk dan stempel bank sampah (tahap selanjutnya)
10. Memiliki timbangan (minimal satu dan miliki kelompok bukan pinjaman)
11. Menyediakan karung tempat sampah yang sudah dipilah untuk siap jual
12. Menyediakan Kalkulator (jika memungkinkan)
13. Plank nama kelompok bank sampah
14. SK kelompok yang dikeluarkan oleh kepala Sekolah

4.3.8 Mekanisme Bank Sampah


1) Pemilahan sampah
2) Peyetoran ke bank sampah
3) Penimbangan Sampah
4) Pencatatan setoran dan tabungan
5) Pengangkutan dan penjualan

4.3.9 Pemanfaatan Tabungan Bank Sampah


Sampah yang disetor nasabah (masyarakat) ke bank sampah tidak dapat langsung
diambil, melainkan harus ditabung minimal 3 bulan terlebih dahulu. Hal ini untuk
melatih siswa dalam memanajemen tabungan sampah, meningkat jumlah saldo
tabungan dan mencegah permasalahan permodalan bagi pengurus bank sampah
sekolah.

4.3.10 Belajar Administrasi & Tata Kelola Bank Sampah


Pembentukan Pengurus Bank Sampah
Untuk menjalankan kegiatan bank sampah maka tahap awal dibentuk pengurus
bank sampah dengan susunan :
- Direktur Bank Sampah : 1 orang
- Sekretaris Bank Sampah : 1 orang
- Bendahara Bank Sampah : 1 orang
- Kordinator pelayanan dan penerimaan sampah : 1 orang,
- Kordinator pengepakan dan penjualan sampah : 1 orang,

18
Pembuatan Surat Keputusan (SK) Penetapan Pengurus Bank Sampah
Kepala Desa harus membuat Surat Keputusan pembentukan bank sampah sekolah
sesuai dengan hasil keputusan bersama
Contoh SK Bank :
Halaman 1 :

KOP SURAT DESA


SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DESA NOMOR :

TENTANG
PEMBENTUKAN BANK SAMPAH (NAMA BANK SAMPAH
Menimbang 1. bahwa sebagai tindak lanjut kerjasama (nama program yang
menginisiasi pembentukan bank sampah
2. perlu dibentuk struktur pengelolaan bank sampah dan
menjamin keberlanjutannya perlu dibentuk tim pelaksana
kegiatan bank sampah desa (nama desa) yang ditetapkan
dengan keputusan Kepala Desa (Nama Desa)
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah;
3. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse, dan Recycle melalui Bank Sampah;

19
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama Menetapkan pembentukan struktur bank sampah (nama desa)
Kedua Surat Keputusan ini berlaku selama 1 tahun
Ketiga Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan segala
sesuatu dapat ditinjau ulang jika ada kesalahan dikemudian hari

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala Desa

Tanda tangan dan stempel (Nama Kepala Desa)

Halaman 2
Lampiran I : Keputusan Kepala Desa Nomor :
Tanggal :
Tentang :Penetapan Struktur Pengurus Bank Sampah Desa

Nama Bank Sampah : Bank Sampah Alamat : Alamat bank sampah

Struktur Pengurus
- Direktur : Nama
- Sekretaris : Nama
- Bendahara : Nama
- Kordinator pelayanan dan penerimaan sampah : Nama
- Kordinator pengepakan dan penjualan sampah : Nama

Ditetapkan di :
Pada tanggal :
Kepala Desa

20
Tanda tangan dan stempel (Nama Kepala Desa)

4.3.11 Formulir Registrasi Nasabah Bank Sampah.


setiap warga yang baru bergabung wajib mengisi formulir registrasi nasabah yang
ditulis oleh sekretaris dengan format sebagai berikut :

FORMULIR REGISTRASI NASABAH BANK SAMPAH

Nama :
Alamat :
Kelas :
No Rekening Contoh
: 001122015 (no urut-bulan masuk-tahun)
Umur Contoh
: 10 tahun
Tanggal lahir Contoh
: 12-01-1976
Tanggal pendaftaran Contoh
: 12-11-2015
Dengan ini menyatakan
1. Mendaftar sebagai nasabah bank sampah…………………..
2. Bersedia menabung hasil sampah setoran saya
3. Mengikuti semua peraturan yang di tetapkan oleh bank sampah………..
4. Menyatakan bahwa semua sampah yang saya setorkan bukan berasal dari
hasil pencurian atau tindakan melawan hukum lainnya

