Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PUPUK ORGANIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Umum


Dosen Pengampu : Hj. Sri Mulyati Ir.MM

Disusun Oleh:
Hikmatullah Bintang Anarchy (4441160100)

Kimia 1B

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami menyelesaikan makalah
tentang pupuk organik dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini dengan dosen mata kuliah Kimia Umum yaitu Hj. Sri

Mulyati, Ir., MM yang telah memberikan banyak ilmu sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari tulisan ini jauh dari kesempuraan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya dan dapat berbuga bagi kami sendiri maupun orang lain.

Serang,04 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1
1.3 Manfaat ........................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................... 2
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 2
2.1 Definisi Pupuk ................................................................................................ 2
2.2 Macam-Macam Pupuk ................................................................................... 2
2.2.1 Berdasarkan Sumber Bahan .................................................................... 2
2.2.2 Berdasarkan Bentuk Fisik ....................................................................... 7
2.2.3 Berdasarkan Kandungannya.................................................................... 8
2.3 Manfaat Pupuk ............................................................................................. 11
2.4 Definisi Kompos........................................................................................... 12
2.5 Manfaat Kompos .......................................................................................... 12
BAB III ....................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar lahan pertanian di Indonesia telah berubah menjadi lahan kritis
akibat pencemaran dari limbah industri/pabrik dan pemakaian pupuk
anorganik/kimia yang terlampau banyak secara terus menerus sehingga membuat
unsur hara tanah semakin menurun . Lahan pertanian yang sudah masuk dalam
kondisi kritis mencapai 66% dari kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di
Indonesia. Jika hal ini dibiarkan, produktivitas lahan akan terus menurun dan
akhirnya lahan tersebut sendiri akan mati. Langkah yang bisa dilakukan untuk
mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan pupuk organik untuk mengganti
penggunaan pupuk anorganik/kimia pada tanah pertanian. Penggunaan pupuk
organik bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia,
sehingga dosis pupuk & akibat pencemaran lingkungan yang disebabkan
penggunaan pupuk kimia bisa dikurangi. Oleh karena itu, dalam praktikum kali ini
kami mencoba untuk membuat pupuk organik dengan bahan dasar yang berasal
dari sisa-sisa panen yaitu sisa sayuran (kubis, brokoli, dan kembang kol).

1.2 Tujuan
Tujuan secara umum dalam praktikum pembuatan pupuk organik ini adalah
diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana proses dalam pembuatan pupuk
dimulai dari pemilihan bahan, pencarian bahan, pengumpulan bahan, pembuatan
kompos hingga pengemasan dan uji kadar unsur-unsur yang terkandung.

1.3 Manfaat
Manfaat secara umum dalam praktikum pembuatan pupuk organik ini
adalah kita dapat membuat pupuk organik secara benar dan dapat diaplikasikan
untuk mengurangi dampak dari penggunaan pupuk anorganik yang selama ini
digunakan.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pupuk
Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang menyediakan unsure hara
bagi kebutuhan tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung.
(Anonymous a, 2011). Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih
unsur hara bagi tanaman. (Anonymous b, 2011). Pupuk didefinisikan sebagai
material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk
melengkapi katersediaan unsur hara. (Novizan, 1999). Pupuk adalah material yang
ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. (Anonymous
c, 2011)

2.2 Macam-Macam Pupuk


2.2.1 Berdasarkan Sumber Bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar
pupuk yaitu pupuk organik atau pupuk dan pupuk kimia atau pupuk buatan.
Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa
metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia
dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral.
Pupuk kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan
kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan
isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat
memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara
efektif.
1. Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk
hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk
organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik

2
mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber
bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa
panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut
kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan
pertanian, dan limbah kota (sampah).
2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan.
Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah
hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing,
sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa
berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang
mengandung unsur hara makro dan mikro.Pupuk kandang padat (makro)
banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara
mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium,
magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum.
Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar
dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk
kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
 Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak
menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran
sapi, kerbau, dan babi.
 Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan
panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda,
dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur
hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi
sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam
tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa
memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia

3
optomal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri
dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah
berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang
belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan
menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan
tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara
dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia
dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang
berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh,
sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan
cepat diserap oleh tanaman.
3. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman
atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat dibenamkan pada
waktu masih hijau atau setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau
dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang ditanam
secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti sisa–sisa tanaman,
kacang-kacangan, dan tanaman paku air (Azolla). Jenis tanaman yang
dijadikan sumber pupuk hijau diutamakan dari jenis legume, karena
tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen
dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga
relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan haranya menjadi
lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan
bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi
perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya
berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah
terhadap erosi. Pupuk hijau digunakan dalam:

4
 Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem
pertanaman lorong, dimana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai
tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
 Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan
tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami
tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan
tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.
4. Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari
tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses
dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan
untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,
sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari
ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak,
urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang
sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air,
eceng gondok, dan azola. Beberapa kegunaan kompos adalah:
 Memperbaiki struktur tanah.
 Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
 Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
 Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
 Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling
tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang,
ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).
5. Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi
ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang
membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus
menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Bahan baku untuk

5
humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah
pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu,
serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah
rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan
sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan
dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam
pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus
dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam
menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah,
menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi
pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari
kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas
kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan
penggunaan kompos.
6. Pupuk Organik Buatan
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di
pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat
pupuk organik buatan, yaitu:
 Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
 Meningkatkan produktivitas tanaman.
 Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
 Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara
menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan
kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi
pupuk organik tersebut (Anonymous d, 2011).
7. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang
dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga
memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur

6
hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua
yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis
unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa
unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur
nitrogen (Novizan, 1999).
Ada beberapa keuntungan dari pupuk anorganik, yaitu (1)
Pemberiannya dapat terukur dengan tepat, (2) Kebutuhan tanaman akan
hara dpat dipenuhi dengan perbandingan yang tepat, (3) Pupuk anorganik
tersedia dalam jumlah cukup, dan (4) Pupuk anorganik mudah diangkut
karena jumlahnya relatif sedikit dibandingkan dengan pupuk
organik. Pupuk anorganik mempunyai kelemahan, yaitu selain hanya
mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini sangat sedikit ataupun
hampir tidak mengandung unsur hara mikro (Anonymous e, 2011).

2.2.2 Berdasarkan Bentuk Fisik


Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat
dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan,
remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk
konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media
tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
1. Pupuk cair
Pupuk oganik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair
seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah
dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah
terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya
lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat
dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui
beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk
cair. Penggunaan pupuk cair dapat memudahkan dan menghemat tenaga.

7
Keuntungan pupuk cair antara lain :
 pengerjaan pemupukan akan lebih cepat.
 penggunaanya sekaligus melakukan perlakuan penyiraman sehingga
dapat menjaga kelembaban tanah.
 aplikasinya bersama pestisida organik berfungsi sebagai pencegah
dan pemberantas penggangu tanaman.
Jenis tanaman pupuk hijau yang sering digunakan untuk
pembuatan pupuk cair misalnya daun johar, gamal, dan lamtorogung
(Anonymous f, 2011).
2. Pupuk Padat
Pupuk Padat, yaitu pupuk yang berbentuk padat baik berupa butir
(granule) atau kristal. Pupuk padat ada yang diaplikasikan secara
langsung pada media tanam ada juga yang dicampur dengan air untuk
kemudian disemprotkan ke tanaman ataupun media tanam. Contoh
Pupuk Padat butir : Mutiara, Pusar, SP-36, dll. Contoh pupuk Padat
kristal : Growmore, Urea, Hiponex, dll (Anonymous g, 2011).

2.2.3 Berdasarkan Kandungannya


Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk
tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur,
sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang
diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena
mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk
modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya
untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
1. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu
jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya
dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan.
Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk

8
antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan
fosfor (Novizan, 1999).
Pupuk majemuk (compound fertilizer) mengandung dua atau
lebih hara tanaman (makro maupun mikro). Banyak sekali pupuk
majemuk yang beredar di masyarakat baik untuk pertanian, perkebunan,
pertamanan, hidrofonik atau khusus untuk tanaman anggrek. Pupuk
tersebut mempunyai nama dagang yang berbeda-beda tergantung pabrik
pembuatnya. Pupuk yang ditujukan untuk komoditas bernilai ekonomi
tinggi umumnya mengandung banyak hara tanaman terutama N, P dan
K. Untuk tanaman sayuran dan hidrofonik banyak menggunakan hara
kedua N, P, K, Ca, Mg dan S. Sedangkan untuk tanaman hias dan
anggrek disamping mengandung seluruh hara makro juga mengandung
seluruh hara mikro dengan grade fertilizer yang beraneka. Bahkan
ditambah lagi dengan zat pengatur pertumbuhan tanaman (hormon).
Nitrogen umumnya berasal dari nitrat (NO3-), amonium (NH4+),
amida (-NH2) dan protein, baik secara tunggal maupun gabungan.
Umumnya pupuk ini larut air. Sumber P berupa monohidrofosfat
(HPO4=) dan dihidrofosfat (H2PO4-). P ini tidak sempurna larut air,
tetapi larut seluruhnya dalam asam sitrat. K berasal dari garam nitrat,
khlorida atau sulfat kalium. Pupuk majemuk cair bersifat larut air,
penggunaannya disemprotkan pada organ tanaman.
Tersedianya beraneka pupuk majemuk tentu untuk memudahkan
petani tanpa harus membuat campuran sendiri. Pupuk majemuk dibuat
disesuaikan dengan jenis tanaman atau tujuan penggunaannya. Pupuk
yang digunakan untuk kedelai berbeda dengan untuk rumput atau padi.
Demikian juga untuk tanaman kapas atau tembakau. Untuk tanaman kopi
yang belum menghasilkan digunakan pupuk yang berbeda dengan
tanaman kopi yang sudah produksi.
Untuk tanaman hias yang bernilai tinggi (misalnya anggrek)
digunakan pupuk cair atau pupuk padat slow release. Kandungan

9
haranya lengkap berupa mineral yang air larut dan juga sering senyawa
organik protein dan hormon tumbuh serta unsur yang dapat berperanan
untuk mengintensifkan warna bunga.
Pemakaian pupuk majemuk saat ini sudah sangat luas. Berbagai
merk, kualitas dan analisis telah tersedia di pasaran.kendati harganya
relatif lebih mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan
haranya lebih lengkap. Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki
besaran butiran yang seragam dan tidak terlalu higroskopis, sehingga
tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Hampir semua pupuk
majemuk bereaksi asam, kecuali yang telah mendapatkan perlakuan
khusus, seperti penambahan Ca dan Mg.
Variasi analisis pupuk mejemuk sangat banyak. Meskipun
demikian, perbedaan variasinya bisa jadi sangat kecil, misalnya antara
NPK 15.15.15 dan NPK 16.16.16. Variasi analisis pupuk, seperti
15.15.15, 16.16.16, dan 20.20.20 menunjukkan ketersediaaan unsur hara
yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis seperti
ini antara lain untuk mempercepat perkembangan bibit; sebagai pupuk
pada awal peneneman; dan sebagai puk susulan saat tanaman memasuki
fase generatif, seperti saat mulai berbunga.
Dalam memilih pupuk majemuk perlu dipertimbangkan beberapa
faktor, antara lain kandungan unsur hara yang tinggi, kandungan unsur
hara mikro dan harga perkilogramnya.contoh cara mempertimbangkan
pemilihan pupuk majemuk, variasi analisis pupuk NPK 20.20.20
memiliki kandungan hara yang lebih tinggi daripada NPK 15.15.15,
tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga mudah sekali menggumpal.
Karena itu, variasi analisis pupuk ini sebaiknya tidak dipilih karena
bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan (Novizan, 1999).

10
2. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal adalah jenis pupuk yang mengandung 1 macam
unsur hara saja didalam produknya. Biasanya berupa unsur hara makro
primer, misalnya:
Urea ( 46 % Nitrogen )
SP-18 ( 18 % P2O5 )
SP-36 ( 36 % P2O5 )
TSP ( 46 % P2O5 )
KCL ( 60 % K2O)
ZA ( 21 % Nitrogen ) 24 % Sulfur ( disini sulfur bukan hara primer )
(Anonymous h, 2011)