Calon Nasabah Disetujui oleh

(Tanda tangan) Ttd/stempel

(nama calon nasabah) (nama Direktur)

Direktur Bank Sampah Indah

21
4.3.12 Pengisian Buku Registrasi Nasabah

Setelah formulir registrasi selesai diisi kemudian data dipindah ke buku registrasi
nasabah oleh sekretaris
Buku Halaman depan

BUKU REGISTRASI BANK SAMPAH

Nama Bank Sampah : Bank Sampah (nama sekolah)


Alamat
: Alamat sekolah
No Telp : No. Telp Sekolah

Halaman berikutnya :

No. Nama No. Rekening Alamat Kelas

Daftar diisi dan dilanjutkan setiap mendapat nasabah yang mendaftar

4.3.13 Buku Tabungan Sampah

Setelah data registrasi nasabah selesai maka nasabah berhak mendapat buku
tabungan sampah yang diisi dengan format seperti dibawah ini (diisi oleh
sekretaris).

22
Halaman depan

BUKU TABUNGAN SAMPAH BANK SAMPAH

Nama Bank Sampah :


Nama Nasabah :
No. Induk/rekening : :
Alamat
:

Perhatian :
Mengetahui
Ttd dan stempel
Nama Direktur
1. Mohon diperiksa jumlah saldo
tabungan anda dibank sampah
sebelum meninggalkan kasir
2. Jika buku tabungan ini hilang,
harap laporkan kepengurus Ketua Bank Sampah

4.3.14 Menentukan Hari Penimbangan dan Harga Jual


Penetapan harga setiap jenis sampah merupakan kesepakatan pengurus bank
sampah. Harga setiap jenis sampah bersifat fluktuatif tergantung harga pasaran.
Penetapan harga meliputi:
1. Untuk perorangan yang menjual langsung sampah dan mengharapkan uang
tunai, harga yang ditetapkan merupakan harga fluktuatif sesuai harga pasar;
2. Untuk penabung yang menjual secara kolektif dan sengaja untuk ditabung,
harga yang diberikan merupakan harga stabil tidak tergantung pasar dan
biasanya di atas harga pasar.
misalnya :

Daftar harga penerimaan sampah minggu I September 2023 (contohnya)


No Nama Sampah Harga Jual Harga Nasabah Keuntungan
1 Kardus Rp. 1.000,- Rp.7.00,- Rp.300,-
2 Aqua gelas Rp. 2.500,- Rp.2.000,- Rp.500,-
3 Botol Aqua Rp. 1.000,- Rp.700,- Rp.300,-
Dst

23
4.3.15 Penimbangan Dan Pengisian Slip Setoran
Agar timbangan sampah lebih efisien dan pencatatan dalam buku rekening lebih
mudah, perlu diberlakukan syarat berat minimum untuk menabung sampah,
misalnya 1 kg untuk setiap jenis sampah. Sehingga penabung didorong untuk
menyimpan terlebih dahulu tabungan sampahnya di rumah sebelum mencapai
syarat berat minimum.Pengurus menyiapkan timbangan, divisi pelayanan dan
penimbangan mulai menimbang sampah yang disetorkan nasabah, sekretaris
mencatat hasil timbangan dalam slip setoran nasabah dan menentukan hasil total
harga masing-masing sampah.

Catatan :
a. Usahakan semua nasabah menabung seluruh hasil penjualan sampah
agar pengurus tidak terkendala masalah modal
b. Jika nasabah memaksa membayar ingin dibayar kontan maka pengurus
dapat menolak menerima setoran sampah nasabah kecuali jika pengurus
mempunyai modal namun harga dikurangi Rp.300 rupiah dari harga
perkilo masig-masing sampah dibanding harga nasabah menabung dan
wajib meninggalkan 10% dari total penjualan sebagai tabungan bank
sampah
c. Pengambilan tabungan minimal 3 bulan sekali dengan tetap ditinggalkan
10% dari total tabungan