2.3 Manfaat Pupuk


Penggunaan pupuk organic bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi
penggunaaan pupuk kimia ,sehingga dosis pupuk dan dampak pencemaran
lingkungan akibat penggunaaan pupuk kimia dapat secara nyata dikurangi .
Kemampuan pupuk organic untuk menurunkan dosis penggunaan pupuk
konvensional sekaligus mengurangi biaya pemupukan telah dibuktikan oleh
beberapa hasil penelitian , baik untuk tanaman pangan ( kedelai, padi , jagung , dan
kentang ) maupun tanaman perkebunan ( kelapa sawit, karet , kakao , the , tebu ,
dll.) yang diketahui selama ini sebagai pengguna utama pupuk konvensional
(pupuk kimia ). Lebih lanjut lagi, kemampuannya untuk mengurangi dampak
pencemaran lingkungan terbukti sejalan dengan kemampuannya menurunkan dosis
penggunaan pupuk kimia.
Aplikasi pupuk organic yang dikombinasikan dengan separuh takaran dosis
standar pupuk kimia (anorganik) dapat menghemat biaya pemupukan . Pengujian
lapangan terhadap tanaman pangan juga menunjukkan hasil yang
menggembirakan, karena dapat meningkatkan hasil produksi pertanian dan dapat
menghemat biaya pemupukan lahan. Ini membuktikan bahwa untuk mengatasi
pencemaran tanah yang disebabkan oleh pupuk anorganik dapat digunakan

11
pemakaian pupuk organic untuk menyeimbangkan pemakaian pupuk kimia
(anorganik) (Novizan, 1999).

2.4 Definisi Kompos


Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran
bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau
anaerobic (Anonymous i, 2011).
Kompos adalah produk akhir dari proses dekomposisi senyawa organik
yang diurai menggunakan bantuan mikroorganisme yang bekerja pada suhu
tertentu, kegiatannya dinamakan pengomposan (Sudrajat, 2007).
Kompos merupakan istilah untuk pupuk Organik buatan manusia yang dibuat dari
proses pembusukan sisa-sia buangan makhluk hidup (tanaman maupun hewan)
(Ryak,1992).

2.5 Manfaat Kompos


Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan
bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat
bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini
membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah
juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman
yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada
tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan
disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak. Kompos memiliki banyak
manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
1. Aspek Ekonomi :
 Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
 Mengurangi volume/ukuran limbah.
 Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.

12
2. Aspek Lingkungan :
 Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas
metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di
tempat pembuangan sampah.
 Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
3. Aspek bagi tanah/tanaman:
 Meningkatkan kesuburan tanah.
 Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
 Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
 Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
 Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen).
 Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.
 Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.
 Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.
(Anonymous j, 2011)

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pupuk merupakan reaksi antara karbon dioksida (CO2) dan ammonia
(NH3). Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas bumi, air dan udara. Meskipun
(NH2)2CO dan NH3-N tidak termasuk senyawa B3, limbah cair pabrik pupuk urea
dapat menimbulkan kerusakan ekosistem badan air yang sangat serius. Sampai saat
ini, pengolahan limbah cair pabrik pupuk urea dilakukan dengan proses nitrifikasi-
denitrifikasi heterotrofik dalam kolam-kolam terbuka.

3.2 Saran
Diharapkan agar para industri khusunya industi pupuk agar dapat
mengelolah limbah yang dihasilkannya dengan baik sehingga dapat menjaga
ekosistem badan air.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonymousa. 2011. Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk.ilmuan muda

Anonymousb. 2011. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Pengertian Pupuk _


Kesuburan Tanah.htm

Anonymousc. 2011. Wikipedia.pupuk

Anonymousd. 2011. wikipediaPupuk_organik.htm

Anonymouse. 2011. PUPUK ANORGANIK « TANI MUDA.htm

Anonymousf. 2011. Pupuk Cair.htm

Anonymousg. 2011. http://elangrock.wordpress.com/2008/09/26/contoh-contoh-


pupuk-tanaman/

Anonymoush. 2011. http://ceritanurmanadi.wordpress.com/2011/08/04/macam-


macam-pupuk-tunggal-dan-majemuk/

Anonymousi. 2011. Wikipedia. Kompos.htm

Anonymousj. 2011. Wikipedia. Kompos.htm

Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT
Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.

Ryak. 1992. Pengaruh Kompos Terhadap Ketersediaan Hara Dan Produksi Tanaman
Caisin Pada Tanah Latosol Dari Gunung Sindur, sebuah skripsi. Dalam
IPB Repository

Sudrajat, R. 2007 . mengelola sampah kota. Niaga swadaya : bandung

15

Anda mungkin juga menyukai