Contoh Slip Setoran

24
4.3.16 Buku Tabungan Sampah Dan Sistem Tabungan Sampah
Setelah selesai penimbangan dan pengisian slip setoran sampah maka kordinator
pelayanan dan penimbangan sampah menyerahkan slip kepada bendahara.
Bendahara akan memasukan data tabungan kedalam buku tabungan nasabah.
setelah pengisian buku tabungan selesai maka buku diserahkan kepada ketua bank
sampah untuk di lihat dan diitandatangani dengan format :

Contoh Pengisian Buku Tabungan Nasabah ANDI (misalnya)

No. Tanggal Jenis Kg Debet Kredit Saldo Paraf


1 17-11-2023 Setoran 7.5 15.700 15. √
70
0
2 18-12-2023 Penarikan - 10.000 5.7 √
00

3 10-01-2024 Setoran 9.5 10.790 16. √


49
0
dst

Keterangan
1. Yang di catat di kolom jenis hanya aktivitas yang terjadi satu haru itu
saja saja tidak perlu nama sampah
2. Jumlah total kg sampah pada saat setoran harus di cantumkan
3. Jenis aktivitas di buku tabungan :
- Setoran : jika menabung sampah ( kolom debet)
- Penarikan : jika mengambil tabungan (kolom Kredit)
- Peminjaman : jika meminjam di uang kas kelompok (kolom kredit)
- Pembayaran : jika pembayaran sampah (kolom debet)
4. Saldo adalah total uang yang tersisa di tabungan nasabah/hutang
nasabah

25
5. Jumlah saldo harus sama dengan jumlah uang nasabah yang ada di
pengurus. Jika tidak sama maka ada kesalahan
6. Semua aktivitas di tabungan sampah harus sepengetahuan bendahara
dan di setujui Direktur bank sampah

4.3.17 Buku Kas Nasabah/Buku Besar Bank Sampah


Setelah seluruh nasabah selesai penyetorkan sampah pada hari penimbangan
maka sekretaris akan memindahkan data slip setoran ke buku kas nasabah/buku
besar bank sampah dengan format sebagai berikut :
Halaman Depan :

BUKU BESAR SAMPAH

Nama Bank Sampah :


Alamat :
No Telp :
Halaman Lanjutan
Lalu dilanjutkan dengan pengisian data setoran masing-masing nasabah dengan
format sebagai berikut :

Tanggal Penimbangan Bulanan Bank Sampah Tanggal/Bulan/Tahun


: 10 – 11 – 2023
No Nama No. Rek Kerta Harga Logam Harga Plasti Harga Kaca Harga Total Harga
s k
1 Rancy 001-12-2015 3,7 2.590 0 0 5.8 8.200 0 0 9.5 10.790
2 Mia 002-12-2015 8,2 5740 12 8.000 3.1 5.000 12 2.400 35.3 21.140
3 Susi 003-11-2015 7.1 4.670 2 3.000 2,2 4.430 3,4 640 14.7 12.740
Dst

4.3.18 Pengisian Buku Kas Pengurus


Buku kas pengurus adalah buku yang dipakai untuk mencatat setiap pengeluaran
dan pemasukan serta aktivitas keuangan harian yang terjadi pada kelompok bank
sampah.adapun format buku kas pengurus dan contoh sebagai berikut :

26
Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo (Rp)
(Rp) (Rp)
1-1-2023 Tabungan sampah 16.750
dari Rio
tabungan sampah dari 23.450
Bp. Misman
tabungansampah dari 15.340
Ibu Santi
Pembelian karung 2.000
paking
pembelian minum 5.000 Minus
pengurus 62.540
5-1-2023 Penjualan sampah 79.500 16.950
7-1-2023 tabungan sampah dari 10.790
Bp. Iwan
Tabungan sampah dari 21.140
Ibu Iyem
tabungan sampah dari 12.740
ibu Ratna
Penjualan sampah ke 63.750 36.030
BS Sampah.Id
Keterangan :
a. Pembelian sampah dari nasabah adalah pengeluaran dan tersimpan
dalam buku tabungan sampah
b. Uang tabungan harus tersimpan dan tidak boleh digunakan oleh
pengurus selain untuk pembelian sampah
c. Jika sewaktu-waktu nasabah mengambil tabungan maka pengurus
harus memberikan kepada nasabah
d. Keuntungan pengurus bank sampah adalah selisih pembelian setoran
sampah nasabah dan penjualan sampah ke bank sampah kayuh
bersama

27
4.3.19 Mengenal Jenis Sampah Yang Diterima Di Bank Sampah

1. Jenis Kertas

Nama Ciri/sifat jenis Nama Lokal Contoh Produk Syarat jual


Jenis barang
Karton Dikoyak ada rongga Kardus Kardus pada umum - Sortir sesuai
HVS Putih, permukaan HVS putih Kertas fotocopy, buku jenis kertas
licin cetak - Kondisi
HVS Warna Fotocopy warna/harga kering tidak
ubi basah/lemba
Ubi Coklat, buram, Ubi Buku LKS b
permukaan kasar - Diikat atau
Buku Kertas yang tercetak, Buku Buku cetak masuk
berpress kasung
Koran Koran Koran
Duplek Dikoyak tidak ada Duplek Kotak odol,sampul
rongga buku undangan, kertas
semen,
sarang telur

2. Jenis Plastik

Nama kode Ciri/sifat jenis Nama Lokal Bentuk Produk Sortir


Senyawa barang
PET/PETE 1 Jernih/tembus Botol BotolCocacola, Tanpa tutup,
pandang, kuat, Botol Aqua dll tanpa label,

28
(Polyethylene lembek pada Botol Botol nutribos kering,
Terephthalate) suhu 80 derajat plastik/ Botol Mizone penyet,
/botol kemasan ABB/ Botol Sprite pisah sesuai
sekali pakai ABW warna
HDPE (High 2 Keras hingga Atom Daunan Box, jerigen Pisah sesuai
Density fleksibel, warna/atom Blow Emberan putih warna
Polyethylene)/a pemukaan hitam/plastik Inject Emberan warn
man untuk berlilin, buram, sampah polibag
wadah lembek pada Botol bedak
makanan suhu 70 derajat Ember hitam,
bungkus
lapisan ikan,
bungkus
pupuk
PVC (Polyvinil 3 Kuat, keras, Bentuka Atap seng, Pisah sesuai,
n botol
Chloride) bisa jernih, obat batuk warna
coklat
bentuk diubah
dgn pelarut,
melunak pada
suhu 80
derajat
LDPE (low 4 Mudah Bentuka Botol yoghurt,
density diproses, kuat, n tutup galon
polyethylene) fleksibel, Botol infus

29
kedap air, Daunan PE Kresek, asoi, Pisah sesuai
permukaan dan daunan plastik PE jenis, warna
berlilin, tidak asoi dan giling
jernih tapi basah
tembus,
cahaya, lunak
suhu 70oC
PP 5 Keras tapi Aqua Bentukan Aqua gelas, Pisah sesuai
(polypropylene) fleksibel, kuat, gelas, Mesin cuci jenis, bersih
permukaan monti, Baskom, kursi tanpa warna,
berlilin, empek Pot bunga giling basah
tidak jernih tapi Monti, es tea
tembus cahaya, Daunan Bungkus
tahan panas dan krupuk, plastik
minyak, baju
melunak pada
suhu 140oC
PS 6 Jernih seperti Streafo Bentukan sendok, garpu
(polystyrene) am,
kaca, kaku, empek stryofoam, Pisah sesuai
ringan,
getas, buram, getas, kaku, jenis, bersih
mudah, Wadah tanpa warna,
makanan
kadang siap saji, cup giling kering
berbentuk kopi, CD
busa, mudah
dibentuk,
melunak pada
suhu 95oC

30
 SAN – 7 Keras, jernih, Galon, Bentukan Galon air Pisah sesuai
stryene tahan panas mineral, botol jenis, bersih
acrylonitrit susu bayi, tanpa warna,
gorden plastik, giling kering
Mancis
 ABS – Empek Bentukan Sayap motor,
acrylonitrit helm, bemper
e
butadienest
y rene
 PC-poly Empek Bentukan Gagang
carbonate gergaji,
nylon blender plastik,
tutup helm
 Empek/ca Empek Bentukan Kotak TV,
m puran Kota
Radio, mainan
anak2

3. Jenis Logam

Nama Jenis Ciri/sifat jenis Jenis Produk Sortir


barang
LOGAM
MULIA
Tembaga Warna merah Tembaga bakar Tembaga yang Sortir sesuai jenis,
kusam hingga dihasilkan dengan usahakan tidak
kedalam, tidak membakar dibakar, kering
lengket di wadahnya,
magnet, mudah Tembaga Tembaga dalam
lentur dynamo

31
dinamo, kipas
angin, dap air
Tembaga super Besarnya 2,5 mm,
berkilap dan belum
terbakar
Tembaga Halus, merah, di
serabut komponen TV,
komputer, radio dll

Kuningan Kuning sampai Gram Kecil, terdapat di Sortir sesuai jenis,


dalam, tidak mesin bubut/abu kering
lengket di bubutan
magnet Talam Barang rumah
tangga
lama, sendok,
tembikar
Padu Kran air, baling2
boat/kapal, setrika
lama
Brom Dalam mesin atau
di
kran,
Babet Putih buram, Babet Grendel pintu,
tidak resleting, kepala
lengket ikat pinggang dll
dimagnet, mudah
patah
Aluminium Putih, tidak Alma padu Terdapat di mesin Sortir sesuai jenis,
lengket sepeda motor atau kering
dimagnet, mobil besar

32
Alma panic Lunak, lentur, putih,
bentuknya rak
piring, kompor
minyak tanah,
antena TV, kuali,
dandang, tutup
obat
Alma Putih, mudah patah,
keras/ACC periuk, kuali,
minuman kaleng,
tutup krating deng,
tutup M 150
Timah Tidak keras, Timah putih Putih, lunak, Sortir sesuai jenis,
tidak solderan kering
lengket dimagnet TV, elektronik
Timah hitam Hitam,
bantulan/pemberat
pancing dan jala
Besi Putih Keras, putih, Besi putih Biasanya terdapat di Sortir sesuai jenis,
buram as kapal atau as kering
kincir, sendok,
garpu
A. LOGAM
BIASA
Besi Keras, Besi super/gol. Lebih tebal dari 6
kecoklatan dan A mm keatas, besi
mudah berkarat, rotan/bangunan, as Sortir sesuai jenis
lengket pada mobil, per mobil dll
magnet Besi padu/gol. Ketebalan 3-6 mm,
B besi pengikat
bangunan/ring, pipa
besi, besi siku

33
Besi sam2/gol. Ketebalam 2-2,9
C mm, batang sepeda,
dinding kontainer,
besi siku, pipa air
Besi kabin/gol. Ketebalannya 2-1,5
D mm, lingkar
sepeda/motor/drum,
sendok, cangkir,
kawat ayam,

Kaleng dan Keras hingga Kaleng Wadah, kaleng susu,


Seng agak lunak, tipis, kaleng biskuit dll Sortir sesuai jenis
mudah berkarat, Seng Datar , seng rumah
lengket pada
magnet

4. Jenis Kaca

Nama Jenis Ciri/sifat jenis Jenis Produk Sortir


barang
Kaca botolan Berbentuk botol, Bir, kurnia, guines dll Sortir berdasarkan jenis
berwarna atau dan warna, tidak boleh
bening ada plastik atau plester
Kaca pecah Tidak berbentuk bening Perabotan makan,
botol dan pecah coklat lampu
hias, botol kecil
Kaca Kaca datar polos Bening Nako
flat/datar tanpa lekuk hitam Nako hitam
Kaca Kaca mobil
campuran

34
5. Jenis Nilek

Nama Ciri/sifat jenis barang Jenis Produk Sortir


Jenis
nilek Lentur, lunak, berkilat sampai selang Tali selop, sepatu boat, Sortir sesuai
dalam jenis
Pertakus Lentur, lunak dan buram, atau tapak Tapak sepatu, karet Sortir sesuai
hitam dipotong berpori, kulkas, jenis
keset kaki, kulit kabel

4.3.20 DAFTAR BARANG DAN HARGA

Ini adalah daftar jenis barang yang diterima di bank sampah. Harga penjualan
sewaktu-watu dapat berubah dan harus sering melakukan pengecekan dengan
penjualan.
Daftar harga bank sampah induk sicanang periode agustus 2020
HARGA (Rp)
JEMPUT
dalam kota ANTAR
NO JENIS BARANG SATUA medan SYARAT DAN KETENTUAN
N
I KERTAS
1 Karton kg 1.300 1.600 paking bagus, diikat
2 HVS super kg 1.900 2.300 Tidak ada lem, hekter, tidak
remuk, diikat
3 HVS Cong kg 1.500 1.900 Buku cetak
4 HVS warna kg 1.300 1.500 Kertas HVS warna merah biru dll
5 Majalah kg 400 500 Khusus majalah
6 Duplex kg 400 500 sudah sortir, diikat/dikarungi
7 Buku kg 1.100 1.300 Diikat (blok bon, TTS, buku dg
sampul)

35
8 Koran bagus kg 3.000 3.500 kondisi kering, tidak remuk,
diikat
9 Koran kg 700 900
Busuk/remuk
9 Ubi/LKS/CD kg 1.100 1.300 (LKS, tanpa sampul), diikat
10 sarang telur bagus kg 400 500 tidak robek, tidak basah, utuh

II PLASTIK
1 aqua gelas kotor kg 3.200 3.500 mambo masuk ke kotor
2 aqua gelas super kg 7.000 7.500 tidak ada air, bersih dan kering
3 aqua botol bersih kg 2.500 3.000 tidak ada air, bersih dan kering
4 aqua botol kotor kg 2.000 2.600 Masih ada tutup , label,bersih dan
kering
5 mizone/sprite kg 1.500 2.000 Bersih, kering tanpa lebel, tanpa
bersih tutup
6 mizone/sprite kg 500 1.000 Masih ada tutup , label,bersih dan
kotor kering
7 ale2, monti dll kg 3.000 3.500 kering dan dipaking bagus
8 ember warna kg 3.300 3.800 sortir, tidak boleh campur dg
empek
9 ember botol kg 4.400 4.700 sortir, bercampur potong
timbangan 20%
10 ember hitam kg 1.500 2.000 sortir, tidak boleh campur dg
empek
11 Empek kg 300 500
12 Paralon kg 1.600 2.000 talang, pipa air/listrik, pintu
kamar mandi
13 PE Bening Kotor kg 1.200 1.500 tidak ada sampah, kering
14 PE Bening Bersih kg 4.600 5.500 bersih, tidak basah, koyak
15 PE Warna Kotor kg 1.200 1.500 tidak ada sampah, kering
16 PE Warna Bersih kg 4.000 4.000 cuci bersih, tidak basah, koyak
17 Asoi Kotor kg 300 600 tidak ada sampah, kering
36
18 Asoi bersih kg 1.900 2.300 cuci bersih, kering, koyak
19 Kresek kg 650 850 kering, tidak ada sampah
20 nilek bersih kg 700 1.000 selang polos, sepatu bot
tapak sepatu bersih, kulit kabel.
21 tapak bersih kg 1.050 1.500 dilengkuk tidak membal, berpori

37
sepatu,sendal, ikat pinggang,
22 tapak kotor kg 200 400 karet kulkas, masih utuh khusus
kriteria tapak,
yang lain tidak laku
23 Galon besar aqua kg 4.500 5.200 Merk aqua, ada garis tengah
24 kemasan tebal Kg 300 500 kemasan minyak, sunligh,molto,
so klin
25 kemasan tipis Kg 150 300 Sachet,kering, bebas sampah
26 CD bulat kg 4.000 4.500
27 Tutup Galon kg 6.500 7.000 Khusus tutup galon air besar

III LOGAM
MULIA
1 Tembaga Kg 60.000 66.000 asli tembaga, bersih, tidak
bercampur
2 Kuningan Kg 32.000 33.000 asli kuningan, bersih, tidak
bercampur
3 aluminium ACC Kg 7.500 8.200 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
4 Aluminium Panci Kg 10.000 11.000 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
5 aluminium periuk Kg 2.500 3.000 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
6 aluminium setrika Kg 3.600 4.000 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
7 aluminium mesin Kg 9.500 10.000 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
8 Babet Kg 3.000 3.500 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah

IV LOGAM BESI

38
1 Besi kabin Kg 1.700 2.000 sortir bersih, kering, tidak ada
sampah
2 Besi sam-sam Kg 2.500 2.800 besi tebal 3 mm - 11 mm, sortir
3 Besi batang Kg 2.500 2.800 batang sepeda
4 Besi Padu/super Kg 3.000 3.400 hati2, tebal 12 mm keatas
5 Kaleng Kg 1.600 1.900 tidak ada sampah, sortir
6 Seng Kg 500 1.000 segala kondisi diterima

V KACA
1 bir bintang Biji 350 500 Bebas sampah, kering, sortir dan
paking
2 Pecah putih Kg 300 400 Bebas sampah, kering, sortir dan
paking
3 pecah merah kg 50 100
4 pecah hijau Kg 50 100 Bebas sampah, kering, sortir dan
paking
Kurnia, kamput,
5 guiness, ABC, buah 100 200 Bebas sampah, kering, sortir dan
kecap, paking

VI Barang Utuh
TV, setrika,
cosmos, kulkas,
1 monitor computer, kg 500 1.000 tidak boleh dipreteli/tidak ada
mesin hilang
cuci, kipas angin

Keterangan :

- Harga dapat berubah sewaktu-waktu, perubahan harga akan diinfokan


- Mohon selalu berkoordinasi dengan tim bank sampah induk
- Minimal kuota sampah yang dapat dilakuka penjemputan dalam Kota Medan 600 kg
39
- Minimal kuota sampah yang dapat dilakukan penjemputan luar kota medan 1.500 kg
- Penjemputan luar kota dikenakan cash trasportasi :
- Tebing Tinggi, Langkat (Mak. Stabat) Karo (Max. Brastagi) Deli Serdang Rp. 300.000
- Siantar, Simalungun, Humbang Hasundutan, Asahan, Tanjung Balai, Toba Rp. 500.000

EVALUASI DAN MONITORING HASIL KELOMPOK BANK SAMPAH

1. Monitoring hasil serapan sampah


Dilihat dari laporan buku besar nasabah bank sampah.lalu dihitung total berat sampah
yang berhasil diserap setiap bulannya

2. Monitoring nasabah
Dilihat dari formulir registrasi nasabah dan buku besar nasabah untuk mengetahu
jumlah nasabah terdaftar dan jumlah nasabah yang aktif penyetor pada bulan tersebut

3. Monitoring hasil laporan keuangan


Dilihat dari buku kas pengurus dari tonase hasil penjualan sampah dan jumlah
penjualan sampah

4. Inovasi program
Dilihat dari buku kas pengurus untuk mengetahui pemakaian dana dan penggunaan
keuntungan hasil penjualan sampah. ditanyakan juga hal-hal baru dan menarik yang
terjadi dalam kelompok

5. Format laporan evaluasi dan monitoring


Semua hasil dimasukan kedalam lembar evaluasi dan monitoring kelompok dengan
fotmat sebagai berikut :

40
41
LAPORAN BULANAN KELOMPOK BANK SAMPAH

, 2020
Laporan Bulan :
Nama Kelompok : Pengurus
Alamat :
Nama Ketua :
No. Telp :

Nama

42
Jenis Barang/Plastik Nama Barang Tonase (Kg) Penjualan (Rp) Penampung
Kertas (tonase Kardus, Koran, HVS, duplek,
disatukan) Buku
Kaca (tonase disatukan) Botol, pecah,datar
Logam (tonase Besi, kabin, alma, dll
disatukan)
Tube Tube odol, pembersih
PP Cup Bening Aqua gelas bening
PP Cup warna montea/ale-ale
Botol aqua
PET Air Mineral Botol mizone/sprite
PET non air Mineral Kecap bango, citra
HDPE Non Botol Ember warna
Ember hitam
HDPE Botol Non Ember botol
Sampo
HDPE Botol Botol sampo/sabun
Sampo/sabun
HDPE Bening Ember bening
HDPE Daunan Asoi tebal dll
LDPE daunan Asoi bersih
Asoi kotor
PP Bentukan Ember warna
Tutup gallon
PP bening Kresek bersih
Kresek Kotor
PP Sablon Sachet kemasan tipis
PP Tenun Karung
Sachet jenis lain Kemasan campur
Pouch Kemasan tebal
PE Bening PE bening bersih
PE Bening kotor
PE warna/sablon PE Warna bersih

43
PE Warna Kotor
PS Strereofoam, CD Komputer
SAN Galon air
PVC talang
SAN, ABS, PC empek
plastik jenis lain plastik cong

44

Anda mungkin juga menyukai